Bab 10

Kamina mulai mencari restoran ayam goreng yang enak berdasarkan rekomendasi dari Google. Waktu semakin larut tapi ia tidak perduli karena ia merasa sangat lapar.

Dalam perjalanannya ia merasa ada yang aneh, seseorang nampaknya sedang mengikutinya. Semakin cepat ia berjalan, seorang pria di belakangnya ikut mempercepat juga laju langkahnya.

Mina merasa ini sangat aneh kemudian ia masuk ke dalam gang dan berlari sekencang-kencangnya. Pria itu terus membuntutinya. Mina terjatuh di jalan. Seorang pria memakai masker hitam, topi hitam dan jaket kulit hitam mengeluarkan sebuah pisau. Mina berteriak ketakutan.

Dari arah lain Do Hyun dan Min Hyuk berteriak.

"Apa yang sedang kamu lakukakan?"

Pria itu terkaget kemudian berlari menuju jalan besar.

Do Hyun, Min Hyuk dan Mina memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.

Polisi berjanji akan menyelidiki kejadian tsb kemudian Mina akan dihubungi jika hasil penyelidikannya sudah keluar.

...***...

"Lain kali kamu gausah keluar malam!" ucap Do Hyun.

"Benar, kamu minta tolong Do Hyun saja untuk menemanimu, dia lagi free. Apalagi kamu gadis cantik, sangat rawan digoda pria hidung belang." Celetuk Min Hyuk.

Do Hyun mengerenyitkan keningnya menatap Min Hyuk.

"Cantik dari mananya, biasa saja!" ucap Do Hyun datar.

Mina yang masih shock hanya bisa mendelik pada Do Hyun tanpa membalas ucapannya.

"Karena kita sudah disini, ayo kita bungkus ayam goreng dan soju, setelah itu baru kita pulang ke apartemen Do Hyun bersama-sama!" ajak Min Hyuk.

...***...

Setelah sampai di apartemen, Mina melihat ada sebuah kertas di depan pintunya, ia mengambilnya lalu membacanya. "Suatu hari nanti kamu akan menyukaiku". Mina shock tak percaya.

Tubuh Mina semakin gemetar ketakutan.

"Astaga, aku bahkan merinding melihat ini. Apakah ini ulah psikopat? Ucap Min Hyuk.

Do Hyun terdiam kemudian ia berjalan menuju kantor security sementara Mina dan Min Hyuk mengekorinya dari belakang.

"Pak bolehkah saya melihat cctv gedung?" tanya Do Hyun pada security.

"Memangnya ada apa?" tanya nya.

"Saya ingin melihat seseorang yang berhenti di lantai apartemen kami" Ucapnya tegas.

"Baik, tunggu sebentar"

Setelah 10 menit menunggu akhirnya security mengizinkan mereka untuk mengecek cctv nya.

Di lihatnya detik demi detik pergerakan dalam layar, namun cctv sempat error sementara. Mereka tidak dapat mengetahui siapa yang mengirim tulisan di depan apartemen Mina.

Akhirnya mereka menyerah dan kembali ke apartemennya.

Mereka menyantap ayam goreng dan soju di apartemen Do Hyun. Min Hyuk mengajak Mina ngobrol untuk mencairkan suasana. Sementra Do Hyun mendengarkan pembicaraannya.

"Apa yang sedang kamu lakukan di Korea? Kamu berasal dari mana?" tanya Min Hyuk.

"Aku dari Indonesia. Sejujurnya aku sedang menjernihkan pikiran." Mina mulai mencair dari ketegangan yang terjadi malam ini.

"Apakah kamu sedang punya masalah di Indonesia? Biar ku tebak. Kamu sedang patah hati kan?" Min Hyuk meledek.

"Hahahahah... Sejujurnya iya. Aku sedang patah hati, lalu melarikan diri ke Korea karena hatiku merasa terlalu sakit." Mina tertawa seraya memakan potongan ayam ke dua kalinya.

"Sudah bisa ku tebak. Hari pertama kita ketemu di lift, kamu menangis sangat kencang lalu kamu salah membuang ingusmu di baju Do Hyun" Min Hyuk tertawa lepas.

Pipi Mina merah karena malu.

"Sudah hentikan! Aku tidak mau membahas itu. Aku sangat malu." Balasnya sambil menutup mulutnya dan tertawa kecil.

"Sampai kapan kamu akan berada di Korea?" tanya Do Hyun serius.

"Rencananya 6 bulan, tapi tergantung moodku saja."

"Ah nampaknya sudah terlalu malam, aku harus pulang." Ucap Mina menyambung.

