Bab 7 ~ Dugaan Andra

Semalaman aku tidak bisa tidur nyenyak, dibayangi oleh Ningrum. Bagaimana bisa sosok itu berkeliaran sedangkan tubuhnya terbaring koma. 

Aku masih bergerak malas di atas ranjang dan membuka layar ponsel menelusuri anggota grup chat khusus bangsal kamboja mencari kontak Andra, bermaksud bicara sebelum jadwal shift dimulai.

[Andra, bisa kita bicara sebelum shift dimulai]

Pesan sudah aku kirimkan, sambil menunggu balasan aku melihat status kontak teman-temanku sesama perawat. Ada yang sedang bertugas ada juga yang sedang off. Marni mendapat shift pagi dan bertugas di rawat jalan yang antriannya nggak kira-kira.

Ternyata ada notifikasi pesan balasan dari Andra.

[Ini siapa?]

Akupun segera menyimpan kontak Andra agar pria itu bisa melihat foto profilku.

[Amel. Tolong ya, ini penting banget]

Balasan sudah terkirim, Andra masih online dan tidak lama ada pesan baru darinya.

[Oke. Takut ya, dapat gangguan di bangsal kamboja]

Mulutku hanya bisa misah misuh karena Andra membalas dengan ejekan. Mungkin pria itu sudah biasa, tapi aku tidak. Apalagi Ningrum ini cukup aneh dan misterius.

Pukul setengah satu aku sudah tiba di rumah sakit, menunggu Andra. Kami janjian di kantin belakang, tidak terlalu ramai dari pengunjung dan banyaknya pengunjung keluarga pasien rawat inap juga tenaga kesehatan.

Aku lihat pria itu sudah berada di salah satu meja, fokus dengan ponsel dan … rokok. Aku baru tahu kalau Andra merokok.

“Sudah lama?” tanyaku ketika duduk di hadapannya, membuat dia terkejut lalu menoleh.

“Nggak, paling sepuluh menitan.” Andra meng_hisap dalam rokoknya lalu membuang dan menginjaknya. “Ganguan di toilet kemarin, apa yang muncul?” cecar Andra sambil menatapku.

Gelas dan mangkuk yang ada di hadapanku pun aku geser, sepertinya Andra baru saja makan siang.

“Kamu pernah lihat ‘mereka’ juga?”

“Ya pernahlah, memang apa yang ganggu lo di toilet.”

“Pasien yang meninggal di ranjang sembilan, aku lihat dia di toilet. Menangis dan bilang belum mau mati, tapi bukan itu yang jadi pikiranku karena bisa saja itu hanya jin menyerupai orang yang sudah meninggal.”

“Lalu?” Andra menyandarkan tubuhnya dan bersedekap mendengarkan aku bicara.

“Ningrum.”

“Kenapa dengan Ningrum?”

“Semalam aku yang berdiri di sampingku waktu aku menunggu lift, aku pikir dia hantu. Saat lift terbuka aku bergegas masuk dan aku lihat Ningrum. Aku yakin kamu nggak percaya, karena aku pun sempat ragu. Ningrum masih hidup, meskipun sedang koma tapi ….”

“Aku percaya, karena ada yang perna melihatnya.”

“Jadi benar, arwah Ningrum itu berkeliaran?”

Andra mengedikan bahunya.

“Gue belum pernah ngalamin langsung Mel, tapi gue pernah dengar baca artikel seorang indigo yang anggota keluarganya dalam keadaan koma. Arwah orang itu tetap ada di sekitar tubuh si manusia koma. Mungkin aja ya … mungkin yang lo lihat bener itu arwah Ningrum.”

Aku menghela pelan, lalu apa solusinya. Karena rasanya aneh bisa melihat arwah pasien koma.

“Nggak usah takut, nggak akan macam-macam kok dan lo juga nggak akan bisa interaksi sama arwah itu.”

“Tapi dia panggil aku.”

