Sekarang suasana di ruangan itu menjadi hening kembali karena menunggu apa yang ingin dikatakan oleh Dion.
"Apa Anda yakin ingin memberikan kesempatan ini kepada perusahaan yang sudah diambang kehancuran? Sekarang saja perusahaan itu tidak mempunyai dana lagi, bahkan hampir seluruh karyawannya tidak bekerja lagi karena dalam setahun ini gaji mereka tidak dibayarkan."
Mendengar itu, sebagian orang yang berada di perusahaan itu setuju dengan perkataan Dion.
"Masih banyak lagi perusahaan lain yang bisa diandalkan."
"Aku tidak setuju." Sierra memberanikan diri membantah perkataan Dion.
"Di sini setiap perusahaan sudah diberikan kesempatan untuk memaparkan rancangan mereka, jika mereka tidak terpilih, itu berarti rancangan mereka belum bisa untuk digunakan, dan masalah perusahaan kami yang sekarang dalam masalah, itu tidak ada hubungannya dengan kerjasama ini."
Melihat Dion dan Sierra yang berdebat, akhirnya mereka mengambil voting suara untuk menentukan apakah Sahila Grup bisa mendapatkan kesempatan itu atau tidak.
Perasaan Sierra sangat marah kepada Dion saat ini. Jika bukan karena dia yang memprotes, ini tidak akan terjadi. Sementara Dion merasa puas dengan apa yang telah dia lakukan.
Setelah voting suara selesai, ternyata masih banyak yang mendukung Sahila Grup, mereka tidak benar-benar langsung menjatuhkannya.
Setelah semua selesai, Sierra dan Dion masih ditahan di ruangan itu, karena ada beberapa hal yang ingin disampaikan kepada mereka karena mereka yang terpilih.
"Kita lihat saja sampai sejauh mana kamu bisa mengatasi ini." Dion berbicara saat mereka telah keluar dari ruangan tersebut.
"Anda jangan terlalu percaya diri dulu, belum tentu Anda yang akan menjadi pemenangnya."
"Apa kamu ingat, di kota ini tidak ada lagi satu perusahaan dan investor yang mau membantu perusahaan kalian lagi."
"Aku juga tidak meminta bantuan kepada mereka, karena semua ini tidak dilihat dari seberapa besar perusahaannya, tapi seberapa bagus rancangannya yang bisa membuat mereka tertarik."
Dion tidak lagi menjawab perkataan dari Sierra, karena Sierra juga sudah langsung pergi meninggalkannya. Dia hanya bisa menatap Sierra yang berjalan dengan tatapan penuh maksud. Dia juga sedikit mengakui bahwa sekarang Sierra terlihat berbeda dari yang dulu. Sekarang dia terlihat lebih berani dan tangguh saat menghadapi serangan darinya. Sementara dulu, Sierra bergerak hanya sesuai dari apa yang diperintahkan oleh papanya.
Dion juga melangkah pergi meninggalkan tempat itu, tapi di dalam otaknya sudah ada sebuah rencana untuk mengagalkan supaya Sahila Grup tidak akan bisa menang mendapatkan kerjasama itu.
"Hubungi semua perusahaan yang mendapatkan kerugian dari perusahaan Sahila Grup. Aku akan membuat kerjasama dengan mereka."
Sang pengawal yang selalu siap siaga dengan perintah yang diberikan Dion, langsung menghubungi bawahannya untuk menjalankan perintah itu.
Dion sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk keluarga Sierra bangkit lagi, apalagi sekarang perusahaan dialah yang menjadi tumpuan semua perusahaan di kota x ini. Mereka akan selalu mengikuti apa yang dia katakan, karena di balik itu dia juga menjanjikan keuntungan, dia menjanjikan kerjasama bahkan menjadi investor disetiap perusahaan mereka.
...----------------...
"Apa kamu mau kita menjadi satu tim?" Rea mendekati Brenda yang sedang memegang surat dari guru kepadanya.
"Aku akan ajak daddy, kamu bawa mommy, dan kita akan jadi satu tim."
Brenda masih diam dan menimang kertas surat yang masih dia pegang. Surat itu berisi pemberitahuan bahwa besok sekolah mereka mengadakan acara perlombaan, dan setiap orang tua siswa diwajibkan untuk ikut dalam acara itu, karena juga akan ada perlombaan antar keluarga.