"Apakah kamu sudah tidak apa-apa? Sini berikan ponselmu?" ucap Do Hyun.

Mina memberikan ponselnya, kemudian Do Hyun mengetikkan nomornya dan memanggil ponsel miliknya.

"Kalau ada apa-apa, kamu hubungi aku!" ucapnya.

Mina hanya mengangguk. Kemudian pergi keluar. Do Hyun mengikutinya sampai Mina masuk ke apartemennya dengan selamat.

...***...

Mina langsung berjalan menuju kamar mandinya dan mandi air hangat. Setelah itu ia membuat coklat panas kemudian membawanya menuju balkon di depan kamarnya. Mina menatap langit sambil menyeruput minumannya.

"Kamu belum tidur?" suara Do Hyun dari balkon sebelah.

"Aku tidak bisa tidur, sejujurnya aku masih ketakutan." ucap Mina.

"Mau ku panggilkan adikku besok untuk menemanimu?"

"Ah tidak usah, merepotkan." Ujar Mina kikuk.

Dalam batinnya Mina berkata, "sepertinya Do Hyun orang yang baik, tapi sayang terkadang dia menyebalkan"

"Jangan salah paham, aku tidak perhatian padamu. Aku cuma ingin saat aku menulis lagu di balkon, aku tidak mendengar suaramu yang berisik apalagi menangis sampai pagi. Benar-benar menjengkelkan." Do Hyun menambahkan ucapannya.

"Cih! Menyebalkan!" Mina mendelik.

"Yasudah aku mau tidur! Bye!" Mina berlalu menuju kamarnya.

...***...

Hari berganti hari. Tiba-tiba alarm ponsel Mina berbunyi, sebuah peringatan muncul di layarnya "Anthony's Birthday ❤️". Mina menatap ponselnya, lalu ke pengaturan catatannya untuk menghapusnya. Ia mengambil nafas sangat dalam.

Kriiiingggg, kriiingggggg. Lube memanggil.

"Halo Lube."

"Minaaaa.Ya ampuuun. Apa kabar? Udah lama banget lu gaada kabar. Gue kangen tau!" jawab Lube.

"Baik. Lu baik juga kan disana? Katanya lu mau nyamperin gue kesini?" balasnya.

"Alhamdulillah baik jg gue Mina. Iya nih gue masih belum nemu waktu yang tepat. Pokonya pasti gue berkunjung ke sana. Oh iya, kado dari lu buat Anthony udah gue kasih ya" ucap Lube.

"Pokonya gue tungguin lo ya, lo harus kesini. Titik! Oh iya makasi ya Lube" jawab Mina dari ekspresi ceria berubah menjadi sendu mendengar nama Anthony.

"Lu udah ga galau lagi kan?" tanya Lube.

"Apaansi, biasa aja." Jawab Mina tertawa kecil namun hati kecilnya masih mengingat Anthony.

Merekapun mengobrol kesana kemari selama 2 jam.

...***...

Keesokan harinya, Mina mendapat telepon dari nomor baru. Ia ragu-ragu untuk mengangkatnya, tapi tetap ia lakukan.

"Halo." Ucap Mina pelan.

"Halo Mina, apa kabar?" suara dari sebrang yang sangat tidak asing di telinga Mina.

Ya. Anthony meneleponnya setelah sekian lama mengabaikan Mina.

Air mata Mina jatuh tak tertahankan, namun ia enggan menunjukkannya.

"Sudah lama ya kita tidak berbicara." Ucap Anthony membuka pembicaraan.

"Oh iya. Ada apa?" jawab Mina singkat sambil menahan rasa sakitnya yang teramat dalam.

"Aku menghubungimu beberapa kali, namun nampaknya kamu memblokir nomorku." Ucap Anthony.

Mina memang sengaja memblokirnya supaya ia bisa menahan dirinya untuk tidak menghubungi Anthony.

"Kamu ada di Korea sekarang? Bagaimana kalau aku menyusulmu?" tambahnya.

"Tidak usah. Sekarang kita tidak ada hubungan apa-apa lagi. Kita urus hidup kita masing-masing." Jawabnya ketus.

Anthony terdiam sejenak, saat ia akan meneruskan pembicaraannya, tiba-tiba Mina memotong.

"Aku ada urusan keluar, tidak bisa berbicara lama-lama ditelepon. Maaf aku matikan teleponnya."

Kemudian ia mematikan teleponnya sambil menggenggam erat ponselnya.

Mina menangis lagi sekencang-kencangnya.....

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!