Bab 12

Do Hyun memutuskan untuk mengecek keluar, namun benar-benar tidak ada orang. Kemudian ia menelepon keamanan untuk melaporkannya.

"Security, tolong cek kamera pengawas di lantai 6, sepertinya seseorang menyelinap ke apartemen samping. Besok aku minta salinan videonya ya!" pinta Do Hyun.

"Baik Pak." Jawab security.

...***...

"Siapa tadi?" tanya Mina penasaran.

"Tidak tau. Tidak ada orang. Aku sudah melaporkannya pada keamanan."

"Aku sangat takut, kenapa hal ini bisa terjadi padaku." Ucap Mina merinding.

"Kamu istirahat saja, aku akan tidur di sofa" Ujar Do Hyun sambil menunjuk sofa diruang santainya.

Do Hyun sebenarnya khawatir namun dia tidak menunjukkannya. Ia sengaja tidur di sofa untuk berjaga-jaga karena sepertinya seseorang sedang mengincar Mina.

...***...

Keesokan harinya, Mina dan Do Hyun bergegas menuju kantor security. Melihat rekaman yang didapatkan melalui kamera pengawas apartemennya. Dilihatnya pria memakai pakaian serba hitam mirip dengan pria yang mengancam Mina dengan pisau tempo lalu. Kemudian mereka menuju kantor polisi setelah mendapat barang bukti berupa cctv dan kertas berisi ancaman.

...***...

Hari sudah mulai gelap. Mina berada di apartemennya. Ia melakukan aktivitas seperti biasanya. Mandi, makan dan berbaring ditempat tidurnya.

Seseorang membuka pintu apartemennya. Ia mengendap-endap menuju kamar Mina yang sudah dimatikan lampunya.

Tiba-tiba ia menutup mulut Mina. Gadis itu sangat kaget dan ketakutan, kemudian ia menggigit tangan si psikopat ini. Ia lari sambil tak sengaja tangannya meraih saklar lampu kemudian lampu ruangan kamarnya menjadi terang. Psikopat tak kalah cepat, ia meraih pinggang Mina dari belakang seraya membantingnya ke kasur. Mina berteriak sekuat tenaga. Psikopat itu mengeluarkan pisau sambil mengancam dan membungkam mulut Mina. "Diam! Atau pisau ini akan menembus lehermu!" ancamnya.

Mina menangis dan tidak bisa berkutik. Tiba-tiba bruuuukkk. Psikopat tadi pingsan. Rupanya polisi memukulnya dengan benda tumpul dari belakang.

Mina langsung berlari menuju Do Hyun sambil memeluknya sekuat tenaga. Ia menangis di pelukan idol tampan ini. Do Hyun kikuk namun ia berusaha menenangkan Mina dengan mengusap rambutnya seraya berkata "Ini sudah berakhir, tidak apa-apa. Kita berhasil menangkap penjahat yang selama ini mengganggumu."

Rupanya Do Hyun, Mina dan polisi bekerjasama untuk menjebak psikopat tersebut. Do Hyun dan polisi menunggu psikopat tsb di ruangan lain. Untungnya Mina selamat tanpa luka, kecuali luka batin karena sangat ketakutan.

Polisi segera memborgol psikopat tsb, kemudian Do Hyun dengan cepat membuka masker yang menutupi muka penjahat tersebut. Ternyata pelakunya adalah Gong Yo. "Sudah kuduga berandalan ini pelakunya!" marah Do Hyun.

Mina membelalakan matanya seolah tak percaya melihat pelaku yang selama ini mengganggunya. Gong Yo orang pertama yang ramah semenjak ia pindah ke Seoul.

Polisi kemudian membawa Gong Yo ke kantor polisi untuk di adili.

...***...

"Tidak kusangka ternyata pelakunya Gong Yo." Ucap Mina pada Do Hyun.

"Sudah kubilang jangan terlalu dekat dengannya!" Do Hyun membalasnya ketus.

"Tapi dia baik, dia berusaha menghiburku saat aku baru tiba di Seoul dan saat itu aku benar-benar sedang kacau."

"Buktinya bagaimana sekarang? Apakah dia masih terlihat baik dimatamu?" tanya Do Hyun namun ia tak membutuhkan jawabannya.

Mina terdiam.

"Masalahnya sudah selesai, aku pergi dulu." Ucap Do Hyun meninggalkan tempat tinggal Mina.

...***...

Pagi-pagi teknisi datang untuk memperbaiki password pintu milik Mina dan menggantinya dengan password yang baru.

Mina mengawasi teknisi itu dari luar.

Pintu Do Hyun terbuka, dilihatnya sang idol sudah tampak rapi.

