#Pov Bimo
"Kalau begitu istri kamu harus segera dibawa ke orang pintar, bukan ke sini. Kalau kamu tidak keberatan di sekitar sini ada orang pintar yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit seperti ini. Namanya Aki Lingga, kalau bisa ya sebelum magrib,"
Aku hanya diam termangu mendengar ucapan lelaki tua itu. aku sudah bisa menebak jika lelaki itu akan menyarankan seperti itu kepadaku. Namun karena aku sudah tak percaya lagi dengan dukun ataupun paranormal maka aku langsung menolaknya.
"Maaf Pak, bukannya saya tidak mau istri saya sembuh, tapi untuk berobat ke dukun saya sudah tidak percaya lagi. Saya sudah kapok Pak. Biar nanti saya telepon ustadz yang sedang mengobati istri saya saja,"
"Tapi kalau gak segera dibawa ke rumah Ki Lingga bisa tambah parah ini," jawab lelaki tua itu
Aku tetap bersikeras tak mau membawa Siti ke rumah dukun setempat yang bernama Lingga.
Aku memutuskan untuk menelpon Ustadz Syafaat, namun karena ia sedang sibuk meruqiyah, sehingga karyawannya yang menjawab telpon ku.
"Mas bawa saja istrinya ke sini,"
"Tapi istri saya seda kesurupan, dan saya tak bisa membawanya sendirian ke sana, apa ada karyawan Ustadz Syafaat yang bersedia datang ke sini untuk membantu kami?"
"Maaf Mas, tidak bisa karena jam segini sedang banyak-banyaknya pasien. Kan Mas bisa meminta tolong tetangga untuk menghandle istri anda selama perjalanan ke sini,"
Percuma saja berdebat dengan karyawan Ustadz Syafaat jika memang mereka tak bisa membantu ku membawa Siti ke sana.
Bisa saja saya meminta bantuan kepada warga untuk menemaniku membawa Siti ke tempat ruqyah. Tapi aku takut mereka akan kewalahan menghadapi Siti yang begitu beringas saat kesurupan.
Dan entah kenapa malam ini ia tak seperti biasanya. Siti semakin beringas padahal ia baru saja di ruqyah.
Ku lihat lelaki tua dan para warga tampak kewalahan menghadapi Siti yang semakin beringas.
Beberapa warga yang terluka karena terkena cakarannya berusaha pergi meninggalkan Siti.
Kini hanya tersisa aku dan lelaki tua itu yang masih bertahan.
"Beneran ini mah saya gak kuat Mas, kita harus manggil orang pintar buat ngobatin istri Mas," ucap lelaki itu tampak panik
Saat kami berdua sedang panik tiba-tiba dua orang pemuda menghampiri kami.
"Wah kebetulan ada Mas Anas, bisa tolong mbak ini gak. Kebetulan dia lagi kesurupan, tadi Bapak sudah coba bacain ayat kursi tapi gak mempan," ujar pria tua itu menghampiri dua pemuda itu
"Oh begitu, yaudah saya lihat dulu ya Pak Mukhlis,"
Kedua pemuda itu kemudian menghampiri istriku.
"Coba di cek Fik, apa beneran dia kesurupan atau cuma akting,"
Salah seorang dari mereka kemudian menepuk pundak istriku.
Seketika berusaha menyerang pemuda itu, namun dengan cepat Pemuda itu menekan ubun-ubunnya hingga Siti mengerang kesakitan.
"Panas!, tolong lepasin, panas!" serunya meronta-ronta
"Fik, matanya putih semua. Ini mah fix kesurupan,"
"Iya,"
Sepertinya pemuda itu memiliki kekuatan supranatural hingga bisa mengendalikan Siti.
*Arghhh!!
Ku lihat pemuda itu tampak terjungkal saat Siti menghempaskan tubuhnya.
*Bugghh!!
"Aduuh bokongku!"
"Sorry Nas gak sengaja,"
"Sengaja juga gak papa Fik,"
Kedua pemuda itu kemudian bangun dan memperhatikan istriku yang terus memegangi perutnya.
"Sakit!!"
"Lihat perutnya Fik!"
Salah satu dari pemuda itu langsung menghampiri istriku dan berusaha mengusap perutnya.
Namun saat ia menempelkan telapak tangannya tiba-tiba tubuhnya terpental hingga ia terjerembab ke tanah.
*Buughh!!
"Aduh, udah kena double kill aja gue, sekali lagi lo jatuh di atas tubuh gue dapat piring Fik!"
"Sorry Nas gak sengaja, beneran,"
"Antara sengaja dan tidak sengaja itu beda tipis Fik. Tergantung niat dan kemauan,"
"Iya terserah lo aja, yang penting sekarang buruan lo telpon daddy lo buat menyelamatkan wanita itu. Kasian dia, sepertinya di guna-guna oleh seseorang,"
"Memangnya kamu gak bisa mengobatinya Fik?"
