18

Tet tet tet tet

Suara monitor itu terdengar jelas di ruangan bernuansa putih itu.

Tangisan seorang ibu tak bisa ditutupi setelah melihat putrinya terbaring tak berdaya di brankar rumah sakit dengan infus yang menusuknya dan perban di kepalanya.

"Tadi pagi dia pergi tanpa sarapan,kenapa sekarang dia disini afif?"tanya bu novi pada afif yang masih menggunakan kemeja kerja yang berlumuran darah.

Afif terdiam tak bisa menjawab pertanyaan ibunya yang tak henti henti menangis.

Beberapa orang datang dengan langkah yang khawatir,siapa?ayah naira,bundanya,neneknya,kakaknya dan juga bara,mereka datang setelah 1 jam mendapat kabar yang mengejutkan ini.

"Ibu"ucap andre memeluk ibunya yang tengah menangis,ia juga sangat khawatir dengan keadaan adiknya.

"Apa yang terjadi sebenernya?"tanya rama (ayah naira) wajahnya memerah melihat putri kesayangannya terbaring didalam sana.

"Tenang yah,ini rumah sakit"ucap bunda maya menenangkan suaminya,ia tahu bahwa suaminya tengah marah saat ini.

Sedangkan sang nenek terus menatap naira didepan pintu,cucunya yang kuat kini kritis didalam sana.

"Bang,apa yang udah terjadi sebenernya?"tanya andre tak bisa menunggu lebih lama lagi.

Afif menatap semua orang bergantian dan mulai menceritakan kejadian...

"Naira dateng ke kantor,lalu kami bertengkar lebih tepatnya aku yang lebih dulu membentaknya,lalu setalah itu dia menangis...."

Flashback on:

Tiiiiiiiin

"NAIRA"

Jebret,tubuh yang lemah itu terhempas jauh ke depan,karna benturan yang keras di kepalanya membuatnya banyak mengeluarkan darah.

"Naira" afif berlari kearah dimana naira terbaring,afif membawanya kedalam pelukannya.

Naira masih dengan sedikit kesadarannya "sakit bang,kepala aku"ucap naira dengan suara yang sangat pelan,afif mengangguk mengerti memeluk naira dengan tangis "iya,bertahan ya kamu kuat ya."Ucap afif melihat banyak darah yang keluar.

"Ah,argh sakit"ucap naira lalu tak sadarkan diri.

"Naira"tangis afif pecah saat naira pingsan.

Flashback off.

"Untung ada orang yang liat dan buru buru telpon ambulance,setelah itu naira disini"jelas afif menceritakan apa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Nenek memeluknya dengan kuat,ia pasti tertekan melihat kejadian itu secara langsung.

Afif menangis menyesali kemarahannya dalam diam,namun seketika ia melihat bara dengan tatapan yang aneh lalu menarik bara keluar dari sana.

afif membawa bara sampai di taman rumah sakit,

"Apa yang terjadi sama adik gw?"tanya afif mengintimidasi ke arah bara dengan mengangkat kerahnya dengan kasar,bara tersenyum kecut.

"Kenapa lu baru nanya sekarang?"tanya bara tenang

"Jawab gw bara"sentak afif tak bisa sabar.

"Gw tahu lu gak terlalu suka sama gw,jadi percuma gw ceritain"ucap bara masi dengan tenang.

"Gw gak berhak buat ngomongin apapun kecuali naira yang minta!"lanjut bara melepaskan tangan afif dari kerahnya,ia melangkah meninggalkan bara namun kembali berbalik.

"Tapi kalo lu sepakat buat ngasih tahu siapa diana di hidup lu,lu bakal tahu semuanya"ucap bara menatap afif serius

"Kenapa gw harus ngomongin diana?"tanya afif tak kalah tajam

"Karena kuncinya ada di sana!" jawab bara lalu pergi meninggalkan afif seorang diri.

Bara dan afif duduk di kursi taman yang sedikit jauh dari rumah sakit.

Bara telah menceritakan pertemuannya dengan ardiansyah terakhir kalinya didepan rumah yang terbakar.

Afif terlihat sangat terluka namun...

"Gw harus tahu apa hubungan lu sama mereka,gw gak bisa ngeliat naira hidup dalam penderitaan bertahun tahun FIF"ucap bara sangat tegas.

"Diana adalah tunangan gw"ucap afif sendu mengingat semua tentang diana.

