Bang Arya masih marah.

Saat turun kami langsung menuju ruang makan dan semua orang sudah berkumpul.

"Maaf telat" ucap bang Arya.

Semua orang melihat ke arah kami, namun aku di buat terkejut dengan kehadiran Alya adik ku di tengah-tengah mereka.

"Teteh"

"Alya"

Semua orang kebingungan terkecuali keluarga suaminya Alya karena kami pernah bertemu.

"Kamu kenal sama dia? " tanya bang Arya.

"Dia adik aku" jawab ku.

"Dia kakaknya Alya yang dulu aku ceritakan pernah gagal nikah dan akhirnya dilangkahi adiknya" ucap Ibu mertuanya Alya.

Aku yang mendengar itu langsung diam menunduk karena malu. Semua orang kaget mendengar itu semua.

"Masa sih cewek cantik kaya dia bisa gagal nikah? " saut ibu yang satunya karena aku tidak tahu siapa mereka.

"Kalau orang kampung bilang dia tuh perawan tua" lanjutnya menjelekan aku.

Bang Arya yang tahu aku malu dan takut dia mulai menggenggam tangan ku.

"Tante bisa gak, jangan menjelekan Hana karena Hana tak kain adalah kakaknya Alya menantu tante" ucap Bang Arya

"Sudah gak usah ribut sekarang kita makan" ucap Ayah yang sepertinya mengerti akan suasana canggung ini.

Kami pun makan dan selama makan aku hanay diam dan aku sempat melirik Alya yang sepertinya dia malu bertemu dengan ku. Saat makan selesai dan aku hendak masuk kedalam aku langsung di tarik Alya.

"Teteh kenapa bisa nikah sama bang Al? " tanya nya.

"Memang kenapa? " tanya nya balik bukannya menjawab pertanyaan Alya.

"Teteh itu bikin malu tau gak, kelurahan bang Al itu keluarga terhormat dan mereka memikirkan latar belakang.

" Apa yang membuat malu Al, kamu malu mengakui teteh sebagai kakak kamu? "tanya ku karena aku merasa sakit hati.

" Iya teh aku malu punya kakak seperti kamu"jawabnya yang membuat aku sakit hati.

Aku terdiam menatap wajahnya dan aku benar-benar tidak habis pikir kenapa dia bisa punya pikiran seperti itu.

"Jadi ini alasan kamu sampai memblokir nomor kami? " tanya ku.

"Iya karena aku gak mau semua orang tau siapa aku sebenarnya karena aku ingin hidup senang dan gak mau membuat orang tuanya Riko kecewa sama aku" jawab nya.

"Baik kalau itu mau kamu, aku tidak akan menganggap kamu sebagai adik jika kamu malu punya kakak seperti ku" ucapku lalu pergi dari hadapannya.

Aku berjalan ke ruang keluarga di mana mereka berkumpul namun saat akan mendekat aku berhenti karena aku baru sadar kalau aku tidak pantas bergabung dengan mereka.

"Jauhkan penampilan mu dengan mereka" bisik Alya saat melewati ku.

Aku pun kembali ke dapur dan dan duduk di meja makan sendiri karena aku tau diri siap aku. Namun tiba-tiba bang Arya menghampiriku dan mengagetkan ku.

"Hai kamu kenapa disini? " tanya nya.

Aku langsung menghapus air mataku yang tadi sempat keluar.

"Kamu nangis ada apa? " tanya nya.

"Aku gak apa-apa bang" jawab ku berbohong.

"Kamu gak bisa bohong di hadapan ku, ada apa? " tanya nya lagi.

"Aku malu bergabung dengan kalian" jujur ku.

"Han, aku sudah pernah katakan berapa kali jangan pernah punya pikiran seperti itu kamu ingat kamu ini istriku" bang Arya sedikit membentak ku.

"Maaf bang" lirih ku dengan air mata keluar begitu saja.

Bang Arya memegang rambutnya sepertinya dia kesalahan melihat sikapku.

"Aya kita masuk kamar" ajaknya.

Aku pun mengikutinya dan saat di kamar bang Arya tidak bicara apa-apa dia langsung rebahan dan aku pun mengikutinya. Bang Arya mendiamkan aku karena saat pagi dia berangkat ke kantor tanpa berkata apa-apa.

Aku yang merasa tak enak jika hanya diam saja akhirnya aku membantu bibi di dapur membersihkan piring kotor bekas sarapan tadi.

"Aduh neng, biar bibi saja nanti den Al marah" ucap bibi saat melihat aku sedang mencuci piring.

"Gak apa-apa bibi, aku gak biasa kalau cuman dian saja jadi aku bantu bibi saja" balas ku dengan tersenyum.

