Penjelasan Anita

Anita kemudian melanjutkan ceritanya belasan tahun silam sebelum ia pergi meninggalkan kantor.

Pada masa kepemimpinan Bu Marta, dirinya memang melakukan pesugihan untuk mengembalikan kejayaaan kantor suaminya yang bangkrut. Suaminya yang saat itu tengah jatuh sakit, dijadikan tumbal untuk yang pertama kalinya. Suaminya tampan dan masih muda, usianya terpaut 10 tahun lebih muda dari Bu Marta. Jangan tanya mengapa mereka bisa menikah, karena Bu Marta menggunakan susuk untuk menaklukkan hati Pak Andi, seorang perjaka yang gagah dan kaya raya.

Genap 1 tahun setelah kebangkrutan itu, kantor kembali beroperasi, banyak investor dan klien berdatangan. Semenjak saat itu, Bu Marta gencar mencari korban untuk dijadikan tumbal selanjutnya. Beberapa diantaranya adalah dari karyawannya sendiri, tapi dia begitu ahli hingga tak ada satu pun orang yang menyadarinya. Ia membuat seolah-olah karyawan lain tahunya korban sudah mengundurkan diri dan bekerja di tempat lain. Hanya Arno, yang akan selamat dari daftar korban tumbalnya, karena dalam perjanjiannya, ia akan menumbalkan orang-orang di sekitarnya, kecuali anaknya sendiri.

Hingga suatu ketika, di tengah kesuksesan perusahaannya, ia jatuh cinta pada seorang karyawan laki-laki yang tak kalah tampan dari suaminya. Usianya baru sekitar 25 tahun, Danu namanya. Mereka bahkan menyembunyikan hubungan mereka selama bertahun-tahun, padahal Danu sudah menikah dan istrinya sedang hamil anak kembar saat itu. Mereka main gila tidak hanya di kantor tetapi juga di rumah Bu Marta, apalagi kalau bukan karena susuk. Hanya saja para karyawan lain dialihkan pandangannya terhadap kemaksiatan mereka, namun Anita lah yang tahu, karena ia diminta Bu Marta untuk selalu menemaninya.

Singkat cerita, karena sudah tidak tahu siapa lagi yang akan dijadikan tumbal, Bu Marta mengambil anak-anak Danu 1 per satu. Jarak kematian mereka hanya terpaut 1 tahun. Jelas Danu tidak peduli dengan ini karena dia masih berada di bawah pengaruh susuk bosnya itu. Lalu setelah itu, istri Danu yang menjadi korban selanjutnya. Hal itu juga dijadikan kesempatan oleh Bu Marta untuk semakin menggila bersama karyawan tampannnya itu. Terakhir kali yang dijadikan tumbal adalah Danu sendiri.

Anita melihat dengan jelas ke empat mayat itu dibantai dengan menyayat tubuh mereka menggunakan parang. Setelah iblis yang bekerja sama dengannya memakan hati para korban tumbal, mereka dikubur dalam tanah lalu ditutup ubin begitu saja tanpa melalui prosesi pemakaman yang layak. Saat tahu semua itu, Anita segera meminta perlindungan pada kyai di salah satu pondok pesantren, dan bermaksud ingin segera pergi dari kantornya. Hal itu juga diperkuat dengan Anita yang tidak sengaja menguping pembicaraan Bu Marta yang akan menjadikannya tumbal berikutnya. Seketika itu juga Anita meninggalkan surat pengunduran dirinya di meja kerja Bu Marta, kemudian ia pergi meninggalkan kantor dan sementara waktu tinggal di pesantren, tempat ia menemui seorang kyai di sana.

Andai Anita terlambat sedikit saja, nasibnya akan sama dengan keluarga Danu. Untungnya, ia sudah bergerak cepat dan langsung tinggal di pesantren. Tidak berhenti di situ, iblis suruhan Bu Marta seolah sudah menjemputnya di sana, namun gagal. Kyai itu menggerakkan anak-anak pondoknya menggelar doa bersama untu menolak gangguan iblis tersebut. Doa dan ayat-ayat suci Al Quran pun dilantunkan tidak pernah absen, dari pagi hingga bertemu pagi.

“Setelah itu, aku dengar dari kyai kalau persembahan dan pesugihan Bu Marta sudah dihancurkan, yang saat itu aku tidak tahu oleh siapa. Yang aku tahu, setelah kejadian saat itu Bu Marta jatuh lumpuh hingga sekarang,” imbuh Anita.

Ogen dan Vina saling berpandangan.

"Berarti anak-anak yang pernah aku lihat di kantor dan di kos waktu itu adalah anak kembarnya Danu? Wanita bermukena adalah istrinya Danu, dan lelaki berkemeja itu adalah Danu." Vina menyela penjelasan Anita.

Anita mengangguk dan meminta izin untuk melanjutkan ceritanya.

“Sekarang aku baru tahu kalau ternyata anaknya, Arno dan temannya lah yang menghancurkan tempat pemujaan dan persembahan itu. Mungkin soal pesugihan, perjanjiannya sudah selesai, namun soal susuk belum. Aku yakin susuk itu masih ada dalam tubuhnya dan tak sempat dikeluarkan karena dia keburu ambruk. Kamu tau, susuk yang dipasangnya begitu banyak dan tumbalnya pun tidak main-main. Bukan hanya susuk logam dan emas saja yang dipakainya. Aku pernah dengar dulu Bu Marta saat menawariku memakai susuk agar aku cepat menikah, tapi aku urungkan setelah mengetahui imbalannya. Saat itu, Bu Marta harus selalu melayani jin sebagai tumbalnya. Dia juga pernah mengatakan kalau dia pasang susuk cair, dimana tumbalnya adalah darah segar gadis perawan Jawa. Susuk-susuk yang dipakainya adalah jenis susuk yang tinggi tingkatannya. Mungkin, rumahnya menjadi angker karena banyaknya jin dan iblis yang bekerja sama dengannya. Dulu saja, aku sering ditampakkan sosok perempuan di dapur rumahnya dan jin bertubuh besar di halaman belakang rumahnya. Aku juga yakin kalau sekarang, wajahnya pasti masih terlihat muda, namun raganya sudah menua, seperti seorang paruh baya yang kamu lihat di rumah, itu jin yang meyerupai dirinya. Makanya, Arno meminta kamu minum air garam, untuk mengusir roh-roh jahat yang menempel di tubuhmu,” ungkap Anita.

“Jadi, Bu Marta lumpuh karena pesugihan atau susuknya?” tanya Ogen yang semakin ingin tahu.

“2 2nya. Karena dia lumpuh ketika sudah tak melakukan ritual sehingga tidak ada yang ditumbalkan lagi. Alhasil, dirinya lah yang menjadi sengsara. Bisa jadi, karena perjanjian pesugihan itu, dia sudah seharusnya mati. Namun, karena kekuatan susuknya yang begitu luar biasa, seolah mampu melawan kematiannya sendiri. Akhirnya, dia seperti mayat hidup. Apalagi, susuk itu sudah menyatu dalam darahnya, sehingga akan sulit dilepaskan,” jelas Anita.

Vina mulai merasa bahwa teror semalam benar-benar ditujukan untuk dirinya. Vina adalah gadis jawa yang masih perawan. Vina ketakutan dan meminta saran Anita untuk meminta bantuannya.

“Jadi maksudnya Mbak Rayu? ‘Kan dia gadis Jawa,” sahut Ogen.

Anita mengangguk. “Dia mengambil darah Rayu dengan menyayat tubuhnya, lalu menguburkan jasadnya di belakang rumah, seperti yang pernah aku tahu dulu saat Bu Marta gencar mencari gadis Jawa. Sebagian darah itu untuk dilakukan pemujaan dan dipersembahkan kepada iblis. Sebagian lagi untuk diminum Bu Marta, maka sedikit demi sedikit anggota badannya perlahan dapat digerakkan. Dari situ lah, Arno percaya bahwa semakin banyak darah yang ia dapat, ibunya akan kembali sehat. Maka, dia akan terus mengincar para gadis Jawa. Padahal, ia hanya diperdaya oleh iblis-iblis itu.”

Ogen kemudian menanyakan apakah aksi Arno ini tidak bisa dicegah hingga tak banyak makan korban lagi.

“Hanya ada satu cara untuk menghentikan semua ini. Buat sayatan di tubuh Bu Marta dengan parangnya, hingga darahnya mengucur sampai habis untuk mengeluarkan semua darah yang telah masuk ke tubuhnya, lalu dia akan mati perlahan karena kehabisan darah. Dengan begitu, perjanjian susuknya selesai. Namun, sayatan itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang seperti Vina, gadis Jawa. “

...****************...

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

terjawab semua nya.. harus nya Arno bukan menjadikan Vina utk tumbal susuk ibu nya tapi utk membuat semua nya berakhir agar ibu nya dpt pergi dngn tenang

2024-02-08

1

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

akhirnya teka teki nya sudah kebuka
tinggal serang hancurkan kan semua sampai ke akar-akarnya

2024-02-05

2

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

jadi Arno yg dah bunuh karyawan"nya

2023-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!