16. Dungeon

Sopinah terkejut sekaligus girang. Menonton konser BTS, sebuah boyband dari negeri Korea Selatan, tidak pernah mampir di impiannya. Dia memang sangat mengidolakan group itu. Namun, dia sedikit pun tidak berani bermimpi atau berkhayal bisa menonton mereka secara langsung.

Bahkan Nida murid terkaya di sekolahnya saja belum mampu untuk menonton konser hingga ke luar negeri. Level kekayaan orang tua Nida adalah juragan kampung yang mampu tampil lebih ngejreng dari yang lain saja, benar-benar baru sampai di situ.

Sopinah dan Rosi keluar dari kamar. Ternyata Queen dan yang lain telah menunggu dengan sebuah kereta kencana mewah yang dihela oleh 4 kuda putih. Meski mewah dan indah, Sopinah merasa agak aneh dengan kendaraan jadul itu.

Sopinah berbisik kepada Rosi. "Kalau pake kuda gini, kapan nyampenya? Tahun depan?"

"Sssttt, inget kamu ini di Dreamland. Itu bukan kuda biasa lah, itu kuda terbang."

Sopinah baru tersadar. Dia saja bisa terbang di Dreamland apalagi kuda.

Queen Elizambret dan Knight Dani menaiki kereta di bagian tengah, bagian yang utama. Sedangkan Sofi dan Rosi di bagian belakang. Tak lama kemudian, kereta itu mengarah ke atas dan terbang.

~

Sopinah sempat mengkhawatirkan tekanan udara saat berada di atas. Sempat juga ia memikirkan terik matahari yang menyengat. Tapi ternyata matahari yang ada berwajah bayi imut seperti di salah satu TV show untuk anak-anak.

Matahari itu bahkan tertawa dengan suara menyamai bayi. Queen Elizambret melambaikan tangan dan memberikan cium jauh untuk matahari imut itu. Sopinah kembali menganga melihat fenomena yang di luar nalar itu.

"Ros, kok mataharinya imut gitu? Kita beneran ke Korsel atau ke Korsel versi Dreamland? Jangan-jangan BTS-nya juga bukan BTS asli," bisik Sopinah.

Rosi menunjuk tas Sopinah. "Kamu bawa kacamata tadi, kan? Kamu bakal lihat yang asli kok."

Sopinah merogoh kacamata yang belum sempat ia coba itu. Dia mengamati kacamata yang frame-nya berwarna silver dengan penasaran yang tinggi, benarkah kacamata itu merubah apa yang ia lihat?

Dia memakainya kemudian melihat ke luar jendela. Hari yang cerah berubah menjadi malam yang hitam karena memang di dunia nyata sekarang adalah malam hari.

"Wuah!" seru Sopinah melihat apa yang ia lihat berubah.

~

Konser BTS

Sopinah dan para petinggi Dreamland tiba di KSPO Dome, Seoul. Saat itu Sopinah disarankan tidak mengenakan kacamata terlebih dahulu untuk menghindari pemandangan kerumunan luar biasa yang biasanya membuat orang pusing.

Setelah di sebuah spot, para pengawal meletakkan kursi di sana. Sopinah sedikit geli. Apa karena mereka astral dan tembus maka harus membawa kursi sendiri? Tapi dia ingat perkataan Queen bahwa bisa menyesuaikan jika ingin menyentuh atau tidak.

"Queen, kenapa kita bawa kursi sendiri. Ya meski para pengawal nyediainnya juga gampang, melayang cepet ke sini dan nggak ngerasa berat. Tapi kenapa? Kita nggak pake kursi yang ada aja?"

Queen tersenyum sebelum menjawab. "Di spot ini belum ada kursi, Sofi Sayang."

Setelah siap dan duduk dengan baik, Sopinah mengenakan kacamata lagi dan terkejut bukan kepalang. Ternyata mereka tidak berada bersama kumpulan penonton yang lain tapi berada di pinggir panggung. Pantas saja di dunia nyata tidak menyediakan kursi di sana, impossible!

~

Istana Dreamland

Setelah menonton konser BTS yang membuat Sopinah sekarang seperti mumi, kaku, para pelayan menyiapkan makanan yang sangat mewah. Rosi tetap di kamar untuk menemani Sopinah yang masih shock karena dapat melihat Jung Kook dan personil lain dari jarak yang sangat dekat.

"Sofi, kamu masih bengong aja. Udah waktunya makan nih. Itu bel makan udah bunyi."

Sopinah menoleh ke arah Rosi kemudian memeluk gadis itu. "Aku seneng banget semua mimpiku jadi kenyataan! Aku bisa lihat Jung Kook, V, Suga, aaawww ...."