"Semua berjalan baik,tapi..."

Flashback on:

"Sayang"panggil diana dari depan pintu ruang kerja afif.

"Hmm"jawab afif sibuk dengan lep topnya.

"Kamu tuh kebiasaan tau gak,pelupanya gak ilang ilang heran"kesal diana menghampiri afif

"Katanya mau nemenin aku jemput bang ardi"ucap diana memanyunkan bibirnya,afif menoleh dengan cengengesan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Udah jelas banget kakek kakeknya"ucap naira semakin kesal melihat ekspresi afif.

"Hahaha,oke oke,come on"tawa afif gemas dengan kekasihnya ini.

"Udah keburu bad mood aku"sela diana membuat afif kembali duduk ditempatnya.

"Ini tuh udah telat,bang ardi gak suka sama orang TELAT"tutur diana menekan kata telat.

"serius? gapapa?"jawab afif cosplay seperti orang korea seperti drakor yang selalu kekasihnya itu tonton,sontak itu membuat diana tak kuasa menahan tawa dengan ekspresi konyol afif.

Setelah lelah tertawa,diana dan afif pun sepakat untuk makan siang diluar.

Drrrrrrt drrrrt drrrtt

"Sayang,telponnya diangkat dulu"ucap afif  karena terus melihat panggilan masuk ke ponsel diana namun namanya tak jelas terlihat.

"Hmm,g gak usah aku gak mau diganggu"jawab diana gugup

"Pasti itu bang ardi"bohong diana.

Ting

Satu pesan masuk,diana pun segera memeriksanya namun ia nampak gelisah setelah mendapat pesan itu.

"Kenapa?"tanya afif sembari memberikan makanan yang sudah dipesannya tadi.

"Hah,apa?kenapa?"gugup diana ambigu.

"Gapapa"ucap afif menghilangkan kecanggungan diana,sebenarnya afif sedikit heran dengan sikap diana yang beberapa minggu ini sedikit berbeda namun ia tak mempermasalahkan itu sedikit pun.

Makan siang itu hanya ada kecanggungan diantara keduanya.

"Sayang,aku harus langsung pergi"ucap diana segera bangkit dari duduknya

"Aku anterin ya"ucap afif menawarkan diri

"G gak perlu,aku dijemput temen kok"ucap diana sedikit gugup kemudian memeluk afif dan melambai pergi dari restoran.

Afif terus menatap kepergian diana dengan bertanya tanya namun ia segera bangkit dan mengikuti diana dengan taksi

*******

Diana sampai disatu tempat yang belum pernah afif ketahui,namun ini nampak seperti rumah kosong.

Seorang lelaki dengan perawakan tinggi besar tengah menunggu kedatangannya.

"Udah aman?"tanya diana pada pria itu.

"Udah"jawab lelaki itu lalu mengajak diana masuk.

Diana nampak sudah begitu akrab dengan lelaki itu,membuat afif cemburu dengan apa yang ia lihat.

Afif pun segera mengikuti kedua orang itu kedalam secara diam diam,namun begitu terkejutnya afif melihat ibunya tengah terikat disatu kursi dengan keadaan yang kacau.

"Bukannya ibu pergi bali?"tanya afif dalam hati kebingungan,pasalnya tiga hari yang lalu ibunya mengatakan akan pergi ke bali untuk menemui seseorang.

"Nih aku bawain tante makanan"ucap diana melemparkan kantong keresek kearah ibu novi.

"Lepasin tante diana!afif bakal marah kalau dia tahu semua yang kamu lakuin"ucap bu novi terus menahan sakit dari ikatan yang kencang itu.

"Aku gak perduli tante"ucap diana mendekati bu novi lalu menarik rambutnya dengan kencang sampai bu novi kesakitan dan menangis meminta diana melepaskannya.

"SEMUA INI KARNA TANTEE"teriak diana tepat didepan wajah bu novi

"Kamu yang selingkuhin afif diana,saya gak mungkin biarin afif terluka karna cintanya yang salah"ucap bu novi terus memberontak .

Afif begitu marah melihat diana memperlakukan ibunya seperti ini,dia pun keluar dari persembunyiannya.

"DIANA"

Diana menoleh tersentak dengan keberadaan afif disana,sedangkan tangannya belum lepas dari jambakan itu.

"Afiiif"ucap bu novi lemah.

