Mencari Pewaris

Siapa tidak bahagia? Anak perempuan satu-satunya telah kembali ke rumah membawa berita menyejukkan hati. Dewi Madri tidak keberatan sama sekali bila harus menyembunyikan Nakula Sadewa. Dewi Madri memang tidak menyukai kehadiran Kunti di antara keluarganya maka dia bersedia menyembunyikan Nakula Sadewa dari Arjuna untuk memberi pelajaran kepada lelaki itu. Sekarang Arjuna tidak berharga lagi di dalam keluarga Karena mereka telah memiliki keturunan yang lebih mumpuni.

"Mama akan maafkan kamu bila sudah jumpa dengan anak abangmu!"

Arimbi mengernyit alis kurang suka dengan perkataan mamanya mengatakan Nakula Sadewa adalah anak Arjuna. Arimbi ingin menghapus hubungan Nakula Sadewa dengan Arjuna saking geram pada abangnya yang berselingkuh dari Srikandi.

"Ma...itu anak kak Srikandi! Kok anak mas Juna?"

Dewi Madri mendekat mulut sadar sudah salah omong. Dari awal Arimbi sudah menekankan kalau Arjuna tak boleh dihubungkan dengan Nakula Sadewa.

"Ups...sori..maksud mama cucu mama. Apa mereka mengenal Papa dan Mama?"

Arimbi mengangguk, "Bim sudah memperkenalkan mereka pada Papa dan Mama serta mas Juna. Termasuk Kuntilanak itu. Secara diam-diam Bim menceritakan semuanya kepada kedua anak itu agar mereka mengetahui jerih payah mami mereka membesarkan mereka."

"Ya Tuhan...itu sama saja kamu meracuni mereka dari kecil."

"Ya ngak dong! Kalau Bim tidak bercerita maka mereka tidak mengetahui kalau memiliki opa dan Oma yang centil. Mama dan papa pasti akan terkejut bila sudah ngobrol dengan mereka. Nakula dan Sadewa itu anak-anak pintar memiliki IQ sangat tinggi. Bahkan Sadewa pernah diberi pelajaran tingkatan SMP mampu dia lahap hingga tuntas. Sekarang mereka duduk di kelas 3 di sekolah internasional."

"Berapa sih umur mereka? Kok sudah kelas 3?"

Arimbi tertawa kecil karena mamanya kaget mendengar Nakula Sadewa duduk di kelas 3. Harusnya mereka masih duduk di kelas 2 bila diukur dari umurnya. Tetapi karena mereka terlalu pintar maka pihak sekolah mengizinkan mereka duduk ditingkatkan lebih tinggi dari umur mereka.

"Tujuh tahun nyonya Pandu... sudah Bim bilang kalau mereka anak-anak jenius. Pokoknya entar sore kita jumpai mereka. Malam ini Kak Srikandi akan menghadiri undangan makan malam maka kita bisa leluasa menjumpai mereka. Tapi ingat ini adalah pertemuan rahasia. Tukang selingkuh itu tak boleh mengetahui keberadaan kedua bocah ini. Ok?"

Pandu dan Dewi Madri terpaksa mengangguk dengan berat hati. Punya cucu tetapi harus dirahasiakan merupakan penyiksaan buat kedua orang tua ini. Maunya mereka bisa juga memamerkan cucu-cucu jenius mereka pada teman-teman. Teman-teman Pandu pada memiliki cucu membuat Pandu rendah diri. Punya uang segudang tetapi tidak memiliki keturunan telah menjatuhkan martabat Pandu sebagai orang kaya.

"Ok... Bim anggap kesempatan kita sudah selesai dan tak boleh terjadi pelanggaran. Kalau dilanggar berarti kita semua tidak bisa menjumpai Nakula Sadewa lagi karena kak Srikandi akan membawa mereka pergi sejauh mungkin dari kita."

Pandu tak habis pikir apa yang telah dibelikan oleh Srikandi kepada Arimbi sampai begitu membelanya. Arimbi tidak berpihak sedikitpun pada keluarga sendiri melainkan tertuju semua kepada Srikandi. Terdengar tidak adil namun mereka harus patuhi demi menikmati hari-hari indah bersama cucu mereka.

"Iya deh! Kita bawa apa untuk mereka? Masak kita tidak membeli oleh-oleh untuk mereka pada perjumpaan pertama. Katakan apa yang disukai oleh mereka." Dewi Madri mulai mengatur strategis untuk meraih perhatian kedua cucunya. Wanita ini sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan kedua cucunya.

"Anak-anak pasti senang makan makanan jajanan. Kita beli snack ataupun es krim buat mereka." Dewi Madri mengangan ingin membeli makanan lezat untuk cucunya.

