Mulai Bermain Hati?

'Tampan dan kaya apanya?" gerutu Lu Xi ketika Tianyu menyeretnya menuju kediaman mereka.

"Kucing pencuri berani lari dariku?" bisik Tianyu di telinga Lu Xi, tersenyum sembari menggertakkan gigi. Tangannya menjepit leher Lu Xi. Dari jauh terlihat seperti menggandeng mesra.

"Sebagai seorang pangeran, apa Anda tidak terlalu senggang?" sindir Lu Xi balas berbisik.

"Aku menangkap kucing dapur dan kucing pencuri hari ini, masih kurang sibuk apa?" geram Tianyu seraya mengetatkan jepitan tangannya di leher Lu Xi. Tidak terlalu kencang karena lehernya sendiri serasa ikut tercekik.

"Apa maksudnya kucing dapur?" Lu Xi serentak tergagap.

"Menurutmu?" Tianyu balas bertanya seraya tersenyum licik.

Celaka! pikir Lu Xi menyadari. Dia menangkap Yueyan!

Hmh! Tianyu menyeringai tipis.

"Apa yang kau lakukan pada Yueyan?" Lu Xi terpekik dengan suara tercekat.

"Kau akan segera tahu," jawab Tianyu tanpa beban sedikit pun. "Kau akan segera bergabung dengannya."

"A—apa?"

Sesampainya di kediaman mereka, Tianyu menyeret Lu Xi ke arah gudang.

Dua pengawal berjaga di depan pintu gudang itu.

Tianyu mengedikkan kepalanya sedikit, mengisyaratkan pada kedua pengawal itu untuk membuka pintu.

Lalu…

BRUK!

Tianyu melempar Lu Xi ke dalam gudang. Lalu meringis diam-diam. Kedua lututnya terasa nyeri.

"Putri?" Yueyan memekik seraya menghambur ke arah Lu Xi dan meraup bahunya.

"Kunci pintunya!" perintah Tianyu pada pengawal tadi.

Kedua pengawal itu segera menutup pintunya dan menguncinya.

"Wajah Kaku!" teriak Lu Xi dari dalam gudang sembari memukul-mukul daun pintu. "Wajah Kaku!"

Tianyu berbalik sembari meringis lagi, kemudian memijat-mijat pergelangan tangannya, menggerak-gerakkan kepalan tangannya. Apa harus memukul sekeras itu? batinnya sembari mengerling melewati bahunya.

Pintu gudang itu sampai berguncang. Lu Xi menggedornya terlalu keras.

"WAJAH KAKU!" teriakan Lu Xi semakin meninggi.

Tianyu berusaha mengabaikannya. Lalu buru-buru menyingkir dari teras gudang. Kepalan tangannya terasa panas.

Tahan! perintahnya pada diri sendiri.

Banyak hal yang harus dilakukan, pikirnya. Lebih baik menahannya untuk sementara waktu. Kalau tidak, aku tak bisa merasa tenang.

Tapi belum apa-apa dia sudah berubah pikiran.

Dadanya mendadak terasa sesak. Sebulir air mata menggelinding di pipinya.

Tianyu mengusap pipinya dan tertegun. Tangannya terasa basah. Ia mengucek basahan itu di dengan jarinya dan terkesiap.

Air mata! Ia menyadari, lalu cepat-cepat berbalik dan menghambur ke arah gudang. "Buka pintunya!" teriaknya bernada gusar. Lalu menghambur ke dalam setelah kedua pengawal itu membukakan pintu.

Lu Xi dan Yueyan serentak tersentak.

Tianyu berhenti selangkah di depan Lu Xi dengan ekspresi cemas.

Gadis itu duduk di lantai memeluk lututnya, sementara Yueyan memeluk bahunya.

Seketika hati Tianyu serasa teriris. Ia tertunduk menatap mata Lu Xi yang basah dan sembap. Kemudian menelan ludah dan tergagap. Tak tahu apa yang harus dikatakan.

Lu Xi balas menatapnya dengan dahi berkerut-kerut. Lalu bertukar pandang dengan Yueyan.

Dahi Yueyan juga berkerut-kerut.

"Kau kembalilah!" perintah Tianyu pada Yueyan.

Yueyan spontan mendongak, menatap Tianyu dengan ragu.

Pria itu menatap istrinya dengan raut wajah prihatin, lalu membungkuk di depannya.

Yueyan segera menyingkir.

"Dasar bajingan egois berdarah dingin," gerutu Lu Xi tersengak-sengak karena sisa tangisnya.

Tianyu menjilat bibirnya dan menelan ludah, memalingkan wajahnya sebentar, kemudian menatapnya lagi. "Aku hanya bercanda," gumamnya beralasan. "Apa perlu sampai menangis?"

"Kau tidak terlihat main-main saat melemparku," sergah Lu Xi sembari cemberut.

"Kau menguasai ilmu meringankan tubuh," tukas Tianyu. "Hanya terlempar sedikit saja seharusnya tidak masalah, kan?"

"Rrrrgh!" Lu Xi menggeram sembari mengepalkan kedua tangannya di sisi wajah. Kemudian memeluk lututnya lagi sembari merengek.

"Sudahlah, sudahlah!" sergah Tianyu cepat-cepat. "Bagaimana kalau kutraktir kau makan malam di restoran? Berjalan-jalan di pasar malam? Melihat-lihat ibukota?"

Lu Xi berhenti merengek. Matanya spontan membulat. Raut wajahnya berubah dengan cepat. "Benarkah?" tanyanya dengan mata berbinar-binar penuh semangat.

"Hm'mh!" Tianyu mengangguk yakin. Sekalian mencari informasi tentang Hu Li Na, ia menambahkan dalam hati. "Anggap saja… aku membayar kompensasi."

Lu Xi memicingkan matanya, "Tiba-tiba bersikap baik, kau tidak sedang merencanakan sesuatu, kan?" ia bertanya curiga.

"Kalau Permaisuri tak ingin pergi… juga tidak masalah," gumam Tianyu sembari memalingkan wajahnya, pura-pura tidak peduli.

"Aku ganti pakaian dulu!" Lu Xi beranjak cepat-cepat, kemudian menghambur keluar gudang.

Tianyu tersenyum lebar. Kemudian bergegas menyusul Lu Xi.

Suasana kembali normal.

Yueyan kembali sibuk melayani Lu Xi, membantunya berias dan berganti pakaian.

Beberapa saat kemudian, Lu Xi sudah berada di pelataran istana bersama Tianyu.

Anzu sudah menunggu mereka di sisi kereta kuda.

Lu Xi mengawasi kotak pengemudi dengan mata terpicing. "Di mana Berondong Kembar itu?" tanyanya bernada curiga.

"Tampaknya… Permaisuri menyukai Anjing Kecil-ku?" geram Tianyu di antara senyum sinisnya.

Benar-benar pandai mengalihkan! geram Lu Xi dalam hatinya.

Tianyu mendengarnya. Lalu tersenyum sekali lagi dan melayangkan sebelah tangannya ke arah kereta, "Silahkan!"

Wajah saja tampan, hatinya penuh kebusukan! pikir Lu Xi. Kemudian naik ke dalam kereta dibantu Anzu.

Tianyu menyerobot ke tengah-tengah mereka dan merenggut tangan Lu Xi yang terulur ke arah Anzu untuk dituntun ke dalam kereta.

Anzu serentak menyisi dan membungkuk pada Tianyu.

Lu Xi memelototi Tianyu dengan intensitas tatapan yang bisa membakar kereta. "Apa yang kau lakukan?" geramnya tak sabar.

"Kau adalah Permaisuri," tukas Tianyu beralasan. "Apa kata orang kalau sampai mereka melihatmu menempel dengan pengawal?"

Lu Xi mendengus jengkel, dengan terpaksa berpegangan pada Tianyu sembari menggerutu.

Anzu baru berani mengangkat wajah setelah keduanya masuk ke dalam kereta.

