Yang Mana Yang Harus Dilindungi?

"Dengar!" instruksi Lu Xi setelah mereka berada di atap sebuah bangunan di pusat perbelanjaan. "Sebentar lagi, sekelompok tentara asing akan melintas di jalan ini."

Tentara asing? pikir Tianyu.

"Kita akan menghabisinya!"

GLEK!

Tianyu menelan ludah. Ternyata dia berniat menghabisi utusan dari negeriku! Ia menyadari.

Sejak awal aku sudah tahu dia berengsek, katanya dalam hati. Tapi tidak mengira dia juga begitu sadis.

Tidak bisa! pikirnya. Aku harus memikirkan cara untuk membatalkan perjodohan ini!

.

.

.

Di kediaman Lu Xi…

Sekelebat bayangan melesat keluar dari sudut gelap, lalu mendarat di atap, berlari merunduk dan mengendap-endap.

Sesaat sosok itu berhenti dan mengintip ke dalam sebuah ruangan melalui celah genting yang digesernya. Lalu merayap turun ke beranda.

Sosok gelap lainnya menyelinap dari sisi lain dan bergabung di beranda.

Dua penjaga melintas di pekarangan dan langsung berbalik.

Dua penyusup itu bertukar pandang, lalu dalam sekejap keduanya menyergap kedua penjaga itu dari belakang. Membekap mulut mereka dan menghujamkan siku tangannya di tengkuk mereka.

BUG!

Kedua penjaga itu jatuh terkulai tanpa suara.

Kedua penyusup tadi meninggalkan mereka di semak-semak, lalu kembali menyelinap ke beranda kamar Lu Xi.

Dua penjaga lain muncul di ujung koridor.

Dua penyusup itu serentak berpencar, memanjat pilar dengan cepat dan menggelantung di langit-langit teras.

Dua penjaga tadi melintas di bawah mereka. Lalu berbelok ke pekarangan dan menemukan dua penjaga yang tergeletak di rerumputan.

"Gawat!" teriak salah satu penjaga. "Ada penyusup!"

Han Luo sedang berada di kediamannya, tak jauh dari kediaman Lu Xi, ketika teriakan lantang penjaga itu membahana memecah kesunyian, mengusik ketenangannya yang sedang membaca. Han Luo mengerang jengkel mendengar kegaduhan itu. "Apa kalian tidak memberitahu mereka?" ia menghardik kedua pengawalnya.

"Kami bisa pastikan semuanya sudah menerima perintah," jawab salah satu dari mereka meyakinkan Han Luo.

"Lalu kenapa masih ada saja yang membuat kegaduhan?" geram Han Luo sembari menggebrak meja dan mencampakkan buku yang sedang dibacanya.

"Kami akan mengeceknya!" Kedua pengawal itu serentak membungkuk.

"Bungkam mulut mereka!" perintah Han Luo tak sabar.

"Baik!" Kedua pengawal itu serentak menghambur keluar ruangan dengan tergopoh-gopoh.

Bersamaan dengan itu, dua penyusup yang menggelantung di langit-langit teras paviliun Lu Xi mengendap turun dan menerjang penjaga yang berteriak tadi.

BUG!

Salah satu penyusup berhasil menjejakkan kakinya di punggung salah satu penjaga, sementara penjaga lainnya spontan waspada.

Dua pengawal Han Luo baru saja tiba di pekarangan paviliun Lu Xi, ketika pengawal patroli itu dikeroyok dua penyusup.

Kedua pengawal Han Luo serentak berhenti dan mengawasi dengan waspada.

"Tidak benar!" bisik salah satu dari mereka. "Ini bukan gaya pengawal Tuan Putri," ia menyadari.

"Laporkan pada Pangeran," usul pengawal yang satunya. "Aku akan melihatnya!"

Lalu keduanya berpencar.

Detik berikutnya, salah satu dari mereka menyalakan peluit asap. Dan seketika suasana berubah gaduh.

Han Luo menghambur keluar dengan geram dan hampir bertabrakan dengan pengawalnya.

"Lapor, Pangeran!" Pengawal itu membungkuk cepat-cepat. "Pengawal patroli telah diserang."

