Kekalahan Mario

Setelah keluar dari kampung Sekarwangi Rega dan kawan-kawannya menghampiri mobil yang mereka bawa.

"Ayo kita cepat pergi dari sini!"

Mereka buru-buru masuk ke dalam mobil itu meninggalkan Mario.

Agus membawa laju mobil tersebut, berharap tidak ada yang mengejar mereka.

"Gila, gue nggak pernah nyangka jika kita itu dijebak oleh Mario."

"Iya, gue pikir dia itu anak baik-baik, ternyata dia dukun sakti yang menyamar."

"Lalu apa rencana kita selanjutnya?" tanya Indra.

"Kita harus cari tahu siapa bupati yang menjadi otak dalam pembunuhan massal ini. Biar dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya."

"Iya, benar juga."

Rega mencari di mesin penelusuran, bupati yang menjabat dua puluh lima tahun yang lalu. yang lainya juga mencari.

Dan hasil penelusuran mereka sama. bupati yang menjabat 25 tahun yang lalu bernama Yakub Salman.

"Pak Yakob, beliau adalah pak Yacob, tetangga gua!" seru Rega begitu kaget melihat profil pak Yacob.

"Tetangga Lo?" tanya mereka semua secara serentak.

"Iya, tapi sekarang beliau sudah lumpuh."

"Ehm, itu berarti cuma Mario yang masih hidup sampai sekarang. Dan dia pasti akan mencari keberadaan kita."

"Iya gue ngeri banget, dia itu jago santet! bahkan Mbah Kusno saja kalah melawan Mario," kata Agus.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Tika.

"Kita berdoa saja, hanya kekuatan dari Allah yang tiada tanding dan tiada bandingnya. minta pertolongan pada Allah karena Allah sebaik-baik penolong. Kita berdoa saja semoga kita selamat sampai tujuan.

Mereka berdoa di dalam hati hingga membuat keadaan di dalam mobil menjadi hening.

Bruk... terdengar suara benda jatuh seperti menghantam bagian belakang mobil mereka.

Setelah di lihat, keempat mahasiswa itu kaget ketika ada sebuah benda yang menyerupai tongkat dan bercahaya sedang mengetuk bagian belakang mobil yang mereka bawa.

"Astaghfirullahaladzim," benda apa itu tanya Tika dengan panik.

"Jangan hiraukan terus saja melaju Gus! yang lainnya terus berdoa dan membaca ayat apa saja yang kalian ketahui," kara Rega.

Mereka semua kembali berdoa dan mengabaikan ketukan tongkat yang terus menumbuk bagian belakang mobil mereka.

keadaan hening karena masing-masing mereka fokus berdoa kecuali Agus yang harus tetap fokus menyetir.

"Apa itu!" teriak Agus seketika memecahkan konsentrasi mereka semua, Mereka pun semakin kaget ketika melihat sesuatu yang begitu menakutkan terbang di depan mereka.

Wajah mereka menegang. Ketika mereka melihat penampakan makhluk putih yang melayang. makhluk yang tubuhnya tutupi oleh rambut yang bergerak-gerak.

Makhluk itu pernah mengganggu mereka saat pertama kalinya mereka datang ke kampung Sekarwangi di rumah Pak Arman.

Agus Yang menyupir mobil itu gemetaran.

sementara yang lainnya hanya bisa istighfar dengan bulu kuduk yang merinding."Astaghfirullahaladzim! Astaghfirullahaladzim!"

Tubuh mereka semua terasa membeku, setelah melihat penampakan yang mengerikan itu lagi, terkecuali Agus yang sedang menyetir.

"Apa yang harus gue lakukan ini? mobilnya tidak mau berhenti!" teriak Agus.

Mobil mereka laju dalam kecepatan yang tidak bisa diperkirakan.

ke-4 temannya itu seketika tersadar mendengar teriakan Agus. tak lama berselang, tiba-tiba saja mereka melihat cahaya merah melayang menghampiri sosok makhluk yang terbang itu.

Mahluk itu seperti berkelahi dengan tongkat yang memiliki cahaya merah yang menyala itu.

Mahluk itu mengerang, menghindari cahaya merah. Kemudian ada beberapa mahluk lainya yang juga ikut menyerang tongkat yang cahaya merah itu.

