Oda Kishimoto

Perjalanan ke Provinsi Kabuki sebenarnya tak terlalu jauh. Bila memakai kereta kuda barangkali hanya butuh waktu sehari semalam perjalanan, tapi karena Provinsi tersebut merupakan daerah dimana terdapat penjara khusus pengguna Skill Dewa yang melakukan kejahatan, tak ada warga yang bersedia untuk bermukim di provinsi tersebut, sehingga akses jalan menuju ke wilayah tersebut masih belum maksimal.

Perjalanan kali ini aku bersama 3 orang rekan. 1 orang bertugas menjadi pengendali kereta, prajurit Takeshi utusan dari penjara kerajaan, seorang lagi adalah rekan di resimenku, Kiba, yang ku ajak untuk menemaniku menemui Tabib Kerajaan, Oda Kishimito.

Sesuai perintah dari Jendral Ichisan, perjalananku kali ini bertujuan untuk menemuinya, dan menyampaikan pesan untuk mengatasi masalah pemberantasan sekte sesat serta hilangnya ratusan orang selama beberapa minggu terakhir.

Akhirnya kami sampai di Provinsi Kabuki setelah 2 hari perjalanan menggunakan kereta kuda. Sesampainya di Provinsi kami langsung menemui Adipati penguasa wilayah ini untuk menyampaikan amanah yang diberikan Jendral Ichisan untuk menemui Tabib Oda Kishimoto di Penjara Yoru, tempat dimana semua pengguna Skill Dewa yang bermasalah ditahan. Rata - rata dari pengguna Skill Dewa ini akhirnya masuk ke penjara ini disebabkan karena mereka menyalah gunakan kemampuannya untuk. Melakukan tindakan kejahatan atau tindakan pemberontakan yang menentang kontrak mereka dengan kerajaan.

Tertulis jelas dalam kontrak yang dilakukan oleh pengguna Skill Dewa bahwa mereka diperbolehkan menggunakan kemampuan mereka untuk kepentingan kerajaan dan dilarang menggunakannya untuk kepentingan pribadi apalagi kejahatan. Sebagai imbalan atas kepatuhan kontrak, pihak kerajaan akan memberikan jaminan keamanan terhadap pengguna Skill Dewa beserta keluarga mereka, serta memberikan imbalan materi yang layak untuk mereka menjalani kehidupan sehari - hari.

Namun, beberapa dari mereka melakukan pelanggaran terhadap kontrak dengan menggunakan kemampuan mereka untuk tindakan kriminal, bahkan beberapa terlibat dalam kasus pemberontakan kepada Kerajaan Aster. Sehingga si Penjara Yoru Ini, penjara dengan para penjaga yang juga memiliki kemampuan Skill Dewa, ditahan untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan mereka.

Sebenarnya setelah menandatangani kontrak yang sudah dibubuhkan Skill Dewa pengikat di dalamnya, para pengguna Skill Dewa secara otomatis akan terikat dengan kontrak tersebut. Sebab dalam perjanjian tersebut terdapat poin dimana Kerajaan dengan Raja Julius sebagai pihak pertama, dapat menghilangkan nyawa para pemilik Skill Dewa yang terbukti melanggar dan telah dilakukan persidangan atas dirinya. Jadi kurang lebih kontrak tersebut merupakan kontrak hidup yang harus dipatuhi oleh para pengguna Skill Dewa tanpa bisa dilawan.

Penjara Yoru sendiri merupakan bagian dari kekuasaan pemerintahan Kerajaan Aster yang memiliki Otonomi atas diri mereka sendiri. Penjara ini masih menerima suplai dari kerajaan, namun mereka menjalankan regulasi dan operasional secara mandiri. Sebenarnya aku masih belum terlalu mengerti mengapa demikian, mungkin alasan mereka melakukan otonomi adalah untuk kemajuan penjara tersebut sendiri.

