Mina, sudah siap mengajukan surat resign dari kantornya. Menghadaplah ia ke meja atasannya, Bu Jessica Manager Finance.
"Permisi Bu. Apakah saya boleh duduk?" tanya nya.
"Ada apa Mina?" Bu Jessica bertanya balik.
"Ini bu, saya mau mengajukan surat resign"
"Memangnya kamu sudah punya pekerjaan lain?" Bu Jess memastikan sambil membaca surat resign nya.
"Belum bu." Jawabnya singkat sambil tersenyum.
"Kalau begitu, gausah lah kamu resign-resign."
"Tapi Bu, saya ingin mencari pengalaman baru." Balasnya.
"Singkat banget Mina kamu resign per minggu depan. Satu bulan lah minimal, saya butuh waktu buat cari pengganti kamu." Ujarnya sambil memegang surat resign.
Minapun izin undur diri dari meja atasannya itu.
Karena tak ada yang mengetahui status Mina yang merupakan anak dari komisaris sekaligus adik dari direktur di perusahaan tersebut, jd ia tetap diperlakukan sama seperti karyawan yang lainnya.
...***...
Tanpa berpikir panjang, Mina berjalan menuju ruang direktur. Ya, kakak satu-satunya berada diruangan eksekutif itu. Berbicaralah ia pada sekretarisnya.
"Bisa saya bertemu dengan Pak Daniel?" pintanya sopan.
"Sudah ada janji? Nama mbaknya siapa?" tanya Rachel sekretaris kakaknya.
"Belum sih. Nama saya Mina." Jawab Mina sambil tersenyum.
Setelah menghubungi sang direktur, akhirnya sekretaris mempersilahkan Mina masuk.
...***...
"Kakak." Senyum Mina sambil duduk di sofa ruangan eksekutif tsb.
"Kenapa Dik, tumben kamu mau nyamperin kakak di kantor?" tanya Daniel sambil beranjak dari kursi kebesarannya.
"Mmmmmm bisa minta tolong?" tanya Mina sedikit manja.
"Tolong apa?" jawab Daniel sambil nyengir mengejek adik semata wayangnya.
"Aku kan mau resign ya. Tp Bu Jess ga ngijinin aku resign per minggu depan harus nunggu satu bulan lagi katanya"
"Emang knp kamu resign dik?" tanya nya heran.
"Aku sementara waktu mau tinggal di Korea kak" Entengnya.
"Mau ngapain kesana? Emang kamu udah bilang sama Ayah Ibu?" tanya Daniel yang masih terheran.
"Aku pengen nyari suasana baru aja kak. Ayah Ibu jg udah ngijinin ko" Jawabnya sambil memelintir ujung kemejanya, karena tidak bisa berterus terang mengenai keadaannya yang sedang galau.
"Ya sudah lah de, kl itu mau kamu. Nanti kakak yang bicara sama Bu Jess"
"Terima Kasih kakak. Muach muach." Ujar Mina sambil peluk cium sang kakak.
"Kapan berangkat? Biar kakak yang anterin"
"Gausah kak, Mina bisa sendiri kok" jawab Mina sambil berdiri mundur kemudian berlalu pamit dari ruangan sang direktur.
...***...
Mina segera membereskan meja kerjanya, kemudian mengatur dan merinci serah terima pekerjaannya untuk orang baru dikantornya.
Proses resign pun dipermudah berkat kakaknya tentunya.
Tibalah hari terkahir Mina dikantornya. Setelah mengadakan Farewell Party, di jabatnya tangan teman dan mantan atasannya satu persatu.
"Sukses ya kamu di tempat baru." Ujar salah satu temannya walaupun ia tidak tahu Mina akan pindah kerja kemana.
"Terimakasih, sukses selalu untuk kalian juga ya." Balasnya.
Ada perasaan lega yang Mina Rasakan.
...***...
Nampak Mina sibuk dirumah membereskan semua yang ada dikamarnya. Satu per satu yang akan dia bawa ke negara ginseng ia letakan di kopernya.
Banyak sekali barang maupun foto yang mengingatkannya pada Anthony. Satu persatu ia letakan di kardus besar, kemudian ia taruh semua kenangan dalam kotak tersebut di pojokan lemari kamar.
Gerakannya terhenti saat melihat kotak hadiah untuk ulang tahun Anthony yang ia beli di Mal Cassanova bersama sahabatnya Lubena tempo lalu.
