Sejarah Masa Lalu

Vina kembali mengajak Yusa berdiskusi tentang hal yang beberapa hari lalu mereka bicarakan.

“Memang yang lain tidak diperlihatkan oleh mereka para tak kasat mata?” tanya Vina yang masih penasaran akan hal ini.

“Mungkin beberapa ada, hanya saja karena menganggap hal ini biasa, jadi acuh. Apalagi, teman-teman yang bekerja di sini ‘kan niatnya untuk cari uang, jadi ya mau tak mau melupakan situasi kantor yang angker. Dulu pernah ada yang mungkin seperti kamu, tapi entah karena sudah terbiasa atau memang sengaja cuek dan tak peduli, mereka jadi biasa saja saat bekerja di sini,” terang Yusa.

Vina juga menceritakan hasil pencariannya saat itu tentang kantor yang ia tempati. “Menurut pendapat Mbak Yusa sebagai senior di kantor ini, bagaimana?”

Yusa tampak berpikir dan menghela nafas. ”Setiap tempat entah itu kantor, kampus, sekolah, atau apa pun pasti punya sejarahnya masing-masing. Sekolahku dulu juga banyak yang bekas kuburan. Sama halnya dengan kantor ini yang entah mungkin dulu bekas apa.”

Yusa mengungkapkan bahwa kematian ayah Arno masih menjadi misteri, dugaan-dugaan itu masih bergulir liar karena memang tak ada yang tahu. “Kejadiannya sudah cukup lama, aku bahkan belum lahir. Pemberitaan media juga tidak ada penjelasan mengenai hal itu.”

Yusa juga tak ingin menerka-nerka apakah hantu-hantu yang berkeliaran itu adalah arwah mereka yang menjadi tumbal pesugihan kantor Arno. Karena, berita pesugihan itu pun masih berupa dugaan sebagian orang. Bisa jadi, ibunda Arno menjual semua aset mereka untuk melunasi hutang dan membangun kembali kerajaan mereka.

Yusa kembali bertanya pada Vina apakah dirinya merasa ada yang janggal hingga ingin terus mencari tahu. Yusa juga mengingatkan bila kepekaan Vina seperti ini, tak menutup kemungkinan bila dia lah yang akan memecahkan misteri ini. “Jangan heran kalau kamu terus dihantui atau diperlihatkan wujud mereka karena mereka akan terus memberikan teka-teki untuk kamu.”

Di satu sisi, Vina tak ingin ikut campur tentang sejarah masa lalu, namun di sisi lain, pikirannya tersita oleh hal ini.

###

Dari percakapan Vina bersama Yusa, jawaban Yusa seakan tak memberikan kepastian atas pertanyaan Vina. Apa yang dikatakan Yusa masih mengambang. Vina semakin tak tahu harus apa. Bertanya pada Ogen juga hanya akan menambah pikirannya. Bukannya menemukan jawaban malah menambah kekesalannya.

Vina seolah tak dapat fokus pada pekerjaannya. Ia terus memikirkan hal yang seharusnya tak dipikirkannya. Entah pada siapa lagi ia harus bertanya, otaknya masih terus ingin tahu ada apa sebenarnya.

Vina yang baru menyadari belum melaksanakan sholat Ashar karena terlalu asyik mengerjakan pekerjaannya, memutuskan untuk sholat terlebih dahulu sebelum pulang.

Selesai Vina mengambil wudhu dan menuju mushola, ia mendengar suara air kran yang dinyalakan.

“Ada juga yang telat sholat,” pikirnya dalam hati.

Hingga 7 menit berlalu, selesai Vina beribadah, ia tak melihat ada orang yang masuk mushola. Vina kembali mendengar suara air kran yang menyala, ia pun terdiam. Suara airnya berhenti, kemudian menyala lagi, dan berhenti lagi. Vina bergegas melihat kran air di samping mushola, tapi tak ada siapa-siapa. Bulu kuduknya merinding dan ia segera berlari menuju lobi kantor.

Gubrak!

“Ada apa sih, Vin?” tanya Ogen yang bertabrakan dengan Vina di bawah tangga.

Vina tampak mengatur nafasnya. “Ada suara air kran nyala mati nyala mati.”

Ogen menenangkan temannya itu dan mengajaknya pulang. “Yuk aku antar, takut kamu masih panik di jalan.”

Vina mengangguk dan pulang dibonceng Ogen. Sepanjang jalan, Ogen mulai menanyakan hal-hal aneh yang Vina temui. Ogen yang lebih lama di kantor, belum pernah mengalami apa yang dialami Vina dengan frekuensi sesering itu, yang bahkan hampir setiap hari.

“Kamu tuh di kantor ngapain aja sampai digangguin begitu?” tanya Ogen yang mengencangkan suaranya agar tak kalah dengan suara angin.