"Anzu bukan sekadar pengawal," Lu Xi mengomel setelah mereka berada dalam kereta. "Tapi juga temanku," katanya. "Keberadaannya sama seperti Nona Hu di sisimu!"

"Kau tahu apa?" sergah Tianyu bernada ketus. "Jangan samakan Hu Li Na dengan pengawal!"

"Anzu bukan pengawal biasa!" pungkas Lu Xi tak kalah ketus.

Lalu keduanya terdiam.

Lupakan saja! Lu Xi menegur dirinya. Mereka jelas punya hubungan khusus. Sungguh salah besar aku mempercayainya! sesalnya dalam hati.

Tianyu mengerling diam-diam. Dahinya berkerut-kerut. Sebetulnya apa tepatnya yang dia pikirkan? Ia bertanya-tanya dalam hatinya.

Kenapa aku begitu bodoh mengira dia memiliki perasaan khusus padaku? Lu Xi membatin getir.

GLEK!

Tianyu nyaris tersedak air liurnya sendiri.

Aku akan menjaganya dengan nyawaku! Lu Xi tertawa dalam hatinya. Mengulang perkataan Tianyu dengan nada mengejek.

Tianyu mengerjap dengan gelisah.

Jangan menghilang dari pandanganku? batinnya mencemooh.

Fokus saja menjaga diri! Lu Xi memperingatkan dirinya. Ke depannya langkahku akan semakin sulit. Dan aku hanya memiliki Anzu dan Yueyan.

Seseorang yang telah menyerahkan hatinya, pada akhirnya akan kembali pada pemilik hatinya.

Aku akan mati di tangannya suatu hari!

Ini… sebenarnya tentang apa? Tianyu membatin bingung.

