"Jangan menuduhku seperti itu! Kau bahkan tidak punya bukti!" Teriak Sooyoung.
"Apa perlu aku menyeret laki-laki kurang ajar itu ke sini sekarang?!" Teriak Katrina balik. Ia sudah berancang-ancang ingin memukul wajah perempuan sialan itu. Tapi Katrina urungkan ketika mendengar tanggapan dari suaminya.
"Tidak perlu bukti. Aku percaya dengan semua yang dikatakan istriku." Sorot mata Jeno berubah menajam seakan-akan bisa menghancurkan apa saja yang terlihat dipandangnya.
"J-jaehyun ...." Demi apa pun Jeno terlihat lebih menyeramkan dari yang sebelumnya. Sooyoung bergerak cepat mendekati Jaehyun yang berdiri agak jauh darinya.
"Daddy ku itu tidak akan melindungi kau lagi, Sooyoung." Jeno menatap Sooyoung dengan pandangan meremehkan.
"Hidup kau ada ditangan putraku. Mati kau ada ditangan menantu dan cucuku." Jaehyun mendorong Sooyoung menjauh darinya. Ini bisa menjadi kesempatan emas untuk mendepak Sooyoung dari hidup sekaligus rumah tangganya.
Sooyoung melotot tidak terima dengan perkataan Jaehyun. "Jangan lupa dengan apa yang sudah aku lakukan, Jaehyun!" Sooyoung menutut balas budi dengan apa yang sudah ia lakukan dulu.
"Dengan apa yang aku lakukan selama ini sudah lebih dari cukup. Kau memang menyelamatkan nyawaku, tapi bukan berarti sebagai balas budi aku membiarkan kau belaku seenaknya. Terlebih lagi dengan apa yang kau lakukan terhadap menantuku itu. Mulai hari ini, aku hanya punya satu istri, hanya, Jennie Jung."
"Ap--"
Srak
"Akh!"
Uhuk
"J-jeno, l-epas ...." Sooyoung berusaha menarik tangan Jeno yang melingkar sempurna dilehernya.
"Akui. Atau lidah kau menjadi taruhannya." Bisik Jeno penuh penekanan.
"Y-ya ...." Akunya.
"Mengaku saja susah." Jeno melepas cekikan di leher Sooyoung. Kemudian mendekati istrinya yang masih tidak terlihat puas dengan luapan amarahnya tadi. "Apa yang Karin inginkan sebagai hukumannya?"
"Aku, aku menginginkan kematian atas penghinaan yang mereka lakukan. Tidak ada hukuman yang pantas daripada itu." Katrina berkata dengan tegas tanpa keraguan yang tersirat. "Tapi, yang melakukannya harus Karina Jung."
...🕊️...
Dari pertemuan tidak sengaja di supermarket, pulang dari sana Katrina mengirim pesan lewat akun yang sangat Katrina kenal. Katrina yakin apa yang dia lihat bukanlah bagian dari halusinasi. Bagaimana melihat seseorang yang sama persis berdiri berhadapan dengannya secara langsung. Katrina sangat mengenal postur tubuhnya lebih dari siapa pun.
Selang beberapa menit, pesan Katrina mendapat balasan. Hal itu membuat Katrina senang bukan kepalang. Hingga terjadi percakapan atas kesepakatan untuk bertemu besoknya, sama seperti yang Katrina katakan sebelum mereka berpisah.
...🕊️...
"Otak ini yang sudah berpikir kotor tentang istri saya."
"Mata ini yang sudah melihat tubuh istri saya."
"Lidah ini yang sudah mengotori tubuh istri saya."
"Tangan ini yang sudah menyentuh tubuh istri saya."
"Dan ini, benda kurang ajar ini harus lenyap detik ini juga!"
Sret
"AAAAAAAAAA!"
"Hahaha ...." Jeno tertawa puas, "jangan mati dulu, nyawa kau ada ditangan istriku."
"La~ La~ Lalaaala ...."
...🕊️...
"Kamu dari mana?" Katrina duduk di atas ranjang, terlihat sudah segar dan siap tidur.
"Tadi ada urusan sebentar. Sayang, peluk." Jeno merentangkan kedua tangannya.
"Wah~ Kamu manja, tumben sekali." Katrina merengkuh tubuh suaminya itu seraya mengelus rambut tebal milik sang suami.
"Karin"
"Hm?"
"Tolong jangan merahasiakan apa-apa lagi dari suamimu ini."
