Menikah Itu... Membuat Kekacauan Bersama!

Tianyu tak ingat berapa lama ia tidak sadarkan diri, tapi ketika ia siuman, hal pertama yang dilihatnya adalah genggaman tangannya yang menggenggam tangan seseorang.

Tianyu mengerjap dan terperangah, kemudian mengangkat tangannya dan meneliti tangan seseorang di dalam genggamannya, lalu menoleh ke samping dan terperanjat.

Han Lu Xi! ia menyadari. Kemudian melepas genggamannya.

Gadis itu mengerang dan menggumam pelan, kemudian menggeliat. Merentangkan kedua tangannya ke samping dan meninju pipi Tianyu.

Tianyu menggeram dan merenggut pergelangan tangan gadis itu dan menjauhkannya dari wajahnya.

Gadis itu terperanjat dan membuka matanya, lalu menyentakkan kepalanya ke samping dan berteriak sambil melompat duduk. "Kau—"

Tianyu ikut melompat duduk, kemudian membekap mulut gadis itu.

"#$!@~" Lu Xi spontan memberontak sambil mencoba berteriak, kemudian menghujamkan siku tangannya ke perut Tianyu.

Tianyu berhasil menepisnya.

Sejurus kemudian, keduanya sudah saling baku-hantam lagi dan kembali mengacaukan kamar.

Suasana di luar kamar mendadak gaduh. Semua orang menghambur ke dalam, menyeruak menuju kamar Tianyu, dan berebut untuk sampai lebih dulu.

Li Qian sampai lebih dulu, diikuti Han Luo di belakangnya, lalu Jiao dan Pengeran Kelima. Menyusul kemudian Putri Ketujuh dan istri Pangeran Pertama.

Ternyata begitu ramai!

Mereka semua berjejal di ambang pintu, melongok ke dalam dan seketika membeku.

Tianyu terkapar di lantai dengan tubuh Lu Xi membungkuk di atasnya, menindih tubuhnya dengan menduduki perutnya.

Keduanya tersentak dan menoleh ke arah pintu.

Semua mata membulat dan tidak berkedip. Beberapa orang bahkan lupa bernapas.

Bagaimana tidak? Orang-orang di luar mengkhawatirkan mereka. Mendengar suara berdebuk ribut di kamar dengan dua penghuni yang tidak sadarkan diri, mereka mengira terjadi penyergapan.

Tidak disangka… aksi penyergapan itu dilakukan oleh pemilik kamar sendiri.

Menyadari situasinya, mau tak mau semua orang mendadak canggung. Terutama kedua mempelai.

Dengan wajah sedikit tersipu, Lu Xi dan Tianyu serentak terperanjat dan saling menjauhkan diri.

Bersamaan dengan itu, semua orang di pintu serentak berbalik dan berpencar keluar.

Para pelayan dan para pengawal yang berkerumun di sepanjang koridor terlihat kebingungan. Belum menyadari situasinya.

"Bubar! Bubar!" perintah Li Qian pada para pelayan dan para pengawal itu.

Beberapa saat kemudian, kerumunan berpindah ke pekarangan.

Lu Xi dan Tianyu melangkah keluar tak lama kemudian, berjalan bersisian dengan wajah sama-sama tertunduk. Sedikit tersipu-sipu.

'PUTRIIII…!' Tiba-tiba Yueyan menyeruak dari arah dapur sambil membawa-bawa kemoceng, berlari tergopoh-gopoh membelah kerumunan. "Mana dia penyusupnya?" pekiknya terengah-engah.

Semua mata serentak mengerling ke arah Yueyan dengan hening.

Yueyan spontan tergagap-gagap. Menoleh ke sana kemari dengan mata dan mulut membulat.

Han Luo berdeham dan seketika semua orang mengerjap gelisah.

Hanya Li Qian yang menyeringai tipis. Kemudian mengerling ke arah Tianyu.

Tianyu balas mengerling tanpa mengangkat wajahnya.

"Lu Xi," Han Luo melangkah pelan menghampiri adiknya. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya cemas.

