Karina Katrina 02

Karina tiduran di sofa sambil memperhatikan Jeno yang masih sibuk di depan komputernya. Rasanya bosan sekali. Sebagai perempuan yang aktif, Karina sangat tersiksa berdiam diri walaupun cuma 5 menit saja.

"Suami karin~" panggil Karina pelan.

"Kenapa, Sayang?" Jawab Jeno tanpa mengalihkan perhatiannya dari komputer.

Karina menatap Jeno agak terperangah.

Tajam juga pendengaran suaminya ini. "Karin lapar," ucap Karina dengan nada lesu.

Jeno menoleh cepat ke arah Karina yang sibuk menggelung dirinya di atas sofa. "Lho, memangnya tadi tidak sarapan di rumah?"

Karina berdiri menghampiri Jeno dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Ya ampun, Sayang. Ada apa, hm? Kasih tahu suamimu ini."

"Mereka tuh, huwaaaa .... T-tidak kasih--" Karina terisak

"Eh, kenapa menangis? Sini, duduk sini." Jeno menuntun Karina duduk ke pangkuannya. Kemudian mengusap punggung sang istri yang bergetar, "sudah jangan menangis, kita keluar beli makan. Apa mau pesan saja?" Tawar Jeno.

"Malas, Karin malas." Rengek Karina.

"Terus maunya bagaimana, hm?"

"Mau peluk saja."

"Katanya tadi lapar."

"Diam, ish!" Seru Karina galak.

"Ya, sudah ini diam."

"Sayang~"

Jeno menoleh ke arah pintu masuk. Seorang perempuan cantik dengan senyum merekah masuk ke dalam ruangan.

"Kenapa kemari? Coba langsung pulang ke rumah, istirahat, pasti lelah, kan?"

"Aku cuma mampir sebentar kok, kangen sama kamu." Tuturnya manja.

"Oh, begitu."

"Itu Karina kenapa?" Tunjuknya kepada Karina yang membelakanginya.

"Tidak apa-apa kok. Biasa, manjanya keluar."

"Wah~ Jadi ingin juga, hehehe .... Nanti malam tidur sama aku, ya, aku tadi beli lingerie yang cantik."

"Hahaha .... Iya, nanti malam aku tidur sama kamu. Sudah sana pulang, istirahat."

Ia mengangguk mengiyakan. Satu kecupan mendarat di bibir Jeno. "Aku pulang dulu ya, Karina." Pamitnya sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.

Setelah suara pintu tertutup, Karina langsung turun dari pangkuan Jeno. Menarik tisu di atas meja, dan tanpa ragu Karina mengelap bibir Jeno. Sungguh dia tidak suka ada yang menyentuh miliknya.

"Karin?" Jeno bingung dengan tindakan yang tengah dilakukan istrinya ini.

"Kenapa? Tidak suka?" Salak Karina kesal.

"Bukan begitu--"

"Iya, dia juga istri kamu, aku tahu. Tapi, tetap saja aku tidak suka berbagi suami. Jen, lebih baik kau pikirkan dari sekarang siapa yang ingin kau pilih. Aku atau dia?"

"Posisi ku sulit untuk memilih sekarang, Rin. Mengertilah."

"Sampai kapan?"

"Aku belum tahu sampai kapan. Tapi semoga secepatnya. Tolong sabar, ya. Sebelumnya kamu tidak pernah meributkan soal ini, tapi sekarang kenapa?"

"Karina yang dulu sudah mati. Aku sudah membunuhnya. Dan Karina yang sekarang tidak mau berbagi suami. Aku tunggu satu bulan untuk memilih. Kalau tidak, mending kita saja yang berpisah." Tegas Karina. Ia tidak ingin berhubungan dengan orang lamban, tidak punya pendirian begitu.

Jeno membulatkan matanya kaget. Mimpi terburuk kalau harus berpisah dengan Karina, belahan jiwanya. Tidak bisa!

"Oke, satu bulan."

"Bagus."

Nah, ini baru bagus, batin Karina berseru senang.

...🕊️...

Mata Karina menatap tajam botol kecil berisikan racun (obat) yang membuat tubuh yang ia tempati tidak bisa menerima benih sang suami. Manusia kurang ajar yang memberi obat ini memang harus diberi pelajaran.

Dengan emosi yang berkobar-kobar, Karina membuang semua isinya ke dalam kloset.

...🕊️...

"Suami Karin, mau kemana?"

"Malam ini aku tidur sama Anggia, Rin. Karin jangan tidur larut malam."

"Tidak boleh!"

Jeno yang hendak pergi menatap istrinya bingung. “Kenapa?”

"Pokoknya tidak boleh."

"Tapi aku sudah janji, Rin."

"Masa bodoh dengan janji. Aku tidak mengizinkan, titik."

"Rin, jangan begitu, apa Karin tidak memikirkan perasaan Anggi kalau aku tidak ke sana?" Jeno memelas meminta pengertian dari Karina.