"Gak bisa Nas, kekuatan makhluk halus yang ada di tubuh wanita itu sangat kuat dan aku yakin hanya Daddy mu yang bisa melawannya,"
"Ok siap,"
Baru saja pemuda itu akan mengeluarkan ponselnya, Siti tiba-tiba menghampirinya dan menarik rambutnya.
"Arrggh, rambutku!"
"Pergi dari sini, dan jangan pernah ikut campur dalam urusanku!" seru Siti kemudian melemparkan tubuh pemuda itu.
"Aduuh Daddy!" pemuda itu tampak meringis saat jatuh tersungkur ke tanah.
"Daddy buruan datang Anas di serang,"
Saat Istriku berusaha merebut ponsel milik Pemuda itu tiba-tiba seorang pria paruh baya berjalan menghampirinya.
Seperti sudah mengenali pria itu, Siti segera melepaskan pemuda itu dan berusaha melarikan diri dari tempat itu.
Dengan cepat pria itu langsung menarik lengan Siti dan menyeretnya.
Siti berusaha meronta-ronta agar bisa melepaskan diri dari pria itu. Namun lelaki itu langsung memegangi ubun-ubun Siti hingga ia tak bisa bergerak.
"Sakit, lepasin gue!" seru Siti
Mendengar Siti kesakitan membuat ku merasa kasian dengannya.
"Bapak tolong lepasin istri saya kasian dia kesakitan," ucapku memohon agar pria itu melepaskannya.
Entah kenapa malam itu aku merasa kasian melihat Siti yang terus berteriak kesakitan. Emosiku bahkan tiba-tiba menjadi tidak stabil saat melihat pria itu membaca mantera untuk mengusir makhluk halus dalam tubuh istriku Siti.
"Jangan sembarang menyentuh istri saya!" seruku kemudian menyingkirkan tangan lelaki itu dari kepala Neng Siti
Lelaki itu hanya tersenyum saat mendengar ocehan ku.
"Asal Anda tahu kalau istri saya ini sudah sakit seperti ini sudah setahun lebih. Sudah puluhan dukun kami datangin tapi tak satupun yang bisa mengobatinya. Bapak bisa gak mengobatinya, kalau tidak bisa mending gak usah coba-coba mengobatinya karena taruhannya nyawa. Bapak bisa mati jika tak kuat mengobati istri saya, jadi jangan macam-macam. Sebaiknya Bapak berhenti saja sebelum semuanya terlambat!"
"Tenang Mas tenang," jawab lelaki itu berusaha menenangkan aku
"Saya gak bisa tenang pak, apalagi membiarkan istri saya bersama seorang dukun yang bisa saja mencelakainya,"
"Jangan suudzon dulu Mas, tidak semua dukun seperti itu. Sebaiknya Masnya duduk dulu, ngopi dulu, apa mau di pesenin gorengan sekalian?" tanya lelaki itu membuat aku reflek menggelengkan kepalaku
"Ya sudah kalau gak mau, sekarang silakan ceritain pelan-pelan kenapa istrinya bisa seperti ini?" tanya pria itu lagi
Entah kenapa aku menurut saja saat pria itu menyuruh ku untuk bercerita tentang Siti. Aku pun menceritakan semuanya tentang Siti membuat pria itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Saya tahu kalau Masnya sudah trauma dengan dukun karena mereka berusaha memanfaatkan kepolosan kalian untuk menumbalkan istri anda agar ia mendapatkan kekayaan dan kedigdayaan. Tapi perlu saya garis bawahi jika tidak semua dukun seperti itu. Masih banyak dukun yang baik di dunia ini yang mau menolong istri anda. Contohnya saya," jawab lelaki itu
"Iya saya tahu, tapi Bapak bisa tidak mengobati istri saya, karena sudah puluhan dukun berusaha mengobatinya namun tak satupun yang bisa menyembuhkannya?. Kalau tidak bisa menyerah saja daripada anda mati sia-sia!"
"Kalau masalah itu kita lihat saja nanti, karena saya tak pernah menjual janji-janji seperti politisi," jawab lelaki itu begitu santai
Ia kemudian memegangi perut Neng Siti.
"Sekarang saya persilakan kamu masuk ke tubuh wanita ini, silakan kamu masuk!" ucap lelaki itu
Tiba-tiba Siti langsung mengamuk setelah itu membuat aku dan ketiga pria yang ada di tempat itu langsung memeganginya.
"Lepaskan saja dia, biarkan dia seperti itu!" ucap pria itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
🥀princes_novel❤️🥀
bisa2 a si Fikri dengan Anas bercnda🤣🤣🤣bentr lagi si trio somplak muncul duuuh ga sabar deh liat banyolan konyol mereka🤣🤣🤣
2024-04-05
0
FiaNasa
semangat bacanya s
mpek.sini udh ketemu aku lingga Fikri Anas,& pastinya hantu trio somplak akan tayang 🤣🤣
2023-11-02
1
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Sa ae lho ngebanyol. kayaknya dapat lawan yg seimbang nih ki Wage
2023-10-18
0