Tak lama kami tiba di penjara tersebut. Tembok setinggi 6 meter menjulang mengelilingi penjara tersebut. Kabarnya tembok ini dilapisi penghalang khusus yang dapat menghalangi para pengguna Skill Dewa untuk bisa menggunakan kemampuannya, sehingga akan membuat para tahanan super tersebut kesulitan untuk kabur dari tempat ini. Kesan gelap terpancar kuat seketika melihat lingkungan sekitar. Kami pun berjalan menuju penjaga dan menunjukkan surat perintah dari Jendral Ichisan.

Takeshi berjalan lebih dahulu kearah para penjaga. Tampak kemudian ia seperti berbincang dengan mereka mencoba menjelaskan apa yang ingin kami lakukan. Kami pun mengekor setelah Takeshi memberi isyarat untuk mendekat.

Seorang pria berseragam penjaga berdiri disebuah bilik tepat didepan gerbang, tampaknya pria ini yang Takeshi ajak bicara. Wajahnya tampak dingin dengan kepala botaknya, garis wajah tegas tersirat dengan jenggot lebat tumbuh di sepanjang rahangnya yang kotak. Ia menerima surat yang kami berikan tanpa banyak bicara. Kesan yang cukup ketus kami terima dari orang tersebut. Belum lagi beberapa orang penjaga dengan wajah dan perawakan yang kurang lebih mirip dengan penjaga sebelumnya, berdiri tegap memegang tombak dan pedang berjaga didepan gerbang masuk penjara. Siapapun pasti akan berpikir kembali untuk mencoba masuk kemari melihat para penjaga ini.

"TUNGGU DISINI" Ucap penjaga dengan tegasnya setelah membaca surat perintah yang kami berikan. Tak ada kata lagi yang terucap dari mulutnya. Sekilas aku melirik kearah Takeshi dan kiba yang ikut bersamaku, memastikan apa yang selanjutnya harus kami lakukan.

"MOHON TUNGGU SEBENTAR, MEREKA PERLU MELAPOR TERLEBIH DAHULU KEPADA PIMPINAN PENJARA." kata Takeshi menjelaskan yang sedang terjadi.

Aku dan Kiba kemudian saling memandang dan mengangguk memutuskan menunggu mereka mengizinkan kami masuk dan bertemu tabib Oda Kishimoto.

Kami pun tak berani melakukan hal yang kurang sopan disini, selain para penjaga juga merupakan pengguna Skill Dewa, juga tersiar kabar di Kerajaan Ini bahwa disini terdapat monster yang dapat melahap habis siapapun termasuk pengguna Skill Dewa hanya dengan sekali saja mendengar suaranya. Terdengar seperti cerita untuk menakut - nakuti anak kecil, namun mengingat betapa menakutkannya reputasi Penjara Yoru, tak ada salahnya kami menaati apapun peraturan disini demi keselamatan kami sendiri.

"KKKKRRRREEEEEUUUUUUUTTTDDDHHHH... "

"GLUUUDDDAGGGGKKKK"

Tak lama kemudian pintu gerbang setinggi 3 meter pun terbuka. tampak cahaya silau terpancar dari arah dalam penjara.

"SILAHKAN MASUK, TUAN ODA TELAH MENGIJINKAN KALIAN MASUK" Ujar penjaga gerbang yang telah kembali.

Kami pun segera masuk kedalam untuk menemui Tabib tersebut. Sambil berjalan masuk melewati gerbang setinggi 3 meter yang dijaga lebih dari 10 orang tersebut, aku sedikit berfikir perkataan penjaga gerbang tadi. Ia menyebutkan bahwa Tuan Oda telah mengizinkan kami masuk menemuinya, tapi bukankah sebelumnya Takeshi menjelaskan bahwa surat perintah yang kami berikan sebelumnya akan ditunjukkan kepada pimpinan penjara? jangan - jangan....

