Bab 2

Lube sudah lebih dulu sampai di Mal Cassanova. Ia menunggu Mina di lobby mal. 5 menit berlalu Mina belum kunjung tiba. Diraihnya telepon genggam dalam tas mungilnya berwarna cream.

tuuutt tuttt tuutt...

"Hallo, Lub." Suara nyaring Mina dari sebrang

"Sudah sampai mana Mina?" tanyanya.

Namun tak lama Lube seperti melihat Anthony kekasih Mina bersama tiga orang laki-laki dari kejauhan. "Eh Min, kayanya gue liat pacar lo deh." Sambungnya, padahal Mina belum sempat menjawab pertanyaan Lube yang pertama.

"Sepertinya Anthony ga cukup waktu deh untuk jalan-jalan Lub. Mungkin dia ada meeting." Tukasnya.

"Gilingan lo, ini kan weekend masa pacar lo masih ngurusin kerjaan aja sih!" sewotnya.

"Hehehe ga mungkin aja Lub pacarku batalin janjinya demi hangout bareng temen-temennya, aku tau banget Anthony. Dia pasti berterus terang kalo mau jalan sama temen-temennya. By the way gue udah di parkiran ya. Kita ketemu di cafe boba aja oke." Sambungnya.

"Oke oke, jangan lama lama ya Mina." Jawab Lube tak mau panjang lebar berdebat dengan Mina karena dia tau Anthony pasti dibela sahabatnya.

...***...

Mina bergegas meninggalkan parkiran mobil Mall menuju cafe boba. Dilihatnya sahabatnya Lube tersenyum dari kejauhan. Lubena Morgan sahabat Mina sejak SMA, wanita cantik, pintar dan tegas. Yang selalu ada untuk Mina. Lubena berasal dari keluarga kaya juga. Morgan Group. Hanya saja ia memilih untuk menjadi seorang dokter, dibanding menjadi penerus perusahaan keluarganya yang berkecimpung di dunia properti.

Mereka berpelukan layaknya sudah lama tidak bertemu, padahal dalam 1 bulan pasti mereka bertemu sedikitnya 2 kali.

"Maaf ya lama." Mina membuka pembicaraan.

"Gapapa santai aja." Senyum Lube untuk sahabatnya

Kemudian mereka berdua memesan minumam boba. Dan berbincang-bincang selama 30 menit.

"Eh temenin gue beli kado untuk Anthony yuk, sebentar lagi dia ulang tahun." Ajak Mina pada sahabatnya.

"Kapan sih gue nolak ajakan lo, ayo ayo aja gue anter." Ejek Lube.

Mereka tak henti-hentinya berbincang satu sama lain sambil menuju outlet. Sesampainya di outlet tujuan, Mina memilah milih kado apa yang akan diberikan untuk kekasihnya. Ditunjuknya jam tangan mewah berwarna silver.

"Mbak saya boleh lihat yang ini?" ujar Mina pada pelayan.

"Oh iya boleh kak."

Dengan segera karyawan outlet mengeluarkan jam tangan pilihan Mina menggunakan sarung tangan dari kotak kaca.

"Bagus gak?" tanya Mina pada sahabatnya seraya menunjukkan jam tangan untuk Anthony.

"Bagus." jJawab Lube sambil tersenyum.

Kemudian Mina menyerahkan jam tangan tersebut pada pelayan untuk dibungkus kado serta meminta dituliskan kartu ucapan "Selamat ulang tahun Anthony, I always Love You"

Anthony akan berulang tahun sebulan lagi, tapi Mina sudah menyiapkan kado dari jauh-jauh hari. Seeffort itu memang Mina pada Anthony.

Setelah Mina membayar, kemudian mereka bergegas menuju club mewah yang ada ruangan khusus tempat karaokenya.

Mereka memesan ruangan VIP. Mereka bernyanyi menari bersama dengan riang gembira.

Tiba-tiba Mina kebelet ingin pipis.

"Bentar ya Lub gue ke toilet dulu." Pamitnya.

Lube hanya mengacungkan jempol seraya mengiyakan Mina sambil melanjutkan nyanyian favoritnya

"Ooo ooowowo sweet child o mine!" teriaknya.

Mina bergegas ke toilet melewati lorong-lorong yang sepi, hanya tampak pelayan 1 sampai 2 orang yang mengantar pesanan makanan dan minuman dari para tamu-tamu VIP.

