Jauh di lubuk hati Utari sedih dengan kondisi rumah tangganya berakhir menyedihkan. Kalau di sinetron kan pasti akan laki keras di pasaran. Seorang laki nikahi tiga perempuan atas restu istri pertama. Mau dikasih judul apa sinetron luar biasa ini. Laki brengsek berbini empat? Kurang satu tinggal tiga. Belum empat sebab ada satu kesandung batu kerikil tersungkur tak bisa bangun.
"Tunggu anak itu lahir dulu baru aku akan buat rencana baru. Aku merasa anak itu bukan anakku." Duryudana mulai perlihatkan ekor rubah. Tak punya pendirian suka berubah. Tadi demikian semangat perjuangkan Prita. Tak ada satu jam Prita sudah jadi sampah buangan.
"Mengapa tak dari awal katakan itu. Sekarang mas mesti beri satu jawaban pada keluarga Prita. Dia malu lho!" Utari provokasi Duryudana agar bertanggung jawab terhadap Prita walau belang Prita sudah terbongkar.
"Wanita gitu masih ada kata malu?" cerca Yanti sinis. Yanti maunya Prita tak usah masuk ke dalam hidup Duryudana lagi. Tambah saingan tambah pusing.
Duryudana kewalahan menghadapi kemelut yang dia buat sendiri. Usir Prita dan keluarga di depan tamu hanya menambah nama jelek Duryudana. Nama Duryudana telah tercoreng gara-gara keputusannya yang salah. Berselingkuh saja sudah menjadi satu kesalahan besar ditambah pula menceraikan Utari di depan umum. Di mana respect tetangga pada Duryudana?
"Pergilah jadi laki sejati! Silahkan nikahi Prita bila mas memang cinta padanya. Jangankan hanya gara anak! Kalau cinta lautan api mesti mas seberangi."
Duryudana makin bingung Utari kasih semangat pada dirinya untuk tetap ijab kabul dengan Prita. Untuk saat ini hilang selera Duryudana nikahi Prita. Prita terlalu maju berdrama melewati batasan skenario.
"Itu bisa ditunda Tari...aku akan nikahi dia bila hasil test DNA itu anakku. Tapi kalau bukan jangan harap aku mau jadi orang tolol bertanggung jawab atas perbuatan orang lain. Aku akan bicara dengan Prita." Duryudana melangkah gagah hampiri keluarga Prita sedang berduka.
Dandanan Prita sudah tak karuan akibat nangis sesenggukan. Wanita mana tak sedih pernikahan batal secara mendadak hanya salah paham. Itu menurut versi Prita. Yang jadi fakta belum terbukti karena belum jelas siapa anak dalam kandung Prita.
Utari dan kedua istri Duryudana melihat dari jauh drama Prita dan Duryudana. Ketiga wanita ini tak ambil pusing apa yang dibicarakan oleh mereka. Mau batal lanjut itu urusan Duryudana.
"Kalian sudah lihat betapa licik Prita. Makanya kalian harus saling dukung. Jangan terbawa rasa iri. Saling melengkapi supaya tak ada penyusup masuk dalam keluarga kalian." Utari menasehati Hastina dan Yanti untuk bersatu lawan pelakor.
"Akan kami ingat Bu! Ibu jangan musuhi kami sebab telah ambil alih pak Duryudana. Kami tetap anak buah ibu."
"Bagus...sekarang kalian bersiap pulang ke minimarket. Siapapun yang didatangi Duryudana jangan ada yang kecil hati. Kalian sudah bersedia berbagi maka harus siap mental menerima apa adanya. Aku mau istirahat. Kalian urus sendiri sisa acara." Utari pilih mengundurkan diri daripada puyeng lihat perdebatan keluarga Duryudana dan keluarga Prita.
Apapun hasil takkan pengaruhi keputusan Utari pisah dari Duryudana. Ini pelajaran berharga buat Duryudana tak gegabah mau poligami sesuka hati. Duryudana pasti menyesal bukan main telah pisah dari Utari. Kedudukan di kantor akan melayang seiring perceraian. Utari mana mungkin ijinkan Duryudana tetap kelola perusahaan. Terima nasib saja.
