"Mom, kenapa semua orang memakai seragam yang sama?" Brenda melihat ke sekeliling.
"Tidak masalah, Sayang. Mom akan berbicara dengan kepala sekolahnya!"
Brenda hari ini didaftarkan oleh Sierra ke sebuah sekolah ternama di kota x, karena Brenda harus sekolah. Tapi dia sedikit bingung melihat bahwa di sekolah ini semua muridnya memakai pakaian yang sama, sedangkan di sekolahnya yang dulu mereka hanya memakai pakaian bebas.
Sebelum mereka pergi menjumpai kepala sekolah, terlihat segerombolan anak berlari ke arah depan.
"Rea...." Mereka berteriak gembira.
Sierra dan Brenda sama-sama memutar kepala dan melihat siapa yang disapa oleh anak-anak tersebut.
Mata Sierra melebar ketika melihat seorang pria berdiri di samping mobilnya dan di hadapannya seorang gadis kecil seumuran dengan Brenda sedang berdiri memperbaiki letak tas di punggungnya.
Jantung Sierra berdegup dengan kencang melihat siapa orang itu, matanya menatap lama kepada gadis kecil yang cantik dan mirip dengan Brenda itu. Ya, mereka adalah Dion mantan suaminya dan Rea kembaran Brenda. Dia hampir meneteskan airmata karena tidak menyangka bisa melihat Rea secara langsung begini. Selama ini dia hanya bisa melihat gadis kecil itu melalui beberapa gambar saat dia sesekali melihat berita di kota x ketika dia berada di luar negri, karena keluarga Barat tidak pernah sehari pun tidak muncul diberita.
Setelah tersadar dari keterkejutannya, Sierra bergegas membawa Brenda yang sejak tadi juga menatap tajam ke arah anak yang mirip dengannya itu menuju ruangan kepala sekolah.
"Biarkan dia memakai seragam biasa." Sierra duduk di hadapan kepala sekolah, sedangkan Brenda sudah minta izin untuk keluar melihat sekolah barunya itu.
"Sebenarnya itu juga tidak boleh, Nyonya. Saya mengerti keadaannya, tapi bagaimana jika para orang tua yang lain melihat? Nanti mereka berfikir sekolah ini tidak memiliki kedisiplinan lagi." Kepala sekolah itu sedikit tidak menyetujui permintaan Sierra.
"Atau biarkan dia memiliki model seragam yang berbeda dari yang lain!" Sierra berharap kepala sekolah itu menyetujui permintaannya.
"Maksud Nyonya?" tanya sang kepala sekolah yang tidak mengerti dengan perkataan Sierra.
"Dia akan tetap memakai seragam yang sama dengan anak yang lain, tapi biarkan dia memakai celana."
Hanya itu yang bisa Sierra pinta, karena di mana pun dia akan mendaftarkan Brenda sekolah, pasti semua sekolah akan memiliki baju seragam yang sama.
"Baiklah, saya akan berbicara masalah ini kepada para guru nantinya."
"Tidak, tolong jangan beritahu guru yang lain, Biarkan ini hanya antara kita!"
Wajah Sierra sedikit memelas agar hal yang dia sampaikan tadi tidak diketahui oleh banyak orang, dia tidak ingin melihat Brenda marah karena dia nantinya seperti dibedakan oleh para guru dan temannya.
"Baiklah, saya akan memberi pengertian kepada para guru nantinya."
"Terima kasih." Sierra akhirnya bisa bernafas lega, karena kepala sekolah itu mengizinkan Brenda memakai pakaian seragam sesuai permintaannya.
"Kenapa Anda membiarkan hal itu?"
Tiba-tiba terdengar suara bariton dari arah pintu ruangan kepala sekolah.
"T-tuan Dion." Kepala sekolah itu sedikit gemetar melihat Dion yang berdiri di depan pintu ruangannya.
Sierra melebarkan matanya saat mendengar sang kepala sekolah itu menyebut nama Dion. Dia juga membalikkan tubuhnya untuk melihat Dion yang sudah berjalan masuk ke dalam ruangan itu.
