Karyawan Pengganti

Vina yang sedang tidur bersama ustadzah, tiba-tiba berteriak saat waktu menunjukkan pukul 2 dini hari.

“Jangan, jangan sentuh dia! Hentikan! Tolong, tolooonggg.”

Ustadzah seketika panik dan membangunkan Vina. “Vin, bangun, Nak, bangun. Istigfar.”

Vina pun bangun dengan muka ketakutan dan nafas yang terengah-engah.

“Kamu mimpi buruk lagi?” tanya ustadzah yang terus menenangkan Vina.

Vina mengangguk dan meminta izin untuk menghubungi Anita, namun ustadzah memintanya untuk menghubungi saat pagi nanti. Ustadzah kemudian mengajak Vina untuk beribadah bersama dengan anak-anak pesantren lainnya. Dengan perasaan yang masih takut, Vina bangun dari kasur dan mengikuti ustadzah.

Saat pagi harinya, Vina langsung menghubungi Anita. Ia menceritakan mimpinya semalam. Vina melihat seorang perempuan tengah dikejar-kejar oleh Arno. Perempuan itu dibunuh dengan sadis dengan disayat semua bagian tubuhnya kemudian diambil seluruh darahnya oleh mantan bosnya itu.

Anita meminta Vina untuk tidak memikirkannya. “Biar aku yang bertindak, bisa jadi ini adalah petunjuk kalau Arno akan melakukan hal ini. Kamu tetap tenang di sana.”

Vina juga menanyakan kabar Ogen dan Yusa, ia rindu ingin bertemu teman-temannya itu. Anita terpaksa berbohong dengan mengatakan mereka baik-baik saja, karena Ogen dan Yusa sudah mulai bekerja di luar kota. Dari awal Anita memang tak mengizinkan Vina menghubungi teman-temannya itu agar tidak semakin kepikiran satu sama lain.

Dua hari lalu, melalui Ogen, mama Yusa mengabarkan padanya jika Yusa sudah meninggal saat perjalanan menuju rumah omanya. Ia dibunuh oleh orang tak dikenal, yang Anita duga adalah Arno. Dan kemarin, Anita mendapat kabar dari Erwin jika Ogen pun telah menjadi korban Arno. Erwin menemukan tubuh Ogen dipenuhi luka sayatan yang mengering, hal itu terjadi ketika ia sedang di jalan pulang dari wawancara kerja. Erwin kecolongan untuk menjaga keponakannya itu.

Benar apa yang difirasatkannya bahwa Arno akan membunuh mereka satu per satu, dan mungkin sebentar lagi dirinya lah yang menjadi korban.

###

“Selamat ya, Tika, kamu bisa mulai bekerja sekarang,” ucap Arno sumringah karena akhirnya menemukan karyawan baru yang sesuai dengan keinginannya.

“Terima kasih, Pak. Kalau begitu saya mulai bekerja sekarang ya, Pak,” jawab Tika, karyawan pengganti Vina.

Aryo kemudian menunjukkan meja kerja Vina yang akan ditempati Tika. Ia juga meminta salah satu karyawan laki-laki untuk mengajari Tika mengerjakan tugas pekerjaannya. Arno juga mengingatkan bahwa di hari pertamanya kerja akan langsung lembur. Tika pun menyanggupinya sebagai komitmen seperti yang sudah disepakati di awal.

Arno kembali ke ruangannya dan mulai memikirkan rencana barunya.

Kemudian, ia menelepon Iman, salah satu ARTnya. “Siapakan semuanya, malam ini saya akan ritual.”

Sementara itu, Dimas yang baru menyadari Arno membuka lowongan kerja di kantornya, bergegas menuju ke kantor temannya itu.

“Jangan sampai Arno sudah menerima karyawan baru gadis Jawa,” gumamnya sembari mempercepat laju mobilnya.

Sampai di kantor, Dimas mendengar percakapan kekecewaan para pelamar kerja yang ditolak saat Arno mengetahui dari mana mereka berasal. Banyak yang mengeluhkan ketidakjelasan proses rekrutmen ini. Mereka yang ditolak adalah para pelamar dengan kualifikasi yang sesuai, sedangkan yang diterima justru lulusan SMA tanpa pengalaman.

Mendengar kejanggalan itu, Dimas mengurungkan niatnya untuk menemui Arno. Ia ingin berpura-pura tak tahu akan hal ini. Ia harus memikirkan cara untuk menggagalkan rencana sadis Arno.

Dimas pun pergi menuju rumah Arno. Ia berdiri di depan rumah Arno dan mengamatinya. Dimas sedang memikirkan cara untuk mencari celah agar bisa masuk ke dalam rumah dan menghancurkan tempat persembahan Arno.

Tak lama, Anita juga turut hadir di depan rumah Arno. Dimas dan Anita tak sengaja saling bertatapan. Dimas seakan sedang berusaha mengingat Anita.

Dimas menghampiri Anita. “Mbak Anita?”

Anita terdiam mengingat siapa Dimas. Dimas kemudian melanjutkan pertanyaannya untuk memastikan bahwa wanita yang berdiri di hadapannya itu adalah asisten ibu Arno yang diketahuinya kala itu. Dimas juga memperkenalkan dirinya.

