Usaha Arno

“Ha..ha…haaa,” teriak Ogen sontak berlari ketika menyadari ada sosok berbaju serba hitam yang mengamatinya dan bersiap mengejarnya.

Ogen pun berkejar-kejaran dengan sosok tersebut, hingga Ogen berhasil masuk ke dalam halaman rumah Omnya.

”Kunci pagarnya, kunci!” perintah Ogen pada satpam di rumah omnya itu.

Ogen terengah-engah memasuki rumah.

“Kenapa kamu, Gen?” tanya Om Erwin.

Ogen megatur nafas agar bisa berbicara dengan jelas. “Ada yang mengejar Ogen, Om. Tadi Ogen abis teleponan sama Bu Anita terus tiba-tiba dia kejar Ogen.”

Om Erwin menenangkan Ogen dan menyuruhnya masuk kamar. Sementara itu dia melihat ke luar rumah. “Tak ada siapa-siapa.”

Om Erwin juga meminta pada satpam untuk tak membukakan pagar pada tamu yang tidak dikenal. Entah mereka mengaku sudah memiliki janji dengannya atau pun tidak karena hari ini ia sedang tidak ada janji dengan siapa pun. Ia juga meminta pengawalan polisi untuk berjaga di rumahnya mulai esok hari.

Saat di kamar, Anita kembali menghubungi Ogen dan menceritakan kejadian yang menimpanya.

Anita juga meminta Ogen untuk tidak keluar rumah beberapa hari ini, dan juga sudah meminta pada Om Erwin untuk menjaga ketat rumahnya.

###

Sementara itu, kondisi Vina sudah lebih baik. Ia mulai mengikuti acara pengajian yang diadakan di pesantren, sesuai arahan ustadzah agar ia lebih mudah membentengi dirinya sendiri. Selesai pengajian, ustadzah terus menemani Vina yang masih ada rasa trauma. Ustadzah tersebut juga meminta pada murid-muridnya yang seumuran Vina untuk juga mengajaknya berinteraksi. Vina tak boleh sendirian.

Mereka pun berbincang-bincang dan saling bercerita dengan Vina. Vina juga terbuka untuk menceritakan tentang masalahnya pada mereka. Teman-teman barunya semua baik, banyak dari mereka yang menguatkan dan menenangkan Vina.

“Banyak baca-baca ini ya,” pinta salah satu teman pondoknya.

Vina mengangguk.

Psikisnya benar-benar tertekan dengan keadaan ini. Hal ini akan semakin parah bila Vina mengetahui keadaan Yusa dan Ogen saat ini. Untuk itu, Anita sempat berpesan pada ustadzah untuk tidak memberikan ponsel pada Vina agar dia bisa lebih tenang dahulu.

Kemudian, Vina izin ingin ke kamar mandi.

Tak lama, mereka mendengar suara teriakan Vina dari dalam kamar mandi. Mereka pun bergegas menghampiri Vina. Vina berlari dengan teriakan histerisnya.

“Ada apa, Vina, ada apa? Tenang tenang dulu,” pinta ustadzah yang panik melihat Vina.

Vina ketakutan dan menunjuk-nunjuk ke arah lorong kamar mandi. “Itu, itu, itu ada Bu Marta. Mukanya marah.”

Vina terus menutupi mukanya dengan kedua telapak tangannya dan terus menangis. Sementara itu, ustadzah terus menenangkan Vina bahwa tak ada siapa-siapa di sana. Mereka kemudian membawa Vina kembali ke kamarnya.

Tinggalah ustadzah berdua di dalam kamar memeluk Vina. “Istigfar, Vina. Istigfar. Tidak ada siapa-siapa.”

“Bu, aku takut.” Vina terus menangis. Ia merasa diteror.

Esok paginya, Vina rencana akan dirukyah oleh ustadzah agar bersih dari segala gangguan yang menghantuinya.

###

Sementara itu, di kantor, banyak yang mulai membicarakan ketidakhadiran mereka bertiga. Arno dengan tenang menjelaskan pada karyawan lainnya bahwa mereka bertiga telah mengundurkan diri, sesuai dengan surat yang telah diterimanya. Arno juga beralasan bahwa Ogen berpindah tempat kerja, sementara Yusa ingin membuka bisnisnya sendiri, sedangkan Vina sedang pulang kampung karena akan segera menikah.

Tak ada keanehan yang dirasakan oleh para karyawan, apalagi ketika Arno meminta mereka untuk merekomendasikan teman atau kerabat yang sedang membutuhkan pekerjaan, bisa segera menemuinya. Mereka seolah menyambut baik penawaran Arno. Entah apa yang dilakukan Arno hingga mereka tak ada yang menyadari akan kejanggalan ini. Rasanya, hal ini terus bergulir dari dulu hingga sekarang.

Namun ternyata, salah satu OB di kantor Arno menyadari keanehan yang terjadi pada pengunduran diri mereka bertiga yang secara bersamaan. OB tersebut terus bergumam hingga terdengar oleh Dimas, yang kebetulan sedang mampir ke kantor Arno. Dimas kemudian bertanya pada OB tersebut.

“Siapa yang aneh, Mas?” tanya Dimas ramah.

OB tersebut menggeleng. “Tidak, Pak. Hanya saya merasa aneh saja karena 3 karyawan kantor mendungurkan diri secara bersamaan.”

Dimas kemudian mengangguk dan berpamitan pada OB itu untuk ke ruangan Arno.

“Apa yang terjadi, Ar?” tanya Dimas setelah sampai di ruangan Arno.

Arno sengaja berbohong dengan mengatakan hal yang sama dengan yang dikatakan pada karyawannya terkait pengunduran diri Vina, Ogen, dan Yusa.

“Bukan kah Vina sudah tidak mendapat gangguan lagi?” Dimas mengernyitkan dahinya.

 “Iya makanya, dia resign bukan karena itu tapi memang karena dia akan menikah,” jawab Arno mengulangi perkataannya.

###

Dua hari kemudian, banyak pelamar yang datang menemui Arno. Tapi sayangnya, tidak ada satu pun yang diterima. Banyak yang kecewa akan keputusan Arno. Salah satunya Ami, pelamar yang merasa mempunyai kualifikasi sesuai posisi yang dibutuhkan, pendidikan yang tinggi, dan pengalaman kerja yang mumpuni. Penampilannya juga bagus, seakan tak ada celah untuk ditolak.

“Aku bisa menjawab semua pertanyaannya, tapi setelah dia tanya aku dari mana, raut mukanya yang awalnya antusias menjadi datar. Kemudian dia memintaku keluar ruangan untuk bergantian dengan kandidat yang lain,” adu Ami.

“Memamg kamu jawab apa?” tanya salah seorang kandidat lain.

“Saya asli Bandung, Pak.”

“Sama, kok aku juga ditanya dari mana ya, dan setelah itu aku disuruh keluar untuk bergantian dengan yang lain,” sahut salah seorang kandidat yang lainnya.

“Kamu dari mana?” tanya Ami ingin tahu.

“Aku dari Medan.”

...****************...

Sebelum ke bab selanjutnya, aku mau promo karya bagus nih.

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

waduh untung Lo bukan orang Jawa neng bersyukur deh Lo ga jadi tumbal

2024-02-05

1

FiaNasa

FiaNasa

gak pa² gak diterima karna Arno cuma cari gadis Jawa buat tumbal bukan kepintaran kalian

2024-01-07

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

mending gak diterima kerja di sana biar gak jadi tumbal

2023-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!