Dering telepon Do Hyun berbunyi. Kemudian ia mengangkatnya. Dalam percakapannya nampak raut mukanya sangat serius. Kemudian ia mengambil jaket dan kunci mobilnya. Ia berlari dengan muka panik tanpa berpamitan pada teman-temannya termasuk Mina.
"Hei Do Hyun mau kemana?" teriak Min Hyuk.
"Sudahlah kita tunggu kabar darinya saja. Ayo kita bereskan sisa-sisa makanan ini kemudian kembali kerumah masing-masing" timpal Minho maklum.
...***...
Sementara itu Nenek Do Hyun berjalan setengah berlari di koridor rumah sakit. Dirinya panik mendengar anak semata wayangnya masuk ruang ICU. Ayah Do Hyun memang sudah sejak lama sakit-sakitan namun kali ini ayahnya dikabarkan koma di ruang ICU karena menderita komplikasi.
"Hiks, hiksss, hikssss. Ya Tuhaaannnn.... anakkuuuu... Kasihan sekali kamu Jae Ho." Jerit tangis Nenek pecah saat melihat tubuh anaknya terbaring tak sadarkan diri di ruang ICU.
Ibu Do Hyun (A Young) dan Eun Bi (Adik Do Hyun) baru saja datang. Mereka tampak bersedih melihat Jae Ho yang sedang koma.
Nenek tampak mendelik melihat menantunya menunjukkan wajah tak suka.
"Sudahlah A Young, tak usah kamu berpura-pura. Kamu bahagia bukan?" bentak nenek.
"Ibu....!!!! Jangan keterlaluan! Dia suamiku. Tentu saja aku mengkhawatirkannya!" Teriak A Young tak kalah nada.
"Kalau kamu mengkhawatirkannya, sejak dulu kamu mengurusnya baik-baik. Bukan menelantarkannya bersama orang suruhanmu," pekik nenek.
"Ibu.... Kalau aku tidak fokus pada perusahaanku. Dari mana biaya berobat anakmu yang sudah lama sakit-sakitan itu? Siapa yang akan membiayai anak-anak sekolah?"
"Itu cuma alasanmu saja!!!Perusahaan akan tetap berjalan meskipun kamu tidak terlibat didalamnya," jawab nenek.
"Sudah hentikan!" teriak Eun Bi seraya menutup kupingnya.
"Sekarang bukan saatnya Ibu dan Nenek berdebat. Kita doakan ayah agar segera siuman." Eun Bi berusaha menengahi.
A Young dan Nenek berhenti berdebat dan kembali fokus pada ruangan yang terhalang kaca itu. Air mata mereka jatuh deras berharap Jae Ho akan baik-baik saja.
Do Hyun datang sambil berlari.
"Eun Bi bagaimana kabar ayah sekarang?" tanyanya langsung menghampiri adik semata wayangnya.
"Ayah masih belum siuman kak. Aku juga baru datang bersama Ibu. Belum bertemu dokter," jawabnya seraya memeluk kakaknya untuk menguatkan dirinya yang dilanda panik melihat kondisi ayahnya dari ruangan berkaca tersebut.
"Anakku.... Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Kapan kamu akan pulang kerumah?" tanya A Young berusaha mencairkan suasana.
"Ibu... Ini bukan saatnya ibu bertanya seperti itu," jawab Do Hyun malas berdebat.
Do Hyun mendekati kaca yang tembus keruangan dimana ayahnya dirawat. Ia sangat khawatir melihat kondisi ayahnya sekarang.
Dddrrttttt, drrrttt, drrrtttt.
Baru saja pesan masuk di ponsel Do Hyun. Tapi ia tidak langsung mengeceknya.
Do Hyun berjalan menuju ruang dokter yang menangani ayahnya.
"Dokter bagaimana kondisi ayahku sekarang?" tanyanya.
"Saat ini kita sedang berusaha. Doakan saja ayahmu segera siuman. Semoga ada keajaiban," jawab dokter berusaha bijaksana namun nampaknya kondisi sang ayah sudah diambang kematiannya.
Do Hyun berjalan gontai menuju tempat duduk yang disediakan rumah sakit.
Nenek menggenggam tangannya. Mereka menguatkan satu sama lain.
Sambil menunggu kabar baik mengenai ayahnya, Do Hyun mengambil ponselnya dan mengecek beberapa pesan masuk. Salah satunya dari Mina.
"Do Hyun apakah kamu baik-baik saja?"
Namun Do Hyun hanya mengecek dan tidak membalas semua pesan masuknya.
...***...
Tiba-tiba suster, perawat dan dokter berlari mendengar tanda pasien gawat. Mereka masuk keruangan ayah Do Hyun.
Tenaga medis melihat monitor yang hanya menampilkan garis lurus dengan bunyi yang nyaring.
