Bab 15

Suasana malam itu terasa romantis dan membuat dada Mina menjadi dagdigdug. Ia sampai membayangkan bagaimana rasanya memeluk tubuh Do Hyun dari depan sehingga pipinya dapat menyentuh dada bidangnya. Wajah Mina semakin memerah.

Do Hyun tanpa sengaja menyadari perubahan ekspresi muka Mina yang sedang membayangkan sesuatu, keningnya langsung mengkerut.

Baru saja Do Hyun akan menyentil kening Mina untuk menyadarkannya, tiba-tiba dering teleponnya berbunyi.

"Apa kau sudah lupa pada nenek?" suara dari sebrang membuat Do Hyun gugup.

"Maafkan aku nek, besok aku akan mengunjungimu." Jawab Do Hyun dengan cepat karena takut sang nenek yang ia sayangi marah.

"Hhhmmmm...." Jawab sang nenek singkat kemudian teleponnya ia matikan.

...***...

"Siapa itu?" tanya Mina penasaran.

"Nenek"

"Besok kamu mau kerumahnya? Aku ikut boleh? Di mana tempat tinggal nenek?" tanya nya lagi.

"Mana boleh, nenek ku sangat galak." Ucapnya.

"Ya apa salahnya mengajak temanmu kerumah nenek? Segalak apa sih beliau sampai kamu takut padanya?"

"Dia bukan hanya galak. Tapi juga suka mengatur. Tapi aku menyayanginya." Jawab Do Hyun sambil tersenyum.

"Hmmmm yasudah, kalau kamu tidak mau mengajakku mungkin aku akan main ke club saja. Sejujurnya aku masih trauma dengan kejadian Gong Yo kemarin." Ucap Mina mencari alasan supaya diajak Do Hyun.

"Hmmm baiklah, kalau gitu jangan kaget dengan sikap nenekku ya. Mungkin kamu akan tertekan kalau bertemu dengannya. Tapi hatinya baik." Jawabnya sambil mendelik.

"Tenang saja, akan kuhadapi dengan lapang dada." Jawab Mina percaya diri.

Sebenarnya Mina sangat menyukai tantangan, apalagi ia tinggal bukan di negaranya sendiri kemudian bertemu Do Hyun dan bertemu banyak karakter lain dan tempat baru untuknya. Hidupnya lebih berwarna sekarang.

...***...

Mina bergegas bangun pagi dan menyiapkan kopernya untuk pergi kerumah nenek Do Hyun.

Do Hyun bukan siapa-siapanya tapi Mina selalu ingin terlibat dikehidupannya. Apakah ini caranya untuk mendekati Do Hyun? Entahlah. Sepertinya iya.

Dipencetnya bell apartemen milik Do Hyun. Tapi ia tidak keluar-keluar. Sudah 15 menit berlalu Mina menunggunya di depan pintu. Akhirnya Mina memutuskan untuk masuk sendiri kerumah Do Hyun. Dia mengeluarkan ponselnya dan mencari pesan dari Do Hyun kemarin yang sudah memberikannya password tempat tinggalnya.

Mina berhasil masuk namun ia tidak mendapati Do Hyun berada dikamarnya.

"Apakah ini rumahmu?" tanya Do Hyun mengagetkan Mina dari belakang seraya memakai handuk menutupi bagian bawahnya namun dadanya tanpa sengaja terumbar membuat Mina menjadi malu.

"Astagaaaa! Aku kaget. Aku sudah memencet bell pintumu. Kenapa tidak dibuka?" tanyanya.

"Aku sedang mandi. Lihatkan? " Tanyanya membuat Mina semakin malu.

"Yasudah yasudah aku menunggumu di ruang tv. Jangan lama-lama ya." Mina langsung kabur karena dada nya sesak melihat tubuh indah milik Do Hyun.

"Dasar mesum" ucap Do Hyun yang mengetahui isi pikiran Mina.

...***...

Akhirnya Do Hyun dan Mina sampai dirumah nenek sekitar 2 jam perjalanan.

Rumahnya tampak luas, asri, bersih, tanaman pot bunga berjejer rapi, dan masih tradisional seperti di film-film kerajaan Korea.

"Nenek aku datang." Ucap Do Hyun.

"Ya ampun anak nakal ini, kenapa kamu baru menemuiku setelah sekian lama?" Nenek memukul pelan seraya memeluk cucu kesayangannya.

"Maafkan aku nek, aku sangat sibuk." Jawab Do Hyun mendadak manis.

Raut wajah nenek langsung berubah masam ketika melihat Mina.

"Kamu siapa?" tanyanya pada Mina.

"Ah.... Perkenalkan namaku Mina teman Do Hyun nek." jawabnya agak gugup tapi manis.

