Cucu Rahasia

Ibunya Duryudana akhirnya luluh anggap janji anaknya akan terealisasi. Duryudana pasti punya cara untuk mengumpulkan keempat perempuan yang pernah ada di dalam hidupnya.

"Baik...kita pergi sekarang. Sore nanti kita akan kembali berkumpul di rumah. Dan kau Tari tak usah sombong. Sekarang kamu bukan satu-satunya wanita di dalam hidup anakku." ibu Duryudana melontarkan kerlingan maut mengecilkan nilai Utari.

Duryudana tak membuang kesempatan mengambil lengan ibunya meninggalkan minimarket. untuk sementara ini Duryudana telah mendapat solusi untuk menjalankan akad nikah dengan berita sesuai dengan permintaan Prita.

Sebentar lagi dia akan menjadi lelaki paling perkasa karena memiliki empat istri. Duryudana lupa dia telah menceraikan Utari yang menjadi tulang punggungnya selama ini. Utari mau lihat setelah bercerai darinya apa yang terjadi kepada lelaki itu.

Utari berbalik badan mengarah kepada Yanti. Utari sangat menyesal tak berhasil menyingkirkan Prita dari hidup Duryudana. Utari telah berusaha mengeluarkan bukti kalau berita itu bukan wanita baik-baik tetapi Duryudana masih juga mau perempuan itu maka itu telah menjadi pilihannya.

"Maafkan aku tak berhasil bendung niat busuk Prita. Kamu dan Hastina harus kompak melawan Prita. Jangan beri peluang kepada Prita untuk duduk di minimarket ini kalau kalian tidak mau bangkrut!"

"Iya bu... kami berdua sudah berjanji akan mengelola minimarket ini dengan baik. Ibu tak usah khawatir kalau kami akan kalah dari wanita setan itu. Kami akan membuat hidupnya sengsara seperti di neraka."

Utari tersenyum mendengar janji Yanti.

"Aku tak sabar menunggu hari itu. Mulai besok aku akan menempatkan seorang satpam di sini untuk menjaga minimarket ini. Kalau ada yang macam-macam kamu minta tolong kepada satpam untuk bertindak. Sekarang aku harus pergi bertugas kalau apa-apa kamu telepon saja aku ya!"

"Iya bu.." Yanti mengangguk sopan walau telah memiliki posisi sederajat dengan Utari di samping Duryudana.

Utari meninggalkan minimarket dengan hati lega. Secepatnya dia harus mendapatkan satpam untuk mengawal minimarket ini dari keributan yang bakal mendera mereka. Ibu Duryudana dan Prita pasti tak akan berpangku tangan membiarkan Yanti dan Hastina menguasai minimarket. Segala cara pasti akan mereka tempuh untuk merebut kepemilikan minimarket ini.

Srikandi sedang santai di rumah kontrakan karena kedua anaknya sudah pergi ke sekolah. Arimbi yang menjadi ibu pengasuh kedua anak itu ikut ke sekolah untuk menjaga keduanya yang masih asing lingkungan sekolah. Srikandi memuji kesetiaan adik iparnya itu. Arimbi tak pernah meninggalkannya walaupun Srikandi dan Arjuna telah bercerai. Bahkan Arimbi berdiri di sebelah Srikandi walaupun Arjuna adalah Abang kandungnya.

Srikandi duduk di ruang tamu dengan laptop di atas pangkuan. Entah apa yang sedang diketik oleh wanita ini untuk membuat laporan ke rumah sakit pusat tentang semua perjalanannya.

Sedang asyiknya Srikandi memainkan jari di atas keyboard tiba-tiba terusik oleh deringan ponsel di atas meja. Srikandi menghentikan gerakan tangan meraih benda pipih itu untuk melihat siapa yang menelepon.

Panggilan masuk nomor baru yang tak dikenal oleh Srikandi. Srikandi memang belum banyak kenalan baru di sini karena telah meninggalkan tanah air selama bertahun-tahun. nomor kontak teman-temannya yang dulu telah hilang karena telah bertukar dengan sim card negeri Paman Sam.

"Halo.. assalamualaikum."

"Waalaikumsalam...ini bu Srikandi?"

"Benar sekali... siapa ya?" Srikandi balik bertanya karena orang itu mengenalnya sementara dia tidak mengenal orang itu.

"Oh maaf bu..kami dari rumah sakit mengundang ibu untuk makan malam bersama dengan dewan direksi rumah sakit. Ini adalah acara untuk menyambut kehadiran dokter-dokter baru di rumah sakit kita."

"Oh gitu ya! Baik... kirim alamatnya aku akan datang." Srikandi menyambut ramah undangan dari pihak rumah sakit.