Namun tiba-tiba bunda datang.

"Rupanya kamu disini bunda cari kamu" ucapnya dengan lembut.

"Maaf Bu, saya sudah larang neng Hana untuk tidak cuci piring tapi dia maksa" ujar bibi dengan sedikit takut.

"Udah bibi gak apa-apa mungkin Hana udah biasa dengan pekerjaan seperti ini" ucap bunda dengan lembut.

"Iya bu" jawab bibi.

Setelah selesai aku langsung mengikuti bunda ke halaman belakang. Bunda sudah duduk di sebuah gazebo di halaman belakang, aku menghampirinya dan duduk di hadapannya.

"Kalian berantem? " tanya bunda the poin.

"Bang Ar eh bang Al sepertinya marah sama aku" jawab ku.

"Terserah kamu mau panggil dia, bunda ngerti ko" ucapnya membebaskan aku memanggil bang Arya.

"Bain bunda"

"Apa yang membuat dia marah sama kamu? " tanya bunda.

"Bang Arya dia gak suka melihat aku yang merasa berbeda dari keluarga yang lain" jawab ku.

Bunda tersenyum lalu berkata "kamu jangan terus merasa minder karena kamu disini menantu keluarga ini jadi kami tidak akan membedakan kamu, sekarang lebih baik kamu ganti baju, ikut bunda".

" Kemana bunda? "tanya ku bingung.

" Udah sana ganti nanti juga kamu tau"jawab nya.

Akhirnya aku masuk kamar dan mengganti bajuku dengan baju yang lumayan bagus menurutku. Setelah selesai aku turun dan bunda sudah menungguku di bawah. Bunda ternyata membawaku ke sebuah mall dan pertama yang dia masuki adalah salon dan dia meminta kelas VVIP agar tidak terlalu ramai dan tertutup. Di salon aku benar-benar mendapatkan perawatan yang sering aku lihat di drama-drama.Mulai dari rambut wajah kuku semuanya di rawat. Setelah selesai bunda mengajak ku keliling mall dan setiap sudut toko dia masukan dari toko baju, sandal, kerudung bahkan tas. Aku yang tidak mengerti hanya bisa mengikutinya dan aku pasrah apa saja yang bunda pilih aku hanya bisa setuju. Namun saat di toko baju aku melihat sebuah baju gamis yang aku suka namun saat melihat harganya aku langsung tidak berminat.

"Mahal banget harganya, bisa buat beli ponsel" gumam ku.

"Ada apa? " tanya bunda tiba-tiba saat aku sedang melihat baju itu.

"Engga bun cuman lihat-lihat saja" jawab ku berbohong.

"Kamu suka bajunya? " tanya bunda yang sepertinya mengerti.

Aku hanya menggeleng namun bunda langsung memanggil pelayan dan minta di bungkus baju tersebut.

"Bunda gak usah, masih banyak ko baju aku" cegah ku namun bunda hanya tersenyum.

Setelah seharian kami keliling mall akhirnya bunda mengajak ku pulang dan saat sampai rumah kami barengan dengan kepulangan bang Arya dan ayah.

"Kalian dari mana? " tanya Ayah.

"Jalan-jalan" jawab bunda sambil merangkul tangan ayah.

Berbeda dengan bang Arya yang masih dingin sikapnya pada ku. Aku hanya bisa mengekor dari belakang.

Episodes
1 Pertemuan pertama.
2 Ketemu lagi.
3 Alya Hamil.
4 Mengambil gambar nya.
5 Calon Suami.
6 Menikah
7 Jatuh dari Motor.
8 Masalah uang.
9 Siapa bang Arya?
10 Kebenaran bang Arya.
11 Datang ke kantor.
12 Penjelasan Tiara.
13 Di suruh ke Jakarta.
14 Ketemu Mantan.
15 Rumah yang besar.
16 Bang Arya masih marah.
17 Hamil.
18 Bertemu Alya.
19 Hana dan Alya kecelakaan.
20 Arya bercerita.
21 Hana sadar.
22 Marah pada keadaan.
23 Restoran mewah.
24 Arya terluka.
25 Hilang nya ingatan Arya.
26 Pulang.
27 Debaran.
28 kejadian janggal.
29 Ibu dan Bapak datang.
30 Foto.
31 Pergi ke Dokter.
32 Pergi dari rumah.
33 Bertemu kembali.
34 Penjelasan.
35 Rumah sakit.
36 Kedatangan bunda.
37 Semua terbongkar.
38 Rencana bunda.
39 Kembali ke kampung.
40 Alya sadar dengan kesalahannya.
41 Bapak tau aku sakit.
42 Opa meninggal.
43 Bertemu masa lalu.
44 Ancaman.
45 Cerita Hana..
46 Hamil lagi.
47 Melahirkan.
48 Pergi dengan tenang.
49 Kepergian Hana
50 Marisa jadi istri Arya pengganti Hana.
51 Pertemuan kembali. (Kiana)
52 Merasa kenal.
53 Kesal dengan sikap Elang.
54 Elang mencari Lia.
55 Elang jadi Atasan Kia.
56 Kerja sama.
57 Di sangka pacar
58 Kia Tega biar Elang tidur di mobil.
59 Elang marah.
60 Perjodohan.
61 Mencari kebenarannya.
62 Menyatakan perasaan.
63 Pertemuan
64 Menganggap Elang masih sama.
65 jujur.
66 Mulai terpecahkan.
67 Elang jatuh dari tangga.
68 Mencari tahu siapa yang mencelakai Elang.
69 Menjenguk Elang.
70 Elang mencoba mengingat semuanya.
71 Berujung di hotel. (Gifar dan Ria)
72 Gifar menghilang.
73 Gifar kembali.
74 Ria hamil.
75 Nomor tak dikenal kenal.
76 Bertemu mantan.
77 Di jebak.
78 Semua orang tahu...
79 Hadiah ancaman.
80 Foto-foto kejadian lama.
81 Tersebar.
82 Kecelakaan.
83 Kehilangan.
84 Manjanya Kia.
85 Hasil pemeriksaan.
86 Dalang dari masalah.
87 Nenek sakit
88 Dalangnya di tangkap.
89 Adrian marah.
90 Rencana Arya.
91 Undangan pasta.
92 Bertemu Rival.
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pertemuan pertama.
2
Ketemu lagi.
3
Alya Hamil.
4
Mengambil gambar nya.
5
Calon Suami.
6
Menikah
7
Jatuh dari Motor.
8
Masalah uang.
9
Siapa bang Arya?
10
Kebenaran bang Arya.
11
Datang ke kantor.
12
Penjelasan Tiara.
13
Di suruh ke Jakarta.
14
Ketemu Mantan.
15
Rumah yang besar.
16
Bang Arya masih marah.
17
Hamil.
18
Bertemu Alya.
19
Hana dan Alya kecelakaan.
20
Arya bercerita.
21
Hana sadar.
22
Marah pada keadaan.
23
Restoran mewah.
24
Arya terluka.
25
Hilang nya ingatan Arya.
26
Pulang.
27
Debaran.
28
kejadian janggal.
29
Ibu dan Bapak datang.
30
Foto.
31
Pergi ke Dokter.
32
Pergi dari rumah.
33
Bertemu kembali.
34
Penjelasan.
35
Rumah sakit.
36
Kedatangan bunda.
37
Semua terbongkar.
38
Rencana bunda.
39
Kembali ke kampung.
40
Alya sadar dengan kesalahannya.
41
Bapak tau aku sakit.
42
Opa meninggal.
43
Bertemu masa lalu.
44
Ancaman.
45
Cerita Hana..
46
Hamil lagi.
47
Melahirkan.
48
Pergi dengan tenang.
49
Kepergian Hana
50
Marisa jadi istri Arya pengganti Hana.
51
Pertemuan kembali. (Kiana)
52
Merasa kenal.
53
Kesal dengan sikap Elang.
54
Elang mencari Lia.
55
Elang jadi Atasan Kia.
56
Kerja sama.
57
Di sangka pacar
58
Kia Tega biar Elang tidur di mobil.
59
Elang marah.
60
Perjodohan.
61
Mencari kebenarannya.
62
Menyatakan perasaan.
63
Pertemuan
64
Menganggap Elang masih sama.
65
jujur.
66
Mulai terpecahkan.
67
Elang jatuh dari tangga.
68
Mencari tahu siapa yang mencelakai Elang.
69
Menjenguk Elang.
70
Elang mencoba mengingat semuanya.
71
Berujung di hotel. (Gifar dan Ria)
72
Gifar menghilang.
73
Gifar kembali.
74
Ria hamil.
75
Nomor tak dikenal kenal.
76
Bertemu mantan.
77
Di jebak.
78
Semua orang tahu...
79
Hadiah ancaman.
80
Foto-foto kejadian lama.
81
Tersebar.
82
Kecelakaan.
83
Kehilangan.
84
Manjanya Kia.
85
Hasil pemeriksaan.
86
Dalang dari masalah.
87
Nenek sakit
88
Dalangnya di tangkap.
89
Adrian marah.
90
Rencana Arya.
91
Undangan pasta.
92
Bertemu Rival.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!