Hilang 60 Hari

Karena kelima mahasiswa itu hilang saat ingin menjalankan tugas KKN. Pihak kampus pun masih terus berupaya mencari keberadaan mahasiswa itu dibantu dengan aparat dan Basarnas.

Foto-foto mereka tersebar di sosial media. Para orang tua dari lima mahasiswa itu masih nunggu anak-anak mereka pulang.

Setiap hari mereka menunggu konfirmasi dan informasi terkait dengan anak-anak mereka.

Pihak polisi pun menggunakan teknologi cyber untuk mendeteksi keberadaan mereka.

Setiap harinya mereka mencari lokasi GPS kelima siswa itu berharap menemukan keberadaan mereka.

Benar saja, hari ini tepat 60 hari mereka menghilang akhirnya pihak kepolisian mendapatkan petunjuk.

GPS salah satu dari mereka aktif.

"Alhamdulillah! Kita mendapatkan petunjuk bahkan tidak hanya satu, GPS kelima mahasiswa itu aktif," kata salah seorang polisi sambil menatap layar laptopnya.

Polisi itu langsung menghubungi atasannya yang memang sudah menunggu perkembangan kasus hilangnya lima mahasiswa itu.

"Permisi Pak!"

"Iya silahkan masuk."

"Saya ingin melaporkan perkembangan terbaru dari kasus hilangnya lima mahasiswa itu, Pak.

"Iya apa ada perkembangan terbaru?" tanya pak Bondan.

"Koordinat GPS itu berada di satu. daerah sekitar 180 km dari pusat Kota."

"Jadi GPS mereka sudah aktif?"

"Benar Pak, GPS kelima mahasiswa itu sudah aktif."

"Bagaimana Pak apa kita susul mereka ke sana?" tanya salah polisi kepada atasannya lagi.

"Iya kita akan susu mereka dengan menggunakan helikopter. Sebelum itu kita harus hubungi pihak kampus dan orang tua dari kelima korban."

"Siap pak laksanakan!"

"Siapkan helikopter, kita langsung menuju titik lokasi, sementara itu, hubungi pihak kepolisian setempat untuk menuju daerah di mana titik GPS kelima mahasiswa itu."

"Siap Pak! laksanakan!''

Setelah berkoordinasi dengan anggota Kepolisian, Pak Bondan menghampiri helikopter.

Oang tua dari kelima mahasiswa itu pun dihubungi oleh pihak kepolisian, dan mereka sepakat untuk menunggu di kantor polisi, karena kelima anak mereka akan dijemput dengan menggunakan helikopter, seandainya keadaan mereka baik balik saja.

***

Rega, Indra, Bara, Agus dan Tika tiba di jalan raya. Sudah hampir 2 jam Mereka berdiri menunggu bis. Namun, tidak ada satupun bis yang lewat.

'Udah yuk sambil nunggu kita jalan kaki saja, pegel juga, lama lama berdiri nunggu bis, mana nggak ada halte bis nya lagi!" salah satu dari mereka memberi usul.

Kelima mahasiswa itupun melanjutkan perjalanannya sambil mengobrol.

"Eh, lo ngerasa nggak sih, jika kampung yang kita datangi itu sangat aneh?" tanya Rega.

"Ya iya lah!" sahut mereka semua secara serempak.

"Iya ya, biasanya kalau kita lihat, penampakan itu berupa siluet bayangan atau seperti hologram, atau tembus pandang gitu, tapi ini tuh penampakannya nyata banget.Bahkan di siang bolong saja, kita bisa melihat penampakan hantu anak kecil," kata Rega.

"Yang lebih anehnya itu Pak Arman, Masa' dia bilang jika sekolah itu baru kosong selama berbulan bulan. Padahal aku yakin sekali, jika sekolah itu sudah kosong selama lebih dari 20 tahun, mengingat kalender yang kita temukan itu. "

"Jadi curiga jika Pak Arman itu bukan manusia."

"Kalau Pak Arman bukan manusia, tapi kenapa dia sholat. Saat kita berjabat tangan dengannya pun tangannya terasa hangat tidak seperti makhluk halus atau sejenisnya."

'Itu dia yang gue nggak habis pikir. Kemaren gue memfoto beberapa bagian gedung sekolah, dan gue juga sudah memfoto Pak Arman. Dan nyatanya foto oak Arman itu terlihat jelas banget," kata Bara.

"Kalau dia sosok hantu gentayangan, mungkin di kamera kita akan blur, atau apa gitu, tapi ini tuh pak Arman terlihat dengan jelas. Makanya, gue nggak berani bilang kalau Pak Arman itu hantu gentayangan."

"Iya juga ya ,sepertinya kampung itu diselimuti banyak misteri, gue jadi penasaran deh," cetus Rega.

