Bab 16

"Lancang sekali kamu menyukai cucuku, seorang idol tampan, terkenal dan kaya raya. Memangnya kamu siapa? berani sekali!" omel sang nenek pada Mina.

"Aduuuuhhh nenek jangan marah, mana bisa aku mengontrol perasaanku." Ujar Mina nyeplos.

"Haaaaduuuhhhh... Kepalaku jadi sakit, Do Hyun antar aku ke kamarku!" manja sang nenek karena takut cucu kesayangannya direbut.

...***...

"Nenekmu tingahnya seperti anak kecil saja." Ucap Mina pada Do Hyun.

Do Hyun hanya terdiam mendengar ucapan Mina.

Memang nenek sangat menyayangi cucunya yang ia urus sejak kecil. Do Hyun memilih tinggal bersama neneknya dibanding orangtuanya.

Ibu Do Hyun meninggalkan ayahnya yang sakit-sakitan bersama orang sewaan untuk merawatnya sedangkan ia hanya fokus pada bisnisnya tanpa pernah menanyakan kabar suaminya di rumah sakit. Baginya uang uang uang lah yang terpenting dibanding suaminya sendiri. Ibunya telah memiliki dunia tapi tidak dengan keutuhan apalagi keharmonisan rumah tangganya.

Do Hyun dibesarkan oleh sang nenek sejak duduk dibangku Sekolah Dasar.

Saat ini hubungannya dengan ibunya tidak baik. Ibunya menginginkan ia meneruskan bisnis keluarganya, tapi Do Hyun lebih memilih jalannya sendiri menjadi seorang idol terkenal.

"Do Hyun dimana ibumu?" tanya Mina penasaran.

"Aku tidak memiliki ibu." Jawabnya malas-malasan seraya berlalu menuju taman.

Mina terdiam paham bahwa Do Hyun sedang tidak ingin membahasnya.

...***...

"Apakah kamu ingin memancing?" tanya Do Hyun pada Mina yang mengikutinya dari belakang menuju taman.

"Tapi bagaimana dengan nenek?" tanya Mina khawatir.

"Tidak apa-apa. Nenek akan sembuh sendiri" ucap Do Hyun yang paham kalau neneknya seorang drama queen karena takut cucunya direbut.

...***...

Kemudian Do Hyun dan Mina pergi menuju sungai untuk memancing. Dalam perjalanannya ia melihat banyak pohon-pohon rindang. Udaranya sejuk walaupun matahari menyinari. Namun Mina yang tidak biasa berjalan jauh sudah nampak kelelahan.

"Do Hyun apakah masih jauh?" tanyanya penasaran.

"Sebentar lagi sampai. Apakah kamu sudah kelelahan?" tanya Do Hyun.

"Hah hoh huh... Aku sudah kelelahan." Jawab Mina sambil mengatur nafasnya.

"Yasudah kubantu"

Mina sudah siap mengangkat kedua tangannya agar Do Hyun gampang meraihnya ketika menggendongnya, tapi ternyata Do Hyun membantu mendorong jalan Mina dari belakang. Bagai kang bakso mendorong gerobaknya.

"Kenapa kamu malah mendorongku dari belakang? Kukira kamu akan menggendongku?" tanya Mina sebal.

"Semangat.... Kamu harus terbiasa berjalan jauh dan menanjak kalau di Korea." Ucap Do Hyun meledek.

Mina langsung memincingkan bibirnya karena bantuan dari Do Hyun tak sesuai ekspetasinya.

"Waaahhh sudah sampai." Tiba-tiba Mina berteriak gembira ketika melihat sungai beberapa meter lagi.

...***...

Sesampainya dipinggir sungai yang jernih, mereka memancing bersama. Mereka duduk berjarak sekitar 1 meter bersebelahan.

"Whooaaaa seru sekali yah memancing di sungai bersama idol. Fansmu pasti akan marah kalau tau kamu berduaan bersama wanita." Ucap Mina.

"Berisik sekali, ikan akan kabur mendengar suaramu!" celetuk Do Hyun datar.

"Huh dasar, memang kamu seorang idol tampan. Tapi kepribadianmu sungguh menyebalkan." Jawab Mina.

Do Hyun hanya mendengar celotehan Mina seraya tersenyum tapi tidak meresponnya. Ia memilih fokus memancing, dengan segudang renungan dalam pikirannya. Entah apa yang sedang ia pikirkan.

Setelah mendapat ikan sekitar 5 ekor berukuran sedang. Mereka memutuskan untuk menyudahinya dan kembali kerumah nenek.

...***...

Sekitar 10 meter nampak nenek sedang melihat-lihat tanamannya di halaman rumah sambil menyemprot-nyemprot daunnya dengan vitamin khusus tanaman.

