Permata Merah Kerakusan

Kami bertiga masih di dalam kamar melanjutkan penjelasan Oda Kishimoto tentang rencananya. Setelah menjelaskan asal muasal Clock od Fate dan kisah tentang Julius Pertama yang menemukannya, yang kemudian memulai peradaban baru manusia pemilik Skill Dewa di dunia. Setelah sejenak beristirahat, Oda lantas melanjutkan penjelasannya.

"BAIKLAH, SAMPAI DIMANA PEMBICARAAN KITA TADI?" katanya sambil mencoba mengingat - ingat titik terakhir ceritanya.

"OHO....BENAR, CLOCK OF FATE!"

"BAIKLAH, KITA LANJUTKAN. JADI SEKARANG CLOCK OF FATE TELAH TERPECAH DAN TERSEBAR DI SELURUH DUNIA, DAN BILA KALIAN INGIN LIHAT BAGAIMANA BENTUKNYA, BIAR KUPERLIHATKAN INI PADA KALIAN." ucap Oda sambil mengeluarkan sesuatu dari saku di bajunya.

Barang yang keluar dari saku Oda berupa sebuah benda berbentuk mirip sabit melengkung dengan ujung yang meruncing hampir mirip dengan belati tak terlalu besar hanya seukuran genggaman tangan, dengan bagian bawahnya yang tumpul membulat dengan sebuah permata merah di tengahnya. Nampaknya benda tersebut mirip dengan pecahan Clock of Fate seperti yang digambarkan di dalam buku usang Oda sebelumnya.

Dikeluarkannya benda tersebut, lantas diperlihatkannya kepada kami berdua. Permata warna merah ditengahnya tampak bersinar indah sekali, kerlipnya seolah menghipnotisku membuatku ingin menyentuh dan memilikinya. Lengkungan di kedua sisi benda ini meliuk bagai bilah pedang berwarna keemasan, sungguh benda yang menawan.

"BAGAIMANA? INDAH BUKAN!" tutur Oda menuju kepada benda yang dibawanya.

Kami berdua menganggukkan kepala secara serempak tanpa dikomando. Entah sihir atau apakah ini yang membuat kami berdua seolah terpana akan keindahan benda yang dibawa Oda Kishimoto.

"INI ADALAH SALAH SATU PECAHAN CLOCK OF FATE, BAGIAN INI MEWAKILI SISI KERAKUSAN," kata Oda sambil membalik - balik benda tersebut.

"KETUJUH PECAHAN CLOCK OF FATE YANG TERSEBAR ACAK DISELURUH DUNIA MEMILIKI INTI PERMATA YANG MEWAKILI 7 WARNA DAN 7 DOSA. TIAP PECAHAN PUN MEMILIKI KEKUATAN UNIK YANG AKAN MEMPENGARUHI KEKUATAN DAN KEPRIBADIAN SIAPAPUN ORANG YANG MEMILIKINYA," lanjutnya.

"MILIKKU ADALAH PERMATA MERAH KERAKUSAN. BENDA INI MEMBERIKU SKILL NOMU - NOMU DAN MEMBUATKU AKAN SELALU INGIN MELAHAP PIKIRAN ORANG LAIN BILA SAJA AKU TAK TERUS MENERUS MENAHANNYA. MASIH ADA 6 LAGI LAINNYA YANG SEPERTINYA SUDAH ADA YANG MENEMUKANNYA." pungkas Oda.

Kami menyimaknya dengan seksama tanpa keluar sepatah katapun. Aku terkejut bahwa artefak kuno yang telah melegenda bertahun - tahun, yang ku kira hanyalah sebuah mitos, ternyata benar - benar ada. Apalagi dari cerita Oda, ia menyebutkan bahwa benda tersebut telah memberikannya Skill Dewa yang telah kulihat sendiri kehebatannya. Sungguh benda unik yang luar biasa. Namun rasanya aku sedikit masih ragu dengan penjelasannya, apalagi cerita tentang Clock of Fate sendiri yang kutahu selama ini hanyalah mitos belaka.

"BAIKLAH ODA, BILA MEMANG BENAR BENDA ITU ADALAH CLOCK OF FATE YANG TELAH MEMBERIKAN KEHIDUPAN PADA DUNIA INI DAN MEMBERIMU SKILL DEWA, COBA TUNJUKKAN KEKUATAN BENDA YANG KAU SEBUT TELAH MERUBAH TATANAN DUNIA SEDEMIKIAN RUPA." tanyaku pada Oda memastikan keaslian benda tersebut.

Sejujurnya aku sedikit ragu mempertanyakan keaslian benda tersebut, apalagi setelah melihat kemampuan Skill Oda yang membuat kami seperti kehilangan kemampuan kami mirip dengan kemampuan Raja Julius yang mampu melenyapkan Skill seseorang sesuai kontrak. Namun aku harus memastikannya untuk nanti kujelaskan sebagai laporanku pada Jendral Ichisan.

Mendengar pertanyaanku Oda hanya diam dengan senyum datar seperti biasanya. Melihatnya terdiam, sempat muncul keraguanku bahwa mungkin saja yang ia katakan sebelumnya bisa saja adalah kebohongan yang ia buat untuk menakut - nakuti kami. Lalu sejurus kemudian senyum Oda seketika hilang, dan raut wajahnya mendadak menjadi serius.

