Rumah yang besar.

Sesampainya di rumah Ilham langsung menceritakan semuanya pada ibu dan bapak dengan bahagia, dia sepertinya puas melihat wajah kaget bu Ratna dan kang Bagas.

"Pokonya kalau ibu dan bapak lihat pasti kalian juga senang bisa membungkam mulut sombong mereka. " ucap Ilham.

"Kamu ini Ilham, jangan seperti itu" ucapku memperingatkan.

"Abis aku kesel dari tadi mereka terus menghina teteh tapi teteh cuman diam saja" balasnya.

"Biarkan saja nanti juga mereka diam sendiri" balas ku.

Setelah makan aku dan bang Arya masuk namun aku lupa tidak memberitahu siap bu Ratna dan kang Bagas.

"Bang, aku mau cerita boleh? " ucapku saat kami sudah berada di atas tempat tidur.

"Mau cerita apa? " tanya nya dengan mengubah posisinya menjadi menghadap ku.

"Kang Bagas itu mantan pacar aku, yang dua tahun lalu hampir menikahi ku" ucap ku.

"Terus? " tanya nya.

"Kok terus?, aku cerita begini karena aku gak mau kalau abang nanti salah paham" ucapku dengan kesal.

Bang Arya tersenyum lalu menarik ku dalam pelukannya.

"Aku sudah tahu semuanya, karena setelah menikahi kamu aku langsung mencari tau tentang kamu agar nantinya aku tidak salah paham" penjelasannya.

"Bang licik, bisa mencari informasi tentang aku, aku gak bisa cari tahu tentang abang" rengek ku.

"Gampang lo cari tahu tentang aku, kamu tinggal buka saja internet nanti banyak ko artikel yang menceritakan aku" jawabnya dengan bangga.

Aku terdiam dan aku tidak kepikiran semua itu.

"Kok diam? " tanya nya.

Aku menggeleng lalu memeluknya erat. Bang Arya mencium rambutku dan kalau sudah begini aku tau apa yang dia mau.

Paginya aku terbangun karena mendengar bang Arya berbicara di telepon.

"Kak, aku masih butuh waktu untuk semua ini" ucapnya.

"Oke besok aku pulang" lalu menutup teleponnya dan berbalik.

"Kami udah bangun? " tanya nya.

Aku mengangguk dan bang Arya langsung duduk di tempat tidur. Aku mendekatinya dan ikut duduk di samping nya.

"Ada apa? " tanya ku.

"Kak Lutfi minta kau pulang" jawabnya sambil memegang kepalanya.

"Ya udah kita pulang bang, mungkin memang ada hal darurat yang harus segera di bereskan" ku usap tangannya.

"Ya sudah setelah sholat kamu siapkan baju yang akan kamu bawa ke sana" ujarnya lalu beranjak ke kamar mandi.

Setelah sarapan aku langsung memberitahu ibu kalau hari ini kami akan berangkat ke Jakarta karena ada hak mendesak. Ibu dan bapak tidak mempermasalahkan. Ibu langsung memberi nasehat pada ku apa saja yang harus aku lakukan nanti di Jakarta. Pagi ini bang Arya pamit ke untuk ke kantor dulu nanti setelah pulang dari kantor baru kami berangkat ke Jakarta. Aku langsung menyiapkan apa saja yang akan di bawa ke Jakarta. Siang nya bang Arya pulang dan entah kenapa aku merasa sepertinya bang Arya berat untuk pulang.

"Bang, cerita sama aku jika ada sesuatu yang abang pikirkan" ucapku mencoba bertanya.

"Aku belum siap untuk pulang, karena jika setelah pulang berarti aku harus siap dengan apa yang akan terjadi ke depannya." jawabnya dan aku belum mengerti dengan semu ini.

"Aku cuman minta satu sama kamu, apapun yang terjadi kedepannya aku minta kamu percaya sama aku dan aku harap jangan pernah tinggalin aku dalam keadaan apapun" pesannya dan aku hanay bisa mengangguk.

Akhirnya kami berangkat dan selama di jalan aku hanya diam saja karena takut menggangu konsentrasinya dalam menyetir. Saat Asar kami berhenti disebuah rumah makan yang terdapat masjidnya.

"Ayo turun kita sholat dulu dan beli makanan" ajaknya.

Aku pun turun dan langsung mengikutinya ke masjid, setelah sholat kami masuk ke sebuah minimarket untuk beli minum dan cemilan. Kami pun melanjutkan perjalanan kami dan aku di baut terkejut saat dia membelokan mobilnya ke sebuah perusahaan elit yang hampir semua rumahnya besar dan megah. Aku di buat kagum dengan semua ini. Tidak berhenti di sana saat mobil masuk ke sebuah pekarangan sebuah rumah aku di buat takjub lagi dengan rumah yang ada di depan ku dan itu membuat hatiku ciut.

"Kenapa bengong? " tanya bang Arya yang melihat aku melamun.

"Bang, aku tunggu disini saja yang" ucapku.

"Mau sampai kapan kamu nunggu sini? " tanya nya.

"Sampai abang pulang" jawab ku seperti orang bodoh.

"Ini rumah aku, jadi aku mau pulang kemana lagi? " tanya nya.

Aku terdiam membenarkan ucapannya.

"Ayo masuk kamu gak usah takut, bunda sama ayah udah nunggu kamu di dalam" ajaknya dengan menarik tanganku.

Akhirnya aku masuk dan saat pintu terbuka ras takut itu semakin besar saat melihat isi rumah ini ditambah orang tuanya bang Arya sudah menunggu ke datangan kami.

"Akhirnya pulang juga anak nakal ini" ucap salah satu pria yang menyambut kedatangan kami.

"Hukum saja om, biar gak kabur lagi" ucap pria yang wajahnya tak kalah ganteng dengan bang Arya namun di sampingnya ada seorang wanita yang tempo hari menemui ku.

"Hai, apa kabar? " tanya wanita itu yang tak lain Tira.

"Baik mbak" jawab ku.

"Nih tante menanti tante cantik kan, sesuai apa yang aku ucapkan" ucapnya dengan merangkul aku.

seorang wanita yang cantik dan anggun dengan memakai hijab itu mendekati aku dan menyentuh wajah ku.

"Cantik, pantes Al tergila-gila pada kamu" ucapnya lalu memeluk ku.

"Makasih tante" balas ku dengan senyuman.

"Kok tante sih, bunda dong kan sekarang saya ibu kamu juga" ucapnya.

"Iya bunda" ulang ku.

"Ya sudah suruh Hana istirahat" ucapnya pada ku.

"Dan kamu Al, ikut papa dan Lutfi" titahnya pada bang Arya.

Bang Arya langsung mengikuti papanya dana ku di antar mbak Tiara ke kamar bang Arya yang ada di atas.

"Nah ini kamar kamu, kamu istirahat saja, nanti saat makan malam aku panggil" ujarnya.

Aku pun mengangguk dan langsung masuk kedalam lalu mengelilingi kamar ini yang luasnya hampir sama dengan dua kamar aku dan Ilham. Karena bingung juga akhirnya aku ambil baju dan mandi karena sebentar lagi juga magrib. Selesai mandi aku langsung sholat dan saat selesai sholat bang Arya masuk dengan wajah sedikit murung. Aku yang bingung dan hanay diam saja karena takut dia sedang tidak baik-baik saja.

"Kamu siapin baju abang, abang mau mandi dulu nanti setelah abang sholat kita tutun untuk makan sekalian abang kenalin pada om dan tante abang yang satu lagi mereka baru datang" ucapnya lalu masuk kamar mandi.

Aku langsung menyiapkan baju dan menghampar sajadah buat sholatnya. Bang Arya keluar dan dia mulai memakai baju dan bersiap untuk sholat aku menunggunya dengan memakai jilbab. Setelah selesai kami turun.

Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Ketemu lagi.
3 Alya Hamil.
4 Mengambil gambar nya.
5 Calon Suami.
6 Menikah
7 Jatuh dari Motor.
8 Masalah uang.
9 Siapa bang Arya?
10 Kebenaran bang Arya.
11 Datang ke kantor.
12 Penjelasan Tiara.
13 Di suruh ke Jakarta.
14 Ketemu Mantan.
15 Rumah yang besar.
16 Bang Arya masih marah.
17 Hamil.
18 Bertemu Alya.
19 Hana dan Alya kecelakaan.
20 Arya bercerita.
21 Hana sadar.
22 Marah pada keadaan.
23 Restoran mewah.
24 Arya terluka.
25 Hilang nya ingatan Arya.
26 Pulang.
27 Debaran.
28 kejadian janggal.
29 Ibu dan Bapak datang.
30 Foto.
31 Pergi ke Dokter.
32 Pergi dari rumah.
33 Bertemu kembali.
34 Penjelasan.
35 Rumah sakit.
36 Kedatangan bunda.
37 Semua terbongkar.
38 Rencana bunda.
39 Kembali ke kampung.
40 Alya sadar dengan kesalahannya.
41 Bapak tau aku sakit.
42 Opa meninggal.
43 Bertemu masa lalu.
44 Ancaman.
45 Cerita Hana..
46 Hamil lagi.
47 Melahirkan.
48 Pergi dengan tenang.
49 Kepergian Hana
50 Marisa jadi istri Arya pengganti Hana.
51 Pertemuan kembali. (Kiana)
52 Merasa kenal.
53 Kesal dengan sikap Elang.
54 Elang mencari Lia.
55 Elang jadi Atasan Kia.
56 Kerja sama.
57 Di sangka pacar
58 Kia Tega biar Elang tidur di mobil.
59 Elang marah.
60 Perjodohan.
61 Mencari kebenarannya.
62 Menyatakan perasaan.
63 Pertemuan
64 Menganggap Elang masih sama.
65 jujur.
66 Mulai terpecahkan.
67 Elang jatuh dari tangga.
68 Mencari tahu siapa yang mencelakai Elang.
69 Menjenguk Elang.
70 Elang mencoba mengingat semuanya.
71 Berujung di hotel. (Gifar dan Ria)
72 Gifar menghilang.
73 Gifar kembali.
74 Ria hamil.
75 Nomor tak dikenal kenal.
76 Bertemu mantan.
77 Di jebak.
78 Semua orang tahu...
79 Hadiah ancaman.
80 Foto-foto kejadian lama.
81 Tersebar.
82 Kecelakaan.
83 Kehilangan.
84 Manjanya Kia.
85 Hasil pemeriksaan.
86 Dalang dari masalah.
87 Nenek sakit
88 Dalangnya di tangkap.
89 Adrian marah.
90 Rencana Arya.
91 Undangan pasta.
92 Bertemu Rival.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Ketemu lagi.
3
Alya Hamil.
4
Mengambil gambar nya.
5
Calon Suami.
6
Menikah
7
Jatuh dari Motor.
8
Masalah uang.
9
Siapa bang Arya?
10
Kebenaran bang Arya.
11
Datang ke kantor.
12
Penjelasan Tiara.
13
Di suruh ke Jakarta.
14
Ketemu Mantan.
15
Rumah yang besar.
16
Bang Arya masih marah.
17
Hamil.
18
Bertemu Alya.
19
Hana dan Alya kecelakaan.
20
Arya bercerita.
21
Hana sadar.
22
Marah pada keadaan.
23
Restoran mewah.
24
Arya terluka.
25
Hilang nya ingatan Arya.
26
Pulang.
27
Debaran.
28
kejadian janggal.
29
Ibu dan Bapak datang.
30
Foto.
31
Pergi ke Dokter.
32
Pergi dari rumah.
33
Bertemu kembali.
34
Penjelasan.
35
Rumah sakit.
36
Kedatangan bunda.
37
Semua terbongkar.
38
Rencana bunda.
39
Kembali ke kampung.
40
Alya sadar dengan kesalahannya.
41
Bapak tau aku sakit.
42
Opa meninggal.
43
Bertemu masa lalu.
44
Ancaman.
45
Cerita Hana..
46
Hamil lagi.
47
Melahirkan.
48
Pergi dengan tenang.
49
Kepergian Hana
50
Marisa jadi istri Arya pengganti Hana.
51
Pertemuan kembali. (Kiana)
52
Merasa kenal.
53
Kesal dengan sikap Elang.
54
Elang mencari Lia.
55
Elang jadi Atasan Kia.
56
Kerja sama.
57
Di sangka pacar
58
Kia Tega biar Elang tidur di mobil.
59
Elang marah.
60
Perjodohan.
61
Mencari kebenarannya.
62
Menyatakan perasaan.
63
Pertemuan
64
Menganggap Elang masih sama.
65
jujur.
66
Mulai terpecahkan.
67
Elang jatuh dari tangga.
68
Mencari tahu siapa yang mencelakai Elang.
69
Menjenguk Elang.
70
Elang mencoba mengingat semuanya.
71
Berujung di hotel. (Gifar dan Ria)
72
Gifar menghilang.
73
Gifar kembali.
74
Ria hamil.
75
Nomor tak dikenal kenal.
76
Bertemu mantan.
77
Di jebak.
78
Semua orang tahu...
79
Hadiah ancaman.
80
Foto-foto kejadian lama.
81
Tersebar.
82
Kecelakaan.
83
Kehilangan.
84
Manjanya Kia.
85
Hasil pemeriksaan.
86
Dalang dari masalah.
87
Nenek sakit
88
Dalangnya di tangkap.
89
Adrian marah.
90
Rencana Arya.
91
Undangan pasta.
92
Bertemu Rival.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!