Terpopuler

Comments

Sry Handayani

Sry Handayani

JD bingung sndiri dh tianyu

2024-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Dua Negara Menjalin Hubungan Diplomatik
3 Entah Yang Mana Yang Sial?
4 Yang Mana Yang Harus Dilindungi?
5 Kalah-menang Tetap Angkat Tangan! Angkat Kaki!
6 Lupakan Saja! Tuan Putri Yang Satu Ini Tak Butuh Perlindungan!
7 Yang Namanya Jodoh Memang Tak Akan Ke Mana. Hanya Saja Kenapa?
8 Tuan Putri Kalahnya Sama Tuan Putri!
9 Eh, Ketemu Lagi!
10 Apa Lagi Sekarang Ulahnya?
11 Tian Yu Bisa Membaca Pikiran?
12 Ini Jelas Bencana Sungguhan!
13 Akhirnya...
14 Malam Pertama
15 Bagaimana Rasanya Menikah?
16 Menikah Itu... B3---Babak Belur Bersama!
17 Menikah Itu... Membuat Kekacauan Bersama!
18 Tidak, Tidak! Ini Bukan Cinta!
19 Ada Lagi Saja Ulahnya!
20 Mulai Bermain Hati?
21 Gawat! Permaisuri Bisa Menghancurkan Seluruh Kediaman!
22 Isi Kepalanya Mulai Ramai Lagi
23 Masih Tidak Mengaku?
24 Saat Putri Sedang Serius
25 Memulai Aksi Bahaya
26 Membuat Cemas Saja!
27 Misi Penyelamatan
28 Persekongkolan Macam Apa Ini?
29 Kelap-kelip
30 Kena!
31 Menunjukkan Ketulusan
32 Di Istana...
33 Perang Internal
34 Pangeran Kenapa?
35 Di Pengadilan...
36 Malam Ke Pagi...
37 Di Mingmey...
38 Celoteh Pengemis Kecil
39 Cari Gara-gara, Masuk Penjara!
40 Akhirnya... Dipenjara!
41 Sekarang Bagaimana?
42 Kembali Ke Istana...
43 Akhir Dari Sebuah Ketulusan
44 Hasil Investigasi
45 Ketika Keduanya Kebakaran Jenggot
46 Jaringan Antagonis
47 Yang Mana Yang Dalam Bahaya?
48 Ibu Kota, Di Luar Istana...
49 Cinta Sejati Yang Sesungguhnya
50 Alur Cepat
51 Menjelang Pelantikan Putra Mahkota
52 Kecil Namun Berarti
53 Ketika Permaisuri Emosional
54 Miris!
55 Membuat Tegang Saja!
56 Siapa Paling Berpengaruh?
57 Tidak Ada Habisnya
58 Masih Ada Lagi?
59 Menyerahkan Diri Sebagai Tumbal?
60 Permainan Baru Jaksa Qiu
61 Terjebak
62 Selintas Tentang Figuran
63 Kabar Baik Atau Kabar Buruk?
64 Dalam Perjalanan Menuju Maut
65 Di Ambang Kematian
66 Tidak Jadi Mati
67 Sementara Lu Xi Tertidur...
68 Menebus Malam Pertama
69 Efek Arak Pengantin
70 Kutukan Darah Han Kembali Lagi?
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prologue
2
Dua Negara Menjalin Hubungan Diplomatik
3
Entah Yang Mana Yang Sial?
4
Yang Mana Yang Harus Dilindungi?
5
Kalah-menang Tetap Angkat Tangan! Angkat Kaki!
6
Lupakan Saja! Tuan Putri Yang Satu Ini Tak Butuh Perlindungan!
7
Yang Namanya Jodoh Memang Tak Akan Ke Mana. Hanya Saja Kenapa?
8
Tuan Putri Kalahnya Sama Tuan Putri!
9
Eh, Ketemu Lagi!
10
Apa Lagi Sekarang Ulahnya?
11
Tian Yu Bisa Membaca Pikiran?
12
Ini Jelas Bencana Sungguhan!
13
Akhirnya...
14
Malam Pertama
15
Bagaimana Rasanya Menikah?
16
Menikah Itu... B3---Babak Belur Bersama!
17
Menikah Itu... Membuat Kekacauan Bersama!
18
Tidak, Tidak! Ini Bukan Cinta!
19
Ada Lagi Saja Ulahnya!
20
Mulai Bermain Hati?
21
Gawat! Permaisuri Bisa Menghancurkan Seluruh Kediaman!
22
Isi Kepalanya Mulai Ramai Lagi
23
Masih Tidak Mengaku?
24
Saat Putri Sedang Serius
25
Memulai Aksi Bahaya
26
Membuat Cemas Saja!
27
Misi Penyelamatan
28
Persekongkolan Macam Apa Ini?
29
Kelap-kelip
30
Kena!
31
Menunjukkan Ketulusan
32
Di Istana...
33
Perang Internal
34
Pangeran Kenapa?
35
Di Pengadilan...
36
Malam Ke Pagi...
37
Di Mingmey...
38
Celoteh Pengemis Kecil
39
Cari Gara-gara, Masuk Penjara!
40
Akhirnya... Dipenjara!
41
Sekarang Bagaimana?
42
Kembali Ke Istana...
43
Akhir Dari Sebuah Ketulusan
44
Hasil Investigasi
45
Ketika Keduanya Kebakaran Jenggot
46
Jaringan Antagonis
47
Yang Mana Yang Dalam Bahaya?
48
Ibu Kota, Di Luar Istana...
49
Cinta Sejati Yang Sesungguhnya
50
Alur Cepat
51
Menjelang Pelantikan Putra Mahkota
52
Kecil Namun Berarti
53
Ketika Permaisuri Emosional
54
Miris!
55
Membuat Tegang Saja!
56
Siapa Paling Berpengaruh?
57
Tidak Ada Habisnya
58
Masih Ada Lagi?
59
Menyerahkan Diri Sebagai Tumbal?
60
Permainan Baru Jaksa Qiu
61
Terjebak
62
Selintas Tentang Figuran
63
Kabar Baik Atau Kabar Buruk?
64
Dalam Perjalanan Menuju Maut
65
Di Ambang Kematian
66
Tidak Jadi Mati
67
Sementara Lu Xi Tertidur...
68
Menebus Malam Pertama
69
Efek Arak Pengantin
70
Kutukan Darah Han Kembali Lagi?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!