Disiapkannya alat kejut jantung sebagai pertolongan supaya nafas Jae Ho kembali.
Namun sayang sekali setelah beberapa kali dicoba sang ayah sudah tidak dapat diselamatkan lagi.
...***...
Tangis keluarga Do Hyun pecah mendengar kabar Jae Ho meninggal dunia. Nenek syok berat sampai tubuhnya terkulai di lantai rumah sakit.
"Jaeeee Hoooo. Anakkuuu. Maafkan ibuuuu," teriaknya.
"Ayaaaah, Bagaimana bisa ayah meninggalkankuuu," tangis Eun Bi.
Kemudian mereka memeluk jasad ayah Do Hyun untuk terakhir kalinya diruang ICU.
...***...
Mina bersama Lube baru saja pulang dari kedai Mie. Dan baru saja mereka keluar dari lift. Mereka melihat Min Hyuk keluar dari apartemen Do Hyun dengan muka panik dan berlari. Rupanya Min Hyuk belum pulang dan berada di apartemen sahabatnya itu. Mina menghentikannya dan bertanya apa yang sedang terjadi.
"Ayah Do Hyun meninggal dunia" Min Hyuk menyampaikan kabar duka itu pada Mina.
"Min Hyuk tunggu aku sebentar. Aku ikut bersamamu kerumah duka"
"Cepatlah Mina, cepat!" jawab Min Hyuk panik.
Mina bergegas mengganti pakaiannya bersama Lube, kemudian berlari menuju parkiran dan pergi bersama-sama dengan Min Hyuk menuju rumah duka.
...***...
Sesampainya disana mereka melakukan penghormatan terakhir pada mendiang Jae Ho, ayah Do Hyun.
Nampak sangat ramai orang yang melayat. Karena ayah Do Hyun merupakan orang penting di perusahaan yang sekarang dikelola oleh ibu Do Hyun (A Young).
Mina mencari keberadaan Do Hyun. Dilihatnya ia sedang terduduk dengan tatapan kosong. Kemudian ia menghampirinya bersama Min Hyuk dan Lube.
"Do Hyun, kamu yang tabah ya" ucap Mina.
Do Hyun tiba-tiba memeluk Mina sangat erat. Mina mengusap-ucap punggung Do Hyun.
"Gwenchana. Gwenchana," ucap Mina menenangkan.
Kemudian Do Hyun memeluk sahabatnya, Min Hyuk.
Tak lama member yang lain juga berdatangan memeluk dan menghibur Do Hyun bergantian.
Mata Mina terhenti pada Nenek yang sedang menangis bersama Eun Bi. Mina berjalan menghampiri nenek.
"Nenek aku turut berduka cita," ucapnya.
"Terimakasih," ucapnya tak bisa menahan kesedihannya. Kemudian nenek memeluknya dengan tangisan yang masih sejadi-jadinya.
Ibu Do Hyun yang paling tegar, air matanya hanya mengalir sebentar. Ia sibuk menghampiri tamu-tamu penting yang datang melayati mendiang suaminya.
A Young melihat dengan tatapan tajam pada seorang gadis cantik yang memeluk anaknya juga ibu mertuanya. Ia sangat penasaran. Namun saat ini menyapa tamu-tamunya lebih penting baginya. Sehingga niat untuk menghampiri Mina ia urungkan.
...***...
Mina dan Lube memutuskan untuk pulang menggunakan taxi. Ia pamit pada Do Hyun, teman-temannya juga nenek.
Sesampainya di apartemen. Ia melihat sebuket bunga dengan kartu ucapan.
Bulu kuduk Mina berdiri. Ia ketakuan kalau-kalau psikopat Gong Yo lepas dari jeruji besi.
"Siapa yang mengirim bunga?" tanya Lube.
Kemudian ia mengecek tulisannya, tapi tidak ada tertera nama pengirimnya.
Mina langsung membuang bunga tersebut kedalam tong sampah. Dan bergegas masuk kedalam apartemennya.
...***...
Mina dan Lube berada di balkon kamar sambil menghirup udara malam.
"Lube, lu jangan pulang dulu ke Indonesia. Gue agak takut sendiri abis ngeliat bunga tadi," pintanya.
"Gabisa Mina. Cuti gue udah hampir berakhir. Gue juga maunya lama disini.
Terimakasih ya karena lo, gue bisa liat idol dari deket," Lube memeluk sahabatnya.
"Sama-sama, apa sih yang engga buat lo," jawabnya.
Ting nong, ting nong.
Tiba-tiba suara bell pintu milik Mina berbunyi memecah keheningan malam, menghentikan percakapan dua sahabat yang akan segera berpisah.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Irayda Liliansyah
mantap thor
2024-11-14
0