"Stop bicara es krim. Mereka mewarisi penyakit mas Juna yakni alergi terhadap makanan dingin. Mereka boleh makan apa saja asal makanan itu tidak dingin."

"Ya Tuhan... sifat baik tidak menurun mengapa justru sifat jelek menurun kepada kedua anak itu. Kan kasihan mereka harus menahan selera dari makanan dingin padahal itu adalah makanan favorit anak-anak." Dewi Madri mendekap dada kasihan pada cucu mewarisi penyakit alergi Arjuna. Penyakit ini termasuk penyakit langka yang hanya ada satu dalam seribu. Arjuna mendapat warisan penyakit itu dari kakek Arjuna dan sekarang diteruskan kepada kedua anaknya. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan yang akan terus-menerus diwariskan kepada anak cucu.

"Apa mereka patuh tidak makan makanan dingin?" Pandu dari buka suara turuk prihatin mendengar kedua cucunya mewarisi penyakit dari ayah mereka. Pandu dan Dewi Madri sudah kapok merawat Arjuna yang sering kumat bila terkena makanan dingin. Arjuna agak nakal tidak mau patuh hindari makanan itu. Untunglah dari waktu ke waktu Arjuna menyadari kalau penyakitnya itu tak bisa dilawan selain patuh.

Penyakit ini tak bisa sembuh total selain dicegah dan dihindari. selesai dengan Arjuna yang telah beranjak dewasa kini mereka dihadapkan lagi dengan penyakit yang sama pada cucunya. Selama kedua anak itu menghindari makanan dingin maka mereka akan aman-aman saja.

"Nakula sangat patuh tapi kadang Sadewa bikin ulah cicipi es batu dari kulkas. Anak itu pernah sesak nafas nyaris meninggal. Tapi puji Tuhan dia bisa lewati cobaan ini. Sejak itu Sadewa menjadi lebih patuh tidak berani menyentuh makanan dingin lagi. Ya sampai sekarang tidak pernah kumat lagi karena mereka telah mengetahui riwayat penyakit mereka sendiri."

Pandu dan Dewi Madri benar-benar kaget menerima kenyataan kalau cucu mereka juga kena penyakit yang sama dengan putra mereka. Semoga saja kedua anak itu mau patuh dan menghindari tantangan mereka.

"Kita beli yang lain saja. Menurutmu apa yang bisa kita hadiahkan kepada mereka?" tanya Pandu minta pendapat Arimbi yang dekat dengan kedua anak itu. Arimbi tentu saja mengetahui apa yang disuka dan dibenci oleh kedua anak itu.

"Beliin mereka komputer atau laptop! Kepunyaan mereka tertinggal di rumah sana. Mereka tidak seperti kebanyakan anak-anak lain menghabiskan waktu dengan main game. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan berselancar di dunia maya mencari bahan penting untuk pelajaran mereka. Tak heran mereka sangat pintar. Aku saja kadang diskusi pelajaran dengan mereka. Walau mereka tak ngerti tapi mereka sangat membantu mencari bahan melalui komputer."

Mata Dewi Madri makin bersinar mendapat cucu yang hebat. Kesepian bertahun-tahun terbayar sudah dengan hadirnya dua makhluk ajaib yang akan mewarnai hidup mereka. Dewi Madri berjanji tidak akan mendesak Arjuna untuk menikah lagi karena mereka telah memiliki keturunan. Terserah Arjuna mau berhubungan dengan wanita mana Dewi Madri tidak akan peduli lagi. Semua itu sudah tidak penting karena dia telah memiliki apa yang dia idam-idamkan.

"Tunggu apa lagi? Kita bersiap cari hadiah untuk mereka. Apa mereka akan terima kita?" Pandu mulai dilanda sedikit keraguan takutnya tak diterima oleh Nakula Sadewa.

"Papa tak perlu kuatir. Mereka sangat welcome. Aku akan kabari Kak Srikandi kalau kita akan datang. Ingat lho! Tukang selingkuh tak masuk hitungan."

Dengan berat hati Dewi Madrid mengiyakan perkataan Arimbi. Lebih baik patuh ketimbang tidak pernah tahu yang mana cucunya. Kalau punya sayap ingin sekali Dewi Madri terbang ke tempat Srikandi menjumpai cucu-cucu ajaib yang tak pernah mereka kenal. Anak-anak itu kenal Opa oma tapi opa oma tak kenal mereka. Sungguh ironis.

Pandu, Dewi Madri dan Arimbi mempersiapkan diri menjumpai kedua bocah dan mami mereka. Pandu dan Dewi Madri mesti pertebal mental agar tak drop lihat Srikandi dan kedua anaknya. Dapat dibayangkan apa yang bakal terjadi bila Dewi Madri sudah jumpa kedua bocah lucu itu. Jamin heboh.

