Ketika Mina menangis tiba-tiba chat dari tetangganya masuk.
"Kamu menangis lagi? Tutup pintu kamarnya supaya tidak mengganggu!" Do Hyun menegor tetangganya si Miss Galau itu.
Mina beranjak kemudian keluar dari kamar menuju balkonnya.
"Hei idol apa begini caramu memperlakukan wanita yang sedang menangis?" marahnya sambil terisak.
Do Hyun bingung apa yang harus dia lakukan pada tetangganya yang selalu berisik ini.
"Sebaiknya kamu segera pulang ke negara asalmu!" ucap Do Hyun.
Tangisan Mina semakin kencang mendengar kata-kata tetangganya yang menyakitkan.
Do Hyun merasa bersalah dengan apa yang dia ucapkan.
"Mau ku belikan ice cream?" tanya Do Hyun.
"Apakah ada rasa coklat?" Mina menghentikan tangisannya seraya tertarik dengan tawaran Do Hyun.
"Mungkin ada. Yasudah ayo keluar" ajak Do Hyun.
...***...
Mina menggunakan atasan putih dan rok berwarna cream. Gayanya sederhana namun tampak cantik sekali, rambutnya yang panjang dibiarkan terurai. Do Hyun menunggunya di depan lift sampai menatapnya tidak berkedip. Memang Mina memiliki kecantikan tak kalah dengan artis-artis Korea. Mata, hidung, bibir, bentuk muka yang imut asli natural tanpa treatment apalagi operasi plastik.
"Kita mau beli ice cream dimana?" tanya Mina sambil menunggu pintu lift terbuka.
"Dimana aja terserah." Ucap Do Hyun datar.
"Ck... Gimana sih, kamu kan yang tau daerah sini. Aku mana tau." Mina mencak-mencak mendengar ucapan Do Hyun yang bilang terserah.
"Liat aja nanti." Ucapnya datar lagi.
Sesampainya di parkiran mobil, tiba-tiba Gong Yo menyapa.
"Mina aku harap waktu itu kamu tidak salah paham" Ujarnya.
"Oh iya Gong Yo, aku sudah melupakannya. Mungkin aku yang terlalu sensitif." Jawab Mina kebingungan.
"Kamu mau pergi ya? Hati-hati dijalan" ucap Gong Yo masih ramah.
"Terimakasih." Senyumnya.
Kemudian Mina masuk ke dalam mobil milik Do Hyun.
Gong Yo menatap tajam ketika mobil yang di bawa Do Hyun berlalu. Do Hyun menyadarinya tatkala ia melihat kaca spionnya.
"Sudah sejauh mana kamu berteman dengan pria itu?" tanya Do Hyun.
"Gong Yo maksudmu? Mmmmm.. Yah hanya sebatas teman biasa. Dia ingin menghiburku karna aku selalu galau." Ucap Mina ngasal.
"Tidak semua orang itu baik, kamu harus lebih hati-hati. Apalagi dengan pria yang baru kamu kenal." Nasihat Do Hyun.
"Iya memang benar katamu, aku harus berhati-hati termasuk pada tetanggaku yang kejam ini." Sindirnya.
Do Hyun hanya mendelik tanpa membalas ucapan Mina sedikitpun. Karena ia tau kalau Mina memang sebal padanya.
...***...
Akhirnya mereka sampai di kedai ice cream gelato yang jauh dari apartemen mereka.
"Sudah sampai." Do Hyun membangunkan Mina yang tertidur pulas.
"Sepertinya jauh sekali ya?" tanya Mina setengah sadar.
"Turun!" Do Hyun menyuruhnya dengan muka yang datar.
"Let's goooooo!" Mina beranjak dari tempat duduknya.
"Kamu saja yang beli, aku menunggu di mobil. Punyaku rasa vanilla yah," pesannya.
"Yah.... Tidak kaget aku kalau ternyata aku dijadikan pesuruhmu," ujar Mina malas.
"Aku seorang idol, kalau ada yang memotretku bersamamu bisa hancur karirku." Ucapnya tanpa dosa.
Mina mendelik malas, kemudian dengan terpaksa ia membeli ice cream sendiri dengan tidak lupa membeli ice cream pesanan si idol.
"Nih ice cream mu sudah siap." Mina mengulurkan tangan kanannya yang memegang ice cream vanilla.
"Pegang dulu sebentar, kita makan ice cream dekat pantai." Do Hyun melajukan mobilnya di samping pantai dekat kedai ice cream gelato.
Mereka menduduki kap mobil mewah milik Do Hyun sambil makan ice cream dan memandang sunset.
Tak sengaja Do Hyun melihat Mina memakan ice cream dengan tenang kemudian helai demi helai rambutnya tersibak angin.
"Sangat cantik." Refleknya.
"Kenapa?" tanya Mina yang tidak menyadari ucapan Do Hyun.
"Ehemmm tidak apa-apa." Jawab Do Hyun salting. Untung saja ucapannya tidak terdengar Mina.
Perlahan perasaan Mina membaik, ia tersenyum sambil menatap ombak. Ia merasa lega ternyata sedikitnya ingatan tentang Anthony mulai pudar walaupun tidak sepenuhnya melupakan.
...***...
Pertengahan malam mereka sampai di apartemennya. Mina menemukan lagi kertas didepan pintu tempat tinggalnya. Isinya bertulisakan: "Mina jika kau berani menolakku. Maka akan kubunuh kau"
Mina bergetar sampai kertas yang ia pegang ikut bergetar. Do Hyun merampas kertas tersebut kemudian menyimpannya untuk bukti laporan polisi.
"Besok kita ke kantor polisi lagi, sekarang waktunya beristirahat." Ucap Do Hyun.
Dan mereka memutuskan untuk masuk ke apartemennya masing-masing. Namun Mina mengurungkan niatnya untuk masuk apartemen miliknya sendiri. Tatkala melihat sepasang sepatu di dekat pintu masuk.
Mina menutup kembali pintu apartemennya. Kemudian memencet bell apartemen tetangganya. Do Hyun membuka pintu dan terheran mengapa Mina datang.
"Bolehkah aku menginap d apartemenmu sampai kita laporkan kejadian ini pada polisi?" tanya Mina.
"Tidak baik seorang wanita menginap dirumah pria yang baru dikenalnya."
"Tapi seseorang sepertinya masuk ke dalam apartemenku." Mina ketakutan.
Do Hyun langsung membukakan pintunya lebar-lebar.
Do Hyun meminjamkan kamar keduanya pada Mina.
"Maaf apakah boleh aku meminjam bajumu? Bajuku tidak nyaman dipakai untuk tidur." Pinta Mina.
"Tunggu sebentar." Ucap Do Hyun datar sambil mengambil baju dari kamarnya.
Diberikannya kaos dan celana boxer milik Do Hyun. Sudah barang tentu ketika Mina yang memakai terlihat sangat kebesaran mengingat badan Do Hyun yang tinggi 185cm dan dan memiliki dada yang bidang. Sedangkan Mina hanya memiliki tinggi 160cm.
"Do Hyun apakah kamu punya ramyeon? Aku sangat lapar." Pinta Mina lagi.
Do Hyun menatapnya agak malas seolah-olah dalam hatinya berbicara: "mengapa kamu sangat merepotkan sekali"
Do Hyun kemudian ke dapur dan memasakkannya untuk Mina. Wanita ini terkesima melihat seorang idol tampan yang memasak untuknya. Ditatapnya tanpa kedip. "Ya ampun kenapa kamu tampan sekali" Batinnya.
Setelah makanan nya jadi, Do Hyun menyajikannya di meja bar dapurnya kemudian meninggalkannya untuk Mina.
"Terimakasih Do Hyun, aku akan memakannya dengan lahap."
Do Hyun hanya meliriknya dan berlalu.
"Eh tunggu tunggu! Sebaiknya kamu juga makan. Ayo kita makan bersama!" ucap Mina.
"Kamu saja sendiri!" ucap Do Hyun
"Tidak tidak tidak bisa begitu, kamu tidak sopan membiarkan tamu terduduk makan sendiri disini." Ucap Mina sambil geleng-geleng.
Padahal sebenarnya Mina tamu yang tak di undang. Tapi Do Hyun menurutinya karena tidak mau berdebat.
Do Hyun terpaksa duduk menemaninya makan ramyeon. Diambilnya sumpit dan ia memasukannya di mangkuk kecil. Seruput demi seruput masuk kedalam mulutnya.
Sementara itu Mina menatapnya sambil menggigit sumpit dan berbicara dalam hatinya "ya ampun seperti di dalam drama drama saja, wanita memakai pakaian pria dirumahnya, kemudian memakan ramyeon bersama. Apakah kita sedang berkencan?"
Kemudian ia tertawa geli sendiri.
Do Hyun yang sedang makan ramyeon terhenti dan menatap tingkah Mina yang aneh. "Mengapa kamu tertawa sendiri?" tanya Do Hyun skeptis.
"Ah gak apa-apa ko." Mina salting dengan pikirannya sendiri.
Tiba-tiba bell berbunyi. Do Hyun segera mengecek siapa yang datang, dilihatnya kamera dekat pintunya. Tapi tidak ada seorangpun.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments