Hamil.

Di dalam kamar bang Arya langsung masuk kamar mandi dan membersihkan badannya, aku menyimpan kantong belanjaan yang di belikan ibu di samping lemari dan langsung menyiapkan baju bang Arya. Tak lama bang Arya keluar dengan wajah yang sudah segar. Namun dia benar-benar tidak bicara apa-apa karena dia langsung keluar lagi entah kemana. Aku hanya bisa diam dan menunggu sampai jam makan malam. Saat makan malam pun bang Arya hanya diam padahal di meja makan lumayan rame karena mbak Tiara yang selalu bicara tak hentinya. Selesai makan aku lihat bang Arya masuk ke ruang kerjanya dan aku hanay bisa pasrah dan masuk kamar. Aku menunggu bang Arya masuk tapi sampai jam sepuluh dia tidak kembali ke kamar.

"Apa dia masih marah" pikir ku.

Karena mengantuk aku pun tertidur karena lumayan capek seharian harus keliling mall. Paginya saat bangun aku melihat bang Arya sudah di samping ku namun aku hendak akan bangun tiba-tiba kepala ku pusing.

"Aduh kenapa pusing begini" gumam ku sambil memegang kepalaku.

Aku coba duduk dulu sebelum masuk kamar mandi untuk mandi karena akan sholat subuh. Aku paksakan walau kepala ini lumayan pusing. Selesai sholat aku naik lagi ke tempat tidur dan tidak membangunkan bang Arya. Namun tak lama aku merasakan pergerakan di samping ku sepertinya bang Arya bangun. Aku membiarkannya katena aku gak sanggup jika harus membuka mata karena pusing banget. Namun tiba-tiba rasa muak muncul dan aku langsung berlari ke kamar mandi. Tiba tiba aku merasakan ada tangan yang memijit pundak ku.

"Kamu kenapa? " tanya nya dengan dingin.

"Aku gak apa-apa bang" jawab ku.

"Gak apa-apa kok muka gini" omelnya.

Aku tak membalas ucapannya langsung naik lagi ke tempat tidur.

"Ya sudah istirahat saja biar nanti bibi yang bawa makanan nya ke kamar" pesannya dan langsung keluar kamar begitu saja.

Benar saja tak lama bibi datang mengantarkan sarapan namun aku yang males makan membiarkannya begitu saja. Rasa pusing dan mual itu tidak hilang terus saja ada. saat jam makan siang bunda masuk kamar ku.

"Kamu kenapa sayang? " tanya nya.

"Pusing bun sama mual" jawab ku.

Namun bunda dia malah tersenyum.

"Ya sudah kamu siap-siap kita ke rumah sakit agar kamu cepat sehat" ucap bunda yang membuat aku menurut saja.

Selama di perjalanan ke rumah sakit aku hanya diam saja dan masih memikirkan bang Arya.

"Kamu jangan beritahu Al, kalau kita ke rumah sakit, bunda takut dia khawatir" beritahu bunda.

"Iya bu"jawab ku.

Tak lama kami sampai di rumah sakit namun aku pikir bunda akan membawaku ke dokter umum namun aku salah bunda malah membawaku ke poli kandungan.

"Bun kenapa kita ke sini? " tanya ku bingung.

"Sudah nanti juga kamu tahu" jawabnya.

Aku yang tidka tahu apa-apa cuman nurut saja dan anehnya lagi aku tidak perlu ngantri langsung masuk saja dan saat di dalam ternyata bunda kenal dengan dokternya. Bunda bicara dengan sang dokter dan aku hanya diam saja karena bingung juga.

"Maaf kalau boleh tau terkahir datang bulan kapan? " tanya sangat dokter pada ku.

"Tanggal lima belas dok" jawab ku.

"Bukan ini apa bulan kemarin? " tanya nya lagi.

Aku yang bingung langsung menanyakan pada bunda kalau sekarang tanggal berapa.

"Sekarang tanggal 20 sayang" jawabnya.

"Dua puluh" kaget ku.

Bunda tersenyum dan aku langsung menunduk.

"Ya sudah mari saya periksa" ajak sang dokter.

Aku pun tidur di tempat pemeriksaan dan sang dokter langsung memeriksa perut ku.

"Nah kalau kamu gak hamil suaranya bukan sepeti ini" ujar sang dokter

Aku hanya diam karena kaget dengan keadaan ku sekarang. Sang dokter terus melakukan pemeriksaan dan hasilnya aku positif hamil. Bunda kelihatan senang dan aku hanya bisa diam karena kaget juga. Setelah selesai di periksa kami pulang dan aku diam selama jalan pulang.