Utari menutup buku mengenai Duryudana. Laki model itu tak pantas dikenang. Duryudana hanya kisah paling buruk dalam hidup Utari. Diberi segala fasilitas telah butakan mata laki tak bisa lihat jalan ke depan. Bilang ada katarak usia belum terlalu tua. Duryudana akan terima hasil dari kebejatan sendiri.
Utari bangun pagi melihat suasana rumah sudah bersih dari sisa pesta. Utari tak tahu bagaimana cara Hastina dan Yanti bersihkan rumah ini telah kembali semula tanpa ada tanda pernah ada pesta. Tak ada siapa pun di rumah seperti rumah tanpa penghuni.
Utari menyeret langkah keluar sampai ke ruang tamu barulah tampak Duryudana dan mertuanya ada di situ masih tidur di sofa. Pemandangan miris ini cukup menyentuh hati Utari. Ada rasa tak tega melihat mertuanya yang sudah tua ikut menikmati derita anaknya. Siapa suruh dia arogan sok kuasa mau intervensi perasaan Utari. Rasakan akibat perbuatannya.
Duryudana cukup tahu diri tidak berani mengganggu Utari yang duluan tidur. apapun itu sudah tidak penting bagi Utari lagi. Sekarang dia dan Duryudana tidak memiliki hubungan apa-apa selain hubungan antara mantan.
Utari mendehem kencang mengusik orang-orang itu agar bangun untuk segera tinggalkan rumah Utari. Mulai hari ini Duryudana sudah kehilangan hak di rumah ini. Utari telah menyediakan tempat tinggal baru yakni di atas ruko minimarket untuk menjadi tempat berteduh bagi keluarga baru Duryudana.
Duryudana duluan terbangun mengucek mata untuk lihat lebih jelas siapa yang mendehem ganggu tidur dia. Tatapan mata Duryudana berubah lembut begitu melihat yang datang adalah Utari. Duryudana menyugar rambutnya agar lebih rapi di depan mantan istrinya. Kondisinya memang sedang kacau dikarenakan kebohongan Prita.
"Sayang...kau sudah bangun? Mas menunggu dari semalam." Duryudana bangkit hendak mencium kening Utari seperti biasa.
Perut Utari yang belum diisi oleh sarapan mual dengar panggilan menjijikkan. Bisanya Duryudana berbuat seolah tak pernah terjadi apa-apa antara mereka. Sebelum laki itu menyentuh tubuhnya Utari mundur jauh membuat gerakan menahan Duryudana mendekat. Mereka bukan muhrim tak boleh bersentuhan. Otak Duryudana belum terlalu rusak untuk ingat apa yang telah dia lakukan semalam.
"Maaf mas... antara kita sudah selesai. Silahkan mas kembali ke minimarket atau ke rumah Prita. Aku sudah tak peduli mas mau apa." tegas Utari tak ingin beri peluang pada Duryudana. Jangan anggap Utari tak bisa move on darinya.
"Jangan gitu sayang! Mas melakukan semuanya karena terpaksa. Mas tak tahu kalau Prita telah bohongi mas." ucap Duryudana berhenti di tempat tak berani mendekat. Sikap Utari menolaknya telah tunjukkan bahwa wanita itu tak mau interaksi dengan dirinya. Namun Duryudana tak boleh kendor menyerah begitu saja. Dia harus merebut hati Utari lagi.
"Aku tak mau tahu...sekarang mas cuma perlu bertanggungjawab pada Hastina dan Yanti. Mas kelola minimarket untung kasih makan keluarga mas."
Duryudana tak percaya Utari kejam tega usir dia dari rumah. Setahu Duryudana kalau Utari sangat mencintai dia. Tak mungkin secepat itu Utari melupakan kisah cinta mereka. Duryudana yakin Utari hanya bisa emosi sesaat marah dia minat menikahi Prita. Sedikit bujukan akan merubah mood mantan istrinya itu.
"Sayang..sudah berapa kali mas bilang minta maaf. Apapun akan mas lakukan untuk rujuk lagi. Kita akan seperti dulu. Mas janji akan jadi laki baik untuk kamu dan Yanti. Tak ada Prita lagi."
