"Apa?" Sierra terkejut mendengar kabar yang baru saja dia dapat melalui panggilan.
"Beri saya kesempatan untuk menjelaskannya."
"Maaf, Nyonya. Klien dari luar negri tersebut telah membatalkan kerjasamanya."
"Apa alasannya? Belum tentu informasi yang dia dapat itu adalah kebenarannya."
"Jika Nyonya masih ingin membuat proposal kerjasamanya, Nyonya harus berbicara langsung kepada orang yang membuat kerjasama tersebut, karena saya hanya menyampaikan apa yang telah disuruh."
"Baiklah, Terima kasih atas pemberitahuannya."
Sierra menghempaskan ponselnya di atas ranjang dengan kuat, dia sangat marah saat ini karena Dion kembali menggagalkan rencanya.
Seketika dia terfikir dengan alasan dari pembatalan kerjasama itu, dia bergegas mengambil kembali ponselnya dan membuka kabar berita yang sedang menjadi berita utama hari ini.
Dia membaca semua berita yang muncul dalam beberapa jam yang lalu. Ternyata dia menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan untuk dia ketahui. Pantas saja dia dituduh oleh Dion melakukan peretasan data di perusahaannya. Tapi dia sedikit berfikir, siapa yang telah melakukan itu? Kenapa Dion mengatakan jika dia lah orang yang telah meretas dan membocorkan data perusahaannya.
Sierra keluar dari kamarnya dan menemui Brenda yang berada di dalam kamarnya sendiri.
"Apa mommy mengganggumu?" tangannya bergerak mengelus kepala Brenda dan menyisir rambut Brenda yang berwarna pirang itu.
"Apa aku besok sudah bisa sekolah, Mom?" Brenda sudah merasa bosan jika tidak bersekolah.
"Ya, besok kita akan pergi melihat sekolah baru kamu. Mommy ingin bertanya sesuatu kepadamu?"
Brenda terlihat sedikit gugup karena Sierra tiba-tiba saja berkata ingin bertanya kepadanya.
"Apa benar kamu hanya bermain game di komputer perusahaan siang tadi?"
"Ya, Mom. Aku bermain game."
"Kamu tidak ada melakukan sesuatu yang lain?"
"Tidak, Mom. Aku hanya bermain game." Brenda sudah meninggikan suaranya, dan Sierra tidak akan memaksa untuk bertanya lagi. Dia juga tidak bisa berfikir bahwa Brenda yang telah melakukan peretasan data perusahaan Dion, dikarenakan dia yang memainkan komputer perusahaan siang tadi.
*
*
*
Paginya setelah mendaftarkan Brenda ke sekolah barunya, Sierra bergegas pergi untuk menemui pimpinan perusahaan dari luar negri yang dikabarkan hari ini dia datang ke perusahaan keluarga Dion untuk membahas kerjasama.
Sierra tidak akan membiarkan itu terjadi, karena inilah salah satu harapannya untuk bisa membuat perusahaan keluarganya bangkit dan dia akan mendapat kepercayaan dari papanya.
Saat Sierra tiba di perusahaan Barata Grup, tidak sedikit para karyawan yang ada di situ berbisik-bisik membicarakan dirinya yang telah berani datang, karena sebagian dari mereka mengetahui bahwa dia adalah mantan istri dari pimpinan mereka, yaitu Dion Pratama Barata.
Sierra tidak bertanya lagi dimana ruangan Dion, karena dia sudah mengetahui semua tentang ruangan di perusahaan ini. Dulu dia juga sering datang ke sini meski hanya berpura-pura. Dia tahu bahwa sekarang di ruangan Dion ada pimpinan perusahaan luar negri yang sedang berkunjung. Dia mendapat kabar itu dari sebuah berita hari ini. Dia nekad untuk menemui orang itu meski harus mengunjakkan kaki ke perusahaan Dion.
"Jangan biarkan dia masuk!" Dion memerintahkan kepada sekretarisnya agar Sierra tidak masuk ke dalam ruangannya saat ini.
"Maaf, Nyonya. Anda tidak dibolehkan masuk saat ini."
"Tidak! Aku akan masuk ke dalam!"
"Tuan Dion tidak memberikan izin, Nyonya."
Sierra mencari cara agar dia bisa masuk ke dalam ruangan itu, sehingga dia membuat keributan di luar ruangan Dion.
"Kamu masih saja mempunyai muka setelah apa yang kamu lakukan."