Han Luo segera bergegas ke kediaman Lu Xi. Bersamaan dengan itu, sejumlah penjaga juga sedang merangsek ke pekarangan.

Tak lama kemudian, kedua penyusup telah terkepung.

.

.

.

Sementara itu…

Sekelompok tentara asing yang dikatakan Lu Xi akhirnya benar-benar muncul dari ujung gang, menyeruak di antara kerumunan orang-orang yang berseliweran.

SLAAAASSSH!

SLAAAASSSH!

Sejumlah anak panah melesat dari kegelapan.

Tiga tentara Zhujia terjatuh dari kudanya.

Tianyu meringis diam-diam.

"ADA PENYERGAPAN!" teriak salah satu tentara.

Situasi berubah gaduh.

Derap kaki kuda berdebuk ribut di lantai batu kuno yang menjadi lapisan jalan raya itu. Para tentara berhenti mendadak. Lalu berpencar menyisikan kuda mereka yang meringik ribut.

Orang-orang berteriak panik dan ketakutan. Berlarian dengan kalang kabut.

"Lindungi Pangeran!" instruksi pengawal di barisan paling depan.

Sejumlah pengawal serentak berhimpun di depan seorang pria.

Lu Xi mengawasi pria itu dengan mata terpicing. Pangeran? pikirnya. Apakah dia Pangeran yang akan dijodohkan? Ia bertanya-tanya dalam hatinya. Dan seketika hatinya serasa terbakar.

Tianyu melirik Lu Xi melalui ekor matanya.

Gadis itu sudah meregangkan busurnya sembari mengetatkan rahang, bersiap untuk melontarkan tembakan. Mengincar barisan paling depan.

Barisan paling depan adalah Pangeran Kedua Zhujia, kakak Tianyu. Zhu Qiao Wu.

Celaka! batin Tianyu, kemudian menyambar gagang busur dari genggaman Lu Xi. "Biar aku saja!" katanya cepat-cepat. Pura-pura bersemangat.

SLAAAASSSH!

Anak panah yang sudah dibidikkan Lu Xi terlepas dari busurnya. Tapi meleset dari sasaran.

"Kau—" Lu Xi menggeram seraya menghujamkan tatapan tajam pada Tianyu.

Tianyu memaksakan senyumnya, pura-pura tak peka. "Bukankah kau sendiri yang bilang, aku harus membantumu?" katanya beralasan.

Lu Xi mengetatkan rahangnya seraya mengepalkan tangannya di sisi wajah dengan raut wajah gemas. "Rrrgh!" geramnya jengkel.

Tianyu menggigit bibir bawahnya menahan senyum, kemudian mencomot dua batang anak panah dari punggung Lu Xi dan pura-pura membidik sasaran. Tapi tatapannya tertuju pada sosok gelap di atap bangunan di seberang jalan. Itu Anzu, katanya dalam hati. Lalu membelokkan bidikannya tanpa kentara.

Begitu Anzu melontarkan anak panahnya, Tianyu juga melontarkan anak panahnya untuk menghalau serangan Anzu.

Lu Xi menyentakkan kepalanya ke samping, menghujamkan tatapan tajam pada Tianyu. "Apa yang kau lakukan?" geramnya tak sabar.

Tianyu mengernyit sembari mengusap bagian belakang kepalanya dan memaksakan senyum.

"Sebenarnya kau bisa memanah atau tidak?" sembur Lu Xi tak sabar.

Dia tidak curiga! Tianyu menyimpulkan. Lalu kembali mengusap tengkuknya sambil cengengesan, pura-pura bodoh.

"Biar aku saja!" Lu Xi merebut busurnya dari tangan Tianyu.

"A---a—ah!" Tianyu tergagap-gagap, mencoba menepis tangan Lu Xi dengan bujukan tegas yang membuat gadis itu hanya melotot. "Biar kucoba sekali lagi," katanya cepat-cepat.

"DI SANA!" teriakan lantang seorang pengawal menyentakkan Lu Xi.

Gadis itu menahan napas.