Aku pun cukup penasaran dengan siapa sebenarnya Oda Kishimoto. Siapa sebanarnya orang tersebut sampai Jendral Ichisan mempercayakan mengatasi masalah Orang hilang dan sekte sesat pada seorang tabib. Bukankah kemampuan seorang tabib biasanya adalah menyembuhkan penyakit? Tapi mengapa Jendral menyerahkan masa depan Kerajaan Aster kepadanya? Aku harus memastikannya nanti, barangkali Takeshi tahu sesuatu tentang tabib Oda Kishimoto.

Belum sempat aku bertanya kepada Takeshi, kami sudah tiba di depan sebuah lapangan besar ditengah penjara. Sebuah lapangan yang besar sekali, dengan pagar besi mengelilinginya, dan juga lampu sorot yang sengaja diarahkan ke tengah, serta ratusan orang berbaju hitam yang tampak "tidak waras".

Tunggu, dimana kami sebenarnya? Dibanding penjara, tempat ini lebih mirip dengan rumah sakit jiwa. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Nalarku mencoba meraba mencari jawaban yang paling logis di kepalaku.

" SEMUANYA, KITA KEDATANGAN TAMU HARI INI, SAMBUT MEREKA DENGAN MERIAH..." ucap seorang pria yang kami tak tau dari mana asalnya.

"HAUUUHHHGGGGGGHHHHHHH"

Seketika tanah lapang berisi ratusan orang tersebut jadi riuh dengan raungan suara mereka. bila kudengar kembali dengan teliti, suara ini lebih mirip erangan bercampur tangisan daripada riuh sambutan.

Kami berjalan mengikuti penjaga penjara sembari melihat sekitar. Kami melihat Ratusan orang yang bergerombol ditengah lapangan yang tampak hilang akal meraung - raung menangis entah apa sebabnya. Kiba menatapku dengan pandangan yang tak kalah penasaran. Lalu tak lama kemudian kami telah berada di depan seorang pria kurus tinggi berbaju putih yang menatap kami dengan ceria.

"INI MEREKA TUAN, SAYA TELAH MEMBAWA MEREKA KEHADAPAN ANDA, IZINKAN SAYA KEMBALI KE TEMPAT SAYA TUAN ODA." ucap penjaga penjara sambil membungkuk menghadap pria tersebut. Dan kemudian pria tersebut menjawab dengan senyum lebar diwajahnya.

"OHOOOO, TERIMAKASIH, KERJA BAGUS TEMAN, KAU BOLEH KEMBALI." ucapnya serasa tersenyum gembira.

Melihat senyum di wajahnya, entah mengapa rasanya aku bergidik. Bulu kuduk ku seketika merinding merasakan dinginnya angin yg baru saja berhembus. Senyum di wajahnya seolah menyiratkan pesan tentang sesuatu yg kurang baik akan segera kami alami setelah ini.

Jadi pria ini Oda Kishimoto, sekilas perawakannya biasa saja, tak jauh beda dengan penampilan para tabib lain di Istana. Badannya kurus, rambutnya ikal sebahu, kulitnya pun tampak bersih, namun ia tampak lemah sekali kurasa. Barangkali menjadi tabib membuatnya tak pernah melatih fisiknya, sehingga ia terkesan kurang kuat secara fisik. Namun aku merasakan sesuatu yang aneh dari orang ini, tapi entah apa.

"KALAU BEGITU, SEKARANG SAATNYA KITA BERMAIN BERSAMA TAMU KITA. AYO BERMAIN.. " lanjutnya memberi instruksi pada kerumunan di tengah lapangan.

Apa yang baru saja orang tersebut katakan? bermain? Siapa yang ia ajak bermain?

Belum sempat kuteruskan berfikir, kurasakan hal aneh terjadi. Mengapa orang - orang ini seperti menuju kearah kami?

Tatap mata mereka tertuju ke arah kami, mereka seperti terarahkan kepada kami setelah mendengar perkataan pria berbaju putih itu. Kami pun perlahan mundur mencoba menjauhi kerumunan, namun tak ada jalan mundur karena dibelakang kami pun telah banyak berkerumun manusia yang makin menyudutkan kami.

