Bab 18

Pagi-pagi buta Mina membangunkan Lube yang masih tertidur.

"Lube ayo bangun, kita olahraga," ucap Mina sambil menggoyangkan kaki sahabatnya.

"Mina gausah ganggu gue, gue masih ngantuk," jawabnya dengan suara parau.

Akhirnya setelah puluhan kali Mina membangunkan sahabatnya, dengan terpaksa Lube menurutinya untuk berjogging disekitaran taman gedung.

"Semangat bu dokter kita hilangkan rasa ngantuk juga sisa mabuk semalam," ucap Mina cengengesan pada sahabatnya itu.

Lube ikut lari terpontang panting dengan rasa kantuknya yang teramat berat.

Mina menegakkan kepala Lube dan menyuruhnya membuka mata lebar-lebar. Seraya meluruskan ke arah sebrang dimana Do Hyun sedang berjogging juga.

"Buka mata lo. Liat disana ada Do Hyun!"

"Ya ampuuuunnnn Minaaaa. Gue pengen liat dia dari deket," mata Lube jadi melotot, segar.

"Inget ya, lu jangan norak. Nanti gue pancing dia biar lo bisa liat idol lo dari dekat," senyum Mina penuh intrik. Lube menurutinya, berusaha mengontrol dirinya agar tidak terlihat sedang mengagumi idol seperti kesetanan.

"Oke gue siap terlihat normal," semangat Lube.

Ketika Do Hyun akan melewatinya, Mina dengan sigap menghalangi lelaki tampan itu. Do Hyun menggeser langkah kakinya ke kiri supaya bisa lewat, kemudian Mina menggeser kakinya ke kiri juga. Do Hyun menggeser kakinya ke kanan, begitupun Mina mengikutinya. Sehingga langkah kaki Do Hyun terhenti. Dan berhadap-hadapan.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Do Hyun yang sudah terbiasa dengan tingkah Mina yang nyeleneh.

"Jogging." Jawab Mina tersenyum manis.

"Minggir kamu menghalangi jalanku!" pintanya datar.

"apakah kamu ada waktu unt-"

"Tidak ada"

Belum selesai Mina berbicara Do Hyun memotong pembicaraan seolah tau arah maksud Mina ingin mengganggunya. Kemudian ia berhasil lolos dari hadapan Mina dan berlari kecil menuju kedepan apartemennya dimana ada anggota membernya disana yang akan mengunjungi apartemennya.

Sementara itu Lube nampak histeris melihat sekelempok serbuk berlian yang sangat ia gilai.

"Mina boleh gue kejar mereka?" tanya Lube sambil mengguncang badan Mina.

"Eits.... Jangan-jangan. Kita harus tetap terlihat elegan. Boleh mengagumi tapi jangan norak. Gue punya ide.....!" dengan pose sebelah tangan Mina mejeng dipinggang dan sebelah tangannya lagi menjentikkan jari bagai mbak-mbak sinetron indosi*r dengan peran yang penuh intrik dan tipu muslihat.

...***...

Mina dan Lube pulang kemudian mandi dan berdandan rapi. Sebenarnya meskipun mereka tidak dandan, mereka sudah cantik diatas rata-rata.

"Bentar-bentar... Kenapa lu ikutan dandan sih?" Tanya Lube pada Mina.

"Sebenarnya gue naksir Do Hyun," jawabnya tersipu.

"Dasar wanita gila. Kalo lo naksir Do Hyun kenapa password pintu lu tanggal lahirnya Anthony? Gila bener-bener gila!" maki sahabatnya sambil tertawa.

"Heh ko lu tau sih?" tanya Mina kaget.

Lube mengerlingkan matanya namun tidak menjawab pertanyaan sahabatnya yang semalaman mabuk berat tidak mengingat apapun.

"Udah-udah sekarang kita ngapain?" tanya Lube penasaran.

"Tenang aja. Lu ikutin gue aja oke," Mina dengan santai melenggang menuju dapur dan diambilnya suatu barang kemudian keluar pintu apartemennya diekori Lube.

...***...

Dipencetnya bel rumah milik Do Hyun.

Satu kali tidak ada jawaban, kemudian kedua kalinya akhirnya si empunya rumah membuka pintu. Wajah tampan yang dinanti Mina akhirnya muncul juga.

"Ada apa?" tanya Do Hyun dengan ciri khas wajah datarnya.

"Mmmmm ini gue mau balikin piring bekas sushi yang waktu itu," alasannya.

Do Hyun mengambil piring tersebut kemudian berlalu menutup pintunya.

