"Seharusnya kamu melakukan itu dari dulu." Papa Dion berkata kepadanya setelah dia melihat berita hari ini.
"Biarkan saja mereka hancur secara perlahan, Pa. Mereka akan merasakan sakit secara perlahan." Dion tersenyum kecil mengingat apa yang telah dia lakukan kepada keluarga Sierra hari ini.
"Tapi, Papa juga tidak setuju dengan apa yang kamu lakukan hari ini di sekolah Rea."
Senyuman Dion mati seketika mendengar perkataan papanya.
"Kenapa kamu tidak mengatakan kalau cucu dari pria itu bersekolah di tempat yang sama dengan Rea?"
Dion masih belum bisa menjawab pertanyaan terakhir dari papanya. Dari awal dia sebenarnya sudah ingin menyingkirkan Brenda dari sekolah itu. Tapi karena permintaan Rea kepadanya, dia akhirnya membiarkan hal itu. Semua itu dia lakukan hanya karena putrinya Rea yang sudah terlanjur mengetahui bahwa Sierra adalah mommynya dan Brenda adalah saudara kembarnya.
"Aku akan menyingkarkannya secara perlahan juga nantinya."
"Tapi apa yang kamu lakukan hari ini akan menjadi bumerang bagi kamu nantinya."
"Tidak akan!"
"Kita lihat saja nantinya, apakah yang kamu katakan itu benar."
"Dion! Kenapa kamu tidak mengatakan kalau anak wanita itu bersekolah di tempat yang sama dengan Rea?" Tiba-tiba suara Mama Dion terdengar sedikit kuat dari arah tangga setelah dia melihat Rea di kamar.
"Ma, sebentar lagi dia juga akan keluar dari sekolah itu."
"Dan apa yang telah kamu lakukan hari ini? Kenapa tidak Nancy yang bermain bersama kamu?"
"Nancy tidak ingin ikut bermain, Ma. Dia takut pakaiannya kotor." Dion mengatakan hal yang sebenarnya, karena dia juga tidak suka jika mamanya bercerita tentang Nancy kepadanya.
"Apa Rea sudah mengetahui siapa wanita itu?"
Mama Dion bertanya ingin memastikan kepada Dion, karena melihat Dion yang bersama Sierra.
Dion hanya menganggukkan kepalanya.
"Kamu harus melakukan sesuatu supaya Rea tidak bertemu dengan mereka lagi."
Sekarang Dion harus memikirkan cara agar bisa menyingkirkan Sierra dan tidak bertemu dengan Rea lagi. Hari ini dia sudah melakukan suatu hal untuk membuat keluarga Sierra keluar dari rumah mewah mereka. Dia sengaja menghubungi beberapa perusahaan yang pernah bekerjasama dengan perusahaan Sahila Grup tapi mendapat kerugian karena perusahaan itu sudah bangkrut. Dia juga mengumpulkan para karyawan yang sudah dalam setahun terakhir ini belum mendapatkan gaji mereka dari perusahaan itu. Dia menyuruh mereka semua untuk menuntut hak mereka kembali, karena dia mengatakan perusahaan itu tidak akan bisa bangkit lagi.
...----------------...
"Apa kamu puas?" Sierra sekarang sedang menghadapi kemarahan dari papanya.
"Aku tidak tahu tentang ini, Pa."
"Saya sudah katakan kalau kamu tidak usah ikuti keinginan anakmu itu, dan sekarang kamu bisa lihat hasilnya."
"Pa, Brenda tidak ada hubungannya dengan ini semua!"
"Kamu jangan membelanya! Saya sudah katakan kamu harus cepat kali ini, tapi kamu memilih membuang waktu untuk mengikuti anak keras kepala itu."
"Pa, aku sudah katakan, ini tidak ada hubungannya dengan Brenda! Ini memang sudah direncanakan oleh mereka."
"Saya tidak mau tahu, kamu harus kembalikan semuanya. Coba saja dulu kamu terlahir jadi seorang pria, pasti aku tidak akan mengalami ini. Bahkan kamu juga melahirkanseorang anak perempuan yang tidak berguna dari pria brengsek itu."
"Pa, kamu jangan berkata seperti itu. Tidak ada yang bisa menghalangi takdir yang membuat mereka lahir menjadi seorang wanita." Mama Sierra ikut menimpali pembicaraan mereka, karena dia juga sudah tidak tahan mendengar tuduhan suaminya kepada Sierra.
"Kamu jangan ikut campur, ini urusan-ku dengannya. Sekarang kamu hanya perlu berkemas, kita akan pergi dari rumah ini."
Sierra melebarkan matanya karena terkejut.
"Apa maksud papa?"
"Kami akan pindah ke luar negri, karena sebentar lagi, rumah ini akan di sita.Tapi kamu harus tetap di kota ini! Jangan sampai perusahaan-ku jatuh ke tangan mereka, kamu harus pertahankan itu bagaimana pun caranya!"