"Kamu jangan beritahu dulu Rival biar nanti bunda yang bilang sama dia" perintah bunda.

"Iya bunda" jawab ku singkat.

Namun sepertinya bunda mengerti dengan kegundahan hati aku.

"Ada apa? " tanyanya.

Aku hanya menggelengkan kepala. Namun sepertinya bunda tidak percaya

"Bicara sama bunda, kalian berantem? " tanya bunda.

Akhirnya mau tidak mau aku menceritakan semuanya dan bunda kesal dengan kelakuan anaknya yang masih sama seperti dulu.

"Kamu tenang saja bunda yakin dia pasti tidka akan marah lagi jika tau kamu lagi hamil" ujarnya.

Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar karena tubuhku terasa lemas banget dan bibi mengantarkan buah yang di perintahkan bunda karena seharian ini aku tidak makan. Saat bang Arya pulang aku tidak bangun dan hanya tidurkan bang Arya yang merasa aneh dia mendekati ku.

"Masih pusing? " Tanya nya.

Aku hanya mengangguk namun tiba-tiba rasa mual itu muncul dan aku langsung bangkit dan berlari ke kamar mandi.

"Kamu kenapa Han? " tanya bang Arya dengan suara panik.

Aku tak menjawab dan langsung naik lagi ke tempat tidur. Bang Arya duduk di samping ku.

"Maafin aku Hana" ucapnya.

"Abang gak salah aku yang salah" balas ku.

"Kamu sakit apa gara-gara sikap aku? " tanya nya.

Namun belum sempat aku menjawab bunda sudah datang dan berkata "iya Hana sakit gara-gara kamu dan ini akan butuh waktu lama untuk dia sehat kembali".

" Yang benar bunda? "tanya nya kaget.

" Ni kalau gak percaya"memberikan kertas hasil pemeriksaan tadi pagi.

Aku yang melihat raut wajah bang Arya yang sepertinya sedih dan kaget dengan apa yang si ucapkan bunda. Namun saat melihat isi kertas itu wajah sedih bang Arya berubah jadi raut bahagia.

"Bunda kenapa bilang seperti itu? " tanya nya.

"Memang iya, Hana selama empat bulan ini pasti akan mengalami pusing dan mual jadi harus banyak istirahat.

Bang Arya menatapku lalu mencium kening ku.

" Maafkan aku udah mendiamkan kamu"ucap nya.

Aku hanya mengangguk dan bunda tersenyum lalu pergi keluar kamar meninggalkan aku berdua dengan bang Arya.

"Abang harap kamu selalu sehat dalam menjalani kehamilan ini" doanya.

"Iya bang" balas ku.

Kabar kehamilan ku sudah menyebar ke semua keluarga besar dan aku pun tidka lupa memberitahu ibu dan bapak di kampung. Mereka sangat bahagia karena akan mendapatkan cuci dari ku. Aku yang mendengar itu langsung merasa sedih karena saat ini Alya oun sedang hamil bahkan tinggal menghitung bulan dia akan melahirkan. Namun bapak sudah melupakan Alya jadi dia tidak menganggap Alya sedang hamil.

Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Ketemu lagi.
3 Alya Hamil.
4 Mengambil gambar nya.
5 Calon Suami.
6 Menikah
7 Jatuh dari Motor.
8 Masalah uang.
9 Siapa bang Arya?
10 Kebenaran bang Arya.
11 Datang ke kantor.
12 Penjelasan Tiara.
13 Di suruh ke Jakarta.
14 Ketemu Mantan.
15 Rumah yang besar.
16 Bang Arya masih marah.
17 Hamil.
18 Bertemu Alya.
19 Hana dan Alya kecelakaan.
20 Arya bercerita.
21 Hana sadar.
22 Marah pada keadaan.
23 Restoran mewah.
24 Arya terluka.
25 Hilang nya ingatan Arya.
26 Pulang.
27 Debaran.
28 kejadian janggal.
29 Ibu dan Bapak datang.
30 Foto.
31 Pergi ke Dokter.
32 Pergi dari rumah.
33 Bertemu kembali.
34 Penjelasan.
35 Rumah sakit.
36 Kedatangan bunda.
37 Semua terbongkar.
38 Rencana bunda.
39 Kembali ke kampung.
40 Alya sadar dengan kesalahannya.
41 Bapak tau aku sakit.
42 Opa meninggal.
43 Bertemu masa lalu.
44 Ancaman.
45 Cerita Hana..
46 Hamil lagi.
47 Melahirkan.
48 Pergi dengan tenang.
49 Kepergian Hana
50 Marisa jadi istri Arya pengganti Hana.
51 Pertemuan kembali. (Kiana)
52 Merasa kenal.
53 Kesal dengan sikap Elang.
54 Elang mencari Lia.
55 Elang jadi Atasan Kia.
56 Kerja sama.
57 Di sangka pacar
58 Kia Tega biar Elang tidur di mobil.
59 Elang marah.
60 Perjodohan.
61 Mencari kebenarannya.
62 Menyatakan perasaan.
63 Pertemuan
64 Menganggap Elang masih sama.
65 jujur.
66 Mulai terpecahkan.
67 Elang jatuh dari tangga.
68 Mencari tahu siapa yang mencelakai Elang.
69 Menjenguk Elang.
70 Elang mencoba mengingat semuanya.
71 Berujung di hotel. (Gifar dan Ria)
72 Gifar menghilang.
73 Gifar kembali.
74 Ria hamil.
75 Nomor tak dikenal kenal.
76 Bertemu mantan.
77 Di jebak.
78 Semua orang tahu...
79 Hadiah ancaman.
80 Foto-foto kejadian lama.
81 Tersebar.
82 Kecelakaan.
83 Kehilangan.
84 Manjanya Kia.
85 Hasil pemeriksaan.
86 Dalang dari masalah.
87 Nenek sakit
88 Dalangnya di tangkap.
89 Adrian marah.
90 Rencana Arya.
91 Undangan pasta.
92 Bertemu Rival.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Ketemu lagi.
3
Alya Hamil.
4
Mengambil gambar nya.
5
Calon Suami.
6
Menikah
7
Jatuh dari Motor.
8
Masalah uang.
9
Siapa bang Arya?
10
Kebenaran bang Arya.
11
Datang ke kantor.
12
Penjelasan Tiara.
13
Di suruh ke Jakarta.
14
Ketemu Mantan.
15
Rumah yang besar.
16
Bang Arya masih marah.
17
Hamil.
18
Bertemu Alya.
19
Hana dan Alya kecelakaan.
20
Arya bercerita.
21
Hana sadar.
22
Marah pada keadaan.
23
Restoran mewah.
24
Arya terluka.
25
Hilang nya ingatan Arya.
26
Pulang.
27
Debaran.
28
kejadian janggal.
29
Ibu dan Bapak datang.
30
Foto.
31
Pergi ke Dokter.
32
Pergi dari rumah.
33
Bertemu kembali.
34
Penjelasan.
35
Rumah sakit.
36
Kedatangan bunda.
37
Semua terbongkar.
38
Rencana bunda.
39
Kembali ke kampung.
40
Alya sadar dengan kesalahannya.
41
Bapak tau aku sakit.
42
Opa meninggal.
43
Bertemu masa lalu.
44
Ancaman.
45
Cerita Hana..
46
Hamil lagi.
47
Melahirkan.
48
Pergi dengan tenang.
49
Kepergian Hana
50
Marisa jadi istri Arya pengganti Hana.
51
Pertemuan kembali. (Kiana)
52
Merasa kenal.
53
Kesal dengan sikap Elang.
54
Elang mencari Lia.
55
Elang jadi Atasan Kia.
56
Kerja sama.
57
Di sangka pacar
58
Kia Tega biar Elang tidur di mobil.
59
Elang marah.
60
Perjodohan.
61
Mencari kebenarannya.
62
Menyatakan perasaan.
63
Pertemuan
64
Menganggap Elang masih sama.
65
jujur.
66
Mulai terpecahkan.
67
Elang jatuh dari tangga.
68
Mencari tahu siapa yang mencelakai Elang.
69
Menjenguk Elang.
70
Elang mencoba mengingat semuanya.
71
Berujung di hotel. (Gifar dan Ria)
72
Gifar menghilang.
73
Gifar kembali.
74
Ria hamil.
75
Nomor tak dikenal kenal.
76
Bertemu mantan.
77
Di jebak.
78
Semua orang tahu...
79
Hadiah ancaman.
80
Foto-foto kejadian lama.
81
Tersebar.
82
Kecelakaan.
83
Kehilangan.
84
Manjanya Kia.
85
Hasil pemeriksaan.
86
Dalang dari masalah.
87
Nenek sakit
88
Dalangnya di tangkap.
89
Adrian marah.
90
Rencana Arya.
91
Undangan pasta.
92
Bertemu Rival.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!