Menemui Anita

Keesokan paginya, Ogen tiba di rumah Yusa setelah semalam mendapat laporan dari temannya itu. Ogen dengan cemas menanyakan kondisi Vina setelah mengetahui kaki Vina terluka. Yusa kemudian menjelaskan detail kejadian semalam.

“Saat di jalan pulang, entah kenapa hatiku merasa tidak enak. Jadi aku memutuskan untuk kembali ke kantor dan menunggu Vina pulang, siapa tahu Vina sudah selesai lembur.”

Mereka kemudian menarik kesimpulan bahwa teror itu yang dialami Vina bukanlah rampok maupun maling.

“Aku pikir masalahnya sudah selesai, tapi kenapa tiba-tiba ada yang menerormu, Vin? Parahnya, sampai di kantor lagi,” tanya Ogen yang kali ini tampak serius.

Mama Yusa menyuguhkan minuman pada Yusa dan teman-temannya.

“Vina terlihat masih trauma, kamu benar tidak apa-apa, Vin? Apa kakimu tidak sebaiknya kita bawa ke rumah sakit? Aku takut kamu bisa infeksi,” saran Yusa yang mengkhawatirkan kondisi kaki Vina.

Vina menolaknya, karena semalam, mama Yusa telah merawat kakinya. Memberikannya obat luka untuk menghentikan darahnya kemudian menutupnya dengan perban. Ia juga diberi obat anti nyeri. Sejauh ini, Vina merasa sudah lebih baik, karena kebetulan, sayatannya juga tidak terlalu dalam, hanya sedikit panjang.

"Namun anehnya sayatan ini tiba-tiba mengering, tapi masih terasa ngilunya," ucap Vina.

“Jadi ada apa sebenarnya ini? Kenapa aku merasa kantor juga tak aman?” Yusa melanjutkan pembahasan mereka.

Tiba-tiba, Ogen teringat akan cerita omnya tentang pesugihan kantornya. Ogen pun menceritakan semua cerita yang pernah ia dengar dari Omnya, dan ia berasumsi bahwa bisa jadi Vina adalah incaran tumbal pesugihan tersebut. Ogen mulai mengaitkan dengan permintaan Arno kemarin agar Vina lembur, padahal Vina tak ada jatah lembur semalam.

Ogen kemudian menceritakan bahwa mereka akan menemui Anita untuk mencari tahu kejelasan ceritanya.

Yusa seperti tak sependapat dengan keputusan Ogen dan Vina. “Aku takut, semakin kalian mencari tahu, itu juga akan semakin membahayakan hidup kalian. Buat apa sih?” tegur Yusa yang tak ingin terjadi apa-apa pada 2 temannya itu.

Yusa menyarankan Vina untuk pulang kampung, karena akan kecil kemungkinan bila ia akan terus dikejar jika tak berada di kota ini lagi.

“Justru kita harus tahu semuanya dengan jelas, Mbak. Setidaknya, kalau memang teror semalam ada hubungannya dengan kantor, kita juga bisa tahu siapa dalang di balik terorku semalam. Aku juga bisa segera memutuskan untuk pergi dari kota ini dan kembali ke rumah jika nyawaku terancam.” Vina kekeh ingin menemui Anita.

“Aku juga sudah berniat ingin mengundurkan diri dari pekerjaan ini semenjak Vina mengalami hal mistis di kantor, hingga terbongkarnya jasad para korban tumbal.” Ogen menimpali ucapan Vina.

Melihat tekad kedua temannya, Yusa hanya bisa memperingatkan mereka untuk tetap berhati-hati.

Kemudian, Ogen dan Vina berpamitan pada Yusa dan mamanya untuk segera menemui Anita.

Di ujung jalan rumah Yusa, tampak seorang lelaki yang sedang mengamati dan bersiap untuk mengikuti motor Ogen yang membonceng Vina.

###

Ogen dan Vina yang baru saja sampai di rumah Anita, segera dipersilakan masuk oleh wanita berambut keriting itu.

“Keponakannya Erwin ya?” tanya Anita pada Ogen.

“Iya, Bu,” jawab Ogen singkat sembari duduk setelah dipersilakan.

Anita mempertanyakan tujuan kedatangan mereka. Ogen pun memperkenalkan Vina terlebih dahulu, kemudian mulai menceritakan tentang hal-hal yang terjadi di kantor. Ogen juga menceritakan soal berita tentang pembongkaran lantai mushola dan ditemukannya tulang dari jasad manusia yang diduga korban tumbal ibu Arno. Vina kemudian menambahkan cerita saat pertama kali ia di rumah Arno hingga teror yang bertubi-tubi ia alami. Puncaknya, adalah kejadian semalam.

“Apa kamu orang Jawa dan belum menikah, Vin?” Anita tiba-tiba bertanya demikian pada Vina seolah sudah bisa menebak penyebab teror yang dialami Vina.

Vina mengangguk.

Anita terdiam sejenak, kemudian melanjutkan ucapannya. “Memang seperti itu, sudah bukan hal yang baru buat saya. Lebih baik segera cari pekerjaan baru saja dan tinggalkan kota ini.”

Ogen pun merespon ucapan Anita dengan mengatakan bahwa dirinya juga Yusa sudah beberapa tahun bekerja di kantor namun tidak pernah terjadi apa pun. Setelah Vina datang, baru semuanya ini seolah terungkap. Anita hanya tersenyum mendengar celotehan Ogen.

"Kamu hanya belum tahu, bukan tidak pernah.” Anita membenarkan perkataan Ogen.

“Justru dengan hadirnya, Vina, dia menyelamatkan kalian semua dari sesuatu yang buruk. Jangan kamu pikir semua sudah selesai. Belum. Namanya tumbal, pasti akan terus bergulir,” lanjut Anita.

“Kamu pikir kenapa ada salah satu karyawan yang terkesan seolah dia mengundurkan diri, sampai akhirnya Vina menggantikan posisinya?” tanya Anita menjeda penjelasannya.

“Rayu? Mbak Rayu mengundurkan diri karena dia menikah,” jawab Ogen ragu-ragu.

Anita tersenyum. “Memang kamu diundang ke pernikahannya? Atau ada orang kantor yang diundang? Rayu tidak menikah, dia juga tidak mengundurkan diri, tapi dijadikan tumbal oleh ibu Arno.

Ogen dan Vina saling berpandangan. Mereka kebingungan dan ternyata dugaan mereka benar jika semua ini terjadi berkaitan dengan pesugihan ibu dari bosnya itu. Namun, bukan kah tumbal itu sudah selesai puluhan tahun yang lalu, kenapa masih ada korban? Vina seketika mengingat teror yang menyerangnya semalam. Apa mungkin dia juga akan mengalami hal yang sama dengan Rayu?

...****************...

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

semoga Vina dan Ogen selamat karena laki2 misterius itu udh melihat kepergian ke dua nya yg berboncengan motor

2024-02-08

1

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

hayoo loh cepetan pulang kampung

2024-02-05

1

naynay

naynay

lg baca serius ada bunyi tlp 'jantung langsung dwarrr 😅
author nya keren 👍

2024-01-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!