Kenalan

Mata Pandu berkaca-kaca menyaksikan kedua cucunya yang lucu dan menggemaskan. Inilah yang telah dia nanti bertahun-tahun akhirnya Tuhan berbaik hati mengantar mereka kembali kepada yang berhak. Cuma sayang keduanya telah berjanji kepada Arimbi untuk merahasiakan hal ini dari Arjuna. Entah bagaimana reaksi Arjuna bila mengetahui mempunyai anak kembar dari Srikandi. Mereka tak tahu apa tujuan Srikandi merahasiakan keberadaan kedua anak ini dari Arjuna. Kalau menurut pandangan mata Pandu Srikandi merahasiakan hal ini karena terlalu marah kepada Arjuna. Srikandi tak mau kedua anak ini dihubungkan dengan lelaki penghianat itu.

Pandu dan Dewi Madri tidak bisa menyalahkan Srikandi kalau berbuat ekstrem menyembunyikan kedua anak dari putra mereka. Arjuna pantas mendapatkan jalan dari perbuatannya melukai hati Srikandi 8 tahun lalu.

"Maaf keduanya suka iseng. Ada gurunya maka keduanya jadi nakal." kata Srikandi tak enak Sadewa terlalu banyak ngoceh. Guru yang dimaksud oleh Srikandi tentu saja orang paling banyak habiskan waktu bersama kedua anak itu yakni Arimbi. Arimbi selalu mengajarkan dua anak itu kultur negara sendiri agar keduanya tidak melupakan dari mana asal mereka. Arimbi takut keduanya melupakan budaya negara sendiri karena akan tinggal di luar negeri sampai mereka dewasa.

"Mami benar...kami punya guru yang hebat. Beliau mengajar kami semuanya termasuk cara berhadapan sama orang culas." Nakula yang agak pendiam mengeluarkan suara. Semuanya bukan tak tahu apa maksud omongan Nakula. Kalimat itu ditujukan pada Arjuna yang membuat mereka kehilangan sosok seorang ayah.

Pandu dan Dewi Madri merasa ada tangan tak kasat mata mencekik leher mereka. Tidak terlihat tetapi leher mereka serasa terkunci. Keduanya paham kalau Nakula sedang memboikot orang yang telah mencampakkan mereka.

Srikandi menjadi tidak enak hati mendengar anaknya mengeluarkan kalimat tajam seolah ingin menghukum kedua orang tua Arjuna atas kesalahan yang diperbuat oleh putra mereka. Beginilah akibat kalau memiliki anak yang akal pikirannya sangat panjang.

"Nakula...jaga sopan santun di depan opa oma!" Srikandi memarahi anaknya sebelum mengoceh lebih banyak lagi. Ini semua gara-gara Arimbi yang berterus terang mengenai kehidupan kedua anak itu.

"Aduh kak... apa yang dikatakan oleh Nakula itu benar. Kita tak boleh membohongi anak kecil karena ini akan membawa akibat yang fatal bila mereka mengetahuinya setelah dewasa. Kakak lihat keduanya tak pernah bertanya tentang siapa ayah mereka bukan? Bukankah ini membantu kakak untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan anak kecil yang selalu ingin tahu siapa ayah mereka." timpal Arimbi tetap tak merasa bersama telah membongkar semua kesalahan Arjuna kepada kedua putranya.

Suasana menjadi tegang sedikit karena membahas masalah yang sangat sensitif. Pandu dan Dewi Madri menjadi sungkan karena baru datang telah di dakwa dengan kesalahan putra mereka.

"Ya ampun... untuk apa membicarakan masalah yang tidak penting? Yang penting kita happy dan harus tetap semangat berjuang menjadi yang terbaik." Sadewa melerai sampai tertawa lebar seolah tak ingin membahas orang yang tak pernah hadir di dalam hidup mereka.

Pandu dan Dewi Madri sedikit tertolong dengan keceriaan Sadewa. Kedua orang tua ini tak habis pikir bagaimana Srikandi dan Arimbi mendidik kedua anak itu sehingga tampak seperti orang dewasa memahami situasi.

"Sadewa benar... begini saja kita sudah bahagia. Kita tak perlu memikirkan hal-hal yang tidak penting." Pandu dukung Sadewa enyahkan sosok tak penting bagi hidup mereka. Tanpa seorang ayah mereka juga tumbuh besar. Bahkan sangat bijaksana.

Sadewa tertawa perlihatkan dekik kecil di pipi bikin Pandu dan Dewi Madri makin gemas. Sadewa langsung menjadi favorit kedua orang tua itu. Mereka tetap menyayangi Nakula juga.

