Brak
Pintu rumah Sierra terbuka dengan lebar dan menampakkan seorang pria dewasa dengan wajah dinginnya berdiri di depan pintu.
"Daddy." Mata Rea melebar melihat Dion yang telah berada di rumah itu.
"Apa yang ter-, " Sierra tidak jadi melanjutkan perkataannya setelah melihat siapa yang datang. Awalnya dia mendengar suara yang begitu kuat, sehingga dia langsung berlari ke arah ruang tamu untuk melihat apakah telah terjadi sesuatu di antara Rea dan Brenda.
"Apa kalian mengajari putri-ku untuk menjadi penjahat?"
"Kami tidak melakukan apapun, dia yang tiba-tiba muncul di sini."
Brenda menjawab tuduhan Dion dengan marah.
"Diam, kamu memang membawa pengaruh yang buruk untuk putri-ku!'
"Jangan menghina putri-ku. Kamu tidak berhak mengatakan hal itu kepadanya." Sierra mendekat kearah Brenda, sementara Dion juga sudah berada di dekat Rea. Dia masuk ke rumah itu tanpa dipersilahkan oleh Sierra sebelumnya.
"Dad, aku sendiri yang ingin datang ke sini." Rea ingin membela Sierra dan Brenda dan mengatakan yang sebenarnya agar mereka tidak dituduh oleh Dion karena perbuatannya.
"Ayo kita pergi dari sini, jika kamu tetap terus mendekat ke arah mereka, maka kamu akan menjadi sama seperti mereka nantinya. Daddy tidak ingin kamu menjadi orang yang bodoh dan tidak terpelajar seperti keluarga mereka."
"Aku masih ingin di sini, Dad."
"Tidak! Kita akan pergi!" Dion sudah mengangkat tubuh Rea dan membawanya pergi. Sementara Rea sudah menangis sambil memukul tubuh Dion karena belum ingin pulang.
"Daddy jahat!"
"Sayang..."
"Aku benci Daddy. Daddy orang jahat."
Sierra dan Brenda hanya bisa menjadi pemerhati dan tidak bisa melakukan apapun di saat Rea dibawa oleh Dion. Sierra tidak berhak untuk menghentikan Dion meskipun Rea juga putrinya.
Hati Sierra terasa sakit ketika Dion memperlakukan Rea begitu. Dion tidak mengerti sama sekali dengan apa yang dirasakan Rea saat ini. Dia juga tidak sempat memberikan makanan yang telah dia masak untuk dirasa oleh Rea.
"Mom, kenapa orang itu sangat jahat?"
"Tidak, Sayang. Itu karena Rea tidak memberitahu daddynya kalau dia datang ke sini.
Meskipun Dion bisa dikatakan orang yang kasar, tapi Sierra tidak ingin meracuni fikiran Brenda dengan mengatakan bahwa Dion adalah orang yang jahat.
"Aku tidak suka kepadanya."
Sierra terkejut dengan pernyataan dari Brenda. Ternyata selama ini Brenda sudah tidak suka melihat Dion, meski dia sudah tahu bahwa Dion adalah daddynya. Apa yang dia harapkan sejak dulu, berbanding terbalik dengan apa yang dia rasakan sekarang. Daddy yang dulu sangat ingin dia ketahui dan temui, menjadi orang yang dia benci karena Dion juga tidak suka melihatnya.
Saat dia memasak makanan untuk Rea dan Brenda, dia sempat mengirimkan pesan kepada Dion untuk memberitahu bahwa Rea ada bersamanya saat ini. Dia tidak ingin jika dituduh sengaja membawa Rea bersamanya. Tapi meskipun begitu, ternyata dia tetap disalahkan dan dituduh oleh Dion atas apa yang dilakukan oleh Rea saat ini.
...----------------...
"Daddy jahat."
"Sayang... kamu tidak boleh pergi ke rumah mereka lagi."
"Daddy jahat, aku ingin bersama Mommy dan Brenda."
"Tidak boleh, Sayang."
Rea menangis sepanjang perjalanan mereka pulang. Dion sudah mencoba membujuk dengan menawarkan berbagai hal, tapi itu tidak bisa menghentikan tangis Rea.
Sepatuh-patuhnya Rea selama ini, kepatuhannya tidak akan bertahan jika sesuatu itu berkaitan dengan Sierra dan Brenda.