"Lalu bagaimana dengan perasaanku?!" Karina menatap Jeno datar, "aku punya hak penuh atas dirimu! Aku sebagai istri pertama tidak pernah memberi izin kamu menikah lagi! Ah, aku lupa. Kamu menikah lagi tanpa izin dariku, hahaha …." Karina tertawa, tapi air matanya sudah mengalir membasahi pipi mulusnya. "Kita sudahi saja bagaimana?" Ucapnya lirih.

"Kamu sudah janji memberikan aku waktu satu bulan. Sebelum itu, jangan pernah mengungkit soal perpisahan. Aku tidak mau, dan tidak akan pernah mau." Tegas Jeno.

"Tapi aku tidak mau milikku disentuh oleh orang lain, Jeno!" Teriak Karina penuh dengan penekanan.

"Maaf, Rin, maaf." Jeno menarik Karina ke dalam pelukannya. Otak Jeno berpikir keras bagaimana caranya menceraikan Anggia tanpa ditentang oleh mamanya itu. "Sudah jangan menangis lagi, aku tidur di sini denganmu."

Karina mengangguk masih dengan terisak pelan. Tapi tidak dengan hatinya, Karina yang bersorak senang, dia menang, hihihi .... Jadi, selamat menunggu, Anggia.

"Ayo, kita tidur."

"Iya."

Pasangan suami istri ini bergelung di dalam selimut hingga pakaian mereka berhamburan di lantai.

"Welcome, Dear~" bisik Karina seduktif. Yang mana membuat tubuh Jeno meremang sekaligus semakin bergairah. Salah satu fetish Jeno adalah kata dear yang keluar dari mulut Karina.

...🕊️...

Di lain tempat, Anggia tampak gusar. Sudah satu jam terlewat tapi Jeno masih belum datang ke kamarnya. Hari sudah semakin larut, Anggia tidak mau persiapannya sia-sia, jadi Anggia memutuskan untuk melihat apa yang tengah dilakukan suaminya itu hingga datang terlambat.

Melihat ruang kerja yang rapi menandakan Jeno tidak di sana. Anggia menuju kamar utama yang ditempati Karina dan suaminya. Sebenarnya Anggia malas sekali datang ke kamar ini, tekanan darahnya serasa naik ke atas kepala saking tinggi emosinya.

Karina merupakan musuh terbesar yang sangat amat sulit disingkirkan. Walaupun Karina terlihat sangat menurut dan sedikit lugu, karena cinta Jeno ini, Anggia tidak bisa gegabah. Maka dari itu Anggia berusaha merubah rasa cinta Jeno menjadi rasa benci kepada Karina.

Anggia menatap lekat pintu berwarna putih dengan ukiran Karina Lee lengkap dengan angsa putih sebagai pemanis. Melihat itu saja Anggia sudah emosi.

Tok... Tok...

Perlahan pintu terbuka, dan yang membuka adalah orang yang tidak diharapkan. Raut wajah Anggia berubah menjadi gelap ketika Karina membuka pintu.

"Apa yang kau lakukan tengah malam begini datang ke kamar kami?"

Anggia melotot kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan Karina. "Mana Jeno?" Tanya Anggia setelah sadar akan situasi.

Karina membuka pintu kamar lebih lebar. Memperlihatkan keadaan kamar agak berantakan terutama bagian ranjang, dengan Jeno yang tertidur pulas di sana. Mata Anggia beralih memperhatikan penampilan Karina, ternyata sama berantakannya.

"Apa yang kau lakukan dengan, Jeno, hah?!"

"Kurasa kau tidak buta untuk tahu apa yang kami lakukan tadi," jawab Karina dengan santai, "coba kau lihat, pahaku merah semua. Jeno memang selalu memuaskan. Aku makin cinta."

"Kau! Jeno milikku malam ini, Karina. Apa-apaan kau ini?!" Anggia menatap Karina penuh kebencian.

"Sejak kapan Jeno bisa menjadi milik orang lain? Jeno itu suamiku! Tidak ada yang boleh memilikinya selain aku. Lagipula siapa kau? Kau ini hanya benalu dalam hubungan kami, Anggia. Sadarlah!"

"Aku tidak perduli kau menyebut aku sebagai apa. Cepat atau lambat Jeno akan meninggalkan kau, karena kau tidak akan pernah bisa memberikan Jeno keturunan."

"Kata siapa? Kami akan segera memilikinya. Barusan kami membuat adonan bayi kok.

"..."

...🕊️...

"Apa yang kalian lakukan? Aku lihat rumah ini masih berantakan, debu dimana-mana, dan kalian malah bergosip begini. Kalian mau makan gaji buta, hm?"

"Maaf Nyonya Karin, Nyonya Sooyoung melarang kami membersihkan rumah." Salah seorang maid dengan enggan menjawab seolah ia berbicara dengan rekan kerjanya.

Karina mengangguk mengerti. "Kalau begitu, kemasi barang-barang kalian, dan segera pergi dari sini."

...🕊️...

Terpopuler

Comments

Cô bé mùa đông

Cô bé mùa đông

Nggak sabar pengen tahu kelanjutannya, jadi author jangan pelit-pelit ya.

2023-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!