"BAIKLAH BILA KALIAN TAK PERCAYA. AKU AKAN TUNJUKKAN KEPADA KALIAN KEMAPUAN BENDA INI." kata Oda yang mulai berdiri dan menyiapkan benda yang dibawanya tepat diatas kedua telapak tangannya yang menengadah menghadap langit.

"LIHATLAH INI!" lanjut Oda.

Aku menjadi tegang. Ada sedikit perasaan khawatir ketika tiba - tiba benda tersebut melayang ke udara. Kamarku mendadak beranjak menjadi gelap dan makin gelap, benda tersebut bersinar keemasan mengapung, melayang terbang dilangit - langit kamar, berputar perlahan mengeluarkan kilatan - kilatan kecil di tengah gumpalan awan yang juga seketika muncul di atasnya. Dari gumpalan awan tersebut kemudian tampak terbelah membentuk seperti retakan langit yang tampak begitu gelap.

Tiba - tiba saja angin seperti bertiup dengan kencang di antara kaki - kaki dan tubuhku. Benda - benda dalam kamarku tampak ikut bergoyang yang makin lama makin kencang seoalah tertarik sesuatu. Semakin lama angin yang berhembus semakin kencang menghisap segalanya dalam ruangan ini ke arah retakan langit atau dimensi yang berada di atas benda yang Oda sebut pecahan Clock of Fate tersebut. Kertas - kertas mulai beterbangan tak beraturan terhisap kedalam celah dimensi tersebut, dan perlahan benda - benda lain termasuk tubuhku dan Kiba juga terasa seakan akan hendak dihisap kedalamnya.

Celah tersebut makin kuat menghisap dan menerbangkan benda - benda dikamarku, hingga membuat aku dan Kiba harus berpegangan kuat pada sisi ranjang agar tak terhisap kedalam celah retakan dimensi yang rasanya makin kencang menghisap masuk segalanya kedalamnya.

(SIAL, BENDA ITU BENAR - BENAR HEBAT. AKU HARUS MEMBUAT ODA MENGHENTIKANNYA SEBELUM SEMUANYA TERSEDOT MASUK KEDALAM RETAKAN DIMENSI ITU) kataku dalam hati.

Sebelum semuanya termasuk aku dan Kiba lenyap tertarik kedalam celah dimensi tersebut, aku harus segera memohon agar Oda menghentikan benda tersebut.

"SANJU, KATAKAN PADA TABIB ITU UNTUK MENGHENTIKAN BENDA ITU. BENDA ITU SEMAKIN MENARIK KITA KEDALAMNYA!" ujar Kiba yang tampak panik.

"BAIK, BAIKLAH ODA, AKU PERCAYA, TOLONG HENTIKAN BENDA ITU SEBELUM SEMUANYA LENYAP MASUK KEDALAM RETAKAN DIMENSI ITU!" teriakku kencang sambil berpegangan ke tepian ranjang yang semakin panik menahan agar tak terhisap.

Suasana dalam kamarku mendadak gelap dan mencekam akibat ulah benda tersebut. Saat makin banyak benda yang terhisap dan suasana kamarku jadi beraktakan, Oda menjulurkan tangan ke arah langit, meregangkan jenari tangan kanannya, dan seolah mencoba meraih benda tersebut.

Angin dan kilatan petir masih bersahutan, kemudian benda tersebut perlahan turun dan masuk dalam genggaman Oda, yang kemudian ia genggam, lalu permata merah ditengah benda tersebut bercahaya yang membuat retakan dimensi tersebut kemudian mulai tertutup.

Melihat kekuatannya, kini aku yakin bahwa benda tersebut benar - benar pecahan Clock of Fate. Suasana mencekam yang disebabkan benda tersebut pun perlahan memudar, menyisakan kami berdua yang terengah engah selepas bertahan agar tak terhisap kedalam retakan dimensi, tertegun bingung melihat semua yang baru saja terjadi.

Oda kemudian kembali memasukkan pecahan Clock of Faye tersebut ke dalam saku depan bajunya. Benar saja raut wajahnya mendadak serius sebelumnya, sebab kekuatan pecahan artefak tersebut ternyata cukup merepotkan.

"BAGAIMANA, KALIAN SUDAH PERCAYA?" tanya Oda sambil melirik ke arahku yang sebelumnya sempat meragukan keaslian benda tersebut.

Kiba tampak membuang muka sambil mendengus kesal. Nafasnya masih terengah - engah sehabis kejadian yang baru saja terjadi.

Sementra aku langsung mengangguk dan mengatakan bahwa kami percaya akan keaslian benda tersebut, tak akan ada benda ciptaan manusia yang mempu membelah dimensi seperti yabg dilakukan benda itu.

"YA, ODA, KAMI PERCAYA. MAAFKAN AKU SEBELUMNYA TELAH MERAGUKAN KEASLIAN BENDA TERSEBUT." jawabku dengan masih terengah - engah mengatur nafas.

Kami tak pernah menyangka bahwa benda tersebut benar - benar memiliki kekuatan luar biasa yang mampu merubah tatanan dunia, tapi hari ini, setelah kejadian ini, kami benar - benar dibuat yakin akan kekuatannya, kekuatan artefak dewa yang telah mengubah sejarah umat manusia, Clock of Fate.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!