Dua pengawal Zhujia melompat ke atap bangunan di seberang jalan, di mana Anzu bersembunyi.

Mereka mengejar Anzu! Lu Xi menyadari. "Berani menyentuh Pengawal Imut-ku?" gertaknya tak senang hati.

Tianyu menyentakkan kepalanya ke samping, menatap Lu Xi dengan mata terpicing. Apa katanya, Pengawal Imut? pikirnya geli.

"Cari mati!" geram Lu Xi sambil memukulkan tinjunya ke telapak tangan. Lalu menghambur dari tempatnya dan melesat ke ujung atap, melompat ke atap bangunan di seberang dengan bersalto di udara.

Tianyu spontan terbelalak. Gadis ini berbahaya! pikirnya.

Sedetik kemudian…

BUG!

Dua pengawal Zhujia itu terlempar dari atap dan tercampak di tengah-tengah pasukannya.

"Tangkap para bajingan itu!" teriak jenderal mereka sembari menunjuk ke arah Lu Xi.

Empat pengawal melejit ke atap.

Lu Xi sudah melesat menyusul Anzu.

Tianyu menyingkir cepat-cepat. Dua pengawal bayangannya melesat dari kegelapan, kemudian mendarat di depannya. "Ikuti orang itu!" Tianyu menunjuk ke arah Lu Xi. "Lindungi diam-diam!" perintahnya. "Dia Putri Han!"

Kedua pengawalnya spontan tergagap.

"Jangan sampai Pangeran Kedua tahu kita berada di sini!" Tianyu menambahkan sebelum melesat dari atap dan menghilang dalam kegelapan.

"Putri Han?" Shi Yi terperangah mengawasi punggung Lu Xi.