Pihak rumah sakit hanya ingin menunjukkan bahwa mereka memberi perhatian kepada dokter-dokter yang datang bekerja di sana selama setahun. Apalagi yang ingin diundang adalah dokter-dokter yang memiliki jam terbang cukup bagus.

"Baik bu.. terimakasih mau terima undangan kami. Kami akan share lokasi. Ditunggu selepas Isya."

"Sama-sama." Srikandi yang beri respon yang sama sopannya dengan pihak rumah sakit. orang yang meneleponnya telah terlatih berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan punya etika. Srikandi sangat suka dengan orang yang menghargai kesopanan.

Waktunya masih cukup panjang untuk melanjutkan pekerjaan. Srikandi tenggelamkan diri dalam pekerjaan sambil menunggu kehadiran kedua anaknya. Nakula dan Sadewa adalah anak kembar Srikandi dengan Arjuna.

Ingatan Srikandi melayang kembali ke masa lalu. Pada malam perayaan ulang tahun pertama pernikahan mereka Srikandi ingin memberi surprise kepada Arjuna bahwa dia sudah mengandung anak lelaki itu. Sayang belum kesampaian keburu terjadi insiden yang melukai hati Srikandi.

Dapat dibayangkan betapa lukanya hati Srikandi melihat sang suami tercinta berzina di kamar tidur mereka. Srikandi tak sangka moral Arjuna tak seindah tampangnya.

Kedua orang tua Arjuna juga sangat marah kepada anak mereka. Perbuatan Arjuna dan Kunti telah mencoreng muka keluarga maka mereka merelakan Srikandi meninggalkan Arjuna. Apalagi mama Arjuna Dewi Madri. Wanita ini dukung Srikandi meninggalkan Arjuna walau laki itu tak mau cerai dari Srikandi.

Maka itu Arjuna dan Srikandi bercerai berkat bantuan Pak Pandu dan Dewi Madri yang merupakan kedua orang tua Arjuna dan Arimbi.

Arimbi yang menyayangi Srikandi mengikuti wanita itu terbang ke luar negeri untuk melanjutkan kuliah. Bertahun-tahun Arimbi tinggal dengan Srikandi di luar negeri. Gadis itu hanya pulang sekali-kali untuk melihat kedua orang tuanya tanpa peduli kepada abangnya.

Waktu terus bergulir sehingga tak terasa 8 tahun telah berlalu. Tanpa terduga Srikandi kembali ke tanah air untuk bekerja di rumah sakit milik keluarga Pak Pandu.

Srikandi ingin menolak pekerjaan ini tetapi dia telah berjanji kepada rumah sakit tempat dia bekerja di bawah naungan JCI (Joint Commission Internasional) untuk melaksanakan kontrak kerja dengan sebaik-baiknya. Waktu setahun ini akan digunakan oleh Srikandi untuk mengenal kembali tanah air. Setelah itu Srikandi akan terbang kembali ke tempat dia bertugas.

Srikandi sudah menyiapkan makan siang untuk kedua anaknya yang kurang mengenal menu makan tanah air. Mereka sudah terbiasa menikmati makanan ala barat yang disediakan oleh pengasuh mereka.

Pengasuh mereka merupakan sepasang suami istri yang tidak memiliki anak sehingga sangat menyayangi Nakula dan Sadewa. Mereka menganggap Nakula dan Sadewa merupakan anak mereka sendiri sehingga tidak meminta bayaran berlebihan pada Srikandi.

Orang baik akan selalu mendapatkan jalan terang sehingga tidak perlu takut ada halangan di depan mata. Srikandi sebagai single parent tentu saja banyak mengalami pasang surut mengasuh kedua buah hatinya. Untunglah kehadiran Arimbi banyak membantu Srikandi mengasuh kedua anaknya.

Keduanya tumbuh menjadi anak yang pintar dan cerdas terutama Sadewa yang memiliki kecerdasan sangat luar biasa. IQ Sadewa melebihi kecerdasan Abang kembarnya.

Suara ribut-ribut di luar halaman merebut perhatian Srikandi dari laptop. Suara Arimbi yang paling heboh menggegerkan seisi rumah. Tawa derai Arimbi dan kedua anaknya memaksa Srikandi menjulurkan leher melihat apa yang terjadi.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.."

"Assalamualaikum.." menyusul sapaan lain mengharuskan Srikandi menjawab dua kali.

Sadewa berlari masuk tanpa buka sepatu menyalami maminya. Dari belakang menyusul Nakula ikut menyalami maminya. Mereka tampak lelah namun semangat tak kendor.

Arimbi tak berniat masuk bersandar di kusen pintu terharu melihat betapa lucu kedua keponakannya. Keduanya begitu pengertian tak pernah bertanya papi pada Srikandi.

Jauh beda dengan anak lain yang selalu bertanya kepada papinya. Keduanya seolah memahami kesulitan mami mereka.

