Sharen Kecewa

Sharen melangkah menuju washtafel dengan raut wajah kesal. "Lagi-lagi dia beralasan mendekati Rayan, hanya untuk membuat ingatan suamiku itu cepat pulih. Apa dia pikir aku akan percaya begitu saja", gumam Sharen sambil mencuci piring.

"Ada apa? Sepertinya kau sedang marah?" tanya Fiona yang datang tiba-tiba.

"Sepertinya kau salah lihat. Aku tidak sedang marah", elak Sharen sembari tersenyum. Lalu dia berjalan mendekati Fiona. "Aku akan mengatakan satu hal padamu, mungkin saat ini suamiku masih lupa ingatan, namun suatu saat dia pasti akan mengingat semuanya."

Fiona tersentak kaget mendengar penuturan Sharen. "Apa maksud mba Sharen mengatakan itu" tanyanya dengan wajah gugup. Namun bukan jawaban yang dia dapat dari Sharen, melainkan senyuman penuh arti. Sharen terus berjalan meninggalkan Fiona yang masih mematung dengan wajah bingung. "Apa dia tahu sesuatu?" tanyanya dengan penasaran.

...---...

Hari berganti dengan begitu cepat, begitu pula dengan kesehatan Sharen. Kemaren dia sedikit santai karena sakit, namun hari ini dia tidak bisa bersantai lagi.

"Sharen...!" pekik suara yang tidak asing lagi bagi Sharen.

"Iya, bu", jawabnya dengan langkah terburu-buru.

Dug.

"Aww..." ringis Sharen, saat kakinya tersandung hingga mengeluarkan cairan merah.

"Jalan saja bisa jatuh! Apa kau ini anak kecil?" teriak Desy, hingga memekakkan telinga Rey.

"Mungkin dia masih sakit, Ma", bela Rey.

"Cepat pergilah ke rumah sakit, aku tidak mau disalahkan jika terjadi apa-apa padamu!" titahnya dengan mengibaskan tangannya seolah sedang mengusir Sharen.

"Baik, Bu", jawab Sharen sembari bangkit dari atas lantai. Kemudian dia berdesis kala merasakan perih di bagian kakinya yang luka.

...---...

Sharen sudah berada di dalam taksi online. Di dalam benaknya dia memikirkan suatu rencana. Mungkin ini kesempatan aku datang ke kantor suamiku, barangkali dia akan mengingatku saat aku membawakan makanan kesukaannya. Ucap Sharen di dalam batin. Lalu dia putuskan seperti itu.

Sepulang dari rumah sakit, Sharen memesan taksi online menuju restoran favorit suaminya. Dia memesan beberapa makanan yang biasa dia bawa untuk suaminya. Setelah pesanannya ada ditangannya, dia pun gegas menuju kantor sang suami.

Hati Sharen sedikit gugup, karena dia kembali merasakan cinta sama seperti kejadian setahun yang lalu. Senyumnya terukir membayangkan kisah manis masa-masa pengantin baru, hingga pak supir taksi online membuyarkan lamunannya.

"Sudah sampai, mba", ucap sang supir.

"Owh, sudah sampai. Maaf Pak saya melamun", sahutnya dengan tersenyum canggung. Lalu dia memberikan lembaran uang sebagai ongkos. Namun senyum di wajah Sharen seketika hilang kala netranya melihat sang suami dan seorang wanita yang dia kenal keluar dari pintu lobi sambil bergandengan tangan.

"Mba...mba...", panggil pak supir.

"Owh, iya pak", kagetnya.

"Ini kembaliannya."

"Tidak perlu, Pak. Saya tidak jadi turun di sini. Kita balik ke rumah saya saja", sahutnya dengan nada lirih.

Pak supir menuruti keinginan Sharen, dia gegas melajukan kendaraannya meninggalkan kantor suami Sharen.

Sementara Sharen merasakan sesak didadanya. Dalam hitungan detik, air matanya pun jatuh bebas membasahi pipinya. "Kenapa suamiku begitu mesra dengan Fiona", gumamnya dengan isak tangis. Dia merasa kecewa dengan dirinya sendiri karena orang lain lebih mudah membuat suaminya terkesan.

Sepanjang perjalanan Sharen terus menangis, hingga membuat pak supir iba. "Maaf mba. Saya bukan berniat ikut campur. Tapi kalau mbanya ingin bercerita, saya siap mendengarkannya. Barangkali dengan menceritakannya, hati mba sedikit lega."

