Rega berada di suatu tempat yang sunyi dan sepi. Sebuah tempat yang belum pernah sekalipun ia lihat dan ia kunjungi.
Tempat itu seperti sebuah hutan berkabut yang sepi dan terasa hampa.
Ketakutan mulai menghampiri Rega, matanya menatapnya ke arah sekitar dengan intens, karena Rega tiba-tiba merasa seperti ada sapuan angin yang terasa berhembus di belakangnya.
Hus! suara angin tersebut terdengar lirih Rega pun menoleh.
Ternyata bukan suara angin yang berhembus, karena seperti nya tempat itu tak ada angin.
Rega melihat pohon-pohon tampak tenang, tanpa bergerak sedikit.
Benar saja, suara yang mirip angin berhembus itu ternyata kumpulan orbs yang terbang dan bergerak secara melingkar.
Tak berselang lama kemudian tampak lah seorang pria tua yang muncul dari kabut asap tersebut.
Pria itu begitu renta dengan janggut putih yang panjang yang menjuntai.
"Siapa kamu?" tanya Rega.
"Kamu sudah mengenal aku anak muda."
Pria itu berjalan memutar tubuh Raga, meski terlihat begitu rentah. Namun, kakek tua itu berjalan dengan tegap tanpa menggunakan tongkat.
Makhluk yang menyerupai orbs tersebut mulai bersatu dan membentuk makhluk-makhluk mengerikan yang mengikuti kakek tua itu.
"Dia pasti mbah Kusno," batin Rega.
Seketika Rega menjadi tenang dan tidak takut lagi.
"Aku sengaja mengundangmu ke tempat ini, karena suatu peristiwa besar akan terjadi di kampung ini."
"Peristiwa apa?" tanya Rega pura-pura tidak tahu.
"Entahlah peristiwa apa itu, yang jelas penerawanganku melihat banyak korban berjatuhan bahkan penduduk desa Sekarwangi sepertinya akan musnah dalam peristiwa itu."
"Jika kau bisa melihat masa depan Kenapa kau tidak bisa mencegahnya?" tanya Rega.
Pria itu mengusap-ngusap janggut putihnya.
"Sebenarnya, aku bisa memilih untuk menunda kematian ku karena sebuah perjanjian, hanya saja aku tak bisa menunda kematian warga kampung Sekarwangi."
"Tapi setinggi-tingginya ilmu yang aku miliki pasti ada celah yang bisa dimanfaatkan."
"Karena itulah sebelum kematianku, aku menggunakan kekuatan ku, untuk mengundang mu ketempat ini. Agar kau bisa memberikan keadilan kepada penduduk kampung."
"Aku masih belum paham, jadi kau mengundang ku kemari, sebelum aku dan teman-teman ku tiba di sini."
"Iya aku datang ke alam mimpi mu dan membawamu ke desa Sekarwangi, agar kau bisa membawa teman-teman mu datang kemari."
"Kenapa kau mengundang ku? kenapa tidak yang lain?" tanya Rega.
"Karena aku tahu hatimu masih murni, kau masih suci, tidak pernah berhubungan dengan lawan jenis."
Rega terdiam beberapa saat.
Apa maksudnya murni itu artinya perjaka, jika perjaka tentu di antara teman-teman nya itu ada yang perjaka. Tapi Rega memang belum pernah terlibat hubungan dengan seseorang wanita pun.
"Dengar Rega, dalam beberapa saat kampung ini mengalami malapetaka yang besar. Dengan kekuatan ku, aku akan mengundang mu kembali ke kampung ini, kau akan datang tiga kali dan yang ke tiga kalinya kau harus menyelesaikan misi dari ku. Kau harus bisa membongkar siapa orang sakti yang terlibat dalam konspirasi jahat in!"
"Maksudnya konspirasi apa Mbah?" tanya Rega.
"Pemerintah daerah sengaja membiarkan kampung kami tidak berkembang, membiarkan jalan-jalan kami tidak mendapatkan perbaikan itu semua agar mereka bisa memusnahkan kami secara massal."
Rega membelalakkan bola matanya.
"Jadi ini semua ada kaitannya dengan pemerintah daerah?"
"Iya, ada pihak tertentu yang ingin menjadikan kampung kami sebagai tempat penambangan emas. Mereka sengaja membiarkan kampung kami kekurangan tenaga pengajar, mereka menakuti para guru yang mengajar dengan penampakan-penampakan, mereka juga menyebarkan isu jika kampung kami kampung angker, semua mereka lakukan untuk menguasai wilayah kami. Agar tak ada penduduk pendatang yang mau tinggal di kampung ini, dengan begitu mereka akan mudah menguasai kampung ini."