"Ahahah, kamu mau ngapain aja bisa, Sof. Yuk makan dulu."

Sopinah dan Rosi segera melayang ke ruang makan besar. Semua makanan yang tersaji adalah the best cuisine dari berbagai negara yang mustahil dicicipi Sopinah di dunia nyata.

"Kirain pot roast udah yang paling mewah, ternyata yang ini lebih mewah," bisik Sopinah.

"Setelah makan nanti, kamu mau ngapain, Sofi? Kamu mau ke suatu tempat yang belum pernah kamu kunjungi?" tanya Queen.

Sopinah berpikir sejenak. Sesungguhnya dia ingin ke negara lain, bahkan jika bisa dia ingin keliling dunia. Tapi setelah dipikir ulang, untuk apa? Baru saja dia ke Korsel, di taman belakang ada replika Dubai Miracle Garden, di bagian depan ada Rotunda Dome, lebih depan lagi ada gerbang besar istana yang selalu bersalju tipis.

"Ehm ... enggak, Queen. Nonton BTS tadi udah luar biasa banget. Aku mau di Istana Dreamland aja."

~

Sopinah melayang-layang bersama Rosi di taman belakang. Sesekali dia menaiki patung bebek raksasa sembari menikmati angin sepoy-sepoy yang sangat menyenangkan.

"Rosi, ayo bantu aku!" teriak Madam Monik dari kejauhan.

"Duh, Sofi, aku ada tugas. Kamu main sendiri dulu di sini ya. Daaa."

"Rosi, aku ikut!" kata Sopinah sembari melayang turun dari bebek.

Rosi telah jauh di depan. Sopinah mengejar, tapi tak bisa mengimbangi kecepatan Rosi. Napasnya terengah-engah sudah melayang ngebut.

Oh, bisa terengah-engah juga ya. (Sopinah).

Gadis itu menyerah. Memang kemampuan melayangnya belum expert seperti Rosi dan yang lain. Dia berhenti di sekitar dapur dan berencana untuk berkeliling sendiri saja.

Ada aroma yang ia cium kala itu. Amis-amis seperti daging. Dia menoleh ke tempat yang berisik dengan suara alat berbahan metal berdenting. Seorang lelaki sedang memotong daging di sana.

Lelaki itu terkejut. "Eh, Kak Sofi. Maaf saya lupa tutup pintu. Saya tutup ya. Kak Sofi bisa lihat-lihat tempat lain."

"Lhoh kenapa? Aku suka kok lihatnya. Aku sering bantu ibu potong-potong daging juga."

Aroma harum juga tercium. Rupanya di lain sisi, sedang ada pemanggangan daging kebab sangat besar. Pastinya itu adalah hidangan untuk sore dan malam nanti.

"Maaf, tapi lebih baik nanti saja kalau sudah siap semua." Lelaki itu tetap memaksa agar dia segera keluar dari ruangan itu.

Setelah Sopinah keluar, pintu ruangan itu segera ditutup dengan rapat. Dia melanjutkan melayang keluar lagi untuk menikmati siang jelang sore di Dreamland.

Dari kejauhan, Sopinah meihat Knight Dani, Rosi dan Madam Monik membawa makanan.

"Lhah itu Rosi." Sopinah hendak menyusul dan bergabung.

Dia mengurungkan niat saat melihat mereka bertiga membuka pintu di tengah taman yang menuju ke bawah. Sopinah bersembunyi di balik pohon untuk mengintai. Knight Dani tetap berada di luar sedangkan Madam Monik dan Rosi memasuki ruang bawah tanah.

Mereka ngirim makanan? Buat siapa ya? Apa mereka punya semacam tahanan? (Sopinah).

Kurang dari 5 menit, Madam Monik dan Rosi telah keluar. Mereka bertiga menjauh dari sana hingga tak terlihat. Sopinah melayang mendekati pintu itu. Terdapat tulisan 'Dungeon' di pintu tersebut.

[dungeon: ruang bawah tanah].

Perlahan dia membuka pintu kemudian memasuki ruang bawah tanah yang sedikit gelap. Dinding ruangan itu terbuat dari batu. Dia menuruni tangga hingga ke dasar.

Terlihat sebuah penjara berteralis dengan seorang gadis cantik berpakaian lusuh sedang makan dengan lahap.

"Putri Snow White?!" pekik Sopinah membuat gadis tawanan itu menoleh ke arahnya. []

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Andini Andana

Andini Andana

woaaahh.. jangan bilang Ratu Elizambret itu ibu tiri nya Snow White yg terkenal jahad.. 😱🙀

2023-10-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!