Mendengar penuturan pak supir, Sharen langsung mengusap sisa air matanya. Lalu dia menatap spion mobil. "Terimakasih buat perhatiannya Pak. Tapi masalah saya ini cukup pelik, jadi maaf saya mungkin belum bisa memberitahunya pada siapapun."

"Owh, tidak apa-apa mba", sahut.pak supir dengan ramah. Kemudian dia kembali fokus menyetir.

...---...

Sesampainya di rumah, sang mertua yang baru saja menuruni anak tangga menghampiri Sharen. "Bagaimana hasil pemeriksaan dokter?" tanya Desy seolah mengkhawatirkan keadaan Sharen.

"Dokter menyarankan saya harus istirahat yang cukup Bu", jawab Sharen.

"Ah, itu pasti alasanmu saja kan? Mana mungkin dokter bicara seperti itu!"

"Kenapa tadi ibu gak ikut sekalian. Jadi saya gak dicurigai seperti ini", kesal Sharen.

"Kau sudah berani bicara tidak sopan pada ibu mertuamu!" bentak Desy.

"Aku capek Bu", ucap Sharen dengan menangis. Lalu dia beranjak meninggalkan Desy tanpa melanjutkan ucapannya.

"Ada apa dengannya? Apa dia punya penyakit yang sangat serius?" Desy bergumam sembari menatap punggung Sharen yang menjauh.

"Ma...!" panggil Rey tiba-tiba yang membuat Desy tersentak kaget.

"Apa kau mau mamamu ini mati karena serangan jantung?" tanya Desy seraya mengelus dada.

"Salah sendiri mama bengong!"

"Kenapa aku punya anak yang tidak berguna sepertimu?" sesal Desy.

"Mama sudah lupa dengan apa yang aku lakukan?"

"Mama tidak lupa, karena apa yang kau lakukan sama sekali tidak berhasil, kan? Lihatlah keadaan Rayan sekarang dan lihat keadaanmu. Kau hanya tahu menghamburkan uang saja, sementara Rayan semakin sukses. Jadi pikirkan apa yang harus kau lakukan untuk menyaingi Rayan!" Desy beranjak dari posisinya berdiri, meninggalkan Rey yang mematung dengan wajah kesal.

"Gara-gara kak Ray aku kena semprot mama. Apa hebatnya dia?" kesal Rey. Lalu dia menghubungi seseorang untuk merencanakan sesuatu.

...---...

Di dalam kamar, Sharen tiada henti menangis memikirkan nasib rumah tangganya kedepannya. "Apa aku akan meninggalkan tempat ini?" Sharen menyusuri kamar yang sudah dia tempati selama satu tahun itu. Banyak kenangannya bersama sang suami di sana. "Tapi aku tidak siap untuk berpisah dengan suamiku", ucapnya kemudian. Lalu dia melangkah menuju laci di mana dia pernah menemukan surat cerai.

Tangan Sharen menarik keluar laci meja kerja sang suami, lalu dia meraih lembaran kertas yang berada di posisi paling atas. "Bukan ini", katanya saat membaca isi lembaran kertas ditangannya. Kemudian dia mencari berkas yang pernah dia temukan itu.

Setelah beberapa lama mencari, bahkan hingga membuka semua laci, Sharen tidak menemukan berkas surat cerai itu. "Kemana dia menyimpan surat itu? Apa jangan-jangan berkasnya sudah di kirim ke persidangan?" Sharen terus memikirkan keberadaan surat cerai itu. Dia khawatir tidak lama lagi dia akan menerima surat gugatan cerai dari sang suami.

"Tidak... Aku tidak boleh memikirkan itu lagi. Aku harus bertindak cepat, sebelum Fiona berhasil menaklukkan hati suamiku", lanjutnya bermonolog. Kemudian Sharen merapikan semua berkas.

Tok. Tok.

Suara ketukan pintu kamar, membuat Sharen buru-buru menutup laci, hingga selembar berkas keluar tanpa dia sadari.

"Siapa?", tanya Sharen seraya berjalan menuju pintu. Dia takut, jika orang yang mengetuk pintu adalah adik iparnya.

"Ini aku Fiona, mba", jawabnya dari luar.

Dengan malas Sharen membuka pintu kamar.

Terpopuler

Comments

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

hadir kak...
lanjut untuk baca

2023-11-18

0

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

wah ngk hati2 sih sheren

2023-11-18

0

Vincar

Vincar

sakit banget tuh...