"Semua anak yang mendaftar di sekolah ini harus mengikuti peraturan, tidak boleh dengan sesukanya, jika tidak ingin mengikuti peraturan, silahkan keluar saja."
Sierra sudah mengepalkan tangannya mendengar perkataan Dion.
"Tapi tidak untuk putriku."
Wajah Sierra sudah berubah marah ketika melihat siapa yang datang itu, dia juga tidak menyangka Dion akan datang ke ruangan ini setelah dia mencoba untuk menghindar agar mereka tidak bertemu di depan sekolah sebelumnya.
Dion menatap ke arah Sierra dengan tajam, kemarin dia hanya melihat wanita ini melalui televisi, dan ternyata sekarang wanita ini benar-benar nyata di depan matanya. Saat dia berdiri di halaman sekolah mengantarkan Rea, dia juga sudah sempat melihat Sierra dengan gadis kecil di sampingnya yang dia tahu adalah saudara kembarnya Rea. Dia juga sempat mendengar bahwa Sierra meminta kepada kepala sekolah untuk memberi izin anaknya memakai seragam yang berbeda dari yang lainnya saat dia juga ingin menemui kepala sekolah.
Saat ini dia juga masih benci dan tidak suka melihat Sierra. Begitu pun dengan Sierra, mereka masih sama-sama saling membenci dan menyimpan dendam meskipun sudah delapan tahun tidak bertemu.
"Jika Anda tetap mengizinkannya, silahkan letakkan jabatan Anda."
"Apa yang kamu katakan?"
"Apa kamu tidak mengetahui bahwa keluarga Barata adalah pemilik saham terbesar di sekolah ini? Jadi aku bisa dengan mudah untuk menggantinya jika dia tidak mengikuti perintahku."
"Kamu juga jangan lupa bahwa keluarga Sahila juga memiliki saham di sini, dan juga sama besarnya dengan saham keluargamu."
Sang kepala sekolah hanya terdiam mendengarkan perdebatan dua orang mantan suami istri tersebut, karena kedua-duanya juga memiliki saham yang besar di sekolah ini.
Dion sedikit menyatukan alisnya, dia ternyata telah melupakan satu hal yang belum dia hancurkan dari keluarga mantan istrinya. Dia tidak teringat akan saham yang ditanam oleh keluarga mantan istrinya di sekolah ini.
"Putri-ku akan tetap bersekolah di sini!" Sierra kembali menghadap ke arah kepala sekolah.
"Saya akan membeli saham keluarga Sahila yang ada di sekolah ini."
Dion kembali dengan niat menghancurkannya. Dia tidak ingin sedikit pun ada sesuatu yang berhubungan dengan keluarga Sahila di sekolah ini lagi.
"Tidak, jangan karena keluargamu ingin menguasai semuanya, kalian melupakan cara yang kotor dan rendahan seperti ini, di mana yang katanya keluarga Barat yang terkenal dan pintar dalam segala hal, tapi ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang rendahan seperti ini!
"Jaga ucapanmu, keluargaku tidak seperti apa yang kamu katakan, semua yang kami dapatkan adalah hasil kerja keras dan kecerdasan kami."
Dion tidak terima jika keluarganya dikatai oleh Sierra.
"He, untuk apa kecerdasan itu semua jika sebenarnya kalian tidak punya etika. Dulu kamu menuduh keluargaku yang tidak beretika, tapi nyatanya keluargamulah yang pantas menyandang gelar tidak beretika itu sekarang jika kamu melakukannya, atau kebangkrutan perusahaan keluargaku juga karena kalian menggunakan cara yang licik?"
Sebelum sempat Sierra menjawab perkataan Dion, kembali terlihat ada yang datang ke ruangan kepala sekolah tersebut, dan ternyata yang datang adalah seorang guru bersama dengan dua orang anak yang sangat mirip tapi berbeda penampilan. Satu diantara mereka sedang menangis.
"Sayang, apa yang terjadi?"
Dion langsung menghampiri Rea yang menangis, sedangkan Brenda sedikit berlari menghampiri Sierra, lalu kembali melihat Rea yang masih menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Tatik R
mereka sama2 angkuh
2023-10-03
1