"Kenapa dengan kakinya?"
"Aku jatuh, Nek."
"Apa itu sakit?"
Rea menggelengkan kepalanya. Sang nenek terlihat khawatir, karena selama ini mereka sangat menjaga Rea. Meskipun dia sedikit keras dalam mendidik Rea, tapi dia juga tidak akan membiarkan Rea terluka sedikit pun. Rea dijaga bagaikan seorang putri di mantion mereka. Tidak ada seorang pun yang bisa menyakiti Rea.
"Nenek akan lihat!"
Dion yang masih mengangkat tubuh Rea, berjalan mendekat kearah sang mama yang saat ini sedang duduk di ruang tamu.
"Kenapa bisa begini, Rea?"
"Dia-,"
"Aku terjatuh saat bermain bersama Brenda!"
Rea memotong perkataan Dion karena dia tidak ingin daddynya menuduh Brenda. Tapi dia tidak menyadari bahwa jawaban yang dia berikan itu membuat Dion menjadi gugup.
"Siapa Brenda?"
"Dia-,"
"Dia saudara kembarku, Nek." Rea mengatakan hal yang ingin ditutupi oleh Dion dari orang tuanya dengan sikapnya yang polos.
"Apa yang sebenarnya kamu lakukan, Dion?" wajah sang mama sudah memerah karena menahan marah.
Dion memanggil pelayan untuk membawa Rea ke kamarnya, dia tidak ingin Rea mendengar pembicaraan dia dan mamanya.
"Kenapa Rea bisa bertemu dengan wanita itu? Apa kamu sengaja membiarkannya?"
"Tidak, Ma. Rea akan marah jika aku tidak mengizinkan dia bertemu dengan Sierra."
"Sekarang Mama sudah tahu apa yang membuat Rea terlihat berubah akhir-akhir ini. Ternyata dia sudah terpengaruh dengan wanita itu."
"Aku tidak ingin Rea mengurung diri lagi karena dia tidak aku izinkan untuk bertemu dengan Sierra."
"Kamu harus selesaikan masalah wanita itu dengan cepat, besok Rea akan belajar di rumah saja, agar dia tidak bisa pergi ke mana-mana lagi. Kamu buat dia pergi sejauh mungkin dari kota ini. "
Dion sebenarnya setuju dengan apa yang dikatakan oleh mamanya, tapi di balik itu dia juga memikirkan Rea.
*
*
*
Ke esokan harinya
"Tuan, seseorang telah mengirim virus kembali untuk merusak data di perusahaan."
"Apa?"
"Biarkan aku yang akan memberinya pelajaran."
Dion membuka komputer di dalam ruangannya, dalam sekejap dia telah bertarung dengan seseorang melalui komputer. Dia sedikit kesusahan menaklukkan virus itu, karena kiriman virus yang dikirim untuk merusak data perusahaannya seperti game yang harus dia pecahkan. Dia sudah menebak siapa yang melakukan itu, dia harus membereskan virus itu lebih dulu, setelahnya dia akan membalas orang yang telah mencoba merusak data di perusahaannya, kebocoran data perusahaannya yang pertama kali, membuat sedikit perusahaannya mengalami kerugian karena banyak para pesaing yang mengambil kesempatan.
"Telusuri alamat ini sekarang!" Dion memerintahkan kepada pengawalnya untuk melihat siapa yang melakukan itu. Dia terkejut karena alamat peretas itu bukan dari perusahaan keluarga Sierra.
"Baik, Tuan."
Dion mengepalkan tangannya, jika bukan Sierra yang melakukan ini, berarti ada orang lain lagi yang ingin menghancurkan perusahaannya.
Tidak lama kemudian, Dion menerima sebuah kiriman video dari pengawalnya. Betapa terkejutnya dia melihat isi video tersebut.
Video itu memperlihatkan Brenda dengan sebuah laptop di tangannya seperti sedang bermain game. Video itu diperbesar olehnya fokus untuk melihat layar laptop itu dengan jelas. Ternyata tebakan game yang dimainkan oleh Brenda, sama dengan virus yang sedang dia tangani di komputer miliknya.
"Kalian memang keturunan penjahat, lihat apa yang aku lakukan untukmu anak nakal!"
Dion mulai kembali menekan keyboard komputernya.
*
*
*
Di sisi lain, Brenda menerima sebuah pesan melalui email di laptopnya.