"APA - APAAN INI, KENAPA MEREKA SEPERTI HENDAK MENYERANG KITA SANJU" kata Kiba yang tanpa kusadari telah menggunakan mode Skill Dewanya.

Skill Dewa Kiba adalah Lone Wolf. Saat ia menggunakan kemampuannya, maka Kiba akan berubah menjadi manusia serigala. Wujudnya tetap manusia, namun wajahnya seketika akan berubah layaknya serigala dengan taring panjang dan juga cakar tajam yang siap merobek apapun yang diinginkannya. Selain fisik yang meningkat drastis, kepribadian Kiba pun akan mendadak jadi layaknya hewan buas saat menggunakan mode Lone Wolf miliknya.

"KIBA, TENANG, TENANGKAN DULU DIRIMU DAN JANGAN GEGABAH, JANGAN SAMPAI KITA JUSTRU MELUKAI MEREKA!" kataku mencoba menenangkan Kiba yang mulai kehilangan akal sehatnya.

Kiba sendiri adalah prajurit yang memiliki daya serang terkuat di resimenku. Alasan kami sering berpartner adalah karena Skill Dewa miliknya yaitu Daya Hidup. Berkali - kali dalam misi aku justru babak belur sendiri ketika harus menenagkan Kiba saat ia terpaksa menggunakan mode Lone Wolfnya. Hanya aku dengan Skill Dewaku saja yang mampu bertahan hidup setelah menghadapi Lone Wolf yang lepas kendali.

"TENANG DARIMANA! KAU PIKIR SIAPA MEREKA INI! MEREKA SEMUA INI ADALAH PENGGUNA SKILL DEWA, APA KAU MAU KITA MATI KONYOL DISINI!" ucap Kiba yang nafasnya terasa makin ngos - ngosan dan tak beraturan.

Aku harus menenangkan Kiba, aku tak mau akhirnya kami justru menyakiti orang - orang ini. Aku harus tetap tenang.

"TENANG DULU KIBA, LIHAT, MEREKA TAK MENGGUNAKAN SKILL DEWA MEREKA, MEREKA TAMPAK SEPERTI ORANG YANG SEDANG DIKENDALIKAN. JANGAN KAU SAKITI MEREKA." kataku sambil mencoba menepis manusia - manusia yang makin medekat dan berusaha menggapai kami.

"LALU KITA HARUS BAGAIMANA! MEREKA MAKIN MENDEKAT!!" ucap Kiba sambil berteriak.

Dan benar sekali yang Kiba ucapkan, tanpa terasa kami sudah terpojok di tengah - tengah manusia ini. Dan baru kusadari, dimana Takeshi? Kenapa tinggal aku dan Kiba saja yang dikerumuni orang - orang ini? Sejak kapan Takeshi pergi? Sial, kami makin terpojok.

Aku dan Kiba makin panik dan tak bisa berbuat apa - apa menghadapi orang sebanyak ini. Kami hanya bisa menepis mereka yang makin lama terasa tak hanya ingin menggapai, namun lebih tepatnya mereka mulai menyerang dan ingin menjatuhkan kami. tak satupun ide muncul di kepalaku disituasi seperti ini, dan nampaknya pun Kiba sudah terkepung dengan manusia - manusia yang sudah mulai bertumpuk diatasnya.

WHHUUUUUUTT

Seketika gelap. Seseorang menutup kepalaku dengan sesuatu, ada apa ini?

Apa yang sebenarnya terjadi disini? Kami sedang bertahan dari kepungan orang - orang ini, tapi mengapa justru mereka menutupi kepalaku.

BHUUGHHHHHHGGGG....

Dan perlahan kesadaranku hilang setelah sesuatu dihantamkan di belakang kepalaku, gelap.

Terpopuler

Comments

Respati

Respati

selalu terbaik Thor...💪

2023-09-25

0

Suzanne Milla

Suzanne Milla

Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!

2023-09-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!