"Apa yang terjadi?"
Dion sudah menatap tajam kearah Brenda yang juga menatapnya dengan tatapan penuh arti.
"Maaf, Tuan. Rea terjatuh saat bermain."
Sang guru yang datang membawa dua gadis kecil itu terlihat gugup ketika menjawab pertanyaan dari Dion.
"Kenapa bisa jatuh?"
Dion merasa ada yang belum selesai disampaikan oleh guru tersebut.
"Maaf, Tuan. Rea tadi sedang bermain dengan saudaranya," tunjuk Sang guru dengan sopan ke arah Brenda karena dia berdiri bersama Sierra. Dia juga sedikit ragu mengatakan, karena melihat wajah Brenda yang sama dengan Rea. Sebelumnya dia berfikir bahwa Brenda sengaja datang ke sekolah untuk melihat Rea karena mungkin mereka adalah bersaudara.
"Mereka tidak bersaudara!" Dion langsung membantah ucapan guru tersebut dengan raut wajah yang marah.
"Katakan yang sebenarnya jika kamu tidak ingin diberhentikan dari pekerjaanmu." Dion kembali ingin mendengar penjelasannya.
Guru tersebut semakin gugup karena Dion masih bertanya. Sedangkan Sierra memegang tubuh Brenda dengan kuat, dia bisa melihat ada sesuatu yang tidak beres.
"Maaf, Tuan. Tadi anak Nyonya ini mendorong Rea ketika sedang bermain."
Deg
Jantung Sierra berdetak, dia sudah merasa gugup. Tapi dia berusaha untuk tenang sambil masih memegang Brenda.
"Apa yang kamu lakukan anak bodoh?" Dion semakin menatap Brenda, tapi Brenda sama sekali tidak takut dengan tatapan itu, bahkan dia juga menatap ke mata Dion yang penuh amarah itu.
"Stop. Kamu jangan sesukanya mengatakan putriku bodoh." Sierra marah ketika Dion mengatai Brenda meskipun Brenda yang telah melakukannya.
"Dad, kakinya perih." Rea sudah menghentikan tangisnya, lalu menunjukkan lutut yang masih berdarah, bahkan stocking putih yang melapisi kakinya terlihat robek.
Sierra juga merasa sendu melihat Rea yang mengadu kesakitan itu.
"Lihat apa yang telah dilakukan oleh anak bodohmu ini, jika dia lebih lama di sini, mungkin semua orang juga menjadi korban tidak beretikanya."
Sierra merasakan sakit di hatinya mendengar perkataan Dion.
"Sayang, apa kamu benar menolaknya?"
Brenda ingin memastikan apa yang terjadi, dia berharap Brenda tidak melakukannya. Tapi melihat Brenda yang hanya diam, dia sudah bisa menebak apa yang terjadi sebenarnya.
"Anak ini tidak boleh bersekolah di sini!" Dion sudah menghadap kearah Sang kepala sekolah kembali.
Sang kepala sekolah tidak tahu harus menjawab apa.
"Mom, aku akan sekolah di sini!" sekarang suara Brenda terdengar.
Dion kembali menatap ke arah Brenda dengan tajam, dia sangat tidak suka melihat Brenda yang seperti menantangnya saat ini. Meski dia tahu bahwa Brenda adalah anaknya, tapi dia sudah tidak menganggapnya lagi karena Brenda di asuh oleh Sierra dan keluarganya.
Sedangkan di tempatnya Rea sudah melihat ke arah Sierra, dia tidak ingin melepaskan pandangannya.
"Tidak bisa, dia akan tetap bersekolah di sini, aku akan pastikan kejadian ini tidak akan terlulang lagi."
Sierra tidak ingin membuat Brenda kecewa, dia akan tetap mempertahankan agar Brenda bisa sekolah di tempat ini.
"Dad..." suara Rea terdengan memanggil Dion.
"Aku sudah tidak apa-apa, ini juga tidak perih lagi, biarkan dia bersekolah di sini, Dad. Ini juga karena aku kurang berhati-hati, bukan karena di dorong olehnya."
Dion terkejut mendengar penjelasan dari Rea, sepertinya Rea tidak ingin menyalahkan Brenda dalam masalah ini.
Setelah meninggalkan Brenda di sekolah, Sierra pergi ke perusahaan keluarganya, dan melihat keadaan perusahaan itu.