“Nggak tau, Gen. Aku juga bingung aku salah apa. Gen, mau nggak bantu aku mencari tahu soal sejarah kantor kita?” tanya Vina meminta bantuan pada Ogen.

Merasa tak tega melihat Vina, Ogen pun menyetujui akan membantunya mencari tahu soal sejarah kantor mereka. “Besok kita diskusi, jangan sekarang, udah mau magribh aku ngeri.”

###

Keesokan paginya, Vina dan Ogen telah berjanjian untuk datang ke kantor lebih pagi.

Mereka mulai membicarakan tentang misteri yang akan mereka pecahkan. Vina memulai menceritakan hasil pencariannya tentang kebangkrutan kantor mereka puluhan tahun lalu. Seakan tahu, Ogen pun menimpalinya.

“Kebetulan dulu omku pernah menjadi investor di kantor ini. Kata omku juga dulu memang kantor ini kantor impian banyak orang. Bahkan, kliennya sebagian dari luar negri. Pokoknya terkenal banget. Saat dia tahu aku kerja di sini, dia bilang kalau kantor ini sudah banyak perubahan.” Ogen mulai menceritakan kehidupan kantor beberapa puluh tahun silam.

“Jadi ceritanya, semenjak pemiliknya menikah, 3 tahun kemudian kantor ini jadi terlilit hutang dan akhirnya bangkrut. Setelah pemiliknya meninggal, kantor ini diambil alih istrinya. Seperti yang kamu dapat dari internet, pendapat om ku juga begitu, pemiliknya meninggal karena tumbal pesugihan istrinya sendiri,” imbuh Ogen.

“Maksudnya pemilik itu ayahnya Pak Arno?” tanya Vina memastikan.

Ogen mengangguk. Ia menceritakan informasi yang didapat dari omnya, bahwa saat itu ayah Arno menikah dengan seorang perawan tua yang sangat cantik, yang merupakan ibu Arno. Usia ayah Arno lebih muda dari ibunya.

“Beberapa investor termasuk salah satunya omku, sempat membicarakan kematian Pak Andi yang tiba-tiba. Memang ada yang bilang karena sakit jantung, ada yang bilang karena diteror dan dibunuh sama penagih hutang, ada juga yang bilang dijadikan tumbal oleh istrinya sendiri. Pendapat terakhir ini lah yang sepertinya disetujui oleh beberapa investor. Karena, belum ada 1 tahun, kantor ini sudah berdiri lagi dan dipimpin oleh Bu Marta, ibunya Pak Arno, istrinya Pak Andi, sebelum akhirnya beliau sakit lumpuh sampai saat ini dan digantikan oleh Pak Arno," lanjut Ogen.

Vina pun menebak jika pernikahan yang terjadi antara orang tua Arno hanya karena harta.

“Wah aku belum kepikiran sampai ke sana. Tapi menurutku, sepertinya tidak akan bertahan sampai 3 tahun jika memang karena harta. Bisa saja istrinya Pak Andi langsung membunuhnya ketika mereka tak lama menikah jika memang tujuannya untuk menguasai harta,” opini Ogen yang tak sependapat dengan Vina.

Vina mencerna kata-kata Ogen dan mulai sependapat dengan opini temannya itu.

“Kalau menurutku, mungkin memang bisa saja istrinya Pak Andi menikah karena harta ‘kan dulu Pak Andi adalah perjaka yang kaya raya, perempuan mana yang tak mau jadi istrinya. Nah saat Pak Andi bangkrut, makanya istrinya mengambil jalan pintas agar hidupnya tetap terjamin, mungkin karena bingung siapa orang pertama yang akan ditumbalkan, jadi dia pilih suaminya sendiri, baru deh setelah itu dia cari korban lain untuk dijadikan tumbal berikutnya,” ungkap Ogen.

“Kalau menurut Pak Arno, apa penyebab kematian ayahnya?” tanya Vina yang belum puas membahas tentang keluarga bosnya.

Ogen mengangkat pundaknya. “Gak mungkin kita tiba-tiba bertanya soal itu.”

Vina juga kemudian menceritakan kembali tentang hal yang ia alami saat di rumah Arno. Ia masih ingat dengan jelas wajah wanita paruh baya berambut panjang yang berjalan di dalam rumah. Wajah itu mirip sekali dengan foto ibu Arno yang terpajang di ruangannya.

Ogen seakan tak percaya dengan apa yang dilihat Vina, karena memang menurut pengakuan dari bosnya sendiri itu, ibunya mengalami kelumpuhan hingga bertahun-tahun dan hanya bisa duduk dan berbaring.

Ogen dan Vina saling bertatapan dan seolah sedang memikirkan pendapat yang sama.

“Jangan jangan…” ucap mereka bersamaan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

hayoo jangan jangan durian jatuh

2024-02-04

2

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

jadi ikut deg deg gan nih 😱😱😱

2023-12-19

1

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Ibunya arno jahat amat

2023-12-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!