"Sama gua juga penasaran sebenarnya, tapi karena sepertinya Tika ketakutan. ya udah deh kita pulang dulu saja. daripada kita terjadi apa apa sama kita nantinya."

"Jadi kalian berdua punya rencana untuk datang ke tempat ini lagi?" tanya Tika

Rega dan Bara saling memandang.

"Iya Tik, sepertinya kami mengantar kamu dulu pulang dulu, yang lainya juga. Kasihan kamu, kamu kan cewek."

"Ya, tapi aku kan udah terbiasa ikut kalian berburu hantu," cetus Tika.

"Tapi ini tuh bukan hanya sekedar berburu hantu.Ada misteri di tempat ini yang harus dipecahkan."

"Iya Sayang. Bahaya, kamu jangan ikut lagi ya," bujuk Indra.

"Trus kamu ikut?" tanya Tika pada Indra.

"Ya ikutlah.Kita kan gak tega membiarkan Rega dan Bara pergi berdua juga, sebenarnya aku juga penasaran."

"Pelan-pelan jalannya, gue mau foto beberapa bagian jalan in,i siapa tahu nanti kita bisa mendapatkan informasi dari foto-foto ini," kata Rega.

Mereka berlima pun memfoto bagian jalan yang mereka lalui dengan menggunakan camera handphonenya.

Tiba-tiba Rega melihat notifikasi panggilan masuk melalui handphonenya.

Begitupun yang lainnya, handphone Mereka terlihat aktif sekali, dengan notifikasi pesan masuk. pesan yang lainnya

"Mungkin sekitar ada ribuan yang tiba-tiba masuk ke dalam handphone mereka."

"Ih, gila, ini, notifikasi gue, sampai 3000 lebih loh." kata Rega dengan ekspresi kaget

"Iya Punya gue juga!"

"Sama Punya gue juga gitu!"

"Iya punya gue juga gitu."

Karena mereka penasaran dengan apa yang membuat notifikasi mereka masuk begitu banyak. Mereka pun membaca pesan itu satu persatu.

Wajah Mereka terlihat pucat pasi saat membaca pesan dari orang tua mereka yang mencari keberadaan mereka setelah 60 hari pergi.

"Yang benar saja, nih. yokap, gue bilang, kita udah menghilang selama 60 hari!"cetus Indra

"Iya Nyokap gue juga!"

"Masa iya sih, kita pergi 60 hari, padahal kita baru satu hari di rumahnya Pak Arman.

Salah satu dari mereka mengecek kalender hari itu, dan ternyata benar kalender mereka, menunjukkan jika mereka telah melewati 60 hari.

"Gila coy Ini sudah bulan April !"cetus Bara Seraya memperlihatkan layar handphonenya.

"Iya, di HP gue juga, ini tuh sudah 60 hari dari waktu keberangkatan kita."

Mereka saling melempar pandangan dengan heran.

"Jadi Apa itu berarti kita tersesat di dunia gaib ?"

"Bisa jadi, karena gue dengar, Kalau tersesat di alam gaib itu, perbedaannya sangat jauh dengan alam nyata. ada yang bilang 40 hari bedanya."

Mereka kembali saling melempar pandangan karena heran.

Tiba-tiba, dari kejauhan, Mereka melihat mobil polisi.

"Gengs! lihat itu ada mobil polisi, sebaiknya kita minta tolong saja pada polisi itu."

Indra dan teman-temannya Melambaikan tangan dan mobil polisi itu pun berhenti tepat di depan mereka.

Ketika polisi membuka kaca mobilnya mereka langsung menyerbu polisi.

" Pak, tolong kita pak kita tersesat," cetus salah satu dari mereka.

Kedua polisi yang berada di dalam mobil itu saling melemparkan pandangan.

"Apakah kalian yang bernama Tika, Agus, Bara, Indra, dan Rega?" tanya pak polisi itu.

kelima mahasiswa itu kaget, karena Pak polisi itu menyebut nama mereka tanpa meleset satu nama pun.

"Kok Bapak tahu nama-nama kita?" tanya Tika

"Karena kalian masuk dalam daftar pencarian orang, kalian telah hilang selama 60 hari."

Mereka tidak terkejut lagi mendengar ucapan polisi itu.

"Kalau begitu naik ke mobil. Saya akan mengantar kalian semua ke Pos Polisi terdekat dan nantinya kalian akan dijemput dengan menggunakan helikopter untuk pulang ke rumah kalian masing-masing.

"Alhamdulillah!"mereka semua begitu bahagia dan bisa bernafas lega

Kelima mahasiswa itu pun naik ke dalam mobil bak terbuka milik kepolisian, akhirnya mereka bisa keluar dari kampung yang menakutkan itu.

Tapi apa sebenarnya yang terjadi pada kampung itu dan apakah Pak Arman itu arwah gentayangan ?

Ya nantikan di episode selanjutnya 😁🥰

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***