Arimbi juga tak mau pertemuan pertama diwarnai debat kusir bikin pertemuan yang seharusnya bahagia jadi kacau. Ini salahnya juga suntik kedua anak itu dengan semua kebejatan Arjuna. Tentu saja timbul rasa tak suka di hati kedua bocah itu.

"Kak...bukankah kakak mau pergi ke undangan. Gimana kalau kami ajak bocil keluar lihat indahnya dunia ini." Arimbi merangkul Srikandi dati belakang pasang jurus rayuan maut mints ijin bawa kedua bocah itu pergi main.

Nakula dan Sadewa acung jempol atas ide brilian Arimbi. Sejak datang ke tanah air mereka tak pernah keluar selain ke sekolah. Srikandi terlalu sibuk sampai lupa membawa anaknya mengenal kota kelahiran mami mereka.

Sebenarnya Srikandi ingin menolak tetapi merasa tak enak pada kedua orang tua Arimbi. Sejujurnya Srikandi tidak ingin kedua anaknya terlalu dekat dengan keluarga Arimbi karena takut suatu saat mereka akan berpisah menggoreskan luka karena perpisahan. Tahun depan mereka betul-betul akan berpisah karena Srikandi akan kembali ke tempat dia bertugas. Entah kapan baru bisa kembali ke tanah air setelah kali ini datang.

"Kalian mau pergi?" Srikandi menatap kedua anaknya yang telah duluan memancarkan pijaran kegirangan di bola mata itu.

Tanpa perlu menjawab Srikandi telah mengetahui jawaban kedua anaknya. Dewi Madri dan Pandu sangat berharap Srikandi memberi izin karena mereka ingin mengenal lebih dekat kedua cucu mereka.

"Baiklah! Tetapi kalian berdua tidak boleh nakal dan meminta-minta."

"Oh tenang nona dokter.. kami bukan anak kecil suka meminta. Kami kan pria dewasa pelindung bu Dokter. Terimakasih sudah beri ijin pada kami. Kami janji sudah di rumah sebelum mami pulang." janji Sadewa sambil angkat tangan ke udara.

Pandu dan Dewi Madri senang bukan main bisa membawa kedua cucunya pergi jalan-jalan. Kini mereka telah betul-betul menjadi kakek nenek dari sepasang anak kembar. Bisa bawa mereka bermain sekalian hamburkan sedikit duit untuk menyenangkan kedua bocah.

"Oya ini ada hadiah dari opa dan oma.. terimalah!" Pandu menyerah dua tas berwarna sama untuk hindari kecemburuan. Anak kembar kadang suka barang yang sama. Diberi yang beda kadang timbulkan rasa iri.

Nakula dan Sadewa tidak segera menerima pemberian opa mereka itu. Kedua pasang mata itu justru mengarah ke Srikandi untuk meminta izin apa mereka boleh menerima hadiah itu. Jelas sekali kalau kedua anak itu telah terlatih untuk tidak meminta pada siapapun apalagi tamak.

Srikandi mengangguk tak ingin beri kesan buruk pada kedua mantan mertuanya. Srikandi bukan orang yang tidak memiliki hati tak menghargai niat baik orang lain. Pandu dan Dewi Madri adalah kakek dan nenek kandung Nakula Sadewa jadi wajarlah mereka memberi sesuatu kepada cucu mereka.

Sadewa duluan meraih tas berlaku sopan tidak segera membuka hadiah di depan orang yang memberi. Nakula menyusul sama juga dengan Sadewa tak buka di hadapan tamu. Keduanya telah terdidik dengan baik.

Pandu dan Dewi Madri memuji Srikandi di dalam hati. Srikandi telah memberi mereka cucu yang pintar, sopan dan tahu diri. Sungguh tak mudah bagi Srikandi membesarkan anak seorang diri tanpa didampingi seorang lelaki. Srikandi telah membuktikan dia tak butuh kehadiran Arjuna untuk membesarkan kedua buah hatinya. Arjuna samasekali bukan apa-apa.

"Simpan hadiah dari opa oma. Apa tak ada kata untuk opa dan oma?" tanya Srikandi beri senyum penuh arti pada kedua putranya.

Nakula Sadewa tersipu malu lupa akan tugas mereka setelah terima hadiah. Serta merta keduanya membungkukkan badan mengucapkan terima kasih.

"Terimakasih opa oma.." Nakula duluan mengucapkan terimakasih.

"Aku juga...thank you so much." Sadewa tak mau kalah berterimakasih.

Pandu dan Dewi Madri membalas dengan senyuman puas. Asalkan kedua anak itu menyukai hadiah dari mereka itu sudah merupakan ucapan terima kasih melebihi apapun.