"Tak bisa...kita belum test DNA maka tak bisa bilang itu bukan anakmu Yana...Kita kan janji mau ijab dengan Prita hari ini di rumahnya. Sekarang minta dana untuk biaya pesta." ntah sejak kapan mantan mertua Utari dengar obrolan dia dengan Duryudana. Perempuan tua itu masih bela Prita terobsesi punya cucu.
Utari mengedik bahu tak ambil pusing. Mau atau tidak itu bukan urusan Utari lagi. Satu pun Utari takkan berikan untuk bantu biaya pesta Prita. Kalau Duryudana sehebat pemikiran ibunya biarlah dia tanggung sendiri semua resiko. Utari tak mau sangkut paut dengan urusan Duryudana.
"Bu...kami sudah bercerai. Dasar apa aku harus bantu kalian biaya pesta. Dan lagi Mas Yana secara resmi mengundurkan diri dari perusahaan. Dia bukan siapa-siapa di perusahaan. Jadi tak usah bangun mimpi setinggi langit. Maaf...aku harus ke rumah sakit! Kalian boleh numpang sarapan tapi harus segera angkat kaki dari sini. Semua keperluan mas Yana suda ada di mini market." Utari kembali tegas. Orang model Duryudana dan mantan mertua tak kenal kata malu. Periksa kamus mereka pasti tak terdaftar sepatah kata itu.
Wajah Duryudana makin pias telah dicopot dari perusahaan. Seharusnya dari awal Duryudana pikir akibat berselingkuh dengan wanita lain di belakang Utari. Di mana lagi kebanggaan Duryudana sebagai pengusaha tajir. Siapa akan hormat pada dia tanpa pangkat idaman semua orang itu.
"Sayang...kau tega usir mas dari perusahaan? Mas sudah kerja keras di perusahaan sehingga sebesar ini. Kau tak ingat jasa mas?"
"Apa mas ingat akibat bodohi aku? Aku akan mengundurkan diri sebagai dokter dan fokus di perusahaan. Masih ada karyawan setia di perusahaan siap back up aku. Bersiap-siap hidup sederhana. Aku masih baik hati tinggalkan mini market untuk kalian. Anggap saja itu harta Gono gini." ujar Utari angkuh sebelum dimop oleh mantan mertua. Utari tahu kalau mulut mantan mertua tak pernah sekolah. Asal bunyi tak tahu pangkal persoalan. Yang penting teriak perjuangkan hak anaknya.
"Ya Tuhan...mas tak sangka akan sejauh ini ceritanya. Mas hanya nikahi Prita bukan kabur bersama Prita. Mas tak tega lihat dia menderita ditinggal suami. Mas buat gini juga demi kemanusiaan. Maklumi posisi mas."
Utari mendekap mulut supaya jangan sempat meledakkan emosi. Otak Duryudana makin sakit hanya tahu derita Prita. Apa laki ini tak tahu betapa sakitnya Utari tahu suami berselingkuh bahkan bela wanita sampah itu.
"Apa mas tahu derita aku? Mas hanya tahu derita Prita. Kalian memang manusia berhati setan. Pergilah dari sini sebelum aku panggil satpam! Tunggu saja panggilan dari pengadilan agama. Kita akan cerai secara resmi." Utari tidak manis mulut lagi. Harga diri Utari terluka Duryudana utamakan perasaan Prita. Memangnya Utari robot tak punya perasaan. Bisa diarahkan ke mana sesuka hati.
Utari tak tanggung-tanggung menyelesaikan kemelut dia. Tak ada panggung buat Duryudana maka pamer power. Semuanya berasal dari Utari maka akan kembali pada pemilik.
"Kau serius mau cerai?"
"Mas pikir aku sedang prank? Sejuta rius kenapa? Yanti dan Hastina sedang menunggu mas. Pergilah ke sana!" Utari tak mau buang energi di badan Duryudana. Rasakan akibat sok hebat. Untung tak jadi gelandangan karena Utari masih baik hati beri segenggam beras untuk mereka santap sehari-hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Uthie
Rasain 😝
2023-12-07
0
玫瑰
baru tahu rasa kamu..
2023-10-15
1