Bab 16 ~ Pengorbanan

Aku putar arah menuju rumah sakit, tempatku bekerja. Gedung dalam pembangunan masih ada hubungan dengan rumah sakit tempatku. Ibu tidak jelas menceritakan kondisi Doni, membuat kepalaku menduga yang macam-macam. Berharap kondisinya tidak terlalu parah.

Berlari di sepanjang koridor rumah sakit menuju UGD, ternyata tidak ada Ibu di sana. Menurut petugas sudah di ruang tindakan. Aku pun kembali gegas menuju lantai enam, ruang operasi. Beruntung aku hafal beberapa area di sini, tidak menyulitkanku mencari Ibu dan Bang Doni.

“Ibu,” panggilku.

Ibu yang duduk di kursi tunggu menoleh, wajahnya sudah basah. Kami pun berpelukan, dalam hati sama-sama berharap agar Doni selamat.

“Kecelakaan, gimana Bu? Apa tindakannya sudah selesai?”

Ibu hanya bisa menggeleng pelan, sambil menunjuk ruang operasi yang tertutup rapat. Aku menghela pelan, bertanya macam-macam pada Ibu tidak akan menghasilkan informasi apapun. Sudah lebih dari lima belas menit aku duduk dalam diam menatap pintu ruang operasi, ponselku bergetar. ternyata panggilan dari Andra.

“Halo.”

“Mel, ada kecelakaan di pembangunan tower sky. Ada beberapa korban jiwa, menurut lo ada hubungannya nggak dengan pesugihan itu?”

Aku menoleh pada Ibu.

“Bu, apa bang Doni kecelakaan di tempat kerja?”

“Iya.”

“Mel, maksud lo apa? Siapa Doni?”

“Aku sedang di rumah sakit, Bang Doni kakakku. Dia salah satu korban tower sky. Maaf Ndra, untuk saat ini aku hanya fokus pada keselamatan Bang Doni. Masalah bangsal kamboja, aku tidak peduli.”

Sudah hampir dua jam tapi belum ada tanda operasi berakhir, bahkan hari sudah mulai malam. ada tiga orang dari perusahaan bang Doni menemui Ibu, menyampaikan semua biaya pengobatan akan ditanggung perusahaan. Mereka juga menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan yang terjadi.

“Bu,” panggilku mengajak Ibu menuju pintu ruang tindakan karena lampu tanda operasi berjalan sudah padam. Bergegas aku menuju pintu dan berdiri di sana. benar saja, tidak lama dua orang dokter keluar, salah satunya memanggil kami keluarga pasien.

“Pasien atas nama Doni, mengalami cedera leher dan kepala juga ada luka di perut. Operasi berjalan lancar, kita sama-sama berdoa agar pasien bisa segera sadar dan tidak ada komplikasi.”

Ibu menghela lega lalu kembali duduk, tidak denganku. Bang Doni belum aman kalau belum membuka mata dan sadar. Kami berpindah ke ruang observasi, masih ada di lantai enam. Aku sudah membeli minum dan beberapa camilan, meskipun tidak kami sentuh.

Ruang observasi terdiri dari ruang kaca, meski kami belum boleh masuk paling tidak bisa melihat kondisi Bang Doni. Ibu sudah duduk menyandarkan kepalanya yang sudah lelah dan kantuk. Beruntung aku masih pakai jaket, terjaga di koridor rumah sakit yang terasa dingin entah karena pendingin udara atau memang udara malam.

Tidak banyak pergerakan di area ini, agak lebih ramai di sisi lain tepatnya di ruang operasi. Hanya ada lima orang yang menunggu pasien observasi termasuk aku dan ibu.

"Bu." Sepertinya Ibu begitu lelah, aku urung membangunkannya.

Tiba-tiba tubuhku merinding dan suasana terasa mencekam. Aku lihat sekeliling hanya ada aku yang terjaga karena sudah lewat tengah malam. Pandanganku tertuju pada sosok yang lewat. Hantu pencabut nyawa atau pengambil arwah apalah itu namanya. Sosok itu menuju ruang observasi. Aku berdiri, jangan sampai bang Doni tujuannya.

“Hei!” teriakku sudah berada di depan kaca melihat sosok itu menyentuh tubuh Doni.”Minggir dari sana. Suster,” Aku terus berteriak sambil memukul kaca berharap ada yang datang dan menghentikan makhluk itu. Meskipun tidak mungkin, karena belum tentu orang lain bisa melihatnya.

Pandanganku tertuju sekeliling sambil memikirkan cara menolong Bang Doni. Padahal aku berteriak dan membuat suara bising dengan terus memukul kaca ruangan, tapi tidak ada yang datang bahkan sesama keluarga pasien yang terlelap pun damai dalam tidur mereka.

“Bang Doni, bangun!” teriakku lagi.

“Mbak.”

Deg.

Suara itu, aku mengenal suara lirih seakan terdengar begitu dekat. Suara … Ningrum. Dengan air mata sudah menetes ke pipi karena takut terjadi sesuatu dengan bang Doni, aku menoleh. Ternyata benar, ada Ningrum di sana. Sosoknya terlihat begitu menyedihkan.

“Ningrum, maaf. Aku tidak bisa membantumu.”

“Mbak, hentikan semua ini. Hanya kamu yang bisa.”

Aku menggelengkan kepala tidak tahu apa maksud Ningrum. Aku harus menghentikan semua ini, maksudnya pesugihan. Sedangkan aku tidak tahu bagaimana caranya dan bang Doni sedang dalam bahaya, fokusku saat ini hanya keselamatan Doni.

“Aku tidak bisa, keluargaku dalam bahaya.” Aku menunjuk ke arah dalam di mana ada Doni dan makhluk menyeramkan itu. Teriakan kembali keluar dari bibirku melihat tubuh bang Doni seperti kejang karena disentuh si iblis.

Namun …

Trang.

Terdengar suara rantai lalu iblis di samping Doni terpental, aku terkejut. Ternyata ada rantai terhubung antara Ningrum dan Iblis yang saat ini menggeram  dan menyeret Ningrum. Aku mengikuti mereka sambil berteriak merapal doa sebisaku.

“Mbak, aku sudah tolong kakakmu. Hentikan semua ini, jangan sampai ada korban lagi,” ujar Ningrum. “Manusia yang gagal menjadi tumbal tidak akan jadi korban. Jangan sia-siakan pengorbananku.”

“Ningrum,” ujarku melihat Ningrum tersiksa diseret oleh iblis itu lalu menghilang. “Ningrum.”

Terdengar suara alat medis tanda darurat.

“Bang Doni,”

Dari balik kaca aku menyaksikan bang Doni dalam tindakan, ada respon dari tubuhnya yang mulai sadar.

“Abang,” ujarku lirih.

Mungkinkah Ningrum sudah menyelamatkan pria itu, lalu bagaimana aku harus menghentikan pesugihan di bangsal kamboja.

“Mel. Abangmu kenapa?”

 

 

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

next

2024-03-22

1

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Ayo amel kamu pasti bisa

2023-12-06

0

sulistinah abdulmanan

sulistinah abdulmanan

minta pertolongan Allah,biar yg punya pesugihan segera sirna

2023-11-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!