Setelah lega, Mina kembali keruangan karaokenya. Namun perjalanannya terhenti ketika melihat pelayan membuka pintu VIP nomor 13. Dilihatnya Anthony bersama teman-temannya. Rasa ingin tahu Mina sangat tinggi sehingga ia dengan sengaja mengintip lewat celah pintu.

"Apa benar yang dilihat Lube tadi kalo Anthony pergi bersama teman-temannya?" gumamnya.

...***...

Mata Mina tiba-tiba berkaca-kaca. Bukan karena Anthony memilih pergi bersama temannya. Bukan itu. Melainkan ia melihat seorang wanita sexy berkulit mulus dengan dandanan sedikit tebal berjalan menuju pangkuan kekasihnya, Anthony.

Dibukalah pintu ruangan itu, Mina tak kuasa menahan amarahnya sambil bergegas menuju kekasihnya. Dengan mata berkaca-kaca, sekuat tenaga ia tahan agar air matanya tidak terjatuh deras. "Sayang bisa kita bicara!" pinta Mina pada Anthony.

Anthony segera memindahkan wanita sexy itu kemudian ia bergegas keluar ruangan diikuti Mina dengan tergesa-gesa. Ruangan itu tampak sepi sejenak, ada rasa bersalah dihati teman-teman Anthony. Namun tak lama mereka melanjutkan untuk bernyanyi bersenda gurau satu sama lain.

...***...

"Anthony, kenapa kamu tega membatalkan janji denganku dan memilih untuk pergi bersama teman-temanmu? Dan yang membuat aku sakit, kenapa kamu tega berselingkuh?" tanya Mina sambil menahan amarahnya.

"Mina, aku gak mau beradu argumen denganmu. Silahkan saja ambil kesimpulan apa yang ingin kamu simpulkan." Ucap Anthony dingin.

"Kamu kenapa sih jadi begini? Aku selalu sabar dengan sikapmu yang selalu cuek dan dingin. Tapi aku sakit Anthony melihat kamu dengan perempuan lain!" Mina mulai berbicara dengan nada tinggi.

"Kamina! Sudah cukup! Beri aku kebebasan, aku bosan hidup diatur-atur, hidupku terkekang semenjak orang tua menjodohkan kita. Aku muak Mina selalu berusaha mengikuti kemauanmu. Aku muak tidak bisa menjadi diriku sendiri!" amarah Anthony mulai nampak.

"Aku tidak pernah memaksa." Belum sempat Mina menyelesaikan ucapannya, Anthony memotong pembicaraannya.

"Mina, aku ingin mengakhiri perjodohan ini. Sebelum semuanya berjalan sangat jauh. Ayo kita akhiri. Kamu tidak usah menjelaskan apapun pada orang tua kita, beri aku waktu sampai aku siap membicarakannya pada orang tuaku dan orang tuamu."

Mendengar ucapan pria yang paling dicintainya, Mina tak kuasa menahan air matanya. Dunia sekan runtuh.

"Baik Anthony, kalo itu pilihanmu."

Mina berlalu meninggalkan Anthony sambil berderai air mata dengan derasnya. Semakin kencang tangisannya tak kuasa ia hentikan.

Anthony hanya menatapnya dari kejauhan, ada perasaan lega dan sakit dalam hatinya secara bersamaan.

...***...

Mina membuka pintu ruangan yang didalamnya tampak Lube sedang menghayati sebuah lagu. Tiba-tiba sahabanya terhentak tatkala melihat Mina banjir air mata.

"Ya ampun Mina, loe kenapa?" tanya Lube panik.

"Anthony Lub, dia ada disini."

"Terus kenapa lo nangis Mina?" tanyanya tak henti.

"Lube gue mau pulang, gue ga kuat. Sakit hati ini." Tangis Mina semakin kencang.

"Ya udah ayo, kita pulang!"

Lube bergegas membawa tas Mina dan tasnya bersamaan.

"Lub, boleh gue nginep dirumah lo? Gue ga bisa pulang. Asisten rumah tangga dirumah gue pasti bakal ngelaporin gue ke bokap nyokap kalo gue lagi ga baik-baik aja"

"Dengan senang hati Mina, nanti biar sekalian ku telepon tante Kiyoshi (ibu Mina) kalo lo aman sama gue."

"Makasi ya Lub." Ujar Mina tetap melanjutkan tangisannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Yusuo Yusup

Yusuo Yusup

Kepengen baca lagi!

2023-09-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!