"Daddy sangat hebat dalam setiap cabang lomba, dan kami selalu menjadi juara."
Jiwa kekanakan Brenda muncul mendengar perkatann Rea. Dulu semasa mereka tinggal diluar negri dia sangat ingin ditemani oleh daddynya ketika sekolah mereka mengadakan suatu acara yang melibatkan keluarga. Tapi pada saat itu, dia hanya bisa bermain dan berlomba dengan mommynya karena dia tidak pernah tahu dimana daddynya. Bahkan banyak dari temannya yang bertanya di mana daddynya.
"Baiklah." Brenda akhirnya menerima ajakan Rea. Hari ini dia tidak terlalu kesal dengan Rea, karena Rea tidak menganggu nya seperti kemarin lagi, hanya saja Rea selalu melihatnya ketika dia bermain dengan anak yang lain.
...----------------...
"Mom, ini surat dari sekolah." Brenda memberikan surat yang dibawanya dari sekolah.
"Surat apa ini, Sayang?" Brenda sedikit gelisah, dia takut isi surat itu adalah surat pemberitahuan karena Brenda kembali membuat keributan.
Sierra dengan cepat membuka surat itu, lalu membacanya dengan teliti. Seketika kegelisahan di hatinya menghilang setelah membaca isi surat tersebut.
"Mom harus datang."
"Ehmmmm baiklah, Mom akan pergi."
"Apa kamu punya waktu begitu banyak? Kamu seharusnya menyusun rencana tentang kesempatan kerjasama yang telah diberikan itu."
"Pa... aku akan berusaha." Sierra berkata dan memasang wajah memohonnya kepada sang papa. Dia tidak ingin berkata secara langsung tentang apa yang dia minta. Tapi, papanya juga sudah mengerti maksudnya.
Papa Sierra yang kurang suka melihat Brenda tidak pernah menampakkan ketidaksukaannya itu langsung di depan Brenda. Tapi dia akan melampiaskannya kepada Sierra, karena Sierra sudah pernah memohon kepadanya agar jangan melihatkan itu di depan Brenda. Dia tidak ingin putri kecilnya itu merasa tambah tertekan lagi dengan sikap papanya yang tidak suka melihat Brenda.
Mamanya Sierra yang juga bersama mereka tetap tidak bisa berbuat apa-apa melihat putrinya itu.
"Untuk kali ini saja, selanjutnya kamu tidak boleh menyia-nyiakan waktu lagi."
Sierra merasa lega mendengarnya, karena dia akan tetap berhadir jika di sekolah Brenda mengadakan acara yang melibatkan keluarga. Dia tidak ingin mengecewakan putrinya itu.
Sementara di tempat lain Rea juga memberitahu tentang acara itu kepada Dion. Dia dan Brenda sudah membuat rencana agar mereka bisa memenangkan lomba yang akan diikuti mereka bersama orang tua mereka.
"Nenek akan hubungi Aunty Nancy untuk ikut bersama kalian!"
"Ma, jangan merepotkan Nancy."
"Dia tidak merasa direpotkan, setiap tahun juga dia yang menemani kalian."
Rea hanya tertunduk melihat kebawah, karena jika dengan sang nenek, dia tidak berani membantah. Setiap tahun Nancy yang selalu menemani mereka, tapi itu semua karena neneknya yang memaksa. Terkadang Dion juga sudah menolaknya, tapi mamanya tetap menyuruh Nancy untuk ikut dan Nancy juga sama sekali tidak keberatan dengan itu.
"Dad, aku tidur dulu." Rea minta izin untuk pergi ke kamarnya karena dia sedikit kecewa. Dia juga menyesal memberitahu kepada daddynya di saat mereka sedang berkumpul di ruang tamu. Tapi jika dia tidak memberitahu saat itu, nanti dia akan sempat tertidur.
Dion melihat ke arah Rea yang berjalan, dia merasa ada yang beda dengan Rea setelah mendengarkan sang nenek berkata akan memberitahu kepada Nancy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Uthie
Masih gregetan dengan si Dion dan Sierra 😂👍
2023-10-19
1