"Nenek....." Mina berlari memeluk neneknya Do Hyun.

"Aaaahhhhh.... Lepaskan. Memangnya kamu cucuku?" jawab nenek sebal sambil membuka lingkar tangan Mina yang membelit ditubuhnya.

"Lihat nek, hasil tangkapan kita tadi!" Mina mengabaikan sikap nenek yang jutek padanya tapi malah lebih ramah padanya. Seolah mengetahui sikap nenek padanya bukan semata-mata sebal yang sesungguhnya.

"Itu pasti cucuku yang menangkapnya." Ujar nenek sambil memalingkan muka dan melanjutkan menyemprot tanamannya.

"Memang Do Hyun yang menangkapnya. Tapi kalau bukan karena aku yang menemaninya, sudah pasti ikan ini tidak akan nyangkut nek"

"Hmmmmmhhhh percaya diri sekali, memang cucuku saja yang hebat." Cibir nenek.

Do Hyun tertawa melihat pertengkaran kecil antara Mina dan neneknya sambil berlalu membawa hasil tangkapannya menuju dapur.

"Nenek, Do Hyun itu ganteng sekali. Apa boleh aku jadi cucumu juga?" goda Mina pada nenek sambil berlari mengikuti Do Hyun karena nenek pasti akan memarahinya.

"Ck, ck, ck. Jaman sudah berubah, wanita yang mengejar-ngejar pria sekarang. Sungguh memalukan." Omel sang nenek.

...***...

Malam tiba. Mina, Do Hyun dan Nenek sedang membakar ikan hasil tangkapan Do Hyun.

"Waaaaa kelihatannya enak yah." Mina membuka pembicaraan.

"Ngomong-ngomong, Mina kenapa kamu tinggal sendiri di negeri orang?" tanya Nenek serius secara tiba-tiba.

"Aku ingin mandiri saja nek." Jawab Mina tidak mau menjelaskan panjang lebar.

"Orangtuamu masih ada?"

"Tentu saja nek." Mina menjawabnya mantap.

"Hmmmmm asal kamu tau saja, tidak mudah bagi keluarga kami untuk menerima sembarang wanita. Apalagi kamu bukan berasal dari Korea." Ucap Nenek.

"Lagi pula siapa yang akan memasukannya menjadi anggota keluarga ini?" Canda Do Hyun.

Nenek mengetahui bahwa cucunya menyukai gadis ini. Do Hyun si pria dingin tidak banyak bicara dengan tiba-tiba sering tersenyum setelah mengenal Mina.

Namun Mina yang mendengar candaan Do Hyun langsung memasukannya dalam hati perkataan itu.

Raut mukanya dari ceria menjadi sendu. Suasana malam itu berubah menjadi hening.

"Sudahlah Mina, kamu tidak bisa memaksakan hati seseorang seperti katamu." Ucapnya dalam hati menghibur diri.

"Ikannya sudah matang yah?" Mina mencoba kembali ceria seolah perkataan Do Hyun barusan tidak melukai hatinya.

"Makanlah yang banyak!" tiba-tiba Nenek berkata begitu pada Mina.

Mina tersenyum bahagia karena nenek yang jutek mulai mencair padanya.

"Do Hyun besok kamu temui ibumu. Tadi siang dia menanyakanmu. Kamu tidak pernah mengangkat telepon darinya?" tanya Nenek.

Do Hyun yang sedang asik makan tiba-tiba menghentikan suapan nya.

"Lain kali saja Nek, besok pagi-pagi aku akan langsung pulang karena ada pekerjaan yang harus aku kerjakan." Ucap Do Hyun.

"Ah sudahlah aku memaksamu juga tidak akan bisa!" Nenek menimpalinya karena tau jawaban Do Hyun akan seperti itu.

...***...

Pagi-pagi sekali Mina dan Do Hyun sudah bersiap-siap akan kembali ke Seoul.

"Nenek, lain kali Nenek harus mengunjungi cucu Nenek ke Seoul ya." Ucap Mina.

"Tanpa kamu bilang seperti itu aku pasti akan menjenguk cucuku!" jutek Nenek.

Mina tersenyum kemudian membalasnya dengan sopan.

"Nenek tetap sehat ya, aku tunggu di Seoul. Oh iya , apartemenku bersebelahan dengan Do Hyun loh."

"Jangan terlalu sering merepotkan cucuku ya. Ingat jaga jarak dengannya karena aku tidak mau cucuku seorang idol tiba-tiba muncul berita scandal gara-gara kamu!"

"Iya nek tenang saja." ucap Mina tersenyum.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!