Bab 17

Do Hyun dan Mina telah sampai di gedung apartemen. Dibawanya koper mereka masing-masing menuju lantai 6. Dilihatnya seseorang berada di depan pintu apartemen milik Mina.

Tiba-tiba wanita itu menoleh. "Aiiigoooo... Aigooooo..... Minaaaaaa!" teriaknya gembira, yang langsung menggunakan bahasa Korea. Padahal baru terkena angin Korea beberapa jam saja langsung otomatis si paling Kdrama Lovers saja gaya bicaranya.

"Aaaaaaaakkkkkhhhh.... Lubeeee!" teriak Mina tak kalah kencangnya saat melihat kedatangan sahabatnya itu jauh-jauh dari Indonesia.

Mereka berpelukan dan lompat-lompat kegirangan.

"Kenapa lo ga ngabarin gue?" teriaknya lagi bahagia.

"Surprise Mina.... Surprise....!" jawabnya lagi.

Do Hyun seperti patung disitu kebingungan dan tak tau harus berbuat apa. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam tempat tinggalnya duluan.

"Aku masuk dulu." Pamitnya pada Mina.

"Ah iya iya terimakasih ya." Jawab Mina ngasal dan matanya tetap fokus melihat sahabatnya.

Setelah Do Hyun masuk di apartemennya tiba-tiba Lube menunjukkan wajah bingung tak percaya.

"Tunggu dulu! Tunggu dulu....!" Lube mengangkat kedua tangannya kemudian jarinya ia lebarkan tapi ini bukan gestur mengajak tos melainkan gestur berpikir dan tak percaya.

"Hah? Kenapa?" Mina sedikit bingung.

"Apa gue salah lihat? pria tadi itu bukannya Do Hyun dari grup idol BTX?" tanyanya sambil membelalakan matanya.

"Mmmmmmm.... Sejujurnya iya." Jawabnya.

Mina lupa kalau Lube adalah fans fanatik idol grup BTX. Sudah pasti akan excited se excited-excitednya.

"Aaaaaahhhhhhhh kembali-kembali......!!!!!" teriak Lube sambil menggedor-gedor pintu apartemen milik Do Hyun.

Mina langsung menyeret sahabatnya yang seperti kesetanan itu menuju apartemen miliknya. Mina menutup mulut Lube yang berisik itu. Ia sangat tau kalau Do Hyun melihat kejadian ini, sudah pasti ia yang akan kena omel si idol dingin itu.

...***...

Mina berhasil menyeret Lube masuk ke apartemennya.

"Lo udah gila ya?" tanya Mina sambil tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Lube seperti orang gila.

"Mina ko lu ga ngasih tau kalo lu tinggal di samping rumah idol?" Lube meletakkan kedua tangannya dipinggang dan hampir mengeluarkan bola matanya karena tak percaya sahabatnya menyembunyikan fakta bahwa ia tinggal di dekat idol favoritnya.

"Ah sudah-sudah.... Ini minum dulu!" ucap Mina tertawa seraya menenangkan sahabatnya yang sedang berapi-api dan sudah pasti ia akan diintrogasi olehnya.

Diteguknya air putih dalam gelas yang penuh dalam sekali tegukan.

"Gabisa ini gabisa..... Mina aku ingin berfoto dengannya. Kumohon.... Pleaaaaase...." Pinta Lube pada sahabatnya sambil menyatukan kedua tangannya sebagai simbol permohonannya yang amat dalam.

Mina reflek menyentil jidat sahabatnya itu.

"Mana bisa Lube! Nanti idol lu ga nyaman! gue janji bakal ajak lo ketemu sama dia. Tapi ingat ya! Jangan berteriak, jangan menunjukkan kalo lo fansnya, pokonya jangan norak!" Jawab Mina menegaskan karena Lube perilakunya sudak tak terkontrol lagi.

"Iya baik yang Mulia Dipertuan Agung." Jawab Lube mendadak resmi. Mina di matanya kini bagai sang dewi penyelamat, pemberi rizqi, pemberi kebahagiaan. Sungguh lebay.

"Eh eh.... Ko bisa lu sampe sini?" tanya Mina.

"Iya gue tanya Pak Roni (asisten pribadi Ayah Mina). Kebetulan gue bertemu sama bokap nyokap lu juga pas acara seminar di Hotel milik keluarga Anthony." Jawab Lube sambil nyengir kuda.

"Fffuuuiihhh..." Mina menghela nafas panjang. Dalam hatinya bertanya-tanya. Apakah Anthony sudah berterus terang pada keluarga Mina tentang putusnya hubungan asmara mereka. Hatinya kembali sakit mengingat mantannya kembali.