Lu Xi menggeleng. Tidak berani mengangkat wajahnya. "Aku tak apa-apa," jawabnya cepat-cepat.

"Sudah saatnya aku kembali ke Han'An," Han Luo memberitahu.

"Apa?" Lu Xi terlihat sedikit cemas.

Han Luo mengerling ke arah Anzu dan Yueyan. "Mereka akan menjagamu," katanya. Lalu berpaling pada Tianyu.

Tianyu spontan mengerjap dan tersenyum kikuk, "Aku akan menjaganya dengan nyawaku," katanya setengah berbisik.

Li Qian bertukar pandang dengan Jiao diam-diam.

Apa katanya? pekik Lu Xi dalam hatinya. Menjagaku dengan nyawanya? Yang benar saja!

Tianyu tersenyum getir mendengar isi hatinya. "Aku berjanji!" katanya meyakinkan Luo.

Han Luo tersenyum muram dan tertunduk. Apa yang dilihatnya barusan di kamar mereka, membuat Han Luo sedikit cemas. Terlebih dengan apa yang terjadi hari ini. "Kalian… terkena racun pada waktu bersamaan," ia menggumam pelan. Matanya bergulir dari Lu Xi ke Tianyu. "Sebenarnya apa yang terjadi?"

Tianyu langsung terdiam.

Lu Xi menatap Tianyu dengan alis bertautan. Teringat saat ia terluka, pria itu tiba-tiba menghampirinya dan memeriksa luka di ujung jarinya. Padahal ia sedang duduk di meja baca.

Dari mana dia tahu aku terluka? pikirnya.

Lalu ketika hidungnya berdarah, pria itu buru-buru berpaling dan memberikan saputangannya pada Lu Xi. Seakan sudah tahu hal itu akan terjadi.

Sebenarnya apa yang terjadi? Lu Xi bertanya-tanya dalam hatinya.

Tianyu mengerling sekilas pada Lu Xi melalui sudut matanya, kemudian mendongakkan hidungnya dan menatap Luo. "Aku hanya sedikit panik," katanya berusaha mengalihkan kecurigaan semua orang. "Hanya gegabah sesaat."

Dia sedang berusaha menutupi sesuatu! Lu Xi menyimpulkan.

Tianyu mengetahuinya.

Han Luo berusaha mengenyahkan segala kekhawatirannya. Tiba-tiba tersadar dirinya tak bisa berbuat banyak. Tak ingin banyak bicara lagi, ia pun memohon diri pada Tianyu dan berpamitan pada adiknya setelah menyampaikan serentet wejangan.

Lu Xi menggiring kepergiannya ditemani Tianyu dan saudara-saudaranya, Pangeran Pertama dan istrinya, Pangeran Kelima dan Putri Ketujuh. Para pengawal dan para pelayan tak pernah jauh dari mereka. Bahkan Putri Keenam diam-diam mengawasi keberangkatan rombongan itu dari barisan para tentara abadi kerajaan.

Ternyata dia seorang Jenderal, pikir Lu Xi sembari melirik gadis tomboi itu melalui sudut matanya.

Tianyu mengikuti lirikan matanya dan bertanya-tanya, apakah Lu Xi pernah bertemu dengan Zhu Jia sebelumnya. Mencoba mencari tahu apakah ada kesan khusus di antara keduanya untuk menarik sebuah kesimpulan mengenai pertemuan pertama mereka.

Tapi raut wajah Zhu Jia tetap datar sementara Lu Xi hanya meliriknya sekilas.

Tak ada yang istimewa! Tianyu menyimpulkan.

Zhu Jia adalah orang kedua yang perlu diwaspadai setelah Qiao Wu.

Namun berbeda dengan kakaknya, Zhu Jia bertindak menurut hukum militer dan bukan menurut ambisi.

Selain itu, Zhu Jia lebih suka bertindak secara terbuka dan mengandalkan diri sendiri. Tidak seperti kakaknya yang suka bertindak diam-diam dengan memanfaatkan orang lain.

Setelah rombongan diplomat negara itu pergi, Lu Xi kembali ke kediaman Tianyu tanpa banyak bicara. Tiba-tiba berubah jadi pendiam.

