Sierra dibawa oleh pengawal Dion keluar dari perusahaan, sang pengawal itu terlihat sedikit berhati-hati karena tidak ingin Sierra melakukan keributan seperti di awal dia datang.
Dalam perjalanan pulang, Sierra berfikir sedikit keras untuk mendapatkan jawaban dari siapa orang yang telah meretas data perusahaan Dion melalui alamat perusahaannya.
Dia tidak bisa pungkiri jika apa yang dia lihat di komputer Dion adalah sesuatu hal yang mengejutkan. Dia sangat menolak tuduhan Dion kepadanya, tapi ketika dia sudah melihat bukti yang diperlihatkan oleh Dion, tuduhan itu benar adanya.
Saat sedang menyetir, Sierra dihubungi oleh papanya.
"Bagus, jika cara itu bisa membuat mereka merasakan kehancuran, aku akan dukung kamu."
"Pa, aku tidak melakukannya!"
"Kamu jangan menutupi nya dari-ku! Biar mereka juga merasakan kehancuran."
Papa Sierra sangat senang mendengar kabar yang dia dapat, dia bahkan mengira Sierra yang telah melakukan itu untuk membalas keluarga Dion.
Sierra melajukan mobilnya menuju rumah, dia ingin beristirahat dan melihat Brenda. Sebelum sampai di depan rumahnya, Sierra melihat seorang gadis kecil memakai seragam sekolah berdiri di depan pintu sendirian. Melihat dari penampilan dan pakaian yang gadis kecil itu gunakan, Sierra bisa tahu kalau itu bukanlah Brenda.
"Mommy." Gadis kecil itu berlari mendekati Sierra yang keluar dari mobil.
"Rea! Apa yang kamu lakukan di sini?"
"Aku ingin melihat Brenda dan Mommy."
"Siapa yang memberitahu kamu kalau kami tinggal di sini?"
Rea tidak menjawab pertanyaan Sierra.
"Apa Mommy tidak membolehkan aku di sini?" Rea tampak sedih.
"Bukan begitu, Sayang. Mommy sangat senang jika kamu mau di sini. Tapi apa daddy mu tahu kalau kamu datang ke sini?"
Sierra curiga jika Dion tidak mengetahui kalau Rea datang ke rumahnya.
"Mommy tidak boleh memberitahu daddy!" Rea melarang Sierra, karena dia sengaja kabur dari sekolah untuk pergi ke rumah Sierra. Ketika sekolah berakhir, dia masih ada kelas tambahan, sehingga dia belum dijemput. Dia sengaja menanyakan kepada kepala sekolah dimana alamat rumah Sierra, karena hari ini dia juga tidak melihat Brenda datang ke sekolah. Beruntungnya data Brenda saat masuk sekolah di sini masih tersimpan, jadi dengan mudah dia mendapatkan alamat rumah itu.
Tapi di saat dia tiba di alamat yang dia dapat, rumah itu terlihat kosong. Dia tidak putus asa, dengan kecerdikannya dia mencari tahu semua melalui ipad yang dia bawa, sehingga dia mendapatkan alamat Sierra yang baru.
"Bagaimana kalau daddy mencarimu?"
"Mom, aku mohon!" Raut wajah Rea terlihat sangat berharap agar Sierra tidak memberitahu Dion tentangnya.
"Ayo kita masuk!" Sierra mengalah dan membawa Rea masuk ke dalam rumah.
Tangan Sierra sudah bergerak membuka pintu, tapi pintu rumahnya tidak bisa terbuka.
"Brenda ada di dalam, Mom. Dia tidak membolehkan aku masuk."
Sierra terkejut mendengarnya. Dia baru tahu jika Brenda ada di dalam, makanya dia melihat Rea hanya berdiri di depan pintu tadinya.
"Brenda, ini Mommy. Ayo buka pintunya!
Klek
Pintu langsung terbuka dan melihatkan Brenda yang berdiri dengan wajah masamnya.
" Sayang ... kenapa Rea tidak dibolehkan masuk?"
"Dia jahat! Kenapa daddynya mengeluarkan aku dari sekolah?"
"Kamu keluar dari sekolah?" Rea bertanya heran.
"Jangan bertengkar! Bukan begitu, Sayang." Sierra ingin memberi pengertian kepada Brenda. "Mommy sudah katakan, sekolah kamu yang lama sedikit jauh dari rumah kita."
"Bohong! Mommy membohongiku." Brenda marah dan ingin masuk ke dalam kamarnya. Dia berlari sedikit kencang sehingga dia terjatuh.