Rega mendengar penuturan dari mbah Kusno.
"Tunggu Mbah, aku tak mengerti."
"Aku juga tidak bisa menjelaskannya secara panjang lebar. Yang jelas kau harus tahu salah seorang dari kalian adalah penghianat!"
" Dia adalah seorang dukun sakti yang bisa mengalahkan ilmu ku, dia juga bisa merubah dirinya menjadi muda seperti kalian."
"Aku sengaja mengundang kalian datang saat pemakaman ku, agar kalian mengenal sosok ku. Dengan begitu kalian akan mengingat ku."
"Siapa dukun itu Mbah?"
"Entahlah, mata batinku tak bisa menembusnya. Dialah orang yang selama ini membantu sang penguasa."
"Sang penguasa? siapa dia Mbah?"
"Mereka menyebutnya sang penguasa, sampai sekarang aku tak tahu siapa yang meracuni warga kampung kami."
"Tunggu Mbah, jika mbah katakan ini sekarang, bearti Mbah sudah tahu akan terjadi keracunan itu, kenapa tidak di cegah Mbah?" tanya Rega.
'Sudah ku bilang dari awal, aku saja tidak bisa menangguhkan kematian ku, apalagi menangguhkan takdir yang lainya."
Rega terdiam beberapa saat. Ia masih belum mengerti dengan penuturan mbah Kusno.
"Lihat dan perhatikan apa yang terjadi besok pagi, dan ingatlah kau selalu waspada, karena salah satu dari kalian itu seorang penghianat! jangan percaya pada seseorang, meskipun dia terlihat alim dan berusaja."
***
"Setelah itu Gue terbangun," kata Rega setelah menceritakan mimpinya pada Indra dan juga Tika.
"Gue lupa apa yang di katakan mbah Kusno di dalam mimpi, aku hanya mengingat jika mbah Kusno berkata salah satu dari kita adalah pengkhianat dan gue tidak tau maksudnya," tutur Rega.
"Salah satu dari kita, kira-kira siapa?" tanya Indra.
Mereka bertiga saling memandang.
"Sebentar, kita berlima sudah akrab sejak remaja, bahkan gue dan elu sudah berteman sejak orok, kita juga tahu orang tua masing-masing. Agus, dan Bara. Kita kenal orang tua mereka, lalu yang kita tidak kenal adalah Mario," tukas Indra berspekulasi.
Rega dan Tika saling pandang memandang.
Duar! tiba-tiba pintu rumah pak Arman terbanting.
Beberapa saat kemudian terdengar pentungan warga.
Tok tok tok!
Pak Arman masuk dalam rumah secara terburu-buru.
"Rega, Indra, Tika! teman-teman kalian menghilang!" kata Pak Arman.
Mereka begitu syok dan panik, terlihat wajah pak Arman begitu pucat.
"Menghilang bagaimana Pak?" tanya Rega yang langsung berdiri.
"Kami tadi berjalan-jalan berkeliling untuk ronda, tiba-tiba saja mereka bertiga hilang entah kemana! kami sudah cari kemana-kemana, tapi mereka tak berhasil di temukan," tutur pak Arman dengan nafas terengah-engah.
Ketiganya terdiam. Seketika tubuh mereka jadi lemas.
"Apa mungkin mereka ke suatu tempat pak?" tanya Rega berharap mendapatkan kemungkinan.
"Tidak mungkin karena jalan desa ini satu arah, jika mereka pulang duluan, kami pasti bisa menemukan mereka. kami sudah mencari ujung ke ujung jalan di desa," kata pak Arman dengan wajah yang pucat pasi.
"Ini sudah tengah malam."
"Lalu apa yang akan kita lakukan pak, bagaimana jika terjadi sesuatu pada teman kami?" tanya Tika panik.
"Kita laporkan mbah Kusno."
"Mbah Kusno?"
"Iya, siapa ini perbuatan usil, jin peliharaan mbah Kusno."
"Ayo kalau begitu kita segera ke rumah Mbak Kusno!"
Mereka berempat pun menuju rumah mbah Kusno.
Berhasilkah mereka mengungkapkan misteri ini? Apa yang terjadi selanjutnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
apa Mario Agus atau Bara mungkin juga Tika atau Indra yg pengkhianat msh blm bisa nebak 😅😅😅
2023-12-07
0
ren rene
apa mario anak indigio yg jd penghianat
2023-10-16
0
Syafa Aiiank'Mama
next kak...
smngat....??!!!
makin pnasarn...makin dag_dig_dug duaar...
aq tunggu up selanjutnya...
2023-10-16
0