"Ada apa? Kok very happy?"

"Onty ketemu pacar lama. Onty malu lalu kabur. Saking kencang sampai ban motor meledak." lapor Sadewa anggap itu lelucon.

"Astaghfirullah...kalian tak apa kan?" Srikandi meraih Nakula yang berdiri dekat untuk periksa apa anaknya ada luka.

"Tak apa mi...cuma pacar onty berhasil susul kami. Orang itu tanya siapa kami. Onty bilang anaknya. Orang itu tampak sangat kecewa." Sadewa kembali melapor apa yang dia lihat.

Srikandi menatap Arimbi yang meringis di depan pintu. Srikandi heran mengapa Arimbi tak mau mengaku dia masih jomblo. Padahal Arimbi meninggal pacarnya hanya untuk menemani Srikandi di luar negeri. Arimbi tidak pernah berselingkuh melainkan ingin melindungi Srikandi.

"Mengapa Bim?"

"Untuk apa mengingat masa lalu kak. Kedua keponakanku belum tumbuh besar mana mungkin aku meninggalkan mereka."

"Ya Tuhan...jadi kamu menolak Bima hanya karena kedua bocah ini? Dengar kalian dua..cepat gede biar onty cepat laku."

Sadewa membungkukkan badan sembilan puluh derajat dengan bokong dihadapkan ke arah Srikandi. Srikandi menepuk pantat anaknya anggap anak itu kurang sopan.

"Hei..hei..kamu kenapa?"

"Masukkan pompa ban ke pantatku. Masukkan angin biar gede kayak balon."

Nakula dan Arimbi tertawa terbahak-bahak dibuat oleh kelucuan Sadewa. Ada saja akal ini menghadirkan tawa gelak di rumah. Sadewa memang lucu suka guyon. Nakula agak serius seperti orang tua. Pola pikir Nakula lebih dewasa dari adiknya padahal cuma beda beberapa menit.

"Macam saja kamu ini. Sekarang pergi bersihkan badan dan ganti baju. Kita makan bersama." Srikandi meninggalkan pekerjaan menuju ke dapur untuk sediakan makanan.

"Kak..aku pulang ke rumah mama bentar ya. Tadi mama telepon tanya kapan mau ke rumah."

"Mama sudah tahu kami sudah pulang sini?" Srikandi menunda langkah tertegun mendengar pengakuan Arimbi kalau dia akan pulang ke rumah orang tuanya.

Arimbi mengangguk, "Mama mau datang ke sini tetapi malu berjumpa dengan kamu."

"Mana boleh gitu. Aku yang harus ke sana karena dia orang tua. Apa mereka tahu soal kedua bocah ini?"

"Belum... bukankah kakak melarang aku memberitahu mereka? Aku ini orangnya kan setia. Sudah 7 tahun aku merahasiakan hal ini dari mereka. Kadang aku merasa berdosa mereka telah memisahkan mereka dari cucu-cucu mereka."

Srikandi menjadi serba salah ikut merasa bersalah telah merahasiakan keberadaan cucu kedua orang tua Arimbi. Tetapi Srikandi tidak mau Arjuna mengetahui kalau dia mempunyai anak dengan Srikandi. Srikandi tidak ingin mengganggu hubungan Arjuna dengan Kunti yang konon katanya makin dekat.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Ini cerita tokoh utama Utari ato Srikandi yach

2024-04-28

0

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

Srikandi wanita yang hebat

2023-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kenalan
2 Kawan Sehati
3 Tutor Idaman
4 Lawan Si Culas
5 Bermula Kisah
6 Restu Beracun
7 Klop
8 Sinetron Rumahan
9 Terbongkar
10 Diusir
11 Otak Udang
12 Cucu Rahasia
13 Pulang
14 Pengakuan
15 Mencari Pewaris
16 Jumpa Cucu
17 Kenalan
18 Pesta
19 Ketemu Batu
20 Insiden
21 Semakin Kacau
22 Mantan Tak Indah
23 Pecat Kunti
24 TAK SEINDAH BAYANGAN
25 PENGAKUAN
26 Kunti Minta Maaf
27 JADI RELAWAN
28 Kena Skorsing
29 Si KEMBAR JAHIL
30 Jumpa Papi
31 Praduga
32 Test DNA
33 Curiga
34 Mengejar Cinta
35 Tak Tik
36 Teman Baru
37 Tersingkir
38 Pelukan
39 Anak Lucu
40 Dokter Anak Tiri
41 Buka Praktek
42 KESABARAN YUDISTIRA
43 Srikandi Dokter Idaman
44 Result DNA
45 Kunti Stress
46 Nakula Drop
47 Tamparan Menyegarkan
48 Draft
49 Dibuang
50 Kunti Berulah
51 Tuntutan
52 Janji Safitri
53 Kunti Kena Batu
54 Ketegasan Arjuna
55 Nakula
56 Ngobrol
57 Berdamai
58 Si Muka Licik
59 Tak ada Damai
60 Cari Kesempatan
61 Terbongkar Rahasia
62 Ketulusan Pembaca
63 Terbongkar
64 Wanita Pujaan
65 Interogasi
66 Siapa Penjaga
67 Pencuri Tidur
68 Derita Safitri
69 Jumpa Lagi
70 Karma
71 Sapu Kunti
72 Runtuhnya Kunti
73 Dosa Turunan
74 Penyesalan
75 Senjata Makan Tuan
76 Insaf
77 Mulai Bekerja
78 Bisma
79 Cerita Di Kantin
80 Jemputan
81 Undangan
82 Berteduh
83 Pengakuan
84 Pengumuman
85 Draft
86 Tuntutan
87 Ayok Nikah
88 Restu Keluarga
89 Nikah Kilat
90 Cerita Keluarga
91 Mengejar Cinta
92 Rencana Kunti
93 Kisah Panjang
94 Pulang
95 Peran Arjuna
96 Pencerahan
97 Rencana Matang
98 Super Papi
99 Terpancing
100 Double Kekacauan
101 Saling curhat
102 Cobaan
103 Perang Dingin
104 Tiada Kata Maaf
105 Adu Mulut
106 Siasat Arjuna
107 Anak Bapak
108 Hajat Bima
109 Keluarga Bahagia
110 Satu Keluarga
111 Asah Otak
112 Bencana
113 Nikmat Keluarga
114 Jasa Arjuna
115 Arjuna Victory
116 Menyerah
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Awal Kenalan
2
Kawan Sehati
3
Tutor Idaman
4
Lawan Si Culas
5
Bermula Kisah
6
Restu Beracun
7
Klop
8
Sinetron Rumahan
9
Terbongkar
10
Diusir
11
Otak Udang
12
Cucu Rahasia
13
Pulang
14
Pengakuan
15
Mencari Pewaris
16
Jumpa Cucu
17
Kenalan
18
Pesta
19
Ketemu Batu
20
Insiden
21
Semakin Kacau
22
Mantan Tak Indah
23
Pecat Kunti
24
TAK SEINDAH BAYANGAN
25
PENGAKUAN
26
Kunti Minta Maaf
27
JADI RELAWAN
28
Kena Skorsing
29
Si KEMBAR JAHIL
30
Jumpa Papi
31
Praduga
32
Test DNA
33
Curiga
34
Mengejar Cinta
35
Tak Tik
36
Teman Baru
37
Tersingkir
38
Pelukan
39
Anak Lucu
40
Dokter Anak Tiri
41
Buka Praktek
42
KESABARAN YUDISTIRA
43
Srikandi Dokter Idaman
44
Result DNA
45
Kunti Stress
46
Nakula Drop
47
Tamparan Menyegarkan
48
Draft
49
Dibuang
50
Kunti Berulah
51
Tuntutan
52
Janji Safitri
53
Kunti Kena Batu
54
Ketegasan Arjuna
55
Nakula
56
Ngobrol
57
Berdamai
58
Si Muka Licik
59
Tak ada Damai
60
Cari Kesempatan
61
Terbongkar Rahasia
62
Ketulusan Pembaca
63
Terbongkar
64
Wanita Pujaan
65
Interogasi
66
Siapa Penjaga
67
Pencuri Tidur
68
Derita Safitri
69
Jumpa Lagi
70
Karma
71
Sapu Kunti
72
Runtuhnya Kunti
73
Dosa Turunan
74
Penyesalan
75
Senjata Makan Tuan
76
Insaf
77
Mulai Bekerja
78
Bisma
79
Cerita Di Kantin
80
Jemputan
81
Undangan
82
Berteduh
83
Pengakuan
84
Pengumuman
85
Draft
86
Tuntutan
87
Ayok Nikah
88
Restu Keluarga
89
Nikah Kilat
90
Cerita Keluarga
91
Mengejar Cinta
92
Rencana Kunti
93
Kisah Panjang
94
Pulang
95
Peran Arjuna
96
Pencerahan
97
Rencana Matang
98
Super Papi
99
Terpancing
100
Double Kekacauan
101
Saling curhat
102
Cobaan
103
Perang Dingin
104
Tiada Kata Maaf
105
Adu Mulut
106
Siasat Arjuna
107
Anak Bapak
108
Hajat Bima
109
Keluarga Bahagia
110
Satu Keluarga
111
Asah Otak
112
Bencana
113
Nikmat Keluarga
114
Jasa Arjuna
115
Arjuna Victory
116
Menyerah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!