Di lingkungan sekolah Brenda dan Rea telah ramai para orang tua siswa yang datang berpasangan sambil menggandeng anak mereka. Di antara keramaian itu ada Sierra dan Brenda. Tapi mereka hanya berdua, tidak ada sang ayah di antara mereka.
Brenda sejak tadi melihat ke arah gerbang sekolah menunggu Rea yang telah berjanji akan mengajak daddynya.
"Sayang, apa kamu sedang menunggu seseorang?"
"No, Mommy."
"Kenapa sejak tadi selalu melihat ke arah gerbang?"
Sierra bisa melihat bahwa saat ini Brenda memang seperti menunggu seseorang.
Brenda tidak menjawab pertanyaan Sierra karena matanya telah melihat orang yang dia cari masuk ke dalam sekolah. Dia terus menatap orang yang dia tunggu sejak tadi itu dengan perasaan marah.
Saat ini dia telah melihat Rea datang bersama daddynya, dan di sampingnya ada seorang wanita yang dia ketahui adalah kekasih dari daddynya.
Dari tempatnya, Rea juga melihat ke arah Brenda dan Sierra. Dia ingin sekali menghampiri mereka, mengajak daddynya ikut bergabung bersama mereka.
Seketika suasana di sekeliling mereka sedikit menjadi heboh karena kedatang Dion dan Nancy. Sierra sejak tadi belum menyadari itu, karena dia duduk membelakangi gerbang sekolah. Saat dia mendengar kehebohan para orang tua murid, dia juga ingin melihat apa penyebab dari kehebohan itu.
Deg
Tiba-tiba jantungnya berdetak melihat Dion yang berjalan beriringan dengan Nancy sang model terkenal di kota x, dan di antara mereka ada Rea putrinya.
Sierra merasakan perasaan aneh saat ini di dalam hatinya. Dia dengan cepat memalingkan wajahnya agar tidak melihat ke arah mereka, dan bersama dengan itu terdengar suara seorang guru yang berbicara untuk menyuruh para siswa dan orang tua mendekat ke arena bermain, karena acara akan dimulai.
Rea bersama Dion dan Nancy duduk di kursi paling depan untuk melihat pertandingan, sedangkan Brenda dan Sierra memilih duduk di belakang. Dari tempatnya Rea selalu membalikkan kepalanya ke arah belakang melihat Rea dan mommynya duduk bersama. Sementara Brenda memasang wajah marahnya karena menganggap Rea sudah tidak menepati janjinya.
Suara sorak gembira terdengar di area itu karena setiap orang tua sedang memberikan semangat kepada anaknya yang sedang mengikuti lomba.
"Mom, aku ingin ikut lomba itu." Brenda berkata disaat sebagian para siswa mengikuti lomba menangkap bola. Tapi dengan cara berlari.
"No, Sayang. Mommy tidak mengizinkannya, itu terlalu berbahaya untuk kamu."
Sedangkan Rea terlihat telah berada di kumpulan anak-anak yang ikut lomba menangkap bola. Dia juga menyukai permainan itu.
"Bagaimana kalau ikut lomba yang itu saja," tunjuk Sierra kepada Brenda ke arah anak yang ikut lomba mewarnai.
"Aku tidak menyukai itu, Mom."
Sierra menatap sedih kepada putrinya. Gadis kecilnya ini sangat suka bermain permainan yang sedikit memiliki tantangan berat. Sedangkan itu membuatnya sedikit gamang.
Hingga pertandingan untuk para anak selesai, Brenda tidak mengikuti nya satu pun. Sekarang tiba saa di mana pertandingan untuk keluarga yang akan menjadi satu tim dan pertandingan itu juga beragam.
"Dad, kita ikut pertandingan itu, ya." Rea mengajak Dion ikut pertandingan yang menggunakan tepung.
"Jangan yang itu! Aunty tidak suka permainannya."
"Aku mau ikut itu, Dad."
"Tapi itu harus bersama keluarga, Sayang."
"Kita ikut yang lain saja, ya?" Nancy juga tidak ingin kalah. Dia tidak ingin mengorbankan dirinya menjadi kotor hanya karena ikut permainan itu.