"Anjing" umpat lelaki disana

BUGH

Menintu pipi afif tanpa aba aba

Bugh

Bugh

Mereka berkelahi layaknya lelaki,nafas afif memburu terus teringat bayangam diana yang selingkuh dibelakangnya dan tega menyiksa ibunya.

"Anjing,sialan lo"umpat lelaki itu karna afif selalu berhasih lolos dari pukulannya,namun sebaliknya lelaki itu berkali kali terlempar karna amarah afif.

"STOOOOP AFIIIIF" teriak diana berusaha melerai keduanya,namun afif yang dipenuhi emosi terus memukul pria dihadapannya tanpa ampun.

Diana berusaha menengahi perkelahian itu namun naas pukulan afif meleset mengenainya.

"Diana"seru kedua lelaki itu yang melihat diana terjatuh kelantai.

"Cukup afif,cukup"ucap bu novi dengan lemas,ikatannya sudah dilepas diana saat afif dan pria tafi berkelahi.

"Kenapa na?kenapa kayak gini?KENAPA!"tanya afif tak percaya gadisnya telah jauh dari dirinya.

Selama ini diana gadis yang manis dihadapan afif,bagaimana mungkin gadis se anggun diana bisa sejahat ini pikir afif tak percaya dengan kenyataan pahit ini.

"Aku sama arga.."ucap diana

"Jadi na dia arga?"tunjuk afif pada pria yang penuh dengam darah dan lebab diwajahnya

"Kenapa na?selama ini aku cinta dan tulus sama kamu"tutur afif menatap diana sendu,air matanya mengalir tanpa izin

"Karna kamu slalu memprioritaskan ibu kamu dari pada aku"jawab diana bergetar,afif tak percaya kekasihnya mengatakan itu.

"Diana,dia ibu aku"ucap afif menunjuk ibunya,ia mendekati diana mengusap pipi yang terkena pukulannya dan menatapnya dalam

"Sekarang gimana caranya aku percaya sama cinta lagi na?"tanya afif terus menatap diana yang diam menatap arga

"Aku sadar beberapa minggu ini kamu berubah,ibu juga selalu bilang kalo kamu khianatin aku,tapi aku percaya sama kamu na,aku percaya penuh sama kamu"tutur afif membuat hati diana menangis mendengarnya,mengapa bisa diana mengkhianati lelaki yang begitu mencintainya dengan alasan cemburu pada ibunya sendiri.

"M-ma-maafin aku afif"ucap diana memeluk afif namun tak dibalas sedikitpun.

"Aku nyesel ngelakuin ini semua,aku nyesel jahatin ibu kamu,aku nyesel khianatin kamu"ucap diana menangis dipelukan afif.

"Kamu tahu,aku mungkin bisa maafin kamu karna udah selingkuh dibelakang aku"ucap afif membuat diana melepas pelukannya,apa afif akan kembali menerimanya setelah ini?apa afif begitu mencintainya?kenapa diana tak sadar!

"Tapi aku gak bisa maafin kamu atas apa yang terjadi sama bunda na"tutur afif bergetar,diana memang perempuan yang ia cintai tapi ibunya adalah perempuan yang hidup untuk hidupnya.

"Afif aku,aku cinta sama kamu"ucap diana tak ingin kehilangan afif,diana tak sadar arga marah mendengar ucapannya.

"Aku bisa gila tanpa kamu fi"ucap diana memohon kesempatan dari afif,namun afif sudah bulat dengan keputusannya.

"Ayok pergi"seret arga kasar membawa diana keluar.

"Nggak,aku gak mauuu"teriak diana berusaha melepas cengkraman arga

"Aku mau afif,lepasin aku arga"dian terus berusaha melepaskan diri.

Afif mengejar arga,bagaimanapun dia tak bisa melihat diana terluka.

Namun begitu terkejutnya afif dan bu novi saat melihat diana terbaring ditengah jalan dengan banyaknya luka lebam ditubuhnya,arga memukulinya?

"DIANA"

Afif dengan sigap menggendong diana ala bridal style berlari menghentikan taxi dengan cepat membawanya kerumah sakit terdekat.

Naas diperjalanan ke rumah sakit denyut diana berhenti bergerak.

Afif membisu seribu bahasa,gadis yang ia cintai pergi dengan luka yang pedih.

Flashback off.

"Dan untuk pertama kalinya gw ketemu ardiansyah kakanya diana"ujar afif pada bara,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!