Tianyu berusaha untuk mengenyampingkan harga dirinya selama ia terus menempel di dekat gadis itu. Hanya untuk mengetahui apa yang dipikirkan Lu Xi.

Gadis itu sedang memikirkan Nona Hu.

Diakah yang meracuniku? Kenapa dia meracuniku? Lu Xi bertanya-tanya dalam hatinya. Tidak benar! batinnya. Itu terlalu gegabah. Dia pasti dijebak.

Tianyu mengerling diam-diam ke arah Lu Xi. Benar juga, pikirnya. Kenapa tak terpikirkan?

Diam-diam Tianyu mengagumi daya analisisnya. Beruntung aku bisa mendengar suara hatinya, katanya dalam hati. Kalau tidak, aku pasti sudah meringkus Hu Li Na.

Hanya ada satu cara untuk membuktikannya! pikir Lu Xi. Lalu tiba-tiba melompat dan berhenti mendadak di depan Tianyu sembari memutar tubuhnya menghadap ke arah pria itu.

BRUK!

Kening Lu Xi menubruk dada Tianyu yang sedang lengah.

Pria itu spontan terpekik dan memelototi Lu Xi. "Apa yang kau lakukan?"

"Aku…" Lu Xi mengernyit sembari mengusap-usap keningnya. "Aku ingin tahu di mana aku bisa bertemu Nona Hu?" tanyanya dalam gumaman pelan. Aku harus memastikan apakah dia baik-baik saja setelah melukaiku, katanya dalam hati.

Tianyu spontan mengerjap. Lalu merenggut tangan Lu Xi dan menuntunnya ke suatu tempat. "Ikut aku!" katanya bersemangat.