Dion masih belum bisa memutuskan karena pertandingan itu harus satu tim dengan keluarga. Jika diperhatikan, tahun ini semua bentuk pertandingan untuk keluarga membuat pakaian dan tubuh menjadi kotor.
Wuhaaaaa
Rea menangis dengan kuat karena Dion belum menyetujui nya, sedangkan Nancy juga tidak ingin mengalah.
"Aku akan cari teman saja supaya kita bisa ikut, Dad." Rea berjalan meninggalkan Dion dan Nancy, lalu menghampiri Brenda dan Sierra yang sejak tadi tidak bergerak dari kursinya.
"Mom, ayo kita bermain pertandingan itu."
Melihat Rea yang menghampiri Brenda, dia diikuti oleh Dion dari belakang. Dion tidak menyangka Rea akan mengajak Sierra supaya dia ikut bertanding.
"Rea, apa yang kamu lakukan?"
"Aku mengajak Mommy dan Brenda biar kita bisa ikut pertandingan itu."
"Tidak!" Dion dan Sierra berkata serentak.
Sementara Rea telah memberikan kode kepada Brenda tanpa sepengetahuan orang tua mereka.
"Mom, aku juga ingin ikut pertandingan itu saja."
"Tapi itu harus bermain dengan keluarga, Sayang."
"Ayo kita ikut Rea dan Daddynya."
Sierra melebarkan bola matanya, perkataan Brenda membuat dia tidak bisa berfikir saat ini.
"Sayang, itu bu-,"
"Ayo, Mom!"
"Ayo, Dad!"
Brenda dan Rea sama-sama menarik orang tua mereka yang tidak bersama lagi itu menuju tempat pertandingan.
Sierra dan Dion masih sama-sama bertahan tidak ingin mengikutinya, sementara Nancy di tempatnya terkejut siapa yang telah dia lihat saat ini. Dia juga baru mengetahui bahwa Sierra berada di kota ini bahkan anaknya juga bersekolah di sini. Dia hanya melihat mereka dari kursinya.
Wuaaa wuaaa
Brenda dan Rea sama-saam menangis karena belum berhasil membawa Dion dan Sierra pergi, smua orang yang berada disitu melihat kearah mereka karena mendengar dua anak kembar yang menangis.
"Ayo kita lakukan." Dion berkata agar Rea tidak menangis lagi, tapi dia masih menangis karena Sierra belum memberikan jawabannya.
Sierra menghela nafas dengan dalam lalu melepasnya kasar.
"Baiklah, ayo kita ikut."
Brenda dan Rea langsung menghentikan tangis mereka tanpa di suruh. Mereka saling melirik dan tersenyum.
Mereka berempat berjalan beriringan ke arena pertandingan. lalu mengikuti pertandingan yang diiringi oleh dua gadis kecil itu.
Dalam pertandingan itu, terlihat Brenda dan Rea sangat bahagia, mereka sangat kompak ingin memenangkan pertandingan yang mereka ikuti, sementara Dion dan Sierra terlihat seperti saling membalaskan dendam masing-masing dengan permainan itu. Sierra bukannya mengisi tepung yang mereka gunakan ke dalam tempat yang telah disediakan, tapi dia melemparnya kepada Dion, sehingga tubuh Dion di penuhi dengan tepung. Sementara Dion juga tidak ingin tinggal diam, dia juga membalas Sierra dengan melemparkan tepung.
"Dad!"
"Mom! Kita harus membuat tempat itu penuh dengan tepung, kenapa kalian membuang tepung nya sia-sia."
Rea dan Brenda kembali memasang wajah marah, dan itu membuat Sierra dan Dion saling berpandangan beberapa detik. Sierra hampir tertawa melihat Dion yang dipenuhi dengan tepung. Sedangkan Dion seperti baru tersadar dengan apa yang dia lakukan karena terlalu senang membalas Sierra.
"Baiklah, ayo kita lakukan." Dion sudah bergerak dengan cepat memasukkan tepung tersebut ke dalam tempatnya, dan dibantu oleh Sierra. Sekarang mereka bersama sudah benar-benar mengikuti pertandingan itu sesuai aturannya.
Tanpa mereka sadari ada banyak mata yang melihat bahkan memotret kebersamaan mereka saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Uthie
Yeayyy....gtu dong.. Good girl twins 👍😍
2023-10-19
1