"Ayo onty temani kalian ganti pakaian! Kita come on sekarang biar banyak waktu mainnya." Arimbi tak sabar menarik tangan kedua bocah itu berlalu dari ruang tamu. Arimbi sudah tak sabar mau beri yang terbaik pada kedua bocah itu. Srikandi jarang punya waktu temani kedua anak itu jalan-jalan. Adapun hanya sebulan sekali karena jadwal Srikandi cukup padat.

Srikandi si lembut hati tak banyak komentar. Srikandi masih dipenuhi rasa segan banyak buka mulut. Gimana pun dia hanyalah mantan dari keluarga ini. Tak ada haknya bicara apapun di keluarga apalagi menyangkut Arjuna.

"Sri...kapan kau mulai praktek?" Pandu bertanya untuk menghilangkan kekakuan. Pandu ingat kalau Srikandi dulu sangat manja pada mereka berdua tetapi sejak Arjuna bertingkah segalanya menjadi hilang. Srikandi telah menjadi orang yang sangat asing buat mereka.

"Saya tunggu pemberitahuan dari pihak rumah sakit saja. Katanya beberapa hari nanti aku harus menghadiri seminar sesama dokter di Jawa Tengah. Persisnya di mana aku belum mendapat keterangan." sahut Srikandi kalem tunjukkan dia sudah makin matang ditempa oleh waktu.

"Mungkin sebelum kamu masuk praktek kamu duluan ke seminar. Banyak dokter dari seluruh tanah air akan berkumpul di situ. Katanya ingin membahas teknologi terbaru di bidang Kardiovaskular."

Srikandi sudah dengar itu namun belum turun jadwal jadi hanya bisa menunggu. Srikandi memang lebih mendalami bidang Kardiovaskular maka dia punya kesempatan untuk menambah ilmu dari dokter yang lebih senior lagi.

"Kau dalami Kardiovaskular?"

"Semua pak tapi saya lebih cenderung ke kardiovaskular. Sekarang muncul banyak teknik baru menangani penyakit jantung. Dulu ya hanya pasang ring ataupun bypass. Tapi seiring waktu muncul pengobatan baru. Mungkin nanti jadi pokok materi."

Dewi Madri hanya diam karena tidak memahami bidang pengobatan. Pandu dasarnya juga seorang dokter tetapi tidak melanjutkan profesi itu lebih memilih menjadi seorang pengusaha. Beda dengan Arjuna yang memilih menjadi seorang dokter ketimbang menjadi seorang pengusaha walaupun kadang dia harus membantu bapaknya di perusahaan. Ceritanya keluarga Pandu adalah keturunan dokter walaupun Putri satu-satunya tidak tertarik pada bidang. Arimbi lebih memilih menjadi pengusaha ketimbang harus melihat darah dan mayat manusia. Arimbi tal sanggup lihat orang mengerang kesakitan. Satu lagi ditakuti Arimbi yaitu jijik pada luka-luka pasien.

"Papa salut padamu. Dalam usia relatif muda sudah jadi ahli. Semoga cucu papa mewarisi kecerdasan kamu." ujar Pandu penuh harapan.

"Nakula suka ilmu kedokteran sedangkan Sadewa lebih suka hitung menghitung. Keduanya memiliki cita-cita berbeda. Kita sebagai orang tua cuma bisa mendukung."