"Eh eh gue belum selesai bicara," ucap Mina setengah berteriak. Namun pintu sudah tertutup rapat.

"Yah..... gagal!" Lube kecewa padahal ia sangat ingin melihat teman-teman Do Hyun juga.

"Tenang gue masih ada satu barang lagi," jawab Mina tak kalah akal.

Mina balik badan menuju apartemennya, dicarinya coat yang sudah dicuci bersih milik Do Hyun.

Kemudian Mina memencet lagi bell pintu milik tetangganya itu.

"Kenapa lagi?" tanya Do Hyun malas.

"Mmmm ini coat milikmu." Jawabnya tapi tidak langsung menyerahkan coat tsb.

"Sudah kubilang buang saja"

"Eh jangan begitu. Ini sudah kucuci bersih ko," terangnya.

Do Hyun malas berdebat kemudian pintunya akan ia tutup lagi tapi Mina dengan sigap menahannya.

"Apa lagi?" tanya Do Hyun.

"Bolehkah aku masuk? Sepertinya temanmu ada disini."

Sesuai dugaan Do Hyun, Mina sedang cari perhatian agar dirinya di ajak bergabung dengan temannya. Do Hyun mengerlingkan matanya kemudian menggelengkan kepalanya sebagai tanda bahwa Mina tidak diterima masuk kedalam rumahnya.

"Please Do Hyun yang tampan dan baik hati....." Mina menyatukan kedua telapak tangan sebagai tanda permohonannya.

"Tidak!" jawab Do Hyun tidak goyah.

"Siapa itu?" tanya seseorang dibelakang Do Hyun.

"Ehhhh hai....Min Hyuk," jawab Mina dengan sigap dari luar.

"Apakah Mina?" tanya Min Hyuk.

"Iya benar, aku akan mengembalikan coat milik Do Hyun" senyumnya.

"Oh hai apakabar? Ayo Mina ikut bergabung dengan kita!" Min Hyuk bagai pemilik rumah dengan entengnya mengajak orang lain masuk.

"Aku dengan seorang teman, apakah boleh ikut juga?"

"Tentu saja," jawab Min Hyuk.

Mina memeletkan lidahnya di depan Do Hyun, mengejek. Kemudian masuk kedalam apartemennya. Do Hyun tidak bereaksi apa-apa melihat tingkah Mina yang sudah biasa nyeleneh padanya.

"Hai guys, perkenalkan ini Mina tetangga Do Hyun" Min Hyuk memperkenalkan Mina pada teman-temannya.

Kemudian mereka berkenalan satu sama lain, diikuti Lube juga. Betapa bahagianya Lube bisa berada dekat dengan artis favoritnya. Ia hanya bisa menjerit kegirangan dalam hatinya. Tapi tidak bisa mengekspresikan lepas rasa bahagianya. Ia tidak ingin terlihat norak seperti wejangan yang Mina berikan padanya.

"Kapan kalian akan kembali mengeluarkan album?" Lube bertanya.

"Apakah kamu fans BTX?" tanya Min Ho.

"Sejujurnya iya," jawabnya sambil menyatukan kedua ujung jari telunjuknya.

"Tunggu saja beberapa bulan lagi." Jawab anggota yang lainnya.

"Sukai idolmu sewajarnya, jangan berlebihan. Karena idol juga manusia biasa. Banyak kekurangannya juga, banyak hal-hal negatif yang disembunyikan dari para fansnya," tiba-tiba Do Hyun menasehati sahabat Mina.

"Ah iya tentu saja," jawab Lube gugup.

Sepertinya Do Hyun mengetahui kalau Lube sebenarnya fans fanatik grup boybandnya.

"Ah ayo kita memesan pizza, aku yang teraktir!" Mina mengalihkan susana canggung yang menyeruak diruangan tsb.

"Waaahhh terimakasih." Sorak teman-teman Do Hyun.

...***...

Akhirnya pizza dan minumannya sudah datang. Mereka menyantapnya bersama-sama. Mina grecep mengambil soju yang kini menjadi minuman favoritnya.

Do Hyun tak kalah grecepnya merebut soju dari tangan gadis cantik tsb.

"Kamu minum cola saja" Do Hyun menyodorkan botol minuman berkarbonasi tsb.

"Tapi soju lebih menenangkan"

"Mengacaukan lebih tepatnya. Kamu merepotkan saat mabuk. Ini minum ini saja!" kata Do Hyun masih memberikan minuman bersoda.

Teman-teman Do Hyun melirik satu sama lain. Mereka menyadari perubahan sikap Do Hyun yang dingin dan tidak banyak bicara mendadak lebih manusiawi.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!