Saat dia tiba di perusahaan, keadaan di situ terlihat sepi, tidak seperti dulu lagi. Hanya ada beberapa karyawan yang menghuni di setiap lantai. Di situ Sierra ditemani oleh seorang sekretarisnya yang dulu menjadi sekretaris papanya. Sekarang Sang sekretaris itu akan bekerja dengannya. Sekretaris itu ternyata masih setia dan masih bekerja di perusahaan keluarganya meskipun keadaan perusahaan itu sekarang sudah diambang kehancuran.
Sierra sekarang mulai mempersiapkan sebuah proposal yang ditujukan untuk perusahaan luar negri yang akan menjalin kerja sama di kota x ini. Dia mengerjakan proposal itu dibantu oleh sang sekretaris, karena tidak ada lagi orang bisa diandalkan di perusahaan saat ini.
Sierra juga mencari beberapa investor baru yang akan menanam saham di perusahaan mereka, dia juga mencari beberapa perusahaan kecil untuk bisa diajak bekerjasama nantinya.
...----------------...
Di ruangannya Dion duduk sambil menatap ke depan, dia masih teringat akan pertemuan nya dengan Sierra dan Brenda saat di sekolah tadi.
Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Sierra di sekolah itu pagi ini, bahkan dia bertemu dengan kembaran Rea anaknya yang tidak pernah dianggapnya ada, karena setelah Brenda dilahirkan pun dia tidak pernah melihat anak itu.
Dulu saat Sierra melahirkan, dia sama sekali tidak ikut menemani meski dia sudah tahu bahwa hari itu Sierra melahirkan. Dia datang ke rumah sakit setelah Sierra melahirkan untuk mengambil bayi yang akan dia asuh sekaligus memberikan surat cerai kepada Sierra karena dia merasa tidak ada gunanya lagi mempertahankan pernikahan mereka yang awalnya dimulai dari rasa ingin balas dendam diantara keduanya. Saat itu keluarga Dion juga sudah mendapat kemenangan atas pertarungan itu meskipun belum sepenuhnya.
"Tandatangani surat ini! Aku tidak ingin ada hubungan apalagi denganmu! "
"Aku juga tidak ingin melanjutkan hubungan ini lagi!"
"Jika bisa kalian tidak perlu berada di kota ini lagi. Bawa bayi yang bersamamu itu sejauh mungkin dari kota ini, biar mereka tidak pernah bertemu. "
"Aku pasti akan membawa bayiku pergi! "
"Satu hal lagi, jangan pernah kamu mengatakan bahwa aku adalah ayahnya, aku hanya punya satu anak, dan aku juga tidak akan memberitahu kepada anakku bahwa dia mempunyai seorang ibu sepertimu."
"Kamu tidak usah takut, aku juga akan pastikan anakku tidak akan pernah mengenal kamu sebagai ayahnya."
"Aku yakin, anak itu nantinya akan mendapat didikan yang tidak baik dari keluargamu yang tidak bermoral itu."
Dion tersenyum samar mengingat percakapan dia dengan Sierra beberapa tahun lalu saat di rumah sakit setelah memberikan surat cerai dan mengambil anak yang akan diasuh olehnya. Sekarang perkataan nya dahulu sudah terbukti ketika melihat Brenda. Anak itu terlihat seperti anak yang keras kepala dan tidak bisa di atur. Dia juga berpenampilan seperti anak yang tidak terdidik dengan baik dan sopan, dan sangat jauh berbeda dengan gadis kecilnya Rea yang selalu bersikap sopan karena didikan keluarganya.
Dion kembali mengembangkan senyum samar di bibirnya. Mengingat Sierra yang kembali dan akan mengambil alih perusahaan keluarganya, dia akan mempunyai tantangan baru lagi untuk benar-benar menghancurkan keluarga Sierra dengan tanpa sisa nantinya, dengan hancurnya Sahila Grup, juga akan membuat keluarga itu tidak bisa apa-apa. Mereka akan benar-benar hancur, dan akhirnya keluarga Baratalah nantinya yang akan menjadi pemenang dari persaingan mereka selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Fazira Aisyah
ikut pusing bacanya, baru kali ini nemu cerita yg beginian, 😇😇, sebenarnya hati mereka tuh terbuat dari apa, segumpal darah apa seonggok batu thor?
2023-11-26
1
Tatik R
terlalu egois kami Dion
2023-10-03
1