Pandu tidak ragu rogoh kocek dalam untuk beli bawaan buat kedua cucunya. Pandu tak ragu itu adalah cucu kandungnya. Kalau Arimbi sudah akui mereka tak perlu test DNA seratus persen mereka memiliki hubungan darah. Pandu beli dua laptop sama sebagai tanda tak pilih kasih antara kedua anak itu. Anak kembar biasanya ingin barang yang sama.

Dewi Madri membeli makanan kecil berupa roti dan pizza sesuai arahan Arimbi. Arimbi pasti mengetahui apa yang disukai oleh anak-anak. Sedikitpun mereka tak memikirkan uang karena mereka telah mendapat yang lebih berharga.

Srikandi tidak melarang membawa orang tuanya walau ada rasa sesal Dewi Madri mengetahui keberadaan Nakula Sadewa. Wanita itu kadang suka keceplosan apalagi jika sedang marah. Segala hantu blau bisa diajak keluar dengar omelan Dewi Madri. Srikandi hanya takut Dewi Madri mengatakan keberadaan Nakula Sadewa kepada Arjuna.

Srikandi sengaja membentang jarak dengan lelaki itu tidak memberitahu di mana keberadaan dia serta memblokir semua akses untuk menemuinya. 8 tahun telah berlalu tanpa badai membuat hidup Srikandi tenang. Semoga apa yang ditakuti oleh Srikandi tak terwujud.

Mobil yang ditumpangi oleh Pandu dan kedua wanita dalam hidupnya berhenti di depan rumah kontrakan Srikandi yang mungil. Pandu menatap nanar ke arah rumah yang mungil itu seolah tak rela kedua cucunya tinggal di tempat yang sangat sederhana. Keluarga Pandu terkenal dengan kekayaan berlimpah tapi mengapa keturunannya tinggal di tempat kurang layak. Dewi Madrid juga merasakan hal yang sama tetapi tak berani protes karena mereka telah menyusahkan Srikandi selama ini. Perbuatan Arjuna memang tidak dapat dimaafkan.

Arimbi yang sudah terbiasa berada di rumah ini tidak menunggu kedua orang tuanya segera masuk halaman rumah itu yang tak seberapa luas. Berjalan beberapa langkah saja sudah sampai di depan pintu. Rumah itu mungil tetapi menawarkan kedamaian yang membuat Arimbi betah di situ. rahasianya adalah kedua bocah yang tampan.

"Assalamualaikum..." Arimbi mengetok pintu sambil berseru seperti Tarzan wanita merambah kota.

Pandu dan Dewi Madri tersadar dari lamunan berkat suara jelek Arimbi. Keduanya bergegas ikut langkah Arimbi masuk ke halaman rumah mungil itu. Rumah type 70 hanya ada dua kamar tidur. Satu untuk kedua bocah satunya lagi untuk Arimbi dan Srikandi.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Sebelumnya ada ucapan Puji Tuhan...
tapi ini ada ucapan Salam 'assalamu'alaikum'... jadinya apa nii 🤭😁🙏