Ia menatap kosong hadiah tersebut, kemudian ia copot kertas yang bertuliskan "Selamat ulang tahun Anthony, I always Love You" kemudian ia merobeknya. Diletakannya kembali kotak hadiah tersebut ke dalam goody bag lalu ia taruh di atas meja riasnya.
Mina tidak begitu banyak membawa baju, karena ia bisa membelinya di Korea pikirnya. Ia tidak mau terlalu ribet.
...***...
kriiing kriiiinggg kriinng..
Suara ponsel Lubena berbunyi.
Lalu diangkatnya panggilan tersebut dari sahabatnya, Kamina tentunya.
"Hallo sahabatku." Sapa Mina dari sebrang.
"Hallo, udah ga galau lagi lo?" jawab Lubena ceplas ceplos.
Mina hanya membalasnya dengan tertawa karena sedang tak ingin membahas peristiwa yang masih membuat hatinya sangat perih.
"Lu sibuk ga Lube? Gue pengen ketemu." Ujarnya
"Sekarang gue masih di klinik nih, paling bisa ketemu besok kali yah. Gue off." Jawab Lube.
"Oh ya sudah, besok kita ketemu di Barony steak ya"
Setelah sepakat bertemu besok, saluran telepon pun di tutup.
...***...
"Aduh sorry sorry.... Gue telat ya?" tanya Lube sambil memeluk Mina dari belakang, yang duduk di meja no.8.
"Aish..... Ngga ko, gue baru 5 menit yang lalu datang Lub." Jawabnya santai.
Mereka pun berbincang sambil menyantap makanan yang sudah dipesan.
"Eh Lube gue mau minta tolong." Mina membuka percakapan tujuan utamanya bertemu Lube.
"Minta Tolong apa Mina? Tumben" Jawabnya terheran.
"Tolong kasihkan hadiah ini 2 minggu lagi untuk Anthony!" ujarnya sambil menyodorkan goodybag berisi jam tangan yang telah dibelinya tempo lalu.
"Kenapa harus gue Mina? Lagian udahlah gausah lu kasih buat orang yang udah khianatin lu!" jawab Lube ogah.
"Minta tolong Lube. Ini hadiah terakhir gue buat dia sebelum gue berangkat ke Korea." Mina memohon.
"Hah? Ngapain lo ke korea?" jawabnya kaget.
"Gue mau tinggal disana beberapa bulan Lub, entah apa yang mau gue lakuin disana. Entah kerja atau sekedar jalan-jalan aja. Yang jelas semoga gue bisa lupain Anthony." Ujarnya.
"Ya ampun Mina, segitunya lu mau lepas dari bayang-bayang Anthony. Gue dukung selama itu baik buat lo. Tapi apa lo ga akan kangen sama gue?" cerocosnya.
"Hahahaha... Kapan-kapan kalo lu libur, lu nyusul gue ke sana ya." Jawab Mina geli.
"Disana lu mau tinggal dimana?" tanyanya.
"Belum tau, gue belum nanya bokap. Nanti gue kabari ya Lub." Jawabnya yang memang belum tau.
"Kapan lo berangkat?" tanyanya kembali.
"5 hari lagi" jawabnya pasti.
...***...
"Halo sayang apakabar?" suara Ayah Mina di telepon.
"Baik ayah. Ayah dan Ibu apakabar?" tanyanya balik.
"Baik sayang" Jawabnya.
"Mina gimana persiapan kamu untuk berangkat nanti terbang ke Korea?" Ayahnya memastikan.
"Sudah 90% Ayah. Tapi apa udah ayah atur nanti tempat tinggal Mina dimana?" tanyanya.
"Sudah sayang, nanti Roni menghubungi kamu yah. Roni yang atur." Jawabnya.
Aset Minhwa group memang banyak dimana-mana termasuk apartemen di Korea.
Bagi Rafael membeli apartement di luar negeri seperti membeli kacang goreng.
...***...
ddrrrt drrrttt.
Sebuah pesan masuk dari Roni asisten Rafael.
"Nona Mina, untuk tempat tinggal di Korea sudah tuan siapkan di lantai 6, 172, Hannam The Hill . Apabila butuh bantuan, saya siap membantu."
"Iya terima kasih Roni." Jawabnya singkat.
Kemudian Mina searching2 mengenai apartement yang akan ia tempati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments