Rahasia

Melewati rute khusus sebelumnya, akhirnya aku sampai kembali di wilayah Penjara Yoru setelah perjalanan kurang dari setengah hari. Perjalanan kembali selalu terasa lebih cepat dibandingkan dengan perjalan berangkat.

Pemukiman warga yang sebelumnya aku temui tampak lebih sepi saat di siang hari. Akutak berani terlalu mengamati mereka, selain menghemat waktu, aku juga tak mau terlalu mengusik ketenangan mereka. Biar nanti saja aku tanyakan pada Oda, barangkali ia tahu tentang orang - orang dan pemukiman tersebut.

Sampai di penjara, aku langsung menuju kamar dan disambut temanku, Kiba, yang langsung memberondongku dengan banyak pertanyaan.

"SANJU, AKHIRNYA KAU SAMPAI. BAGAIMANA PERJALANANMU? APA ADA ORANG YANG MENGIKUTI ATAU MENYERANGMU? BAGAIMANA JENDRAL ICHISAN?" Pertanyaan demi pertanyaan, Kiba, tanyakan kepadaku seolah tanpa jeda bernafas.

"APA KAU MEMBUAT JENDRAL MARAH? APA YANG BELIAU KATAKAN? KUPIKIR KAU SUDAH MATI DIEKSEKUSI, SANJU!" Lanjutnya.

Aku yang bahkan belum menaruh barang bawaanku, langsung merasa mual mendengar pertanyaan Kiba yang seoalah tanpa henti. Aku berjalan kearah meja di sudut ruangan, menaruh tas perbekalan dan kemudian duduk menarik nafas dalam melepaskan lelah.

Mendengar Kiba yang sedari tadi langsung menanyaiku bermacam - macam pertanyaan tanpa memberiku waktu istirahat sedikitpun, aku pun langsung mengkomplainnya.

"HEI, KIBA! BERI AKU WAKTU ISTIRAHAT DULU SEJENAK, BAHKAN LELAHKU SAJA MASIH BELUM LEPAS DARI TUBUHKU, KURASA SEKARANG KAU MIRIP IBUKU YANG SUKA SEKALI MENGOMEL!" Gerutuku kepada Kiba.

Bukannya membiarkanku istirahat, serigala peliharaan itu justru mendekat dan mengambil kuri untuk duduk di dekatku. Duduk membelakangi kursi, Kiba bersandar dan menyandarkan kedua tanganya diatas sandaran kursi menghadap ke arahku.

"KAU TAHU, AKU MENGKHAWATIRKANMU SELAMA KAU PERGI MENEMUI JENDRAL ICHISAN." Ujarnya.

"KAU SENDIRI TAHU, BUKAN, BAGAIMANA JENIUSNYA JENDRAL ICHISAN, KITA BERDUA TAHU BAHWA TAK PERNAH ADA SATUPUN ORANG YANG BERHASIL MENIPUNYA. LALU TIBA - TIBA SAJA KAU PERGI MENEMUINYA MELAPORKAN TUGAS SAMBIL MERAHASIAKAN MISI YANG AKAN KITA LAKUKAN. RASANYA TERLALU CEPAT 100 TAHUN BAGI KITA UNTUK MENKPUNYA, SANJU!"

"TAPI AKU SANGAT BERSYUKUR BISA MENEMUIMU LAGI TEMAN." Pungkas Kiba. Aku mendengarkannya sambil berjalan mengambil segelas air dan meneguknya, rasanya haus sekali usai melakukan perjalanan jauh. Aku kembali ke tempat dudukku sebelumnya dan mulai menjelaskan pertemuanku dengan Jendral Ichisan kepada Kiba, agar temanku ini tidak tambah penasaran.

"KAU BENAR, KIBA. NYARIS SAJA LEHERKU DI TEBAS OLEH JENDRAL ICHISAN!" Mendendengar perkataanku sontak wajah kiba tampak terkejut, kedua matanya terbelalak dan mulutnya sedikit terbuka.

"APA!! KAU SERIUS SANJU? BENAR JENDRAL ICHISAN HENDAK MENEBAS KEPALAMU? APA YANG TERJADI? LALU BAGAIAMANA KAU BISA TETAP HIDUP SAMPAI SEKARANG?" Tanya Kiba yang justru semakin penasaran.

Aku menjawabnya dengan dua kali anggukan cepat mengiyakan pertanyaannya, kemudian aku berkata, "BENAR, KIBA. JENDRAL ICHISAN SUDAH MENGHUNUSKAN PEDANGNYA. JIKA BUKAN KARENA BANTUAN DEWA, MUNGKIN AKU TAK AKAN MENEMUIMU SEKARANG."

Kiba semakin tercengang dan nampak kebingungan mendengar ceritaku. Kami senua di Istana mengenal siapa Jendral Ichisan. Selain kehebatannya dalam berperang, keahlian strategi dan negosiasi yang ia miliki juga tak dapat diragukan. Tak ada satupun siasat musuh yabg luput dari perhitunganya, sehingga ia selalu memberikan kemenangan bagi Kerajaan Aster sejak penjadi Jendral Divisi Keamanan.

"LANTAS BAGAIMANA KAU BUSA SELAMAT, SANJU?" Tanya Kiba lagi dengan wajahnya yang tampak bingung, khawatir, dan takut bercampur jadi satu.

"JADI, SEPERTI YANG ODA KATAKAN, AKU HANYA PERLU MEMBERIKAN SURAT YANG DIBERIKAN ODA SEBELUMNYA KEPADA JENDRAL ICHISAN, DAN AKU TAK PERLU MENJELASKAN HAL LAIN LAGI. AKU PUN MELAKUKANNYA SESUAI YANG ODA KATAKAN. NAMUN KAU TAHU, USAI JENDRAL MEMBACA SURAT TERSEBUT, BELIAU LANGSUNG MENUDUHKU INGIN MENGKHIANATI KERAJAAN ASTER DAN MENGHUNUSKAN PEDANGNYA!" Kiba tercengan mendengar penjelasanku. Secara reflek ia menutup mukutnya yang menganga dengan tangan kanannya.

"AKU HANYA BISA MEMOHON AMPUN DAN MENJELASKAN BAHWA KITA HANYA MAU MEMBANTU ODA MENYELESAIKAN PEMBERONTAKAN PANGLIMA AKAMATSU, SELEBIHNYA AKU HANYA BISA BERDOA AGAR DEWA MENYELAMATKANKU,"

Kembali mengingat moment menegangkan kemarin membuat jantungku berdetak cepat. Rasanya masih lekat di ingatanku ketegangan yang timbul saat di interogasi Jendral Ichisan.

"KURASA YANG MEMBUAT JENDRAL MENGANGGAP KITA BERKHIANAT ADALAH SURAT YANG DITULIS ODA. AKU TAK TAHU APA YANG SEBENARNYA IA TULIS. TULISANNYA NYARIS MEMBUAT KEPALAKU LEPAS DARI TUBUHKU!"

"AKU TAK BEGITU PAHAM BAGAIMANA YANG DIPIKIRKAN JENDRAL, SETELAH MEMBAHAS TENTANG PANGLIMA AKAMATSU, KEMUDIAN JENDRAL SEPERTI LANGSUNG MENEPIS SEMUA KECURIGAANNYA KEPADA KITA. JUSTRU PADA AKHIRNYA JENDRAL JUGA MEMBAHAS TENTANG KECURIGAAN PEMEBERONTAKAN YANG DILAKUKAN JENDRAL AKAMATSU, YANG MEMBUAT AKHIRNYA BELIAU MENGIZINKAN KITA BEKERJASAMA DENGAN ODA." Tuturku menjelaskan situasi yang terjadi.

Mendengar penjelasanku tentang kecurigaan Jendral Ichisan pada Panglima Akamatsu, kemudian Kiba menjelaskan tentang suatu informasi yang baru saja ia dapatkan, " APA! JADI ISTANA JUGA MEMBENARKAN TENTANG KECURIGAAN PEMBERONTAKAN PANGLIMA AKAMATSU. KEMARIN SAAT KAU PERGI KE ISTANA, AKU TIDAK SENGAJA MENDENGAR PERCAKAPAN ODA DAN TAKESHI." Ucap Kiba.

Kiba menjelaskan bahwa saat aku pergi ke Istana kemarin, ia mendengar percakapan antara Oda dan Takeshi. Penasaran dengan apa yang Kiba dengar, aku menanyakan apa informasi yang ia dapat, "APA YANG MEREKA BERDUA BICARAKAN, KIBA?" Tanyaku. Kemudian Kiba pun menceritakan apa yang ia dengar.

"KEMARIN SAAT AKU HENDAK MENCARI RUANG UNTUK BERLATIH FISIK, AKU TANPA SENGAJA MELIHAT ODA DAN TAKESHI SEDANG BERBINCANG. BUKAN MAKSUDKU UNTUK MENGUPING, NAMUN PERCAKAPAN MEREKA MEMBUATKU PENASARAN."

"ODA MENGATAKAN BAHWA ADA ISU YANG MENYEBUTKAN BAHWA PANGLIMA AKAMATSU MENJALIN KERJASAMA DENGAN KERAJAAN CLOVER, MUSUH KERAJAAN KITA. KERAJAAN CLOVER YANG KABARNYA MEMBERIKAN PANGLIMA AKAMATSU SALAH SATU PECAHAN CLOCK OF FATE YANG MEMBERKKANNYA KEKUATAN DAHSYAT SEHINGGA IA DAPAT MEMENANGKAN PERTEMPURAN MELAWAN KERAJAAN SPADE KALA ITU. SELAIN ITU, KERAJAAN CLOVER JUGA MEMBERIKAN SUPLAI MATERIAL KEPADA PANGLIMA AKAMATSU YANG MEMBUATNYA MEMILIKI HARTA YANG MELIMPAH, SEBAGAI CONTOHNYA, PANGLIMA AKAMATSU SEKARANG TELAH MEMBANGUN KASTIL YANG BESARNYA NYARIS SAMA DENGAN ISTANA KERAJAAN ASTER." Ucap Kiba.

Rumor pemberontakan Panglima Akamatsu semakin merebak dengan liar. Secara pribadi aku cukup terkejut dengan apa yang dijelaskan Kiba, terlebih tentang Kastil Akamatsu.

"KASTIL? BAGAIMANA IA MAMPU MEMBANGUN KASTIL YANG NYARIS SEUKURAN ISTANA? UPAH YANG DITERIMA BAHKAN OLEH SEORANG PANGLIMA, TAK AKAN CUKUP UNTUK MEMBUAT SEBUAH KASTIL, KIBA! LANTAS APA IMBALAN YABG DIBERIKAN AKAMATSU UNTUK KERAJAAN CLOVER?" Sebuah Kastil membuatku cukup terkejut, namun aku lebih terkejut dengan sebuah kerajaan besar bejerjasama dengan perorangan, apa tujuan mereka?

"RAHASIA KERAJAAN ASTER! RAHASIA TENTANG KEKUATAN TEMPUR KERAJAAN ASTER, SERTA TITIK LEMAH YANG MAMPU MENBUAT KERAJAAN ASTER KALAH!" Jawab Kiba.

Aku sedikit memahami tujuan pemberontakannya, namun yang masih membuatku sangsi adalah, Mengapa Panglima Akamatsu ingin membocorkan rahasia Kerajaan Aster yang bisa membuat negaranya kalah?

"MENGAPA JENDRAL AKAMATSU HARUS MEMBERONTAK? BUKANKAH BILA AKHIRNYA KERAJAAN ASTER KALAH, DAN DIKUASAI OLEH KERAJAAN CLOVER, AKHIRNYA SEMUA YANG DIMILIKI PANGLIMA AKAMATSU AKAN LENYAP DAN TAK BERGUNA?" Tanyaku yang dijawab seketika oleh Kiba.

"SAAT KERAJAAN ASTER HANCUR, AKAMATSU YANG AKAN MENGUASAI MILITER SELANJUTNYA MENGGANTIKAN JENDRAL ICHISAN YANG KALAH DALAM PERANG!" Ujar Kiba.

Mendengar kisahnya, kembali aku dibuat terkejut hari ini, "ASTAGA, KAU BENAR KIBA. TAK ADA YANG LEBIH UNTUNG BILA KERAJAAN ASTER RUNTUH SELAIN AKAMATSU BILA JALANNYA BEGITU" Ucapku mengiyakan.

"BUKAN HANYA ITU, AKU MENDENGAR SEBUAH KABAR LAGI YANG MEREKA SEMBUNYIKAN, DAN INI TENTANGMU, SANJU! INI RAHASIA BESAR YANG AKU YAKIN TAK ADA SATUPUN YABG TAHU, TERMASUK DIRIMU." Ucap Kiba.

Setelah hari yang menegangkan, ini merupakan hari yang penuh kejutan. Kibapun lantas melanjutkan perkataannya, "AKU YAKIN KALI INI KAU PASTI SANGAT TERKEJUT. KEMARIN AKU MENDENGAR ODA MENGATAKAN PADA TAKESHI BAHWA SEBENARNYA KAU.. "

KRREEEEKKK (suara pintu terbuka)

Tiba - tiba saja pintu terbuka dan sesosok orang masuk ke ruangan kami membuat percakapan kami terhenti.

"HALOO, SANJU. SENANG SEKALI KAU KEMBALI!" Oda muncul dari balik pintu dengan senyum di wajahnya.

Lagi - lagi orang ini muncul tiba - tiba. Dia pun mengakhiri percakapanku dengan Kiba. Apakah yang akan Oda lakukan kali ini, apa yang akan ia jelaskan pada kami selanjutnya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!