Dion melihat Sierra dengan tajam, sekarang mereka berada dalam ruangan yang sama karena Sierra sekarang sudah berada di dalam ruangan Dion setelah dia melakukan keributan yang membuat Dion tidak ingin terlihat begitu kejam di mata pimpinan perusahaan asing itu.
"Aku sama sekali tidak malu, karena aku tidak melakukan apapun."
Mereka saling menuduh, sementara pimpinan perusahaan luar tersebut hanya diam melihat karena dia tidak mengerti dengan bahasa dari kota x ini.
Sierra beralih dari Dion dan minta izin untuk berbicara kepada pimpinan perusahaan luar itu. Dia ingin menjelaskan dan mengajukan satu permintaan yang tujuannya agar proposal kerjasama yang mereka buat tetap berlanjut, dan akan dipilih sesuai dengan perjanjian awal mereka.
Sierra berbicara dengan bahasa asing dengan lancar tanpa terbata-bata sedikit pun. Hingga tanpa sadar, Dion sedikit tercengang melihatnya. Dia sangat fasih berbicara serta bertutur kata dengan sopan agar tidak menyinggung perasaan pimpinan tersebut.
Kegigihan dan kepercayaan diri yang dimiliki oleh Sierra ternyata mendapatkan hasil yang memuaskan. Pimpinan tersebut menerima penjelasan dan akan memberikan waktu kepada mereka kembali untuk bersaing.
Setelah selesai membahas itu dan pimpinan perusahaan asing itu pergi, tanpa sadar Sierra duduk seperti menenangkan diri sambil menghembuskan nafas dan menutup matanya. Dia merasa sedikit terbebas dari beban berat yan dia pikul saat ini. Semua pergerakannya itu diperhatikan oleh Dion karena Sierra masih belum menyadari dimana dia berada sekarang.
"Auuuuhhh sakit!"
Sierra merasakan sakit di lehernya karena Dion tiba-tiba mencekiknya.
"Ini adalah balasan untuk kamu yang telah berani mencuri data di perusahaan-ku."
"Le pp aas kan tanganmu! Aku sudah katakan kalau aku tidak melakukannya."
"Apa kamu ingin melihat buktinya?" Dion melepaskan tangannya dan menarik Sierra mendekat ke arah komputer yang ada di mejanya. Dion membungkuk sedikit untuk menekan keyboard pada komputernya, beberapa detik kemudian komputer itu menampilkan sebuah data yang membuat Siera melebarkan bola matanya.
Dia juga ikut membungkukkan tubuhnya sehingga aroma tubuhnya bisa tercium oleh Dion, bahkan rambutnya yang tergirai membelai wajah Dion sesaat.
Sierra menggerakkan matanya membaca semua data yang dia lihat di komputer Dion dan semua data itu menunjukkan alamat pada perusahaannya.
Srek
Pintu ruangan Dion terbuka tiba-tiba dan menampilkan wajah sang pengawal di balik pintu itu. Dion dengan cepat menegakkan tubuhnya dan meninggalkan Sierra yang masih membungkuk melihat komputer.
"Maaf, Tuan." Sang pengawal sedikit menundukkan kepalanya karena merasa telah lancang masuk ke dalam ruangan bos nya ketika masih ada tamu di dalam ruangan itu.
"Beberapa perusahaan telah memanfaatkan data yang sempat tersebar."
Berita yang disampaikan Sang pengawal membuat Dion menjadi murka, Sierra yang juga mendengar kabar itu juga terkejut mendengarnya. Dalam dunia bisnis, dia sangat mengerti dengan persaingan para perusahaan. Apalagi yang tersebar kemarin adalah data dari perusahaan nomor satu di kota x, sehingga membuat sebagian perusahaan ada yang memanfaatkan itu untuk bisa menjatuhkan perusahaan Dion.
Akhhhhhh
Sierra mendesis karena Dion menarik rambutnya dari belakang.
"Aku akan membalasmu dengan kejam."
"Lepaskan tanganmu!"
Dion tidak mendengarkan permintaan Sierra, dia menarik rambut Sierra dan menyeretnya keluar.
Bruuuk
Tubuh Sierra jatuh ke lantai di dorong oleh Dion keluar.
"Seret wanita itu keluar dari perusahaan-ku." Dion memerintahkan Sang pengawal untuk membawa Sierra dengan cepat keluar dari perusahaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Atikah ⭐
ya ampuun jahat bgt , kejam kasihan Sierra... smoga karma berbalik
2023-12-20
1
Uthie
jahatnya 😡😡😡
2023-10-19
1