Anita mengangguk datar.

“Mbak Anita ada urusan apa ke sini?” tanya Dimas sopan.

“Teman kamu itu sudah keterlaluan. Dia buat anak orang hampir depresi!” jawab Anita ketus.

Mendengar jawaban Anita, Dimas mengajaknya berbicara empat mata dan bergeser tempat dari rumah Arno.

“Apa yang Mbak maksud, Vina? Mbak Anita tahu tentang tumbal susuk ibu Arno?” tanya Dimas memastikan tebakannya benar.

Belum sempat Anita menjawab, Dimas melanjutkan perkataannya. “Aku juga baru tahu kalau ternyata Arno yang aku bantu selama ini, justru dia yang melanjutkan kemusyrikan ibunya untuk mencari tumbal. Ia ingin ibunya sembuh dengan setor tumbal darah gadis Jawa, dan ternyata incarannya saat ini adalah Vina. Sekarang, Arno juga sudah mengincar gadis lainnya, karyawan barunya.”

Mendengar penjelasan Dimas, Anita mendongakkan kepalanya dan menatap tajam mata Dimas. “Apa?”

“Apa Vina baik-baik saja, Mbak? Setau saya, Vina kabur entah ke mana, sehingga Arno mencari penggantinya. Tapi, dia juga masih tetap berusaha untuk mendapatkan Vina,” lanjut Dimas.

“Vina baik-baik saja, dia sudah berada di tempat yang aman. Yang harus dipikirkan adalah mencegah Arno berbuat sadis pada karyawan barunya,” jelas Anita.

Dimas pun mengungkapkan rencananya untuk menghancurkan tempat persembahan Arno, sama seperti ketika ia menghancurkan tempat persembahan ibu Arno dahulu kala. Anita merasa Dimas bisa bekerja sama dengannya. Kemudian, Anita tampak membisikkan sesuatu pada Dimas.

Dimas kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Arno. Mereka tampak sedikit lama berbincang. Dimas terlihat membujuk Arno agar mau menemuinya sebentar sore hari nanti.

###

Sore hari, Arno segera keluar kantor untuk menemui Dimas di kafe yang sudah dijanjikan. Kesempatan itu digunakan Anita untuk menemui Tika dan berbicara padanya. Saat sebagian karyawan telah pulang, tinggalah Tika dan 1 rekannya yang lain yang sedang lembur.

Anita yang berpakaian layaknya sesama karyawan, memanggil Tika dan mengaku sebagai supervisor kemudian memintanya untuk membereskan barang-barangnya.

“Tapi, Bu, saya masih harus lembur. Saya harus menginput 1 file lagi,” ucap Tika.

“Pak Arno sudah menyampaikan ini kepada saya, jadi tolong ikuti perintahnya,” tegas Anita.

Tika pun bergegas mengemasi barang-barangnya dan keluar kantor mengikuti Anita.

“Ada yang saya ingin bicarakan, kamu ikut ke mobil saya,” perintah Anita.

Dengan ragu, Tika masuk ke dalam mobil Anita.

Anita mulai menjalankan mobilnya agar jauh berada jauh dari kantor Arno. “Kamu harus pergi dari kantor dan jangan masuk lagi. Saya akan memberikan pekerjaan lain sebagai gantinya.”

Tika tak paham dengan maksud Anita dan menuduhnya telah menculiknya.

Anita segera menjelaskan semuanya terkait rencana Arno saat merekrut dirinya, termasuk menceritakan nasib Rayu, Vina, dan juga dirinya sendiri. Anita dengan jelas membeberkan kisah masa lalu ibu Arno. “Tolong kamu patuh, ini demi kebaikan kamu!”

Tika yang ketakutan, tak ada pilihan lain selain mengikuti instruksi Anita.

“Rumah kamu di mana? Arno tahu rumah kamu?” tanya Anita memastikan keadaan Tika tetap aman setelah ini.

“Saya ngekos, Bu. Pak Arno tahu karena saya mencantumkan alamat kos saya di CV yang saya serahkan ke Pak Arno,” jawab Tika lugas.

Anita mengantar Tika ke kosnya untuk segera mengemasi barang-barang, lalu memintanya untuk tinggal di tempat lain yang tidak diketahui Arno.

“Kamu ada saudara di sini? Arno tahu itu?” tanya Anita singkat.

“Saya ada tante di sini, tapi rumahnya agak jauh, makanya saya memilih untuk kos karena dekat dengan kantor. Pak Arno tidak tahu, Bu. Kemarin saat saya ditanya apakah ada saudara atau tidak di sini, saya jawab tidak,” jelas Tika.

Anita mengangguk. Tak lama mereka sampai ke kos Tika. Anita pun meminta Tika untuk segera mengemasi barang-barangnya karena mereka akan segera pergi dari sini.

“Saya tunggu di sini, kita tidak punya banyak waktu. Saya takut Arno juga sudah mulai menuju ke sini setelah tau kamu tidak ada di kantor.”

...****************...

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

sadis juga nih si Arno

2024-02-05

1

Mama Jihan

Mama Jihan

bacanya MLM Jum'at jadi merinding 😔

2024-01-19

1

Keynan Milky

Keynan Milky

waduh tegangdeh ayr

2024-01-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!