"Kenapa kamu mengikuti cucuku kesini? Apakah kamu sedekat itu dengannya?" tanya nenek sambil memincingkan ujung bibirnya seraya tak suka seorang wanita terlihat jelas mendekati cucu kesayangannya.

"Nenek jangan begitu nek, Mina ini temanku sekaligus penerjemah saat aku tour keliling dunia nanti. Dia bisa dibilang teman sekaligus rekan kerjaku nanti." Do Hyun memotong sambil memeluk neneknya lagi.

"Astaga.... Kenapa nenek Do Hyun sangat sinis sekali. Ku kira Do Hyun kemarin bilang seperti itu supaya aku tak ikut dengannya. Tapi ternyata kenyataannya memang begitu." Keluh Mina dalam hati.

"Mina istirahatlah dulu." Ucap Do Hyun sambil menuntunnya menuju kamar tamu milik nenek.

Kemudian Do Hyun bergegas membawa nenek ke halaman belakang dimana suasananya sangat sejuk, cocok untuk bersantai sambil berbincang.

"Bagaimana kabar nenek? Apakah nenek baik-baik saja?" tanya Do Hyun sambil memijat-mijat kaki neneknya.

"Baik. Tapi nenek merasa kesepian akhir-akhir ini. Kamu sangat sibuk, Eun Bi (adik Do Hyun) juga sudah lama tidak mengunjungiku." Keluhnya.

"Yang terpenting aku sekarang sudah ada disini nek." Ucap Do Hyun manis.

Nenek tertawa seraya mengusap kepala cucu kesangannya.

"Tapi bagaimana bisa kamu mengajak seorang wanita kerumahku? Apakah kamu tidak takut kalau ibumu akan mengetahuinya?" Tanya nenek lagi.

"Tenang saja nek. Tidak usah memikirkannya sampai kesana. Aku akan baik-baik saja. Aku bisa mengatasi semuanya. Aku sudah besar sekarang nek." Jawab Do Hyun menenangkan kekhawatiran neneknya.

Entah seperti apa karakter ibu Do Hyun sampai-sampai nenek sangat khawatir.

...***...

Tok, tok, tok.

Pagi-pagi sekali pintu kamar Mina di ketuk.

Mina terkaget kemudian membuka pintunya.

"Tidak baik seorang wanita muda jam segini masih tidur. Ayo siap-siap ikuti aku berkebun." Ucap nenek membangunkan Mina.

"Baik Nek." Mina langsung tersadar. Kemudian ia tergesa-gesa pergi ke kamar mandi dan bersiap secepat kilat.

"Ayo Nek, Mina sudah siap." Ucap Mina semangat.

Nenek memperhatikannya dari atas sampai bawah.

"Apakah cocok berkebun memakai rok mini dan sepatu heels?" Nenek membentak.

"Oh maafkan aku nek, segera ku ganti" Mina berlari menuju kamarnya kemudian menggantinya dengan celana training panjang.

"Hmmmm dasar wanita jaman sekarang tak tau malu!" sinis nenek.

...***...

"Kamu gali sedikit lagi, tanahnya kurang dalam!" bentak nenek pada Mina di kebun.

"Baiklah Nek, apakah seperti ini?" Mina tetap menjawabnya dengan sopan dan ramah, mengabaikan sikap nenek Do Hyun yang galak.

"Iya betul begitu." Jawab nenek singkat sambil memakan anggur ditangannya.

Tiba-tiba Do Hyun datang mengelap keringat di dahi Mina.

"Sudahlah kamu jangan memaksakan, Nenek hanya sedang mengujimu. Tidak usah kamu ikuti perintahnya!" Ucap Do Hyun.

"Ah tidak apa-apa, aku senang ko. Ini pengalaman baru bagiku." Jawab Mina tetap optimis. Dan memang benar adanya Mina lahir dari keluarga yang berkecukupan, tidak pernah ia merasa kesusahan apalagi sampai repot-repot menanam tanaman seperti ini.

Sementara nenek melihat sikap Do Hyun pada Mina tanpa sengaja menjadi tersenyum.

"Ayo kita sarapan, aku sudah memasak!" ajak Do Hyun pada nenek dan Mina.

Kemudian mereka menghentikan kegiatan berkebun dan duduk diruang makan.

...***...

"Hhhmmmmm ini sangat enak, seperti biasa masakanmu tidak pernah mengecewakan." Ucap Mina memuji.

"Apakah Do Hyun pernah memasak untukmu?" tanya nenek penasaran.

"Pernah nek, Do Hyun benar-benar tipeku." Mina semakin blak-blakan membuat nenek tersedak hampir menyemburkan makanannya karena kaget dengan jawaban Mina.

"Ya ampun Nek, ini minum-minum." Mina panik seraya memberi nenek minum.

Sementara itu Do Hyun menatap Mina karena tak kalah kaget dengan jawabannya tadi.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!