Suamiku Bos

Suamiku Bos

Pertemuan pertama.

Siang ini cuaca sangat panas dan terik, aku yang harus pergi kerja karena hari ini kebagian kerja siang dan pulang malam. Aku yang bekerja si sebuah restoran yang lumayan terkenal di kota ini, aku bekerja di restoran ini kurang lebih sudah satu tahun. Aku membutuhkan waktu setengah jam untuk menuju tempat kerja ku dengan mengendarai motor. Namaku Hana Azahra, usiaku saat ini sudah dua puluh tiga tahun dan dengan umurku yang segitu harusnya aku sudah menikah karena teman-temanku mereka rata-rata sudah menikah dan mempunyai anak tapi berbeda dengan ku yang masih asik sendiri.

Tak terasa aku sudah sampai di parkiran restoran tempatku bekerja, aku pun langsung masuk dan mengganti baju. Setelah selesai aku langsung ke posisiku yang sebagai pembantu koki di dapur. Namun tiba-tiba bang Bagas pemilik restoran ini datang ke dapur.

"Han,coba kamu cek dulu stok sayuran yang habis apa saja!" perintahnya pada ku.

"Baik bang" jawab ku lalu pergi menuju gudang sayuran.

Aku pun langsung mencatat sayuran apa saja yang sudah habis, setelah selesai aku langsung memberikannya pada bang Bagas.

"Ini bang yang stoknya habis dan tinggal dikit lagi" ucapku sambil menyerahkan catatannya.

"Ok, kamu boleh kembali ke dapur" ucapnya.

Aku pun kembali bekerja seperti biasa dan hari ini restoran lumayan rame jadi kami semua harus bekerja ekstra. Saat jam enam dan waktu istirahat aku lebih dulu istirahat dan makan, setelah makan bang Bagas datang lagi dan dia langsung menyuruhku untuk mengecek sayuran yang datang malam ini.

"Han, di belakang yang ngirim sayuran udah datang, coba kamu cek ya sayurannya, abang mau pergi dulu ada urusan" ucapnya menyuruhku.

Baik bang"jawab ku dan langsung keluar menuju parkiran. Aku bisa melihat sebuah mobil yang mengangkut sayuran. Aku langsung menghampirinya.

"Bang, sayurannya boleh di turunkan" ucapku memberitahunya.

"baik neng" jawab nya dan langsung mulai menurunkan satu persatu sayurannya dan aku mulai mengecek satu persatu.

"Sudah semua neng" beritahu orang yang mengantar sayuran itu.

"Oh iya bang, makasih" jawab ku.

"Untuk bon nya neng kasih ke abang yang itu saja" ucapnya sambil nunjuk seorang pria yang sedang bersandar di pintu mobil. Aku pun langsung berjalan ke arah pria itu dan menepuk pundaknya karena dia sedang menelepon. Namun aku di buat kaget saat pria itu berbalik dan mengangkat tangannya memberi isyarat kalau dia sedang menelepon. Namun aku di buat kagum dengan wajahnya yang ganteng karena aku pikir dia seorang bapak-bapak namun aku salah, aku pun sampai bengong karena terpesona dengan kegantengannya.

"Hey" panggilnya sambil menepuk tangannya di depan ku.

"Eh iya bang, maaf" ucap ku. Dia pun mengulurkan tangannya minta bon catatan sayuran. "Ini bang" ucap ku sambil menyerahkan bon nya.

Dia pun langsung pergi dan masuk mobil lagi. Namun temennya tadi dia menepuk pundak ku dan aku pun berbalik.

"Jangan naksir dia, nanti yang ada malah sakit hati" ucapnya.

Aku hanya tersenyum karena malu juga ketahuan kagum. Aku pun langsung masuk setelah mobil itu pergi dan membantu pekerjaan ku di dapur.

Namun entah kenapa saat pulang kerja aku malah bertemu lagi dengannya dan saat ini motorku tiba-tiba mogok.

"Duh kenapa bisa mogok sih, udah malam juga lagi mana ada bengkel yang buka jam segini" gumam ku.

Namun tiba-tiba ada sebuah motor yang berhenti di depan ku dan orang yang ada di belakang turun dan menghampiriku.

"Neng motornya kenapa? " tanya nya.

Aku yang merasa takut hanya diam saja karena takut orang jahat.

"Si neng di tanya malah diem saja" omelnya.

"Mogok bang" jawabku pada akhirnya walau dengan perasaan takut.

"Coba sini saya lihat" ucapnya dan aku pun berdiri dan memberanikan diri untuk melihat ke arahnya.

"Si neng yang tadi sore ya? " tanya nya saat melihat wajah ku.

Aku yang bingung hanya bisa mengerutkan alisku.

"Saya yang tadi sore nganter sayuran ke restoran neng" beritahu nya.

Aku pun baru ingat "oh iya aku baru ingat bang, kita ketemu lagi" ucapku.

"Sini saya lihat dulu motornya kenapa bisa mogok" ucapnya dan langsung mengecek motorku.

Aku yang fokus melihat si abangnya meriksa motorku dan tak sadar kalau ada orang yang datang.

"Bensinnya adaan gak? " tanya seseorang dan aku langsung mengangkat kepalaku melihat ke arahnya.

"Ada" jawab abang yang bantuin aku.

Aku hanya diam saja dan terus melihat ke arahnya.

"Sini gue lihat" ucapnya pada temannya dan langsung meriksa motorku.

"Udah nyala" ucapnya dingin.

"Oh, iya makasih bang" ucapku namun pria itu langsung pergi begitu saja tanpa melihat ke arah ku.

"Neng, motornya udah nyala, sok jalan udah malam" ucap abang yang satu.

"Eh iya bang, makasih ya" ucapku sambil naik ke atas motor.

Aku pun langsung menjalankan motornya dan entah kenapa aku merasa ada orang yang mengikuti ku dari belakang dan aku gak berani untuk melihat ke belakang dan aku langsung mempercepat jalannya motor. Namun saat aku belok ke gang rumahku aku memberanikan diri untuk melihat ke belakang dan ternyata itu mereka.

"Kami duluan neng" teriak abang yang di belakang.

Aku langsung membuang nafas lega karena mereka bukan orang jahat dan mereka hanya nemani aku pulang, mungkin mereka takut aku kenapa-napa karena cewek pulang mapan sendiri. Aku pun langsung masuk rumah dan menyimpan motor di garasi. Aku masuk dan di ruang tengah ada ibu yang setiap hari nungguin aku pulang kerja kalau aku kebagian kerja malam. Ibu sepertinya ketiduran dan aku pun membangunkannya.

"Bu, bangun Hana udah pulang, ibu pindah bobonya" ucapku membangunkannya sambil menggerakkan badannya.

Ibu pun bangun dan langsung berdiri.

"Kamu udah pulang? kenapa malam? " tanya nya.

"Motornya tadi mogok bu, untungnya ada orang yang mau bantuin" jawab ku.

"Sukur kalau gitu ibu khawatir sayang" ucapnya.

"Sekarang Hana udah pulang, ibu masuk kamar sana, Hana juga mau bersih-bersih lalu tidur" ucapku memberitahunya.

Ibu pun masuk kamar dan aku pun begitu dan langsung membersihkan diri dan setelah selesai aku langsung rebahan, karena belum mengantuk juga akhirnya aku bermain ponsel namun saat membuka pesan aku mendapat pesan dari adik ku yang saat ini sedang kuliah di Bandung. Isi pesan itu membuat aku kesalahan dan marah karena isi pesannya kalau di ingin menikah karena pacarnya sudah mengajak dia menikah dan mereka akan pulang hari minggu ini. Padahal dia tau kalau sebelum aku menikah dia tidak akan bisa menikah karena bapak gak mau kalau aku harus dilangkahi.

Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Ketemu lagi.
3 Alya Hamil.
4 Mengambil gambar nya.
5 Calon Suami.
6 Menikah
7 Jatuh dari Motor.
8 Masalah uang.
9 Siapa bang Arya?
10 Kebenaran bang Arya.
11 Datang ke kantor.
12 Penjelasan Tiara.
13 Di suruh ke Jakarta.
14 Ketemu Mantan.
15 Rumah yang besar.
16 Bang Arya masih marah.
17 Hamil.
18 Bertemu Alya.
19 Hana dan Alya kecelakaan.
20 Arya bercerita.
21 Hana sadar.
22 Marah pada keadaan.
23 Restoran mewah.
24 Arya terluka.
25 Hilang nya ingatan Arya.
26 Pulang.
27 Debaran.
28 kejadian janggal.
29 Ibu dan Bapak datang.
30 Foto.
31 Pergi ke Dokter.
32 Pergi dari rumah.
33 Bertemu kembali.
34 Penjelasan.
35 Rumah sakit.
36 Kedatangan bunda.
37 Semua terbongkar.
38 Rencana bunda.
39 Kembali ke kampung.
40 Alya sadar dengan kesalahannya.
41 Bapak tau aku sakit.
42 Opa meninggal.
43 Bertemu masa lalu.
44 Ancaman.
45 Cerita Hana..
46 Hamil lagi.
47 Melahirkan.
48 Pergi dengan tenang.
49 Kepergian Hana
50 Marisa jadi istri Arya pengganti Hana.
51 Pertemuan kembali. (Kiana)
52 Merasa kenal.
53 Kesal dengan sikap Elang.
54 Elang mencari Lia.
55 Elang jadi Atasan Kia.
56 Kerja sama.
57 Di sangka pacar
58 Kia Tega biar Elang tidur di mobil.
59 Elang marah.
60 Perjodohan.
61 Mencari kebenarannya.
62 Menyatakan perasaan.
63 Pertemuan
64 Menganggap Elang masih sama.
65 jujur.
66 Mulai terpecahkan.
67 Elang jatuh dari tangga.
68 Mencari tahu siapa yang mencelakai Elang.
69 Menjenguk Elang.
70 Elang mencoba mengingat semuanya.
71 Berujung di hotel. (Gifar dan Ria)
72 Gifar menghilang.
73 Gifar kembali.
74 Ria hamil.
75 Nomor tak dikenal kenal.
76 Bertemu mantan.
77 Di jebak.
78 Semua orang tahu...
79 Hadiah ancaman.
80 Foto-foto kejadian lama.
81 Tersebar.
82 Kecelakaan.
83 Kehilangan.
84 Manjanya Kia.
85 Hasil pemeriksaan.
86 Dalang dari masalah.
87 Nenek sakit
88 Dalangnya di tangkap.
89 Adrian marah.
90 Rencana Arya.
91 Undangan pasta.
92 Bertemu Rival.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Ketemu lagi.
3
Alya Hamil.
4
Mengambil gambar nya.
5
Calon Suami.
6
Menikah
7
Jatuh dari Motor.
8
Masalah uang.
9
Siapa bang Arya?
10
Kebenaran bang Arya.
11
Datang ke kantor.
12
Penjelasan Tiara.
13
Di suruh ke Jakarta.
14
Ketemu Mantan.
15
Rumah yang besar.
16
Bang Arya masih marah.
17
Hamil.
18
Bertemu Alya.
19
Hana dan Alya kecelakaan.
20
Arya bercerita.
21
Hana sadar.
22
Marah pada keadaan.
23
Restoran mewah.
24
Arya terluka.
25
Hilang nya ingatan Arya.
26
Pulang.
27
Debaran.
28
kejadian janggal.
29
Ibu dan Bapak datang.
30
Foto.
31
Pergi ke Dokter.
32
Pergi dari rumah.
33
Bertemu kembali.
34
Penjelasan.
35
Rumah sakit.
36
Kedatangan bunda.
37
Semua terbongkar.
38
Rencana bunda.
39
Kembali ke kampung.
40
Alya sadar dengan kesalahannya.
41
Bapak tau aku sakit.
42
Opa meninggal.
43
Bertemu masa lalu.
44
Ancaman.
45
Cerita Hana..
46
Hamil lagi.
47
Melahirkan.
48
Pergi dengan tenang.
49
Kepergian Hana
50
Marisa jadi istri Arya pengganti Hana.
51
Pertemuan kembali. (Kiana)
52
Merasa kenal.
53
Kesal dengan sikap Elang.
54
Elang mencari Lia.
55
Elang jadi Atasan Kia.
56
Kerja sama.
57
Di sangka pacar
58
Kia Tega biar Elang tidur di mobil.
59
Elang marah.
60
Perjodohan.
61
Mencari kebenarannya.
62
Menyatakan perasaan.
63
Pertemuan
64
Menganggap Elang masih sama.
65
jujur.
66
Mulai terpecahkan.
67
Elang jatuh dari tangga.
68
Mencari tahu siapa yang mencelakai Elang.
69
Menjenguk Elang.
70
Elang mencoba mengingat semuanya.
71
Berujung di hotel. (Gifar dan Ria)
72
Gifar menghilang.
73
Gifar kembali.
74
Ria hamil.
75
Nomor tak dikenal kenal.
76
Bertemu mantan.
77
Di jebak.
78
Semua orang tahu...
79
Hadiah ancaman.
80
Foto-foto kejadian lama.
81
Tersebar.
82
Kecelakaan.
83
Kehilangan.
84
Manjanya Kia.
85
Hasil pemeriksaan.
86
Dalang dari masalah.
87
Nenek sakit
88
Dalangnya di tangkap.
89
Adrian marah.
90
Rencana Arya.
91
Undangan pasta.
92
Bertemu Rival.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!