"Hai, selamat pagi." Mina menyapa ramah.

Do Hyun hanya mendelik kemudian menutup pintunya.

"Mau kemana pagi-pagi begini?" tanya Mina lagi.

"Ke kantor agency." Balasnya dengan muka tak ingin di ganggu.

Namun Mina membuntutinya dari belakang menuju lift.

"Pulang jam berapa?" tanya Mina lagi.

"Mungkin jam 1 siang" jawabnya lagi cuek. Pintu lift terbuka kemudian Do Hyun masuk kedalamnya.

"Hati-hati ya." Ucap Mina ceria sambil melambaikan tangannya pada Do Hyun yang bergegas menutup pintu liftnya.

"Apa-apaan pria itu sikapnya seolah kita tak mengenal satu sama lain." Mina menggerutu dalam hati.

...***...

"Nona penggantian pintunya sudah selesai, silahkan masukkan passwordnya yang baru." Ucap teknisi.

"Oh iya pak." Kemudian Mina menggantinya dengan password baru.

"Apakah sudah?" tanya Mina memastikan.

"Silahkan pindai jempol nona didekat gagangnya." Ujar teknisi lagi.

"Oke. Sudah"

"Oke nona sudah selesai." Ucap tekhnisi sambil membereskan perkakasnya.

"Terimakasih pak"

"Sama-sama". Kemudian teknisi berlalu.

...***...

Waktu menunjukkan pukul 11 siang. Mina nampak sibuk memasak di dapurnya. Diletakkannya nori kemudian nasi, wortel, telur, salmon dll. Kemudian ia gulung bersamaan. Dipotong-potongnya sekitar 1-2cm. Jadilah sushi buatannya hasil mencontek cara pembuatan dari google.

Selesai memasak Mina segera mandi dan berdandan. Kemudian ia memakai segala wewangian, dipilih-pilihnya dress yang cantik. Ia memutuskan untuk memakai dress berwarna merah layaknya akan pergi ke suatu pesta. Dipolesnya wajah dengan riasan yang agak mencolok, rambutnya ia tata sebagian terikat, dan sebagian tergerai.

"Nah sudah selesai". Ucapnya dalam hati seraya berputar putar di depan cermin.

...***...

Pukul menunjukkan jam 1 lewat 30 menit. Mina segera memakai heelsnya dan membawa kotak makan berisi sushi buatannya.

Dipencetnya bell pintu milik tetangganya. Kemudian pria itu membukanya. Tanpa basa-basi Mina menerobos masuk seolah apartemen milik Do Hyun adalah miliknya juga . Do Hyun hanya geleng-geleng melihat tingkah Mina.

"Ada apa? Apakah apartemen ini milikmu?" tanya Do Hyun datar.

Mina tersenyum tanpa dosa. "Sini, aku buatkan makan siang untukmu." Jawab Mina sambil menggiring Do Hyun menuju meja makannya.

Ia mengambil peralatan makan milik Do Hyun sendiri seolah sangat fasih mengenai tata letak tempat tinggal Do Hyun.

Diletakkannya sushi di piring milik Do Hyun, kemudian ia menyumpit sushi tsb menuju mulut Do Hyun.

Pria ini menatap aneh tingkah tetangganya.

"Aku bisa sendiri!" Do Hyun merebut sumpit berisi sushi dari tangan Mina. Kemudian ia memakannya.

"Bagaimana? Enak tidak?" tanya Mina.

"Ini tidak layak dimakan manusia." Do Hyun menjawab bagai lidah pisau. Sangat tajam. Namun tetap ia telan makanan buatan Mina walau susah melewati tenggorokannya.

Mina kemudian cemberut. "Aku memasak ini karena ingin berterimakasih padamu. Kemarin kamu sudah banyak membantuku. Setidaknya hargai ketulusanku. Jangan menjawab begitu." Ucapnya sedih.

"Bagaimana kalau kita pesan pizza lewat online saja?" tanya Do Hyun mengalihkan.

"Ya sudah. Pesankan. Tambah cola juga ya." Ekspresi Mina langsung berubah ceria lagi.

...***...

Mereka menyantap pizza yang sudah dipesannya sambil menonton televisi. Sebuah program tv mempertontonkan grup kpop yang sedang di wawancara. Tak lain dan tak bukan grup BTX favorit sahabatnya Lube. Do Hyun merupakan anggota boyband tsb.

"Seandainya Lube tau kalau tetanggaku artis favoritnya." Mina terkekeh sendiri dengan bisikan hatinya.

Do Hyun menatap aneh pada gadis cantik itu.

"Kenapa?" tanya Do Hyun

"Ah tidak apa-apa ko." jawab Mina menahan senyumnya.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!