 “Cuma manggil doang, nggak usah takutlah. Ada hal lain yang perlu lo takuti.”

“Apa?”

Andra mengusap wajahnya dan merapatkan tubuhnya ke meja.

“Gue lebih khawatir sama hantu pencabut nyawa?”

“Hah, mana ada. Manusia meninggal karena sudah waktunya, kalaupun ada yang berhak ya hanya malaikat pencabut nyawa.”

Andra berdecak, karena aku mendebat ucapannya. Dia kembali mendekat ke meja agar suaranya tidak didengar oleh orang lain selain kami berdua.

“Memang nggak masuk logika, kadang ada manusia yang bersekutu dengan setan dan mengorbankan atau menumbalkan nyawa. Ketika waktu itu tiba, setan atau hantu atau apalah namanya … dia akan datang untuk mengambil nyawa orang itu dan aku beberapa kali melihatnya.”

"Kamu serius?"

Andra mengangguk pelan.

“Aku bukan indigo, si pahit lidah atau punya mata batin. Kadang aku bisa lihat yang tak kasat mata kadang juga tidak, yang paling berat aku bisa merasakan kalau sesuatu akan terjadi. Ada yang akan meninggal atau aura yang tidak baik.”

“Itu indra ke enam.”

“Mungkin begitu istilahnya. Waktu lo di toilet kemarin, gue merasakan aura nggak enak makanya keluar bangsal dan gue sempat lihat lo keluar dari lift di CCTV tapi nggak ada muncul juga.”

Aku masih mendengar apa yang disampaikan Andra dan kulit tanganku sudah merinding membayangkan kejadian kemarin.

“Kalau kita harus takut, bukan Ningrum yang harus lo takuti tapi yang lain. Gue merasa akan ada sesuatu di bangsal kamboja, entah apa yang jelas hal negatif atau keburukan.”

“Misalnya?”

“Itu yang gue nggak tahu karena gue bukan cenayang,” sahut Andra.

Aku hanya menghela pelan dan menatap ke luar dan mengernyitkan dahi. Kantin tempat kami berada terletak di area belakang, dekat taman dengan pohon-pohon besar dan koridor menuju kamar jenazah.

“I-tu ….”

Andra menoleh ke arah yang aku tunjuk. Pohon besar dengan sosok yang berdiri dengan wajah menunduk.

“Udahlah, ini siang hari. Kalau kita bisa lihat dia, berarti dia lagi apes.”

“Nggak bisa gitu Ndra, kalau bisa aku nggak mau dengan kelebihan ini. Rasanya capek, karena aku gak kuat.”

“Berkah Mel, anggap saja berkah untuk hidup lo. Jangan jadikan beban, walaupun lo bisa melihat ‘mereka’ kuatkan diri lo. Sesuai ajaran agama saja, ada doa yang harus lo baca kalau bertemu makhluk gaib.”

Obrolanku dengan Andra pun harus berakhir karena jam dua kami harus sudah berada di bangsal. Segera kami menuju lantai tiga belas untuk bersiap menjalankan profesi kami. Saat di lift, tiba-tiba Andra terdiam dan mencengkram tanganku.

“Auw, Ndra. Lepas!” titahku sambil memukul tangan Andra yang mencengkram tangan kananku. Namun, pria itu bergeming masih dengan cekalan tangannya dan menatap kosong ke depan.

“Andra.” Aku memanggil untuk menyadarkannya, tapi dia masih diam membisu.

Plak.

Aku menampar pipi Andra dan berhasil menyadarkannya, dia menoleh dan menatapku.

“Maaf, kamu ….”

“Mel, akan ada yang terjadi di bangsal kamboja.” 

Terpopuler

Comments

Zuhril Witanto

Zuhril Witanto

lanjut

2024-04-27

0

Ali B.U

Ali B.U

next

2024-03-21

1

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

andra ada apa dengan andra

2024-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!