Episodes
1 Prologue
2 Dua Negara Menjalin Hubungan Diplomatik
3 Entah Yang Mana Yang Sial?
4 Yang Mana Yang Harus Dilindungi?
5 Kalah-menang Tetap Angkat Tangan! Angkat Kaki!
6 Lupakan Saja! Tuan Putri Yang Satu Ini Tak Butuh Perlindungan!
7 Yang Namanya Jodoh Memang Tak Akan Ke Mana. Hanya Saja Kenapa?
8 Tuan Putri Kalahnya Sama Tuan Putri!
9 Eh, Ketemu Lagi!
10 Apa Lagi Sekarang Ulahnya?
11 Tian Yu Bisa Membaca Pikiran?
12 Ini Jelas Bencana Sungguhan!
13 Akhirnya...
14 Malam Pertama
15 Bagaimana Rasanya Menikah?
16 Menikah Itu... B3---Babak Belur Bersama!
17 Menikah Itu... Membuat Kekacauan Bersama!
18 Tidak, Tidak! Ini Bukan Cinta!
19 Ada Lagi Saja Ulahnya!
20 Mulai Bermain Hati?
21 Gawat! Permaisuri Bisa Menghancurkan Seluruh Kediaman!
22 Isi Kepalanya Mulai Ramai Lagi
23 Masih Tidak Mengaku?
24 Saat Putri Sedang Serius
25 Memulai Aksi Bahaya
26 Membuat Cemas Saja!
27 Misi Penyelamatan
28 Persekongkolan Macam Apa Ini?
29 Kelap-kelip
30 Kena!
31 Menunjukkan Ketulusan
32 Di Istana...
33 Perang Internal
34 Pangeran Kenapa?
35 Di Pengadilan...
36 Malam Ke Pagi...
37 Di Mingmey...
38 Celoteh Pengemis Kecil
39 Cari Gara-gara, Masuk Penjara!
40 Akhirnya... Dipenjara!
41 Sekarang Bagaimana?
42 Kembali Ke Istana...
43 Akhir Dari Sebuah Ketulusan
44 Hasil Investigasi
45 Ketika Keduanya Kebakaran Jenggot
46 Jaringan Antagonis
47 Yang Mana Yang Dalam Bahaya?
48 Ibu Kota, Di Luar Istana...
49 Cinta Sejati Yang Sesungguhnya
50 Alur Cepat
51 Menjelang Pelantikan Putra Mahkota
52 Kecil Namun Berarti
53 Ketika Permaisuri Emosional
54 Miris!
55 Membuat Tegang Saja!
56 Siapa Paling Berpengaruh?
57 Tidak Ada Habisnya
58 Masih Ada Lagi?
59 Menyerahkan Diri Sebagai Tumbal?
60 Permainan Baru Jaksa Qiu
61 Terjebak
62 Selintas Tentang Figuran
63 Kabar Baik Atau Kabar Buruk?
64 Dalam Perjalanan Menuju Maut
65 Di Ambang Kematian
66 Tidak Jadi Mati
67 Sementara Lu Xi Tertidur...
68 Menebus Malam Pertama
69 Efek Arak Pengantin
70 Kutukan Darah Han Kembali Lagi?
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prologue
2
Dua Negara Menjalin Hubungan Diplomatik
3
Entah Yang Mana Yang Sial?
4
Yang Mana Yang Harus Dilindungi?
5
Kalah-menang Tetap Angkat Tangan! Angkat Kaki!
6
Lupakan Saja! Tuan Putri Yang Satu Ini Tak Butuh Perlindungan!
7
Yang Namanya Jodoh Memang Tak Akan Ke Mana. Hanya Saja Kenapa?
8
Tuan Putri Kalahnya Sama Tuan Putri!
9
Eh, Ketemu Lagi!
10
Apa Lagi Sekarang Ulahnya?
11
Tian Yu Bisa Membaca Pikiran?
12
Ini Jelas Bencana Sungguhan!
13
Akhirnya...
14
Malam Pertama
15
Bagaimana Rasanya Menikah?
16
Menikah Itu... B3---Babak Belur Bersama!
17
Menikah Itu... Membuat Kekacauan Bersama!
18
Tidak, Tidak! Ini Bukan Cinta!
19
Ada Lagi Saja Ulahnya!
20
Mulai Bermain Hati?
21
Gawat! Permaisuri Bisa Menghancurkan Seluruh Kediaman!
22
Isi Kepalanya Mulai Ramai Lagi
23
Masih Tidak Mengaku?
24
Saat Putri Sedang Serius
25
Memulai Aksi Bahaya
26
Membuat Cemas Saja!
27
Misi Penyelamatan
28
Persekongkolan Macam Apa Ini?
29
Kelap-kelip
30
Kena!
31
Menunjukkan Ketulusan
32
Di Istana...
33
Perang Internal
34
Pangeran Kenapa?
35
Di Pengadilan...
36
Malam Ke Pagi...
37
Di Mingmey...
38
Celoteh Pengemis Kecil
39
Cari Gara-gara, Masuk Penjara!
40
Akhirnya... Dipenjara!
41
Sekarang Bagaimana?
42
Kembali Ke Istana...
43
Akhir Dari Sebuah Ketulusan
44
Hasil Investigasi
45
Ketika Keduanya Kebakaran Jenggot
46
Jaringan Antagonis
47
Yang Mana Yang Dalam Bahaya?
48
Ibu Kota, Di Luar Istana...
49
Cinta Sejati Yang Sesungguhnya
50
Alur Cepat
51
Menjelang Pelantikan Putra Mahkota
52
Kecil Namun Berarti
53
Ketika Permaisuri Emosional
54
Miris!
55
Membuat Tegang Saja!
56
Siapa Paling Berpengaruh?
57
Tidak Ada Habisnya
58
Masih Ada Lagi?
59
Menyerahkan Diri Sebagai Tumbal?
60
Permainan Baru Jaksa Qiu
61
Terjebak
62
Selintas Tentang Figuran
63
Kabar Baik Atau Kabar Buruk?
64
Dalam Perjalanan Menuju Maut
65
Di Ambang Kematian
66
Tidak Jadi Mati
67
Sementara Lu Xi Tertidur...
68
Menebus Malam Pertama
69
Efek Arak Pengantin
70
Kutukan Darah Han Kembali Lagi?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!