Hingga mereka tiba di rumah, Sierra masih saja menangis. Dion tidak ingin jika mama dan papa nya melihat Rea yang begitu, karena mereka akan sangat marah jika mengetahui penyebabnya. Saat ini Dion sedang beruntung, karena papa dan mamanya sedang tidak terlihat saat mereka telah tiba di rumah.
Rea mengabaikan Dion dan berlari masuk ke kamarnya. Dia sangat kecewa dengan Dion, karena telah membawanya pulang dari rumah mommynya. Hingga malam hari Rea masih mengunci kamarnya, dan tidak ada satu orang pun yang bisa masuk menemuinya. Bahkan Sang nenek yang sangat dia takuti pun tidak bisa membujuknya. Mama dan papa Dion akhirnya mengetahui jika sekarang Rea sedang marah dan mengurung dirinya di dalam kamar.
"Akhir-akhir ini Rea sedikit berbeda, sudah berapa kali dia bersikap begini."
"Ma, dia hanya kecewa dengan-ku! Nanti aku akan membujuknya lagi."
"Tapi dia sedikit jadi keras kepala."
"Ma, dia hanya anak kecil. Belum bisa berfikir dengan baik."
"Mama sudah mendidik dia sejak kecil, dan selama ini dia tidak pernah begini, hanya di akhir-akhir ini dia bersikap aneh, Mama tidak ingin lama kelamaan dia menjadi anak yang pembangkang dan akan mempermalukan keturunan Barata."
"Dia tidak akan pernah melakukan itu nantinya."
"Makanya dari sekarang dia harus diajari dengan benar, jika ada sesuatu yang membuatnya berubah, itu harus di singkirkan dari sekarang, karena akan bisa mempengaruhinya."
Dion setuju dengan apa yang dikatan oleh mamanya, dia juga ingin Rea tumbuh menjadi gadis yang pintar dan tidak jadi anak yang pembangkang. Sejak dari Rea bayi, dia sudah menyerahkan Rea untuk diurus oleh mamanya, tapi bukan berarti dia tidak peduli dengan anaknya. Dia sangat menyayangi putrinya itu, tapi dia juga tidak bisa jika harus merawat Rea sendiri. Apalagi saat Rea masih bayi, dia sangat membutuhkan bantuan mamanya untuk merawat putrinya.
Rea benar-benar tidak ingin keluar dari kamarnya, bahkan dia menahan perutnya dari rasa lapar.
"Apa dia sudah membuka pintunya?"
"Belum, Tuan. Nona kecil masih mengurung diri di kamarnya.
"Ya sudah, kamu boleh pergi dulu."
Dion sedikit khawatir karena Rea masih marah.
"Rea... buka pintunya! Apa kamu tidak ingin sekolah hari ini?" waktu sekolah Rea tinggal sebentar lagi, dia bisa terlambat jika masih belum keluar dari kamarnya.
Hingga satu jam berlalu, Rea masih bertahan di dalam. Dion sudah merasa khawatir, dia juga sudah terlambat untuk pergi ke perusahaan.
"Sayang... ayo buka pintunya, Dad janji akan memberikan apa yang kamu inginkan."
Klek
pintu kamar Rea langsung terbuka dan Rea sudah berdiri di depan pintu dengan keadaan yang sedikit berantakan. Matanya masih melihatkan bekas tangisnya.
"Apa Daddy berjanji?"
"Ya, Daddy janji! Tapi kamu juga harus berjanji tidak akan pernah melakukan ini lagi!"
Rea memeluk Dion yang sekarang sudah mensejajarkan dirinya dengan tinggi Rea.
"Aku ingin Daddy mengizinkan aku bertemu Mommy dan Brenda." Bisik Rea di telinga Dion dengan senyuman di bibirnya. Sejak tadi dia sangat menantikan perkataan yang baru saja dia dengar dari daddynya. Jika perkataan itu sudah diucapkan, maka dia akan melanjutkan misinya. Jika daddynya menolak, dia akan kembali mengurung dirinya. Itu sudah dia rencanakan karena ingin daddynya mengizinkan dia bertemu dengan Mommy nya dan saudaranya Brenda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Uthie
Wahh... ternyata udah mentok di masa tunggu 🤭😃
suka banget sama ceritanya.. ditunggu lagi ya 😘😘😘😍🤗🤗
2023-10-19
1
Uthie
dilihat saja nanti... apakah Dady mu bisa melaksanakan janjinya Rea 😌
2023-10-19
1