2023-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Perubahan Sikap Suamiku
2 Surat Cerai
3 Kedatangan Fiona
4 Siapa Fiona sebenarnya?
5 Sikap Acuh Rayan
6 Mengambil alih tugas Sharen
7 Rayan Salah Paham
8 Astaga dia panas sekali
9 Demam Tinggi
10 Sharen Kecewa
11 Rayan pingsan
12 Menantu yang tidak dianggap
13 Menemani Rey
14 Menemani Rayan Olahraga
15 Dinner
16 Menemukan Flashdisk
17 Menemukan pelaku sebenarnya
18 Perubahan sikap Rayan
19 Sharen pergi dari rumah
20 Salah Hari
21 Tak dapat dihubungi
22 Dia tidak Waras
23 Mencari Pekerjaan
24 Panggilan Wawancara
25 Hari pertama bekerja
26 Sebagai Sekretaris
27 Memanggil Sharen
28 Sharen ketakutan
29 Hamil?
30 Sharen di ancam
31 Menghadiri pesta ulang tahun
32 Kehidupan Kelam Bram
33 Tawaran Rayan
34 Sharen Mulai Tidak Aman
35 Sakit apa?
36 Merasa Hancur
37 Sekretaris Rayan
38 Jadi Sekretaris Sony
39 Pindah Rumah
40 Bertemu di Restoran
41 Bertamu ke rumah Sharen
42 Masalah Rayan
43 Sebuah Rekaman
44 Rayan belum sadar
45 Tamu tak di undang
46 Pulang Dari rumah sakit
47 Kebohongan Fiona
48 Fiona Kabur?
49 Merindukanmu
50 Mengingat Pertemuan
51 Kegiatan di siang hari
52 Istriku sedikit berbeda
53 Bertemu Denny
54 Bertemu Robert dan Fiona
55 Terjadi Kecelakaan
56 Robert Tiada
57 Mengingat kisah Ibu tiri Rayan
58 Kedatangan Tamu
59 Sebuah rekaman video
60 Kejutan dari Rey
61 Ada Penghadang di Jalan
62 Rencana Jahat Desy
63 Bukti Kejahatan
64 Rayan Di hadang lagi
65 Rayan Sadar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Perubahan Sikap Suamiku
2
Surat Cerai
3
Kedatangan Fiona
4
Siapa Fiona sebenarnya?
5
Sikap Acuh Rayan
6
Mengambil alih tugas Sharen
7
Rayan Salah Paham
8
Astaga dia panas sekali
9
Demam Tinggi
10
Sharen Kecewa
11
Rayan pingsan
12
Menantu yang tidak dianggap
13
Menemani Rey
14
Menemani Rayan Olahraga
15
Dinner
16
Menemukan Flashdisk
17
Menemukan pelaku sebenarnya
18
Perubahan sikap Rayan
19
Sharen pergi dari rumah
20
Salah Hari
21
Tak dapat dihubungi
22
Dia tidak Waras
23
Mencari Pekerjaan
24
Panggilan Wawancara
25
Hari pertama bekerja
26
Sebagai Sekretaris
27
Memanggil Sharen
28
Sharen ketakutan
29
Hamil?
30
Sharen di ancam
31
Menghadiri pesta ulang tahun
32
Kehidupan Kelam Bram
33
Tawaran Rayan
34
Sharen Mulai Tidak Aman
35
Sakit apa?
36
Merasa Hancur
37
Sekretaris Rayan
38
Jadi Sekretaris Sony
39
Pindah Rumah
40
Bertemu di Restoran
41
Bertamu ke rumah Sharen
42
Masalah Rayan
43
Sebuah Rekaman
44
Rayan belum sadar
45
Tamu tak di undang
46
Pulang Dari rumah sakit
47
Kebohongan Fiona
48
Fiona Kabur?
49
Merindukanmu
50
Mengingat Pertemuan
51
Kegiatan di siang hari
52
Istriku sedikit berbeda
53
Bertemu Denny
54
Bertemu Robert dan Fiona
55
Terjadi Kecelakaan
56
Robert Tiada
57
Mengingat kisah Ibu tiri Rayan
58
Kedatangan Tamu
59
Sebuah rekaman video
60
Kejutan dari Rey
61
Ada Penghadang di Jalan
62
Rencana Jahat Desy
63
Bukti Kejahatan
64
Rayan Di hadang lagi
65
Rayan Sadar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!