"Woiiiii jangan ngelamun, ntar kesambet loh." Sikut tangan Lube mengenai tangan Mina yang sedang termenung.

"Hehehe.... Ngga ko." Mina tersadar dari lamunannya berkat sikut maut Lube.

...***...

Hari sudah mulai malam, Mina dan Lube memutuskan keluar rumah untuk makan diluar.

Dipilihnya restoran seafood. Mereka asik membolak balikan kerang dalam pembakaran kemudian melahapnya disertai minuman soju.

"Mmmmm rasanya sangat enak apalagi di tambah soju. Rasanya menjadi manis." Ujar Mina.

"Hooh bener banget" Jawab Lube sambil mengunyah.

Seorang lelaki tampan menghampiri mereka.

"Bolehkah aku bergabung?" tanyanya.

Mata Lube tak berkedip, air liurnya hampir mentes.

"Maaf biarkan kami berdua saja ya" Jawab Mina sopan.

Pria itu mengangkat bahunya sebagai tanda pasrah kalau kedatangnnya tidak diterima.

Lube reflek memukul bahu Mina secara pelan.

"Ih gimana si lu, dia tuh ganteng bgt. Mirip Hyun Bin tau! Malah lo usir!" omelnya.

Mina tertawa seraya menceritakan kejadian pengalaman yang pernah ia alami sampai diancam dibunuh psikopat Gong Yo.

Bulu kuduk Lube langsung berdiri.

"Apa seseram itu?" tanyanya.

"Tentu saja. Gue sampe laporan polisi 2 kali tau ngga. Password apartemen jg berhasil di bobol. Kalo inget itu bikin ga bisa tidur." Ucapnya.

Mereka berbincang-bincang sampai tak sadar memesan alkohol begitu banyak. Mina tak sadarkan diri, Lube masih setengah sadar.

"Aduuuhhh bagaimana ini, si Mina malah tidur lagi." Lube menepok jidatnya sendiri karena kebingungan untuk pulang.

Akhirnya ia memanggil taxi dan meminta sang supir untuk membantunya membopong s,ahabatnya itu yang sudah tak sadarkan diri.

Dalam perjalanan menuju pulang Lube menepuk-nepuk pipi Mina supaya ia segera sadarkan diri. Mina sedikit membuka matanya, tp sangat berat baginya.

"Mina lo bisa sadar kan? Gue gabisa gendong lo keatas." Lube merengek.

"Iya gue bisa, tenang aja gampang." Jawabnya seraya mabuk.

Taxi mereka akhirnya sampailah di depan gedung setelah melewati penjagaan ketat security gerbang.

Lube melingkarkan tangan Mina dibahunya. Mina berusaha sekuat tenaga untuk menyeimbangkan badannya namun oleng.

Seseorang mengawasinya dari belakang menggunakan masker dan topi serba hitam.

Lube panik ketakutan tatkala pria dibelakangnya setengah mengejarnya. Dia takut apa yang Mina bicarakan mengenai peristiwa psikopat gila terjadi lagi.

"Aaaahhhhhh jangan mendekat!" Lube berteriak.

Kemudian pria itu membantu membopong Mina yang mabuk berat.

"Lain kali kalian tidak usah minum-minum segala. Merepotkan sekali." Ucapnya dingin.

"Kamu siapa?" tanya Lube yang masih ketakutan.

"Yang jelas aku bukan orang jahat. Aku membantunya karena sekalian pulang kerumah juga. Jadi jangan berpikiran macam-macam!" ketusnya.

Mulut Lube mendadak kaku dan tidak meneruskan pertanyaan-pertanyaan dibenaknya karena ada bagusnya juga pria itu membantunya, ia tidak kuat membopong Mina sendirian.

Setelah keluar dari lift, pria itu melepaskan tangan Mina.

"Sudah sampai. Masuklah!" ucapnya.

"Te-terimakasih" Ucap Lube terbata-bata.

Kemudian pria itu berlalu dan masuk ke sebelah apartemen Mina.

"Astagaa..... Apakah barusan itu Lee Do Hyun?" Lube merasa berada dalam mimpi karena belum sadar sepenuhnya dari mabuk.

"Mina woiiiii bangun. Apa passwordnya ini? Kita harus segera masuk!" ujar Lube sambil menepuk pipi Mina.

"Tanggal lahir Anthony" Jawabnya tak sanggup membuka matanya.

"Astagaaaa si wanita gila ini ternyata masih menyimpan kenangan tentang mantannya. Kukira dia sudah move on!" omel Lube seraya menoyor kepala sahabatnya itu.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Eva Karmita

Eva Karmita

lanjut thoooorr

2023-10-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!