2023-12-07

0

yanti mansyur

yanti mansyur

Alhamdulillah kali maksudnya yaa

2023-10-26

1

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

Menarik..
kisah perjuangan seorang isteri yang tabah

2023-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kenalan
2 Kawan Sehati
3 Tutor Idaman
4 Lawan Si Culas
5 Bermula Kisah
6 Restu Beracun
7 Klop
8 Sinetron Rumahan
9 Terbongkar
10 Diusir
11 Otak Udang
12 Cucu Rahasia
13 Pulang
14 Pengakuan
15 Mencari Pewaris
16 Jumpa Cucu
17 Kenalan
18 Pesta
19 Ketemu Batu
20 Insiden
21 Semakin Kacau
22 Mantan Tak Indah
23 Pecat Kunti
24 TAK SEINDAH BAYANGAN
25 PENGAKUAN
26 Kunti Minta Maaf
27 JADI RELAWAN
28 Kena Skorsing
29 Si KEMBAR JAHIL
30 Jumpa Papi
31 Praduga
32 Test DNA
33 Curiga
34 Mengejar Cinta
35 Tak Tik
36 Teman Baru
37 Tersingkir
38 Pelukan
39 Anak Lucu
40 Dokter Anak Tiri
41 Buka Praktek
42 KESABARAN YUDISTIRA
43 Srikandi Dokter Idaman
44 Result DNA
45 Kunti Stress
46 Nakula Drop
47 Tamparan Menyegarkan
48 Draft
49 Dibuang
50 Kunti Berulah
51 Tuntutan
52 Janji Safitri
53 Kunti Kena Batu
54 Ketegasan Arjuna
55 Nakula
56 Ngobrol
57 Berdamai
58 Si Muka Licik
59 Tak ada Damai
60 Cari Kesempatan
61 Terbongkar Rahasia
62 Ketulusan Pembaca
63 Terbongkar
64 Wanita Pujaan
65 Interogasi
66 Siapa Penjaga
67 Pencuri Tidur
68 Derita Safitri
69 Jumpa Lagi
70 Karma
71 Sapu Kunti
72 Runtuhnya Kunti
73 Dosa Turunan
74 Penyesalan
75 Senjata Makan Tuan
76 Insaf
77 Mulai Bekerja
78 Bisma
79 Cerita Di Kantin
80 Jemputan
81 Undangan
82 Berteduh
83 Pengakuan
84 Pengumuman
85 Draft
86 Tuntutan
87 Ayok Nikah
88 Restu Keluarga
89 Nikah Kilat
90 Cerita Keluarga
91 Mengejar Cinta
92 Rencana Kunti
93 Kisah Panjang
94 Pulang
95 Peran Arjuna
96 Pencerahan
97 Rencana Matang
98 Super Papi
99 Terpancing
100 Double Kekacauan
101 Saling curhat
102 Cobaan
103 Perang Dingin
104 Tiada Kata Maaf
105 Adu Mulut
106 Siasat Arjuna
107 Anak Bapak
108 Hajat Bima
109 Keluarga Bahagia
110 Satu Keluarga
111 Asah Otak
112 Bencana
113 Nikmat Keluarga
114 Jasa Arjuna
115 Arjuna Victory
116 Menyerah
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Awal Kenalan
2
Kawan Sehati
3
Tutor Idaman
4
Lawan Si Culas
5
Bermula Kisah
6
Restu Beracun
7
Klop
8
Sinetron Rumahan
9
Terbongkar
10
Diusir
11
Otak Udang
12
Cucu Rahasia
13
Pulang
14
Pengakuan
15
Mencari Pewaris
16
Jumpa Cucu
17
Kenalan
18
Pesta
19
Ketemu Batu
20
Insiden
21
Semakin Kacau
22
Mantan Tak Indah
23
Pecat Kunti
24
TAK SEINDAH BAYANGAN
25
PENGAKUAN
26
Kunti Minta Maaf
27
JADI RELAWAN
28
Kena Skorsing
29
Si KEMBAR JAHIL
30
Jumpa Papi
31
Praduga
32
Test DNA
33
Curiga
34
Mengejar Cinta
35
Tak Tik
36
Teman Baru
37
Tersingkir
38
Pelukan
39
Anak Lucu
40
Dokter Anak Tiri
41
Buka Praktek
42
KESABARAN YUDISTIRA
43
Srikandi Dokter Idaman
44
Result DNA
45
Kunti Stress
46
Nakula Drop
47
Tamparan Menyegarkan
48
Draft
49
Dibuang
50
Kunti Berulah
51
Tuntutan
52
Janji Safitri
53
Kunti Kena Batu
54
Ketegasan Arjuna
55
Nakula
56
Ngobrol
57
Berdamai
58
Si Muka Licik
59
Tak ada Damai
60
Cari Kesempatan
61
Terbongkar Rahasia
62
Ketulusan Pembaca
63
Terbongkar
64
Wanita Pujaan
65
Interogasi
66
Siapa Penjaga
67
Pencuri Tidur
68
Derita Safitri
69
Jumpa Lagi
70
Karma
71
Sapu Kunti
72
Runtuhnya Kunti
73
Dosa Turunan
74
Penyesalan
75
Senjata Makan Tuan
76
Insaf
77
Mulai Bekerja
78
Bisma
79
Cerita Di Kantin
80
Jemputan
81
Undangan
82
Berteduh
83
Pengakuan
84
Pengumuman
85
Draft
86
Tuntutan
87
Ayok Nikah
88
Restu Keluarga
89
Nikah Kilat
90
Cerita Keluarga
91
Mengejar Cinta
92
Rencana Kunti
93
Kisah Panjang
94
Pulang
95
Peran Arjuna
96
Pencerahan
97
Rencana Matang
98
Super Papi
99
Terpancing
100
Double Kekacauan
101
Saling curhat
102
Cobaan
103
Perang Dingin
104
Tiada Kata Maaf
105
Adu Mulut
106
Siasat Arjuna
107
Anak Bapak
108
Hajat Bima
109
Keluarga Bahagia
110
Satu Keluarga
111
Asah Otak
112
Bencana
113
Nikmat Keluarga
114
Jasa Arjuna
115
Arjuna Victory
116
Menyerah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!