"Bagaimana aku harus mempertahankan itu kalau dari awal semuanya sudah dihancurkan?"
"Gunakan saja putrinya yang keras kepala itu, kamu bisa membuat mereka menjadi malu karena memiliki keturunan seperti anak yang kamu lahirkan itu."
Dada Sierra terasa sesak di saat papanya membicarakan Brenda. Papa nya benar-benar tidak bisa menerima Brenda sebagai cucu nya.
"Ingat! Saya juga sudah mengeluarkan banyak biaya selama ini untuk anakmu itu. Sekarang kamu harus membayarnya dengan tidak membuat perusahaan itu hancur."
Sierra tidak ingin membantah apa yang dikatakan oleh papanya lagi. Dia tidak ingin mendengar perkataan yang menyakitkan lagi untuk putrinya. Dia menyadari bahwa selama ini papa nya jugalah yang telah membantunya dan Brenda.
Sekarang dia juga harus berfikir mencari tempat tinggal baru untuknya dan Brenda di kota ini, dan dia tidak ada waktu lagi untuk bersantai karena Dion benar-benar akan mengambil semua yang ada pada keluarganya saat ini.
...----------------...
"Kalian jaga diri baik-baik di sini!" Mamanya Sierra terlihat sedih ketika mereka harus meninggalkan Sierra dan Brenda di kota ini. Belum lama mereka berkumpul kembali, sekarang mereka harus kembali berpisah. Dia juga masih tidak bisa berbuat apa-apa untuk Sierra, karena dia hanya akan mengikuti perintah dari suaminya.
"Ya, Ma." Sierra memeluk sang mama dengan kuat. Dia juga sudah berkemas untuk meninggalkan rumah itu.
"Kemana kita akan tinggal, Mom?" Brenda masih belum mengerti kenapa mereka harus pindah.
"Rumah itu terlalu besar untuk kita, sekarang kita akan tinggal di rumah yang lebih kecil dari itu, karena kita hanya berdua."
"Kenapa kita tidak ikut Grandma dan Grandfa?"
"Tidak, Sayang. Mereka tidak tinggal di kota ini lagi. Mereka akan tinggal di tempat yang jauh, nanti kita akan berkunjung ke rumah baru mereka."
Sierra tidak tahu tahu bagaimana menjelaskan kepada Brenda tentang keadaan yang mereka alamat saat ini, karena menurutnya jika dia jelaskan Brenda juga belum bisa mengerti.
Sierra membawa Brenda ke sebuah rumah berukuran kecil yang telah dia beli sebagai tempat tinggal mereka. Dia sengaja membeli rumah yang tidak terlihat besar karena mereka hanya tinggal berdua saja.
"Kita akan tinggal di sini! Apa kamu suka?"
Brenda menganggukkan kepalanya, karena rumah yang dipilih Sierra sangat sesuai dengan seleranya. Rumah itu memiliki halaman yang luas dan pemandangan yang indah karena sedikit berjarak dari rumah yang lainnya.
Sierra senang melihat Brenda yang tidak menolak sama sekali, tapi dia juga sedikit merasa sedih dengan keadaan mereka sekarang. Orang tuanya sengaja meninggalkan mereka di kota ini, seharusnya mereka tidak berada di sini lagi, seharusnya dia tidak berurusan dengan keluarga Dion lagi, dia ingin hidup tenang dengan putrinya meskipun hanya mereka berdua. Dia sangat tidak ingin peduli dengan perusahaan keluarganya, tapi papa nya selalu mendorongnya untuk melakukan keinginannya.
"Mom, kenapa terdiam begitu?" Brenda menyadarkan Sierra dari lamunannya.
"Tidak, Sayang. Mom hanya ingin menikmati suasana baru di rumah ini."
"Aku akan membereskan kamar yang akan aku tempati!" Brenda sudah memilih kamar yang akan dia tempati dan akan membersihkannya.
"Baiklah, tapi kamu tidak boleh terlalu memaksakan diri." Sierra tersenyum melihat Brenda yang begitu mandiri.
Di saat mereka membereskan rumah barunya, Sierra dihubungi oleh pihak sekolah Brenda, dan mengatakan suatu hal yang membuat dia sangat marah. Hari ini Brenda sengaja dia liburkan karena mengurus kepindahan mereka, dan dia lupa untuk meminta izin kepada pihak sekolah. Tapi dia tidak menyangka hal itu dimanfaatkan oleh seseorang untuk membuat dia menjadi begitu marah.
"Tidak! Kalian tidak boleh mengeluarkan putri-ku begitu saja dari sekolah itu." Sierra berkata dengan marah kepada pihak sekolah yang menghubunginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Uthie
geram.banget sama si Dion dan segala macam dendam yg ada 😡
2023-10-19
1
lisa siti mariyah
ya ampun thor kasian banget Sierra 😥
2023-10-16
1