Elusan di rambut Jeno terhenti. Apa ini saatnya Katrina harus mengaku kalau dia bukanlah istri Jeno yang sebenarnya? Lagi pula, Katrina sudah tahu di mana istri Jeno, yang ternyata saudari kembarnya. Tapi, Katrina agak cinta. Bagaimana dong?
Eh tunggu! Atau jangan-jangan Jeno meragukan soal anak yang sedang dia kandung? Tidak bisa, ini harus segera diluruskan.
"Dari awal pernikahan aku sudah mengkonsumsi obat--"
"Apa? Obat apa? Kamu sakit?!" Jeno melepas pelukannya lalu menatap istrinya khawatir. Kalau iya istrinya ini punya penyakit serius, Jeno merasa sangat gagal menjadi seorang suami. Masa tentang istrinya sendiri Jeno tidak tahu. Ditambah masalah ketidakadilan yang terjadi pada istrinya baru-baru ini dia ketahui.
"Bukan sakit." Katrina geram karena tingkah suaminya itu sedikit berlebihan. Alah, Katrina tidak peka kalau itu namanya karena Jeno cinta.
"Terus obat apa?" Jeno agak lega kalau begitu.
"Obat penunda kehamilan--"
"Ap--"
"Eits! Jangan potong kalau istri sedang bicara, ya." Protes Katrina. Dan Jeno diam seketika. "Yang memberikannya si tua bangka itu. Kalau bukan karena dia, anak kita sudah bisa berjalan sekarang. Soal anak yang aku kandung ini bukan anak si kurang ajar itu, ya. Bukan! Benih kurang ajar itu sudah mati karena aku rutin mengkonsumsi obat. Tapi, aku berhenti mengkonsumsinya sebulan belakangan ini. Nah ..., Bisa dipastikan kalau ini anak kita berdua. Jadi, awas saja kalau kamu berpikir aneh-aneh soal calon bayi kita." Katrina menjelaskan panjang lebar sembari menunjuk perutnya yang masih datar.
"Aku tidak mempermasalahkan itu anak siapa, selagi dia lahir dari rahim kamu. Dan aku tidak ada pikiran aneh-aneh sama sekali. Kamu tenang saja." Jeno mengelus pipi istrinya lembut, "Sooyoung tidak boleh bernapas lebih lama lagi." Cukup. Ia tidak punya pertimbangan lagi. Semua yang bersangkutan harus merasakan akibat dari perbuatannya.
"Memang.Tapi itu bukan bagian kamu. Awas kalau macam-macam!" Peringat Katrina. Biar saudarinya itu yang membalasnya.
...🕊️...
...Lee Jeno...
- Suami cinta istri. Ibaratkan jika disuruh memberikan nyawanya untuk sang istri, Jeno rela memberikan nyawanya saking cintanya Jeno.
- Kalau ditanya sekaya apa Jeno ini? Jangan ditanya, cukup tahu saja dia kaya. Sangat cukup memenuhi keperluan istri dan anaknya nanti.
- Seluruh harta Jeno sudah atas namanya istrinya.
- Marga Lee dari marga sang Ibu.
...Karina Park (Katrina)...
- Kesukaan Katrina ini suka sekali membuat kedua orangtuanya pusing setiap hari.
- Kelakuannya bar-bar tidak mengenal situasi.
- Pendendam.
- Agaknya tengah merasa jatuh cinta.
- My baby~
...Karina Jung (Lee) ...
- Pribadi lemah lembut. Definisi kata orang cantik luar dalam itulah Karina Jung.
- Berharap bisa merasakan kasih sayang orangtua walau hanya sebentar. Dari kecil Karina tinggal di panti asuhan.
- Sangat mencintai seorang lelaki baik hati yang sudah berjasa memberikannya kehidupan sangat layak dan penuh cinta.
- Akhir-akhir ini sedang dekat dengan seorang lelaki yang merupakan kakak tingkat di kampusnya.
...Mark Lee...
- Kakak tingkat Karina (Katrina).
- TTM (Teman Tapi Mesra) nya Katrina.
...Park Chanyeol & Wendy Park ...
- Orangtua Karina (Katrina) Park.
- Selalu sabar dan bersahaja menghadapi tingkah laku sang putri yang tidak bisa diprediksi.
- Sedang mencari seseorang.
...Jung Jaehyun & Jung Jennie ...
- Orangtua Lee Jeno.
- Mertua yang baik bagi Karina. Sayang Karin sudah seperti anak sendiri.
...Anggia Kim...
- OC
- Manta istri Lee Jeno
...Bae Sooyoung...
- OC (Original Character)
- Mantan istri Jung Jaehyun
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments