Terbongkar

Arno masih terus berusaha mendapatkan Vina, meskipun usahanya selalu berujung dengan meledaknya wadah persembahan yang berisi air. Hal ini terjadi karena banyak doa yang melindungi Vina selama di pesantren. Sama dengan yang terjadi pada Anita kala itu, bedanya, saat itu Arno dan Dimas langsung menghancurkan barang-barang persembahan pesugihan Bu Marta.

Namun kali ini, sepertinya dengan menghancurkan tempat pemujaan dan persembahan saja tidak cukup. Anita yang saat itu tengah menjenguk Vina di pondok, terus memikirkan solusi agar Vina bisa melakukannya, mengeluarkan seluruh darah dalam tubuh Bu Marta. Tentu hal ini tidak mudah, mengingat musuh mereka bukan hanya manusia, melainkan juga iblis dan jin.

Vina yang terus ditemani ustadzah, masih tampak trauma dengan kehidupannya akhir-akhir ini.

Kyai tersebut kemudian memberikan saran agar Vina tetap di sini terlebih dahulu. “Cepat atau lambat, mereka akan menyerah, kita bantu doa dari sini.”

Anita memeluk Vina yang tengah menangis.

“Sabar ya, Vina. Ini ujian,” sahut ustadzah mengusap-usap lengan Vina.

Ustadzah juga meminta Vina untuk berbaur dan mengikuti kegiatan pondok bersama yang lain. Hal ini dilakukan agar Vina tak terus memikirkan masalahnya, dan menyudahi trauma serta rasa takutnya. Arno pasti akan segera berhenti, atas izin Yang Maha Kuasa.

###

“Pak Arno, Pak, ibu, Pak, ibu,” panggil Wati, salah satu ART Arno.

Arno bergegas menuju kamar ibunya dan melihat keadaannya.

Ibu Arno tampak kejang dengan mata yang terbelalak. Telunjuknya menunjuk ke atas. “Darah…darah.”

Arno terus menenangkan ibunya agar berhenti. Merasa tak kuasa melihat kondisi ibunya yang semakin menderita, Arno menangis dengan terus meminta ibunya berhenti. Arno pun berteriak pada makhluk yang tak bisa dilihatnya. “Keluar kamu! Hadapi saya! Saya sudah pernah memberikan darah untukmu, jangan kamu buat ibuku begini!"

Matanya tetap tak berkedip dan membelalak lebar. Ibu Arno benar-benar seperti mayat hidup. Entah bagaimana caranya menyudahi semua ini. Seakan tak pernah cukup imbalan yang harus diberikan. Hingga kondisinya yang seperti ini, iblis itu masih terus meminta upah. Iblis memang licik!

Saat yang bersamaan, Dimas mengunjungi rumah Arno. Ia masuk ke dalam rumah Arno yang tidak terkunci. Ia memanggil-manggil Arno namun tak ada jawaban.

Dimas mendengar suara Arno yang seperti berada di kamar ibunya. Saat akan menuju ke kamar ibu Arno, Dimas berhenti di depan sebuah kamar dengan pintu yangs sedikit terbuka. Ia terkejut bukan main setelah melihat ruangan itu seperti tempat persembahan. Ini seperti de javu.

Hatinya bertanya-tanya, apakah Arno yang melakukannya? Apa ini alasannya ia tak pernah diizinkan mengecek kamar ini saat mereka masih mencari hal-hal yang luput dari penghancuran barang-aramg ibunya saat itu. Ternyata, Arno menyembunyikan semua ini darinya. Dimas pun dibuat kecewa dan berteriak memanggil Arno.

“Arno, Arno!”

Arno keluar dari kamar ibunya.

“Jelaskan ini apa!” teriak Dimas. “Aku kecewa sama kamu, Ar. Aku membantumu selama ini, tapi kamu sendiri yang mengkhianati usaha kita!”

“Aku tidak punya cara lain, Dim. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk ibu! Melanjutkan tumbal susuknya hingga ibu sembuh!” jawab Arno dengan nada tinggi.

“Tidak akan pernah cukup bagi iblis untuk mempermainkan manusia! Mereka tidak akan puas meminta imbalan. Setelah kamu memenuhi permintaannya, mereka akan meminta lagi. Apa yang kamu harapkan dari usahamu ini?” tegas Dimas yang kecewa akan tindakan Arno.

Arno menggeleng. “Karena aku belum mendapatkan darah gadis perawan Jawa lagi setelah Rayu. Vina yang seharusnya bisa membantuku mencukupi kekurangannya, tapi dia keburu kabur dan sulit untuk aku dapatkan.”

“Apa saat ibumu meminum darah Rayu, dia sembuh? Tidak Arno!” bantah Dimas.

“Tapi ibuku membaik kala itu! Ibuku bisa mati jika tak meminum darah mereka!” Arno mempertahankan opininya.

Dimas benar-benar tak habis pikir dengan Arno. “Kamu tega menghabisi nyawa orang lain yang belum tentu hal itu bisa menyembuhkan ibumu. Sungguh iblis telah membodohimu! Lihat! Apa kamu pikir dengan darah Vina juga akan membuat ibumu sembuh? Tidak akan, Ar. Mereka justru akan memerintahmu lagi untuk mencari gadis lainnya lagi. Sampai kamu telah menjadi sekutunya karena membunuh anak Adam dengan sadis.”

“Ingat, Ar, setiap perbuatan ada balasannya! Yang kamu lakukan ini semua akan kamu pertanggungjawabkan nanti. Dan asal kamu tahu, yang ibumu alami saat ini adalah balasan dari kemusyrikannya di masa lalu!” imbuh Dimas.

Dimas masuk ke dalam ruangan dan mulai menghancurkannya. Arno segera mencegah Dimas. Dimas dengan penuh emosi berusaha menghancurkan barang-barang persembahan tersebut. Sementara Arno juga dengan penuh amarah mencegah aksi temannya itu. “Ibu bisa mati kalau kamu begini, Dim! Lebih baik jangan bantu aku lagi!”

Dimas menghentikan tindakannya. “Kamu akan menyesal!” Ia kemudian meninggalkan rumah Arno.

###

Sementara itu, Arno masih terus mencari karyawan baru untuk menggantikan Vina, Ogen, dan Yusa.

Kemudian, pintu ruang kerja Arno diketuk. Arno pun mempersilakan salah satu karyawannya itu untuk masuk. “Ada apa?”

“Maaf, Pak. Apa ada perubahan terkait persyaratan masuk kerja di kantor ini ya, Pak? Saya lihat Bapak menetapkan batas usia yang rendah dan minim bahkan tanpa pengalaman. Bukan kah posisi yang kosong mewajibkan kandidat berpengalaman dan usia tak jadi masalah selama masih di bawah 40 tahun? Bapak juga meminta memprioritaskan perempuan. Setau saya, mereka akan lebih banyak mengambil jatah cuti. Apalagi kalau persyaratannya belum menikah, akan semakin mempersulit mendapat kandidat yang cocok, ” keluh karyawan Arno.

“Lakukan saja apa yang saya mau. Kita harus memberikan kesempatan pada mereka yang ingin berkarir. Soal pengalaman, mereka bisa sambil belajar. Yang penting, saya mau mereka para perempuan yang belum menikah agar lebih bisa fokus pada pekerjaannya,” jawab Arno mencari alasan.

“Baik, Pak, saya permisi dulu,” pamit karyawan tersebut.

“Aku harus bisa mendapatkan penggantinya, 3 karyawan dari Jawa. Ibu akan segera pulih jika aku bisa memberikan tumbal darah ketiga perawan itu,” ucapnya dalam hati.

...****************...

Sebelum ke bab selanjutnya, aku mau promo karya bagus nih.

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

emang Arno udah jadi iblis tu

2024-02-05

1

naynay

naynay

👐

2024-01-31

1

Mama Jihan

Mama Jihan

Arno bener2 bikin kecawa Dimas, udah d'bantu Mala hasilnya kaya gitu y jls dong Dimas marah.Bener2 si Arno itu bodoh mau aja d'perbudak ma jin

2024-01-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!