"Makhluk-makhluk itu istrinya mbah Kusno!" seru Rega yang pernah melihat penampakan wajah selir-selirnya Mbah Kusno.

Mahluk yang menyerupai kuntilanak itu tetap menarik mobil mereka. kelima mahasiswa itu hanya bisa pasrah ketika mobil melaju dengan kecepatan yang tinggi.

Kelima mahasiswa itu hanya terdiam melihat pertarungan tidak berimbang itu yang ada di hadapan mereka. mereka tidak tahu apa dan mengapa selir-selir Mbah Kusno itu bertarung melawan cahaya merah yang berbentuk tongkat itu.

Pertarungan begitu sengit, tongkat merah itu seperti berputar-putar setelah dikelilingi para makhluk makhluk mengerikan. cahaya yang berbentuk tongkat itu berusaha menyapu makhluk-makhluk yang mengerubunginya. Namun akhirnya cahaya berupa tongkat merah itu padam, sepertinya Ia tidak mampu melawan kekuatan makhluk-makhluk yang menyeramkan itu.

Bruk...Tongkat itu jatuh tepat di depan mobil mereka, seketika mobil mereka berhenti tanpa ada pengereman.

Yang membuat mereka bingung sekaligus ketakutan adalah tongkat yang terjatuh itu tiba-tiba menjadi berubah menjadi sosok Mario yang terlihat terluka dengan darah yang mengalir dari hidung mulut dan kepala nya, artinya ia terluka parah dan berada dalam keadaan sekarat.

Kelima mahasiswa itu saling memandang.

''Mario?"

Mereka bingung haruskah menolong Mario, atau kembali melanjutkan perjalanan.

"Bagaimana ini? apa kita lanjutkan saja perjalanan kita, sepertinya mobil sudah bisa dikendalikan?" tanya Agus.

"Sebaiknya kita pergi saja, mungkin saja ini jebakan dari Mario," kata Rega.

Agus pun membawa laju mobil mereka, setelah itu tak ada lagi makhluk-makhluk yang mengerikan terbang di atas mobil mereka.

jalanan saat itu begitu lengang, salah satu mereka melirik arloji dan waktu saat itu menunjukkan pukul 00.00 tepat tengah malam.

"Sepertinya Mario sudah kalah melawan istri dari Mbah Kusno," tujas salah seorang dari mereka.

"Sepertinya begitu. makhluk-makhluk yang mengerikan itu mungkin bermaksud ingin melindungi kita dari kejaran Mario, Karena itulah sosok yang mengerikan itu membawa mobil ini.

"Sepertinya begitu, para selir Mbah Kusno telah membantu kita untuk menghindari serangan santet dari Mario."

"Semoga saja, Dan semoga saja setelah ini tidak ada orang-orang jahat seperti Mario dan Pak Yakib."

"Aamiin. Ternyata bantuan bisa datang dari mana saja, Allah menolong kita melalui perantaraan makhluknya," kata Rega.

"Iya, mungkin makhluk-makhluk itu tidak bermaksud menyakiti kita. Mungkin mereka mengira kita itu sama jahatnya dengan para penjahat yang telah membunuh warga kampung Sekarwangi. Karena itulah, saat kita pertama datang di kampung itu kita mendapat gangguan," kata Indra.

"Iya benar, sebenarnya jin-jin itu tidak mengganggu manusia karena mereka berada di dimensi yang berbeda dengan kita. Manusia lah yang membuat kekacauan dan mengganggu makhluk-makhluk yang tak kasat mata. manusia lah yang memiliki hawa nafsu tertinggi hingga mengabaikan rasa kasih sayang terhadap sesama, hanya demi ambisi untuk meraih kekayaan dunia, padahal apa yang ada di dunia ini tidak akan kekal," kata Rega.

"Benar, dan akhirnya semua yang batil akan musnah dengan sendirinya."

"Iya karena hukum Tuhan itu adil."

Setelah menempuh perjalanan 1 jam mereka tiba di kota. jalanan yang awalnya memakan waktu 8 sampai 10 jam itu terasa sangat singkat.

Setibanya di kota Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

akhirnya mario kena batunya

2024-01-02

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

akhirnya kalah juga Mario 👏👏

2023-12-07

0

Syafa Aiiank'Mama

Syafa Aiiank'Mama

next kak...
tegang aq kak....
smngat kak...
aq tunggu up selanjutnya...

2023-10-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!