"Aku akan balas kamu anak jahat!"
Setelah membaca pesan itu, Brenda langsung mematikan ponselnya, karena Dion juga sudah berhasil menghentikan virus yang dia kirim. Dion juga sudah mengetahui bahwa dialah yang telah mengirim virus untuk merusak data di perusahaannya.
Brenda membereskan semua peralatannya, saat ini dia berada di sebuah lapangan luas berdekatan dengan sekolahnya yang baru.
Dia bergegas kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran, karena dia pergi diwaktu jam istirahat. Dia sengaja melakukan itu karena kemarin Dion telah menuduhnya mencelakai Rea, dia tidak terima dan membalasnya. Dia juga tahu bahwa saat ini mommy nya sedang bersaing dengan perusahaan Dion, makanya dia ingin membuat Dion kalah dan persaingan itu akan dimenangkan oleh mommy nya. Tapi dia tidak tahu bahwa mereka adalah dua orang yang saling berbagi hubungan, di dalam tubuhnya ada darah Dion yang mengalir, sehingga dia bisa terlahir menjadi anak yang genius, dan itu adalah campuran gen dari sang daddy juga, karena Dion juga terlahir menjadi seorang yang cerdik dan pintar dalam segala hal, makanya dia mampu menjadikan perusahaan keluarganya menjadi nomor satu di kota x.
Ketika saat pulang dari sekolah, Brenda merasa kesepian karena mommy nya masih bekerja. Dia akan tinggal sendiri di rumah hingga waktu sore. Dia juga belum mempunyai teman di sekitar tempat tinggalnya untuk diajak bermain bersama.
Dia teringat akan Rea yang beberapa waktu ini bisa menjadi temannya meski kadang mereka sering berselisih.
Drrrt drrrt
Ponselnya bergetar karena ada yang menghubungi. Dia melihat siapa orang yang menghubunginya, ternyata itu adalah Rea. Mereka sempat bertukar nomor ponsel.
"Apa yang kamu lakukan sekarang?" suara Rea terdengat bertanya.
"Aku sedang di rumah sendirian."
"Hemmm andai saja aku bisa ke sana bermain denganmu."
"Bagaimana dengan kakimu?"
"Sudah sembuh, dan itu tidak terlalu sakit."
"Kamu tidak datang menemui mommy?"
"Aku sekarang tidak diizinkan untuk keluar rumah, nenekku membawa guru ke sini, dan menyuruhku belajar di rumah."
"Apa? nenekmu sungguh aneh."
"Dia tidak aneh, dia hanya ingin aku belajar dan tidak menjadi orang bodoh."
"Ha ha ha kamu menyedihkan."
Brenda merasa nyaman melakukan panggilan bersama Rea, tapi mereka tidak bisa lama berbicara, karena Rea mengatakan dia akan kembali belajar.
"Ternyata dia benar-benar anak yang penurut."
Brenda mangambil ipadnya, dia ingin memainkan itu saja. Saat dia membuka layarnya, dia langsung disuguhkan dengan berita saat ini. Dion mengekspos data dan alamat saat pertama kali dia meretas data perusahaan keluarga Dion.
Berita utama sekarang dipenuhi oleh orang-orang yang menyalahkan perusahaan keluarga mommynya karena telah melakukan kecurangan dalam bersaing untuk mendapatkan kerjasama dengan perusahaan asing. Ada juga berita tentang perusahaan asing itu telah membatalkan kerjasamanya, dan memilih perusaan Barata Grup sebagai rekan kerjasamanya.
Itu adalah bentuk ancaman yang dikatakan Dion kepadanya. Sekarang dia terfikir akan mommynya yang sudah bekerja keras untuk mendapatkan kerjasama itu, tapi dihancurkan oleh Dion.
"Mom." Brenda berlari ketika mendengar suara mobil Sierra yang berhenti di halaman rumah.
"Brenda! Mom sudah katakan jangan berlari! Kenapa kamu tetap saja tidak mendengarnya?" suara Sierra sedikit keras menegur Brenda.
"Maaf, Mom." Brenda tahu jika mommynya sekarang tidak baik-baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Rere Sativa
makasih akak, masih setia mengikuti ceritanya
2023-10-20
2
Retno Sulistyowati
makin seru aja nih
2023-10-20
1