Terpopuler

Comments

Sry Handayani

Sry Handayani

hahaa

2024-06-30

0

Suezie Anggel

Suezie Anggel

💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝🥰

2023-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Dua Negara Menjalin Hubungan Diplomatik
3 Entah Yang Mana Yang Sial?
4 Yang Mana Yang Harus Dilindungi?
5 Kalah-menang Tetap Angkat Tangan! Angkat Kaki!
6 Lupakan Saja! Tuan Putri Yang Satu Ini Tak Butuh Perlindungan!
7 Yang Namanya Jodoh Memang Tak Akan Ke Mana. Hanya Saja Kenapa?
8 Tuan Putri Kalahnya Sama Tuan Putri!
9 Eh, Ketemu Lagi!
10 Apa Lagi Sekarang Ulahnya?
11 Tian Yu Bisa Membaca Pikiran?
12 Ini Jelas Bencana Sungguhan!
13 Akhirnya...
14 Malam Pertama
15 Bagaimana Rasanya Menikah?
16 Menikah Itu... B3---Babak Belur Bersama!
17 Menikah Itu... Membuat Kekacauan Bersama!
18 Tidak, Tidak! Ini Bukan Cinta!
19 Ada Lagi Saja Ulahnya!
20 Mulai Bermain Hati?
21 Gawat! Permaisuri Bisa Menghancurkan Seluruh Kediaman!
22 Isi Kepalanya Mulai Ramai Lagi
23 Masih Tidak Mengaku?
24 Saat Putri Sedang Serius
25 Memulai Aksi Bahaya
26 Membuat Cemas Saja!
27 Misi Penyelamatan
28 Persekongkolan Macam Apa Ini?
29 Kelap-kelip
30 Kena!
31 Menunjukkan Ketulusan
32 Di Istana...
33 Perang Internal
34 Pangeran Kenapa?
35 Di Pengadilan...
36 Malam Ke Pagi...
37 Di Mingmey...
38 Celoteh Pengemis Kecil
39 Cari Gara-gara, Masuk Penjara!
40 Akhirnya... Dipenjara!
41 Sekarang Bagaimana?
42 Kembali Ke Istana...
43 Akhir Dari Sebuah Ketulusan
44 Hasil Investigasi
45 Ketika Keduanya Kebakaran Jenggot
46 Jaringan Antagonis
47 Yang Mana Yang Dalam Bahaya?
48 Ibu Kota, Di Luar Istana...
49 Cinta Sejati Yang Sesungguhnya
50 Alur Cepat
51 Menjelang Pelantikan Putra Mahkota
52 Kecil Namun Berarti
53 Ketika Permaisuri Emosional
54 Miris!
55 Membuat Tegang Saja!
56 Siapa Paling Berpengaruh?
57 Tidak Ada Habisnya
58 Masih Ada Lagi?
59 Menyerahkan Diri Sebagai Tumbal?
60 Permainan Baru Jaksa Qiu
61 Terjebak
62 Selintas Tentang Figuran
63 Kabar Baik Atau Kabar Buruk?
64 Dalam Perjalanan Menuju Maut
65 Di Ambang Kematian
66 Tidak Jadi Mati
67 Sementara Lu Xi Tertidur...
68 Menebus Malam Pertama
69 Efek Arak Pengantin
70 Kutukan Darah Han Kembali Lagi?
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Prologue
2
Dua Negara Menjalin Hubungan Diplomatik
3
Entah Yang Mana Yang Sial?
4
Yang Mana Yang Harus Dilindungi?
5
Kalah-menang Tetap Angkat Tangan! Angkat Kaki!
6
Lupakan Saja! Tuan Putri Yang Satu Ini Tak Butuh Perlindungan!
7
Yang Namanya Jodoh Memang Tak Akan Ke Mana. Hanya Saja Kenapa?
8
Tuan Putri Kalahnya Sama Tuan Putri!
9
Eh, Ketemu Lagi!
10
Apa Lagi Sekarang Ulahnya?
11
Tian Yu Bisa Membaca Pikiran?
12
Ini Jelas Bencana Sungguhan!
13
Akhirnya...
14
Malam Pertama
15
Bagaimana Rasanya Menikah?
16
Menikah Itu... B3---Babak Belur Bersama!
17
Menikah Itu... Membuat Kekacauan Bersama!
18
Tidak, Tidak! Ini Bukan Cinta!
19
Ada Lagi Saja Ulahnya!
20
Mulai Bermain Hati?
21
Gawat! Permaisuri Bisa Menghancurkan Seluruh Kediaman!
22
Isi Kepalanya Mulai Ramai Lagi
23
Masih Tidak Mengaku?
24
Saat Putri Sedang Serius
25
Memulai Aksi Bahaya
26
Membuat Cemas Saja!
27
Misi Penyelamatan
28
Persekongkolan Macam Apa Ini?
29
Kelap-kelip
30
Kena!
31
Menunjukkan Ketulusan
32
Di Istana...
33
Perang Internal
34
Pangeran Kenapa?
35
Di Pengadilan...
36
Malam Ke Pagi...
37
Di Mingmey...
38
Celoteh Pengemis Kecil
39
Cari Gara-gara, Masuk Penjara!
40
Akhirnya... Dipenjara!
41
Sekarang Bagaimana?
42
Kembali Ke Istana...
43
Akhir Dari Sebuah Ketulusan
44
Hasil Investigasi
45
Ketika Keduanya Kebakaran Jenggot
46
Jaringan Antagonis
47
Yang Mana Yang Dalam Bahaya?
48
Ibu Kota, Di Luar Istana...
49
Cinta Sejati Yang Sesungguhnya
50
Alur Cepat
51
Menjelang Pelantikan Putra Mahkota
52
Kecil Namun Berarti
53
Ketika Permaisuri Emosional
54
Miris!
55
Membuat Tegang Saja!
56
Siapa Paling Berpengaruh?
57
Tidak Ada Habisnya
58
Masih Ada Lagi?
59
Menyerahkan Diri Sebagai Tumbal?
60
Permainan Baru Jaksa Qiu
61
Terjebak
62
Selintas Tentang Figuran
63
Kabar Baik Atau Kabar Buruk?
64
Dalam Perjalanan Menuju Maut
65
Di Ambang Kematian
66
Tidak Jadi Mati
67
Sementara Lu Xi Tertidur...
68
Menebus Malam Pertama
69
Efek Arak Pengantin
70
Kutukan Darah Han Kembali Lagi?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!