Terpopuler

Comments

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

𝓜𝓪𝔀𝓪𝓻

tak sabar tengok reaksi Juna bila bertemu dengan Srikandi

2023-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kenalan
2 Kawan Sehati
3 Tutor Idaman
4 Lawan Si Culas
5 Bermula Kisah
6 Restu Beracun
7 Klop
8 Sinetron Rumahan
9 Terbongkar
10 Diusir
11 Otak Udang
12 Cucu Rahasia
13 Pulang
14 Pengakuan
15 Mencari Pewaris
16 Jumpa Cucu
17 Kenalan
18 Pesta
19 Ketemu Batu
20 Insiden
21 Semakin Kacau
22 Mantan Tak Indah
23 Pecat Kunti
24 TAK SEINDAH BAYANGAN
25 PENGAKUAN
26 Kunti Minta Maaf
27 JADI RELAWAN
28 Kena Skorsing
29 Si KEMBAR JAHIL
30 Jumpa Papi
31 Praduga
32 Test DNA
33 Curiga
34 Mengejar Cinta
35 Tak Tik
36 Teman Baru
37 Tersingkir
38 Pelukan
39 Anak Lucu
40 Dokter Anak Tiri
41 Buka Praktek
42 KESABARAN YUDISTIRA
43 Srikandi Dokter Idaman
44 Result DNA
45 Kunti Stress
46 Nakula Drop
47 Tamparan Menyegarkan
48 Draft
49 Dibuang
50 Kunti Berulah
51 Tuntutan
52 Janji Safitri
53 Kunti Kena Batu
54 Ketegasan Arjuna
55 Nakula
56 Ngobrol
57 Berdamai
58 Si Muka Licik
59 Tak ada Damai
60 Cari Kesempatan
61 Terbongkar Rahasia
62 Ketulusan Pembaca
63 Terbongkar
64 Wanita Pujaan
65 Interogasi
66 Siapa Penjaga
67 Pencuri Tidur
68 Derita Safitri
69 Jumpa Lagi
70 Karma
71 Sapu Kunti
72 Runtuhnya Kunti
73 Dosa Turunan
74 Penyesalan
75 Senjata Makan Tuan
76 Insaf
77 Mulai Bekerja
78 Bisma
79 Cerita Di Kantin
80 Jemputan
81 Undangan
82 Berteduh
83 Pengakuan
84 Pengumuman
85 Draft
86 Tuntutan
87 Ayok Nikah
88 Restu Keluarga
89 Nikah Kilat
90 Cerita Keluarga
91 Mengejar Cinta
92 Rencana Kunti
93 Kisah Panjang
94 Pulang
95 Peran Arjuna
96 Pencerahan
97 Rencana Matang
98 Super Papi
99 Terpancing
100 Double Kekacauan
101 Saling curhat
102 Cobaan
103 Perang Dingin
104 Tiada Kata Maaf
105 Adu Mulut
106 Siasat Arjuna
107 Anak Bapak
108 Hajat Bima
109 Keluarga Bahagia
110 Satu Keluarga
111 Asah Otak
112 Bencana
113 Nikmat Keluarga
114 Jasa Arjuna
115 Arjuna Victory
116 Menyerah
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Awal Kenalan
2
Kawan Sehati
3
Tutor Idaman
4
Lawan Si Culas
5
Bermula Kisah
6
Restu Beracun
7
Klop
8
Sinetron Rumahan
9
Terbongkar
10
Diusir
11
Otak Udang
12
Cucu Rahasia
13
Pulang
14
Pengakuan
15
Mencari Pewaris
16
Jumpa Cucu
17
Kenalan
18
Pesta
19
Ketemu Batu
20
Insiden
21
Semakin Kacau
22
Mantan Tak Indah
23
Pecat Kunti
24
TAK SEINDAH BAYANGAN
25
PENGAKUAN
26
Kunti Minta Maaf
27
JADI RELAWAN
28
Kena Skorsing
29
Si KEMBAR JAHIL
30
Jumpa Papi
31
Praduga
32
Test DNA
33
Curiga
34
Mengejar Cinta
35
Tak Tik
36
Teman Baru
37
Tersingkir
38
Pelukan
39
Anak Lucu
40
Dokter Anak Tiri
41
Buka Praktek
42
KESABARAN YUDISTIRA
43
Srikandi Dokter Idaman
44
Result DNA
45
Kunti Stress
46
Nakula Drop
47
Tamparan Menyegarkan
48
Draft
49
Dibuang
50
Kunti Berulah
51
Tuntutan
52
Janji Safitri
53
Kunti Kena Batu
54
Ketegasan Arjuna
55
Nakula
56
Ngobrol
57
Berdamai
58
Si Muka Licik
59
Tak ada Damai
60
Cari Kesempatan
61
Terbongkar Rahasia
62
Ketulusan Pembaca
63
Terbongkar
64
Wanita Pujaan
65
Interogasi
66
Siapa Penjaga
67
Pencuri Tidur
68
Derita Safitri
69
Jumpa Lagi
70
Karma
71
Sapu Kunti
72
Runtuhnya Kunti
73
Dosa Turunan
74
Penyesalan
75
Senjata Makan Tuan
76
Insaf
77
Mulai Bekerja
78
Bisma
79
Cerita Di Kantin
80
Jemputan
81
Undangan
82
Berteduh
83
Pengakuan
84
Pengumuman
85
Draft
86
Tuntutan
87
Ayok Nikah
88
Restu Keluarga
89
Nikah Kilat
90
Cerita Keluarga
91
Mengejar Cinta
92
Rencana Kunti
93
Kisah Panjang
94
Pulang
95
Peran Arjuna
96
Pencerahan
97
Rencana Matang
98
Super Papi
99
Terpancing
100
Double Kekacauan
101
Saling curhat
102
Cobaan
103
Perang Dingin
104
Tiada Kata Maaf
105
Adu Mulut
106
Siasat Arjuna
107
Anak Bapak
108
Hajat Bima
109
Keluarga Bahagia
110
Satu Keluarga
111
Asah Otak
112
Bencana
113
Nikmat Keluarga
114
Jasa Arjuna
115
Arjuna Victory
116
Menyerah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!