Bruk
"Sayang." Sierra bergegas menghampiri Brenda yang tergeletak di lantai.
"Apa sakit? Beritahu Mom apakah itu sakit?" Sierra terlihat sangat khawatir. Dia menyentuh bagian kaki Brenda yang tertutup dengan celana. Dia ingin melihat apakah kaki Brenda ada yang terluka.
"Mom." Brenda menghentikan pergerakan Sierra yang ingin menarik celananya.
"Mom tidak akan melihatnya." Sierra sudah menghentikan tangannya.
"Apa kamu baik-baik saja?" Rea ikut berjongkok melihat keadaan Brenda.
"Dia baik-baik saja, Sayang."
"Ayo aku bantu berdiri." Rea memegang tangan Brenda.
"Aku bisa sendiri!"
"Dia baik-baik saja, kamu tidak usah membantunya." Tangan Sierra mengelus kepala Rea dengan lembut, lalu meminta dia untuk berdiri agar Brenda tidak merasa terlalu dikasihani.
"Apa kalian ingin makan sesuatu? Mommy akan memasaknya."
"Aku ingin memakan sosis goreng." Brenda berkata dengan semangat. Dia adalah tipe anak yang sangat suka makan.
"Apa itu makanan sehat?"
"Itu adalah makanan favorit-ku."
"Nenek mengatakan kalau kita tidak boleh sembarangan memakan suatu makanan jika makanan itu tidak baik untuk dikonsumsi."
"Mom, aku ingin makan sosis goreng." Brenda mengulangi kembali. Sierra mengangguk dan melihat kearah Rea yang masih ragu dengan makanan yang diminta oleh Brenda. Dia juga bisa memastikan jika Rea benar-benar sangat dijaga oleh keluarga Dion, bahkan makanannya pun diatur oleh mereka.
"Mommy akan membuatkan makanan yang lain untukmu. Sekarang kalian boleh bermain dulu dan tunggu Mommy membuat makanannya."
"Ayo kita bermain!" ajak Rea kepada Brenda.
Sierra masih berdiri di tempatnya dan ingin melihat respon dari Brenda. Ternyata Brenda mengikuti apa yang dikatakan Rea, dia tidak marah lagi dan ikut bersama Rea menuju ruang tamu. Mereka memutuskan untuk bermain di ruangan itu.
Hufffff
Hembusan nafas Sierra membuat dia sedikit merasa lega. Sejak bertemu dengan Rea, sikap Brenda selalu berubah-ubah. Terkadang dia terlihat begitu marah dan membenci Rea, tapi jika Rea sedikit perhatian kepadanya, dia langsung berubah dan akan berteman dengan Rea.
Di saat dia membuat makanan di dapur, gelak tawa dari Rea dan Brenda yang sedang bermain terdengar di telinganya. Hatinya sedikit menghangat saat ini. Dia tidak menyangka bahwa dia akan bisa melihat kedua kedua putrinya bermain bersama dengan gembira. Dulu dia selalu teringat akan Rea, dan selalu membayangkan jika Rea bersama mereka. Sekarang itu sudah bisa dia rasakan meskipun Rea tidak tinggal bersamanya.
...----------------...
"Kemana dia pergi?"
"Maaf, Tuan. Tadi nona kecil tidak ikut kelas tambahan."
"Apa?" mama Dion terkejut mendengar apa yang disampaikan oleh pengawal yang biasanya menjemput Rea dari sekolah.
Sekarang mantion keluarga BARATA sedang dihebohkan dengan kabar hilangnya Rea. Para pengawal sudah mencari dia, tapi mereka belum menemukan dia sama sekali. Hingga berita utama saat ini telah membuat tentang hilangnya putri kecil keluarga BARATA.
Dion menyuruh pengawal untuk menyiapkan mobil. Dia akan pergi menjemput Rea, karena dia baru saja mendapat sebuah pesan yang memberitahu keberadaan Rea saat ini."
"Ayo jalan!"
"Baik, Tuan."
Dion duduk dengan tenang di kursi belakang mobil, tapi ketenangan dia itu menyimpan rasa amarah yang begitu besar, hingga di perjalanan dia menghentikan Sang supir dan menyuruhnya untuk pergi. Dia akan menyetir dan pergi sendiri karena merasa supirnya begitu lambat membawa mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Uthie
dasar si Dion bukan seorang Dady yg baik... egois 😡😡
2023-10-19
1
Retno Sulistyowati
sebegitu bencinya dion ama brenda... coba pov dion thor ttg perasaannya tentang brenda
2023-10-18
1